Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Bachtiar Safrudin
Abstrak :
ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi pada keluarga ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga ke luar negeri adalah perubahan peran ayah menggantikan peran ibu yang memerlukan keseimbangan antara peran ayah dan peran ibu dalam pengasuhan remaja. Tujuan penelitian ini adalah menggali pengalaman remaja hidup dengan ayah dapat memberikan gambaran tentang permasalahan remaja selama hidup dengan ayah. Wawancara dilakukan dengan enam partisipan remaja yang memiliki latar belakang ditinggalkan ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga ke luar negeri di Desa Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif, analisis data menggunakan konten analisis. Penelitian ini menghasilkan lima tema yaitu anggota keluarga menggantikan peran ibu, pengaruh kepergian ibu terhadap remaja, persepsi remaja tentang pengaruh kepergian ibu terhadap anggota keluarga lain, respon psikologis remaja ditinggal ibu bekerja ke luar negeri dan persepsi remaja terhadap pengasuhan ayah ketika ditinggal ibu bekerja. Hasil temuan merekomendasikan kepada petugas kesehatan dalam memberikan perhatian lebih pada remaja yang ditinggalkan ibu bekerja ke luar negeri sebagai kelompok risiko untuk meminimalkan masalah yang muncul akibat kepergian ibu.
ABSTRACT
The problems in families while the mother works as housemaid in abroad is changing role of the father as a mother, so it requires a balance role as a father. The study aimed to explore the experiences of adolescents that living with a father, so it could describe the ​​adolescent problems while living with the father. Interviews were conducted with six participants. The participants is adolescents that have mother as housemaid in abroad at Gebang village, Gemuh district, Kendal. This study design was qualitative with descriptive phenomenological approach. Analysis of data used content analysis. This research has resulted seven themes. The themes are the ability of family members to do mother work; without mother changed the lives of adolescents; changes in the behavior of family members; adolescent response; changes in family and the wisdom without mother. The results of study recommended to healthcare services give more attention to adolescent as a vulnerable population that have mothers as housemaid in abroad, so it can minimize the problems.
2016
T46662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herliani
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan pengangkatan anak dalam situasi darurat dan dilakukan oleh orang tua tunggal di Indonesia, termasuk bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkatan anak tersebut, akibat hukum terhadap hukum keluarga dan hukum harta kekayaan bagi anak angkat dengan orang tua angkatnya, serta sanksi yang diberikan apabila terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan pengangkatan anak, kemudian dibandingan dengan ketentuan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal yang berlaku di India. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan dalam hukum pengangkatan anak oleh orang tua tunggal antara Indonesia dengan India. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk Yuridis-normatif dan didukung dengan data sekunder berupa bahan hukum primer yang berupa peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder berupa buku-buku, dan bahan hukum tertier berupa artikel dari internet. Penelitian ini menggunakan metode analisis data secara kualitatif karena data yang didapat berupa data deskriptif dari hasil wawancara dan studi literatur. Pengangkatan anak oleh orang tua tunggal merupakan upaya alternatif sebagai bentuk pemenuhan kesejahteraan anak sepanjang memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa Indonesia perlu membentuk undang-undang khusus mengenai pengangkatan anak yang lebih komprehensif dan efektif untuk melindungi dan mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak.
The aim of this essay is to understand the clause of child adoption in emergency situations and conducted by single parents in Indonesia, including the surveillance of the adoption process and the consequence regarding the family law and wealth law for the adopted child with their foster parents. Another aim is to understand penalties regarding any deceptions in the adoption process, also comparisons with the child adoption by single parents in India. This study explains the difference and equalities regarding child adoption law in Indonesia and India. This study is normative juridical in form and supported by secondary data such as primary law material (legislation law) and secondary law material (books), tertiary law material (articles from the internet). The method used in this study is qualitative data analysis, because the data obtained in this research is descriptive data from interview and literature study. Child adoption is another alternative to fulfilling the childs welfare based on the terms and conditions applied. This result of this study stems an advice to reconsider in creating a specific law regarding child adoption, which can be more comprehensive and effective to protect and actualize the childs basic needs.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Maharaja Segara Putra
Abstrak :
Keberadaan seorang atau beberapa anak merupakan sebuah anugerah terindah dari Tuhan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun. Keberadaan seorang atau beberapa anak merupakan dambaan bagi pasangan suami istri maupun seorang yang tidak memiliki pasangan. Hukum Perdata Barat mengenal sebuah lembaga untuk mewujudkan dambaan tersebut, yaitu adopsi. Namun, sebagaimana diketahui bahwa Indonesia menganut pluralisme di dalam sistem hukumnya yang menempatkan Hukum Perdata Barat, Hukum Islam, dan Hukum Adat sebagai sistem-sistem hukum yang sejajar dan dipergunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Lalu, timbul pertanyaan mengenai bagaimana Hukum Adat mengatur mengenai lembaga adopsi yang dikenal di dalam Hukum Perdata Barat, bagaimana Hukum Adat mengatur mengenai adopsi yang dilakukan oleh orang tua tunggal (single parent), bagaimana akibat hukum kekeluargaan dan kewarisan terhadapnya, dan bagaimana kedudukan anak perempuan dalam lembaga adopsi serta akibat-akibat hukumnya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Penulis menggunakan metode penelitian berupa penelitian kepustakaan, serta melakukan wawancara terhadap Kepala Adat dan Pemuka Agama yang dalam hal ini difokuskan pada pengaturan Hukum Adat Bali. Pengaturan mengenai adopsi pada Hukum Adat Bali bersumber pada Kitab Suci Veda dan kebijakan-kebijakan lokal yang tidak tertulis. Adopsi di dalam Hukum Adat Bali lebih dikenal dengan istilah “Memeras Pianak” yang bertujuan untuk meneruskan garis keturunan, sehingga memiliki akibat hukum berupa putusnya hubungan kekeluargaan antara anak angkat dengan orang tua kandung. Persyaratan utama dari pengangkatan anak yang dilakukan menurut Hukum Adat Bali adalah dilakukan terhadap anak yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan orang tua yang hendak mengangkatnya, dalam artian anak yang hendak diangkat tidak boleh dilakukan terhadap anak yang tidak diketahui asal-usulnya. Pengangkatan anak yang dilakukan menurut Hukum Adat Bali juga harus melalui suatu prosedur yang dinamakan sebagai upacara “Pemerasan” sebagai perwujudan asas terang dan tunai dalam Hukum Adat. Mengenai pengangkatan anak oleh orang tua tunggal pada Hukum Adat Bali diperbolehkan dan memiliki akibat hukum yang sama dengan pengangkatan anak yang dilakukan oleh orang tua berpasangan, baik secara kekeluargaan maupun kewarisan. Hal menarik yang lain kemudian adalah pengangkatan anak bisa dilakukan terhadap anak perempuan yang kemudian memiliki akibat hukum yang tidak sama dengan pengangkatan anak terhadap anak laki-laki. Pengangkatan anak yang dilakukan terhadap anak perempuan bisa melalui “Nyentane” maupun “Pemerasan” yang memiliki konsekuensi hukum yang berbeda. ......The existence of one or several children is the most beautiful gift from God that cannot be replaced by anything. The existence of one or several children is a dream for a husband or a single partner. Western Civil Law recognizes an institution to realize this dream, namely adoption. However, it is known that Indonesia adheres to pluralism in its legal system which places Western Civil Law, Islamic Law and Customary Law as parallel legal systems and is used in social life. Then, the question arises about how the Adat Law regulates regarding adoption institutions known in the Western Civil Law, how the Adat Law regulates regarding adoption by single parents, what is the effect of kinship and inheritance law on it, and how Adat Law positions girls in adoption institutions and its legal consequences. To answer these questions, the author uses research methods in the form of library research, as well as conducting interviews with traditional heads and religious leaders, which in this case focuses on regulating Balinese Customary Law. Regulations regarding the adoption of Balinese Customary Law are based on the Vedic Scriptures and unwritten local policies. Adoption in Balinese Customary Law is better known as "Memeras Pianak" which aims to lineage, so it has legal consequences in the form of breaking the kinship between adopted children and biological parents. The main requirement for adoption carried out according to Balinese Customary Law is that it is carried out on children who are still related to their parents, in the sense that the adopted children cannot be against children whose origins are unknown. Adoption of children carried out according to Balinese Customary Law must also go through a procedure known as the "Pemerasan" ceremony as the embodiment of the principle of clear and cash in Customary Law. Regarding adoption by a single parent in Balinese Customary Law, it has the same legal consequences as adoption by paired parents, both by family and inheritance. The interesting thing then is the adoption of children that can be carried out against girls, which has a legal consequence that is not the same as adoption of children for boys. Adoption of children for girls can be done through “Nyentane” or “Pemerasan” which has different legal consequences.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Dyah Partasari
Abstrak :
Penelitian ini meneliti ayah sebagai orang tua tunggal dengan menfokuskan pada gambaran pengalaman kehilangan serta tahap-tahap yang dialami oleh ayah sebagai orang tua tunggal, masalah-masalah yang dialami dalam peran ayah sebagai orang tua tunggal, serta bagaimana proses perubahan peran dari ayah dalam keluarga lengkap menjadi ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini dilakukan karena perubahan peran seorang pria menjadi ayah yang lebih terlibat dalam pengasuhan anak bukanlah proses yang mudah dan menjadi lebih sukar dijalani jika seorang ayah juga berperan sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data teknik wawancara mendalam (depth interview) karena dianggap paling sesuai untuk menjelaskan fenomena yang ingin diteliti, yang merupakan fenomena unik dengan perkiraan jumlah kasus yang ditemui di lapangan sangat terbatas. Subjek utama dipilih secara purposive dengan karakteristik pria sebagai orang tua tunggal karena kematian pasangannya, sudah berperan sebagai orang tua tunggal selama sedikitnya 1 tahun, memiliki anak berusia di bawah 18 tahun, memiliki pekerjaan, dan pendidikan minimal SMTA. Selain 4 orang subjek utama, wawancara mendalam juga dilakukan terhadap 4 orang subjek pendukung untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai fenomena ini. Dari hasil penelitian dapat ditemukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengatasi kehilangan dan dukacita, masalah-masalah utama yang dihadapi, serta faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan perubahan peran seorang ayah dari suatu keluarga yang lengkap menjadi seorang ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian juga menemukan hal-hal yang khas budaya Indonesia yang tidak ditemukan dalam penelitian di negara-negara Barat. Karena itu, perlu penelitian lanjutan di Indonesia tentang ayah sebagai orang tua tunggal akibat perceraian dan tentang dampak pengasuhan pada anak-anak yang dibesarkan oleh ayah sebagai orang tua tunggal. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh profesi kesehatan mental dalam membantu ayah sebagai orang tua tunggal dengan meningkatkan self-efficacy belief yang mereka miliki, serta membantu para ayah sebagai orang tua tunggal agar memiliki kemampuan untuk mengasuh anak-anaknya dengan baik dengan cara mencari sumber-sumber dukungan sosial yang dapat membantunya dalam menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Zakiah I
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan data hasil survei penduduk Indonesia tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia diperoleh data bahwa laki-laki yang menjadi duda karena kematian istri berjumlah 1.490.738 orang sedangkan perempuan yang menjadi janda karena kematian suami berjumlah 6.661.874 orang. Hal ini jelas terlihat bahwa jumlah janda atau orang tua tunggal wanita lebih banyak dibandingkan duda atau orang tua tunggal laki-laki yang disebabkan karena kematian pasangannya. Oleh karena itu, subyek pada penelitian ini dikhususkan pada orang tua tunggal wanita. Adapun tugas yang paling berat sebagai orang tua tunggal adalah pengasuhan anak baik itu orang tua tunggal pria ataupun wanita. Pengasuhan anak secara tidak langsung merupakan suatu usaha mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa mendatang. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita dalam menghadapi segala permasalahannya termasuk proses pengasuhan anak ingin dilihat pada penelitian ini. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita ini dilakukan untuk mencapai tujuan pada perannya. Orang tua tunggal wanita mengarahkan komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku dalam mencapai tujuan hidupnya yang dikenal dengan self-management. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 4 subyek. Penelitian ini diperoleh gambaran self-management dari keempat subyek. Gambaran self-management disusun dari proses interaksi komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku. Dari ketiga komponen ini, komponen afeksi merupakan pemicu terbesar dalam proses interaksi. Dengan kata lain, komponen afeksi mengambil alih kendali komponen kognisi dan tingkah laku pada proses interaksi. Proses interaksi ini dilakukan keempat subyek untuk mencapai tujuan sebagai orang tua tunggal wanita yang baik. Seperti halnya proses interaksi yang dilakukan oleh keempat subyek yaitu pengendalian terhadap perasaan tidak terbebani sebagai perannya menjadi orang tua tunggal. Mereka berpikir dengan keyakinan bahwa mereka bisa melaksanakan perannya itu. Pada akhirnya mereka membuktikan dengan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal dengan baik dan keberhasilan dalam pengasuhan anak.
2007
S3524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennie Sastrapradja
Abstrak :
Tesis ini membahas pesan terkait keluarga dalam retorika pidato dari presiden terpilih Amerika Serikat ke-44 Barack Obama yang pertama kali dalam sejarah, merupakan keturunan kulit hitam atau mixed-race. Pesan tentang keutuhan keluarga serta peran orang tua tunggal mengambil data dari lima buah teks pidato Presiden Obama di era kepemimpinan pertama yakni tahun 2008-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan dasar teori Retorika Aristoteles dan lima pertanyaan teoritik model komunikasi Harold D. Laswell yakni siapa, berkata apa, menggunakan media apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya serta pendekatan-pendekatan lainnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh bukti bahwa pesan tentang keutuhan keluarga serta peran orang tua tunggal yang dibungkus narasi politik American dream yang dilakukan Obama masih relevan diutarakan di zaman modern dengan tantangan yang begitu kompleks ini. Masyarakat Amerika Serikat nyatanya tetap membutuhkan hal-hal baik dan ideal yang diutarakan oleh seorang pemimpin negara melalui retorika pidato yang disampaikannya.
This thesis examines family related messages in the rhetoric speech of US President-elect Barack Obama 44th which for the first time in a history, is a descendant of black or mixedrace. Messages on the family unity and the role of single parent are retrieved as data from five text of the speech of President Obama in the first leadership era 2008-2012. The method used is qualitative based on Aristotle Rhetoric theory and the Harold D. Laswel?s model, specifically looking at top five theoretical questions that are: who, says what, in which channel, to whom, and with what effect and other approaches. The results of this study showed evidences that the message of family unity and the role of single parent wrapped up in the political narrative of the Obama?s American Dream is still relevant in this modern era . US society, in fact still requires, such ideals to be expressed by a head of state through the rhetoric speeches .
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Bagisura Maharari
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis terkait dengan dua penetapan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal yang berkewarganegaraan Indonesia dan berkewarganegaraan Asing. Memaparkan keragaman cara adopsi di Indonesia dikarenakan oleh adanya hukum positif yang lebih dari satu membuat para calon orang tua angkat tunggal bingung akan bagaimana cara mengadopsi yang benar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normatif dan deskriptif analisis. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pemberlakuan hukum positif tertulis di Indonesia terkait dengan adopsi oleh orang tua tunggal belum diaplikasikan dengan baik oleh Hakim dalam mempertimbangkan penetapannya. Masih banyak hal yang harus di pertimbangkan dan dilewatkan oleh Hakim dalam memutus penetapan yang dimohonkan oleh pemohon sebagai calon orang tua angkat tunggal. Kesimpulan dalam analisis menyarankan untuk para Hakim untuk lebih lagi memperhatikan pertimbangannya dengan merujuk kepada hukum tertulis yang terkait dengan adopsi anak untuk lebih lagi memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang lebih efektif. Kata kunci : adopsi, orang tua tunggal, WNA, WNI.
ABSTRACT
This thesis analyzes two court order that civil court had made regarded to single parent adoption as a Indonesian citizen and a foreign citizen. Provides diversities of adoption methods in Indonesia which has three positive laws that lead most of applicant who is single parent confused how to adopt kid correctly. This analysis is carried out by using the method of juridical normative and descriptive analysis. This analysis showed that the positive written regulation regarged to single parent adoption in Indonesia have not correctly applied in The Jugdes rsquo s legal consideration to make judicial decision. There are still more things to be considered which neglected by The Judges in their consideration in order to give applicant the judicial decision for single parent adoption. In conclusion of analysis suggest that The Judges must have more attention in the written positive regulation about single parent adoption for their consideration to make legal security more effective.
2017
S66001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla
Abstrak :
Pengangkatan anak idealnya dilakukan oleh orang tua yang utuh karena dianggap mampu memberikan kesejahteraan dan perlindungan demi perkembangan anak yang lebih baik. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi orang tua tunggal untuk melakukan pengangkatan anak, terutama apabila seseorang mampu secara finansial dan sosial dalam mengurus, mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang demi kepentingan terbaik anak dan kesejahteraan anak di masa depan. Pengangkatan anak oleh orang tua tunggal memiliki akibat hukum terhadap perwalian dan hak mewaris. Namun, akibat hukum terhadap perwalian dan hak mewaris memiliki akibat yang berbeda-beda antara hukum adat, hukum perdata barat, dan hukum Islam. Orang tua tunggal yang hendak melakukan pengangkatan anak harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Menteri Sosial, untuk kemudian mendapatkan penetapan pengadilan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder yang mencakup bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan menghasilkan data deskriptif analitis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa peraturan mengenai pengangkatan anak, khususnya pengangkatan anak oleh orang tua tunggal di Indonesia masih tersebar dalam beberapa peraturan. Peraturan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal secara implisit diatur dalam Staatsblad Nomor 129 Tahun 1917 yang hanya berlaku bagi golongan tionghoa. Kemudian, hukum nasional yang mengatur mengenai kebolehan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal diatur dalam SEMA Nomor 6 Tahun 1983, dan peraturan lebih rinci terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 110/Huk/2009. Selain itu, praktik pengangkatan anak oleh orang tua tunggal dalam peradilan Indonesia masih belum memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal ini sangat berdampak pada kesejahteraan dan juga perlindungan terhadap anak. Pembuat undang-undang seharusnya melakukan unifikasi hukum agar dapat memberikan kepastian hukum kepada Hakim maupun masyarakat, serta meminimalisir terjadinya permasalahan-permasalahan dalam proses pengangkatan anak oleh orang tua tunggal. ......Adoption of children is ideally carried out by parents who are intact because they are considered capable of providing welfare and protection for the better development of children. However, it is possible for single parents to adopt children, especially if a person is financially and socially capable of fostering, nurturing, educating, and providing affection for the best interests of the child and the child's welfare in the future. Adoption by a single parent also has legal implications for guardianship and inheritance rights. However, the legal consequences for guardianship and inheritance rights vary between customary, civil, and Islamic law. Single parents who want to adopt a child must first obtain permission from the Minister of Social Affairs, and then obtain a court order. The research method used in this study is normative juridical using secondary data which includes primary legal materials and secondary legal materials. The analytical method used in this study is a qualitative analysis method by producing analytical descriptive data. Based on the research conducted, it is known that regulations regarding child adoption, especially adoption by single parents in Indonesia are still scattered in several regulations. Regulations for adopting children by single parents are implicitly regulated in Staatsblad Number 129 of 1917, which only applies to the Chinese group. Then, the national law governing the permissibility of adopting children by single parents is regulated in SEMA Number 6 of 1983, and more detailed regulations are contained in Regulation of Government of The Republic of Indonesia Number 54 of 2007 and Minister of Social Regulations Number 110/Huk/2009. In addition, the practice of adopting children by single parents in Indonesian courts still does not comply with statutory provisions, so legislators should carry out unification of law to provide legal certainty to judges and the public, as well as minimize the occurrence of problems in the process of adoption by single parents.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Tamamiyah Mahendraswari
Abstrak :
Di zaman yang semakin modern, angka pernikahan kian menurun dan angka perceraian meningkat. Hal ini kemudian menciptakan lebih banyak struktur keluarga alternatif di mana banyak anak yang dibesarkan oleh salah satu orang tuanya saja. Penelitian ini hendak mencari tahu apakah terdapat hubungan antara perceraian dan struktur keluarga dengan mobilitas ekonomi antargenerasi di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) dan metode Unconditional Quantile Regression (UQR). Temuan yang didapatkan adalah variabel perceraian dan variabel interaksi antara perceraian dan pengeluaran orang tua tidak signifikan memengaruhi mobilitas antargenerasi anak. Hanya saja, ditemukan bahwa anak dari ayah tunggal dan ibu tunggal dari kelompok pengeluaran terbawah mengalami mobilitas antargenerasi yang rendah dibandingkan dengan anak dari keluarga utuh, yang menunjukkan masih adanya ketimpangan antara kelompok anak orang tua tunggal dan dua orang tua, terutama pada kelompok pengeluaran terendah. Sementara itu, anak dari orang tua tunggal di kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami mobilitas antargenerasi yang signifikan. ......In modern times, the number of marriages is decreasing while the number of divorces is increasing. This then creates more alternative family structures where many children are raised by only one parent. This research wants to find out whether there is a relationship between divorce and family structure with intergenerational economic mobility in Indonesia, using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) and the Unconditional Quantile Regression (UQR) method. The study finds that the divorce status variable and the interaction variable between divorce and parental expenditure do not significantly affect intergenerational mobility of children. However, it was found that children of single fathers and single mothers from the lowest expenditure groups experience lower intergenerational mobility compared to children from intact families, indicating that there is still inequality between groups of single-parent and two-parent children, especially in the lowest expenditure group. Meanwhile, children of single parents in other expenditure distribution groups do not experience significant intergenerational mobility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>