Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febri Yoga Mustika
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pemanfaatan aset berupa tanah dan bangunan di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur. Faktor-faktor tersebut adalah faktor aksesibilitas kawasan PIK, faktor tipe bangunan yang disediakan, faktor biaya pemanfaatan dan faktor prosedur pemanfaatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat penjelasan yaitu menjelaskan hubungan kausal atau hubungan saling mempengaruhi. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, yang selanjutnya diolah dengan uji statistik. Sedangkan untuk melengkapi data primer yang diuji statistik, dilakukan juga pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi obyek penelitian dan studi literatur. Analisa yang dilakukan adalah dengan mengkaitkan hasil uji statistik dengan data lapangan yang diperoleh. Dari analisis terhadap hasil uji statistik, disimpulkan bahwa : hanya dua faktor yang mempengaruhi pemanfaatan tanah dan bangunan di PIK, yaitu faktor aksesibilitas dan faktor tipe bangunan, sedangkan faktor biaya pemanfaatan dan prosedur pemanfaatan tidak berpengaruh. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanah dan bangunan diperlukan kejelasan fungsi kawasan PIK Pulogadung, perbaikan aturan tentang penggunaan lahan dan pengawasan terhadap penggunaannya.
This research focused at factors anticipated influence the asset (land and building) exploiting in the form of real property at Small-Medium Scale Enterprise Industrial Village ( PIK) Pulogadung, Cakung, East Jakarta. The Factors areaccessibility of PIK area, building type of real property PIK, expense of exploitingand exploiting procedure. This research is a quantitative research having the character of clarification that is influencing each other.Data collecting was done with the questionaire distribution, then conducted with the statistical test. While to equip the statistical examinee primary data, data collecting also done with interview, and documentation of object research. Analyse is taken by correlating result of statistical test with the obtained field data. From statistical test result, concluded that : only two factors influencing exploiting of real property in PIK, that is accessibility and building type, while factor expense of exploiting and exploiting procedure do not have an effect on. Result of this research suggest that to optimize exploiting real property needed by function clarity of PIK Pulogadung area, order repair about usage of farm and observation to its use.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (23)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Rebet
Abstrak :
ABSTRAK
Produk yang dihasilkan oleh pabrik akan didistribusikan ke pengecer melalui distributor. Sehingga perlu ditentukan strategi terbaik untuk mendistribusikan produk dari pabrik ke distributor dan dari distributor ke pelanggan sesuai kebutuhan pelanggan. Masalah pendistribusian produk ini merupakan bagian dari masalah pengelolaan rantai pasokan. Pada tesis ini dibahas pengelolaan rantai pasokan yang terdiri dua tahap. Pertama, tahap dimana produk yang dihasilkan pabrik didistribusikan ke distributor. Kedua, tahap dimana distributor mendistribusikan produk ke pengecer. Untuk menentukan penyelesaian pada setiap tahap digunakan metode transportasi. Selanjutnya untuk mencari penyelesaian secara keseluruhan dapat digunakan prinsip keoptimuman Bellman. Solusi optimal secara keseluruhan merupakan gabungan dari solusi optimal setiap tahap.
Abstract
Products that produced by a manufacturers are to be distributed to retailer through distributor. It is necessary to establish a best strategy to distribute the product from the manufacturer to the distributor and from the distributor to customer in line with customer?s need. Product distribution problem is apparently a part of the management of supply chain problem. In this thesis, it is described the management of supply chain which can be divided into two phases. The first phase is how the products produced by manufacturer are distributed to ditributors. The second phase is how the distributor distributes the products to retailers. To solve the problem in each phace, the transportation method is used futhermore, to fine the solution of the entire phases. Bellman Optimizing Principle is adopted. The optimal solutionof the whole problem is the combination of the optimal solution of each phase.
2012
T29869
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumoindong, Yopie
Abstrak :
Pembangunan sekarang ini selain mempunyai dimensi pertumbuhan, juga mempunyai dimensi yang melihat pembangunan sebagai suatu proses transformasi yang mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam. Munculnya dimensi berkelanjutan ini dilatarbelakangi oleh mundurnya kearifan manusia dan keprihatinan umat manusia akan masa depannva sebagai akibat kurang berdayagunanya sumberdaya manusia dalam mengelola sumberdaya alam yang sebaik-baiknya dan penggunaan teknologi bagi upaya berbagai pembangunan. Oleh Soerjani (I995:3) dikatakan bahwa kemerosotan kualitas lingkungan itu disebabkan oleh penggunaan teknologi yang mencemari diikuti oleh konsumsi yang berkelebihan, kebijaksanaan pembangunan yang kurang serasi, pertambahan penduduk yang cepat serta masalah kemiskinan. Permasalahan dalam pembangunan pertanian dan lingkungan hidup di Sub DAS Jeneberang Hulu adalah masalah lahan kritis dan dampaknya terhadap produktivitas pertanian serta manajemen dari lahan kritis tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dinamika agroekosistem dan mengembangkan suatu konsep pendekatan agroekosistem dalam pemaniaatan sumberdaya lahan. Tiga model digunakan untuk mengkaji dinamika agroekosistem lahan kering, yaitu: i) model analisis daya tahan ekologis;2) model analisis kapabilitas agroekosistem;3) model analisis stabilitas agroekosistem. Daya tahan ekologis agroekosistem lahan kering di Sub DAS Jeneberang Hulu secara kualitas akan semakin menurun. diakibatkan "Indeks Bahaya Erosi" (IBE>1) (Hamer, 1982:46) telah mencapai pada tingkat "sangat tinggi/ekstrim". Dari hasil analisis bahaya erosi terlihat pada lahan tegalan dengan luas areal 831 hektar menimbulkan total erosi 121.655 ton/ha atau rata-rata 146,40 ton/ha/tahun dan lahan sawah dengan luas areal 1.283 hektar menimbulkan total erosi I05.667,60 ton/ha/tahun atau rata-rata 82.35 ton/ha/tahun. Tingginya laju erosi tersebut disebabkan oleh, (1) pemanfaatan lahan kering tidak sesuai dengan kemampuan lahan terutama pada kawasan Unit Lahan IV (Desa Bulutana) dan Unit Lahan VII (Desa Kanreapia). masing-masing berada pada tingkat kemiringan lereng 25-40% dan >40%; (2) pemanfaatan lahan kering di Sub DAS Jeneberang Hulu hanya ditujukan untuk mendapatkan produksi dan pendapatan usahatani tanpa tindakan-tindakan konservasi tanah yang tepat; (3) tingkat pemahaman dan tingkat keterampilan petani tenlang komponen-komponen teknologi konservasi tanah dalam mengendalikan laju erosi sangat terbatas. Upaya pengendalian melalui program-program rehabilitasi lahan dan konservasi tanah perlu mendapat prioritas utama dalam perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Sub DAS Jeneberang Hulu. Pemanfaatan lahan harus sesuai dengan kemampuan lahan (land capability), terutama pada Unit Lahan VII (tingkat kemiringan lereng >40%) peruntukannya hanya untuk "kawasan lindung"", dengan desain agroekosistem yang menyerupai ekosistem alami yakni sistem agrosilvipasturral. Kapabilitas agroekosistem dalam pemanfaatan lahan kering di Sub DAS Jeneberang Hulu telah meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya. Mereka berada di atas "garis kemiskinan" atau secara relatif berada dalam "kecukupan pangan" dan dari pendapatan usahatani, petani dapat memenuhi "kebutuhan fisik minimum"nya (KFM), artinya secara ekonomi petani telah dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam jumlah minimal. Namun tingkat kesejahteraan tersebut secara ekologis tidak berkelanjutan. jika tidak dilakukan upaya pengendalian degradasi sumberdaya lahan dan perhaikan teknik budidaya pertanian. Mengingat tingkat bahaya erosi di Sub DAS Jeneberang Hulu tergolong "sangat kritis/ekstrim", tekanan penduduk terhadap lahan dan kepadatan penduduk cukup tinggi. Secara potensial, agroekosistem lahan kering menghasilkan pendapatan usahatani optimal Rp. 17.805.490.000,-. dengan luas lahan optimal 2.442,50 Hektar atau Rp. 7.289.986,85. per hektar. Stabilitas daya tahan ekologis mempcngaruhi kapabilitas agroekosistem untuk penyediaan bahan pangan dalam bentuk kalori di Sub DAS Jeneberang hulu. Perkembangan penduduk rata-rata 2,08% per tahun dan tekanan penduduk terhadap lahan mencapai 1.27, maka pada tahun 2020 kapabilitas agroekosistem hanya mampu mendukung 11,50 jiwa per hektar atau pada tingkat kepadatan optimum sebesar jiwa 49.858,80. (57,30%) dari total populasi penduduk (86.984 jiwa). Untuk peningkatkan daya dukung lahan, perlu upaya pengembangan sektor peternakan, hutan wisata dan sistem pertanian hutan. Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daya tahan ekologis agroekosistem lahan kering adalah refleksi dari stabilitas dan kapabilitas agroekosistem akibat tekanan-tekanan yang bersifat kumulatif, sinerjik dan antagonis. Model pendekatan agroekosistem di desain untuk pencegahan dan pengendalian terjadinya kemerosotan kualitas sumberdaya lahan dan lingkungan dan tetap mernpertahankan produktivitas pertanian. Keterpaduan dua aspek tersebut merupakan konsepsi pembangunan pertanian berkelanjutan dan melembagakan aspek ekologi ke dalam kebijakan ekonomi. Oleh karena itu, model pendekatan agroekosistem merupakan suatu konsep dan metode ilmiah yang mengkaji dinamika agroekosistem secara terpadu dan saling kait mengkait secara fungsional antar aspek-aspek daya tahan ekologis, kapabilitas dan stabilitas agroekosistem lahan kering dalam satuan analisis yang dilakukan melalui proses kegiatan penelitian secara ilmiah.
The current development beside having growth aspects, it also has a dimension of seeing the development as a transformation process that optimizes the utilization of natural resources. The appearance of the dimension of sustainability is based on the concern of mankind towards their own future and a set back in wisdom of as a result of the ineffective human resources in managing the natural resources properly as well as the application of technology in the various efforts of the development. Soerjani (1995:3) said that the deterioration of the environmental quality is caused by the application of polluting technology that is followed by over consumption. the non harmonization's development policy, the rapid growing population and poverty problem. The problem in the agriculture development and living environment al The Watershed Area of Upper Jeneberang South Sulawesi are the critical land problem and its impacts towards agriculture productivity and its management. The objective of this research is to study the agroecosystem dynamics and to develop a concept of agroecosystem approach in the utilization of the land resources. The three models used to study dry land agroecosystem dynamics are: 1) ecological durability analysis model; 2) agroecosystem capability analysis model;3) agroecosystem stability analysis model. The agroecosystem ecological durability of the dry land of the Sub Watershed Area of Upper Jeneberang is qualitatively decreasing, because the erosion danger index has reached the level of a "very high/extreme" (IBE> 1) (I lamer. 1982:46). The result of erosion index analysis can be seen at the non-irrigated land with an area of 831 hectares have caused a total erosion of 121,655 tons/hectare or an average of 146.40 tons/hectare/year and wetpaddy field with an area of 1,283 hectares causing total erosion of 105,667.60 tons/hectare/year or average of 82.35 tons/hectare/year. The high erosion rate is due to (1) the utilization of dried land is not accord with the land capacity, especially in the Unit IV area (Bulutana Village) and Unit VII area (Kanreapia Village), both situated respectively on a slope of 25-40% and >40%: (2) dry land utilization at the Watershed Area of Upper Jeneberang is only intended for production and agribusiness income without appropriate land conservation measures; (3) the level comprehension and skill of the farmer regarding soil conservation technology components in control-ling the erosion rate are very limited. The controlling efforts through land rehabilitation and soil conservation program should receive top priority in planning and management of natural and human resources at the Sub Watershed Area of Upper Jeneberang. The land utilization should be in accord with the land capability, especially in Unit VII Area (with a slope >40%) its allocation is only as "sanctum). area with an agroecosystem design that resembles natural ecosystem. named the agrosilvipasturral system. The agroecosystem capability in utilizing of the dry land in the Sub Watershed Area of Upper Jeneberang has increased the farmers and their families welfare. They are already above the 'poverty line" or have relatively "sufficient food" and from the agribusiness income, those farmers are able to meet the demand for goods and services in minimum amount. However, the welfare level is not sustainable ecologically, unless the land resource is controlled and agriculture techniques are improved. Due to the "very high/extreme" erosion rate in the Sub Watershed Area of Upper Jeneberang the population pressure toward the land and population density is quite high. Potentially, the agroecosystem of dry land provide an optimum agribusiness income of Rp. 17,805,490,000,-. The ecological resilience stability influences the agroecosystem capability in providing food in terms of calories in the Sub Watershed of Upper Jeneberang. The population growth is 2.08% per year and the population pressure toward the land is 1.27, therefore in the year 2020 the agroecosystem capability is only support 11.50 people per hectare or at the optimum density level is 49,858.80 (57.30%) of the total population 86.894 peoples in order to increase the land supporting capability. a development of animal husbandry, forest tourism and agroforestry is needed. The result of this research disclosed that the agroecosystem ecological durability is a reflection of the stability and capability of the agroccosystem due to cumulative. synergistic and antagonistic pressures. The agroecosystem approach model is designed to prevent and control the deterioration of land resources and environmental quality as well as to maintain agricultural productivity. The integration of these two aspects constitutes the concept of sustainable agricultural development and institutionalizing ecological aspect into the economic policy. Therelbre, the agroecosystem approach model constitutes a concept and scientific method that study the agroecosystem dynamics integrativcly and interrelated functionally between of ecological durability. capability and stability of the dry land agroecosystem in an analysis that is carried out through activity process of scientific research.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Meidya Ramadhan
Abstrak :
ABSTRAK
Faktor waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu proyek karena kedua factor tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan proyek bila dilihat dari waktu penyelesaian tersingkat dengan biaya minimal tanpa mengabaikan hasil pekerjaan yang berkualitas, usaha untuk mengoptimalkan waktu dan biaya menjadi sangat penting. Untuk itu dilakukan optimasi perencanaan percepatan proyek menggunakan metode programa linier integer. Pada penelitian ini dilakukan optimasi tersebut dengan perangkat lunak lingo ver.11 kemudian penjadwalan tsb juga diselesaikan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project, ver 2016. Dari kedua penyelesaian tsb menggunakan perangkat lunak lingo dan Microsoft project memberikan hasil yang sama. Yang berarti M.S Project sebenarnya juga optimasi Program Linier Integer Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan metode programa linier integer dibantu software Microsoft Project 2016 yang diaplikasikan pada proyek pembangunan kampus ITERA dengan waktu 210 hari, dimulai dari bulan februari sampai bulan agustus 2017. Tahapan perencanaan meliputi kegiatan persiapan, pekerjaan struktur, dan pekerjaan arsitektur. Penelitian ini mengkaji tentang optimasi waktu dan biaya pada proyek tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data terbukti bahwa menggunakan software lingo 11 maka pekerjaan arsitektur dapat dipercepat dengan percepatan sekian hari kerja, dan kenaikan biaya biaya proyek sebesar Rp 75.960.000.
b>ABSTRACT<>br> Project 39 s duration and cost are among important factors and measures for the project to be completed with quality. The two factors determine whether the project is timely and least cost to invest. Effort to optimize the project duration and cost can be implemented through carrying out the analysis using linear integer programming method through application of microsoft project 2016. In this research, optimization is done with software lingo ver.11 and then the problem also be solved by using software Microsoft Project, ver 2016. Of both software, lingo and Microsoft project give same result. Which means, beside optimization of Integer Linear Program we can also use Microsoft Project for the problem. The analisys was done for the said project in ITERA campus university, development by the Local Government of the city of Bandar Lampung. The project was started from February to August 2017. Planning of the project followed three stages including project preparation, structural works, and architectural works. The study was done to assess and optimize the project duration and cost. Result indicated that linear integer programming approach using Lingo 11, through microsoft project 2016 software, was successfully proved that structural working time can be speed up by 32 days, while cost will increased by Rp 75.960.000.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahabudin
Abstrak :
Value Management Inventory (VMI) merupakan solusi yang diharapkan dapat memberikan efektifitas dalam penggunaan material dan lebih efisien dalam hal biaya persediaan di PT X, berdasarkan kebijakan tersebut hanya material yang dipakai saja yang akan dibayar oleh perusahaan dari para pemasok. Strategi tersebut sangat penting mengingat persaingan yang semakin ketat terutama untuk industri manufaktur yang terus berlomba menjadikan produknya sebagai pilihan konsumen. Karena pada umumnya konsumen akan menjatuhkan pilihan pada produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang rendah. Agar produknya menjadi pilihan konsumen, maka harus diproduksi barang dengan biaya produksi serendah mungkin dengan kualitas sebaik mungkin. Mengoptimalkan persediaan bahan baku di gudang VMI dan non VMI membantu menurunkan biaya persediaan tersebut. Metode yang digunakan untuk meminimumkan biaya persediaan adalah programa linear. Dalam pengolahan data menggunakan perangkat lunak Lingo diperoleh nilai persediaan yang mampu dicapai sebesar 848 juta dari besar yang ingin dicapai sebesar 960 juta. ......Vendor management inventory (VMI) is an expected solution that can give effectiveness in using materials and make inventory cost in X company is more efficient. Based on that policy, only used materials that will be paid to supplier. That strategy is very important in the situation, when competition is stricter, especially for manufacturing industry which keeps competing to make their products choosen by the consumers, they need to product stuff which is costly as low as possible but the quality should be as good as possible. By optimizing stock of material in the warehouse, VMI helps decreasing that inventory cost. Method that use to minimize inventory cost is Linear programming. Data processing using Lingo software and find the objective for inventory is 805 million better than target that is 960 million.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haris
Abstrak :
Permintaan akan produk remanufacturing pada saat ini menunjukkan peningkatan sangat tinggi. Hal tersebut mengharuskan perusahaan melakukan suatu metode pengontrolan dalam segala bidang agar dapat memenuhi setiap permintaan konsumen. Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan mengoptimalkan sistem persediaan bahan baku. Metode yang sesuai untuk sistem persediaan spare parts pada penelitian ini adalah menggunakan fixed time period with safety stock. Dari hasil pengolahan data menggunakan metode tersebut terbukti dapat menurunkan tingkat persediaan ke titik yang optimal yang berdampak ke penurunan inventory cost. Total saving cost yang diperoleh dari 7 periode penelitian adalah sebesar $ 321.333. ......Remanufacturing product request at the moment shows very high improvement. The high demand forces the company to do a controlling method in all area, so that can fulfill every consumer request. One way to go is to optimize the raw material inventory system. The method is suitable for spare parts inventory system in this research is fixed time period with safety stock. Based on the result of data processing which applies the method is proven can reduce inventory level to optimal point affecting to decrease of inventory cost. Total saving cost obtained from 7 period is equal to $ 321.333.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Romauli
Abstrak :
Penyakit maupun kecelakaan kerja pada tenaga kerja dapat menimbulkan kematian, minimal kecacatan yang tak ternilai mahal harganya. Oleh karena itu, Pemerintah RI menerbitkan Undang-undang nomor 3/1992 tentang perlindungan tenaga kerja melalui program Jamsostek. PT Jamsostek sebagai penyelenggaranya diwajibkan Pemerintah untuk mengadakan RS tempat pelayanan kecelakaan kerja bagi peserta Jamsostek atau Unit Trauma Centre (UTC). Untuk Sumsel, yang terpilih adalah RSMH Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana penerapan bauran promosi terhadap pemanfaatan UTC PT Jamsostek Palembang tahun 2004 dan permasalahan yang terjadi yang terkait dengan pemanfaatan UTC tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif karena dapat menggali dan mengeksplorasi data melalui sumber-sumber informan. Informan yang dipilih adalah pasien rawat inap dengan kasus JKK-Jamsostek, perusahaan tempat pasien bekerja, RSMH Palembang dan staf, dan PT Jamsostek Cabang Palembang dan staf. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2004, pemasaran RS khususnya promosi mengalami kemunduran. Penerapan bauran promosi melalui periklanan, promosi penjualan, human & publisitas, dan penjualan tatap muka terhadap pemanfaatan UTC masih sangat minim sekali, sedangkan pemasaran langsung belum sama sekali dilakukan. Kendalanya sangat kompleks sekali antara lain perangkapan togas manajer atas & menengah, program yang belum didukung penuh oleh bagian lain, ketenagaan yang ada saat ini masih sedikit, didukung Urusan Kehumasan RS terpisah dari Divisi Pemasaran. Pengetahuan pemasaran masih sangat terbatas dilevel pelaksana, keterlupaan terapan evaluasi dan penerapan promosi yang telah dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari seberapa banyak perusahaan memanfaatkan UTC tersebut, dan ditemukan baru satu orang pada tahun 2002, dan pada tahun 2003 tidak ada sama sekali, dan kemungkinan akan tidak ada juga di tahun 2004. Alasan perusahaan & karyawan memilih UTC tersebut antara lain: karena informasi/promosi UTC yang belum sampai, bila sudah diterima disebabkan procedural UTC yang belum jelas, pelayanan RSMH yang masih menggaung lambat, kebijakan yang diterapkan dari perusahaan yang bersangkutan dalam memilih RS dan kelas perawatan, dan lebih diperburuk lagi dari faktor ketidak tahuan karyawan terhadap hak-hak peserta UTC-Jamsostek Dengan hal tersebut diatas; sebaiknya promosi UTC harus pro aktif. Gunakan bauran promosi melalui cara yang bervariasi, berkesinambungan, dan kontinyu. Sementara promosi UTC diolah tersendiri dulu untuk meraih pasar dan mepertahankan pasar yang ada melalui program yang terencana, dan dilaksanakan dengan baik, dievaluasi dan ditindak lanjuti dengan serius. Yang mengelola pemasaran RS sebaiknya tidak merangkap fungsi dan tugas, terutama pads level manajerial; baik level atas maupun menengah. Berikan wawasan/penyegaran ilmu/wawasan tentang yang terkait dengan pemasaran jasa kepada para pelaksana. Karena permasalahan ini tidak sepenuhnya tanggung jawab Bagian Pemasaran RS, jadi sebaiknya program ini harus benar-benar didukung oleh bagian lain. Bahan bacaan 26 : (1995-2004)
Mixed Promotion Role in Optimizing Traumatic Centre Unit of PT JAMSOSTEK in dr. Moh. Hoesin Palembang Hospital in 2004.Disease and work accident on laborer may cause death, invaluable deformity minimally. Furthermore, Indonesia Republic's Government publishes protection for labor by law number 311992. Government suggests-PT Jamsostek, as the executor, to perform a hospital for serving JAMSOSTEK's member by Traumatic Centre Unit (CTU). They selected RSMH Palembang for South Sumatera Province. The goals of this research are to examine how far mixed promotion has been implemented (advertising, sales promotion, publicity & public relation, direct marketing, and personal selling) in optimizing CTU of PT Jamsostek in RSMH Palembang in 2004 and the relevant problems that occurred. The research uses qualitative method because in a no longer time data can be observed and explored through information sources, which are taken from the patient of JKK JAMSOSTEK's member who are in patient, the companies where the patients work, RSMH Palembang and staffs, and PT Jamsostek Brach of Palembang and staffs. The research found during 2004 year, in this Hospital Marketing Division, especially promotion is in degradation. Implementation of mixed promotion in optimizing the used of CTU Le advertising, sales promotion, publicity & public relation, and personal selling; have been still low in its standard, while direct marketing has not been conducted yet. The constraints of them are still very complex, i.e, double duties of the top and the middle managers, the programs which have not been fully supported by other division, few human power, while the matters done by hospital's public relation are separated from marketing division_ Knowledge of marketing are still limited in the level of executor, the oblivious of evaluation applying to the promotion that have been conducted. The matters can be seen from how many companies optimizing the CTU and is found that one company was in 2002, and there was none in 2003, and probably there would be none too in 2004. The reason why companies & employees choose the CTU are: lack of information and promotion of the CTU, CTU's unclear procedure, image of RSMH's service which is still bad, policy applied by company in choosing hospital treatment class. The worst by the unawareness factors of employees' rights are as the participants of ]KK-Jamsostek. According to the matter, promotion of CTU should be conducted actively. Using mixed promotion through varietically, synergically, and continuously. For time being, it is processed separately first to reach market and maintain the existing market through planned program, well implementation, and evaluation seriously. Individual who's managed of this department not be allow to have double functions and duties, especially top and middle management. To develop the knowledges/skill/perception about marketing can be implemented by short training, seminar, or formal educative for the staffs, because this matter is not fully responsibility of the Marketing Department Other department must support this program. References: 26 (1995-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Mudjiono
Abstrak :
Pabrik semen merupakan pabrik yang menggunakan energi tinggi secara intensif, yang mencapai 40 - 60% dari total biaya produksi. Penggunaan bahan bakar alternatif, secara signifikan dapat menurunkan biaya energi. PT Boral Indonesia, berencana akan membangun pabrik semen yang akan memaksimalkan penggunakan bahan bakar alternatif. Studi literatur, wawancara dan korespondensi dengan para ahli digunakan dalam penelitian tentang kebutuhan alat tambahan pabrik ini. Teknik Sampling dan wawancara digunakan untuk mendapatkan jenis dan besarnya potensi bahan bakar alternatif di sekitar Pabrik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban besarnya optimasi biaya produksi yang dapat dilakukan dengan penggunaan bahan bakar alternatif. ......Cement manufacture is one the most intensive energy using industries, as the energy cost is about 40% ? 60% of the total production cost. Alternative fuels could significantly reduce the energy cost. PT Boral Indonesia are going to build Cement Plant, by maximizing the use of alternative fuels. Literature study, interview and correspondences with experts have been used in this research to identify the required additional equipment. Sampling method and interviews have been used to identify the type and the potential quantity of the alternative fuels within range of the factory. It is expected that this research forecast how much the production cost can be reduced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T40663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
Abstrak :
Naiknya harga baja di dunia yang disebabkan oleh krisis global, sangat membebani perusahaan galangan kapal. Untuk itu penggunaan baja harus dikurangi seminimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan melakukan optimasi koefisien blok kapal. Optimasi koefisien blok dapat dilakukan untuk semua jenis kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari ukuran utama kapal yang optimal dan meminimalisir biaya pengadaan pada proses pembuatan kapal. Data diambil dari PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), yaitu kapal yang sudah dibangun dengan tipe cargo semi container. Untuk mempermudah dalam pengolahan data maka peneliti menggunakan bantuan software maxsurf. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa daerah optimal berada pada varian 3. Dengan selisih total biaya pengadaan sebesar Rp 1,024 milyar, hal ini membuktikan bahwa bertambahnya koefisien blok kapal akan berakibat bertambahnya hambatan kapal sehingga bertambah pula biaya pengadaan instalasi tenaga penggerak. Sedangkan dampak pada biaya pengadaan baja semakin berkurang, hal ini dikarenakan dengan koefisien blok yang besar tingkat kerumitan dalam pembangunan semakin berkurang.
World crisis effects the development of steel rate. It impedes the business of ship building. Therefore, the usage of steel must be decreased. The alternative way is by optimizing the block coefficient of ship. It can be done by all variants. The goal of this research is to find out the main calculation of ship optimally. The data is taken from PT. Dok and Perkapalan Kodja Bahari (Persero) that the ship has established by the type of cargo with semi container design. The writer uses the maxsurf software in order to easier the writer in analyzing the data. The result of this research proves that the optimal area appears in 3rd variant. The difference result can be seen from the cost provided with the amount of 1.024 million rupiah. It proves the increasing the block coefficient of ship that causes the increasing of resistance. Therefore, it causes the increasing of the installation cost provided in main spring. In contrast, the effect of the steel cost provided is getting decrease.. It is because the high degree of block complexity in establishing is also getting decrease.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>