Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faulkenberry, Luces M.
New York : John Wiley & Sons, 1982
621.381 5 FAU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hillier, Frederick S.
Boston: McGraw-Hill, 2005
658.403 4 Hil i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Tarliah Dimyati
Bandung: Sinar Baru, 1987
658.403 4 TJU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjutju Tarliah Dimyati
Bandung: Sinar Baru, 1992
658.403 4 TJU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Indharto
Abstrak :
Kegiatan penyimpanan bahan cair mudah seperti minyak diesel merupakan kegiatan usaha yang memiliki resiko yang tinggi terhadap timbulnya kecelakaan, kebakaran dan pencemaran lingkungan sehingga dalam pengelolaannya harus dioperasikan sesuai dengan peraturan dan standard yang baku. Upya meminimalisasi timbulnya resiko tersebut dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi maupun tahap operasi. Salah satu aspek yang harus dioptimalkan dalam usaha untuk menekan resiko adalah dengan perancanagan sistem pencegahan kebakaran dan penyebarannya yang sesuia dengan standard. Sistem pencegahan yang terpasang dipengaruhi oleh sifat cairan yang disimpan, jenis dan dimensi tangki. jarak aman antar tangki dan fasilitas di sekitarnya dan sistem kontrol tumpahan. PT. X adalah salah satu Perusahaan Swasta Nasional yang memiliki 11 ( sebelas tangki ) unit tangki penimbun yang kegiatannya meliputi : penerimaan, penimbunan dan pendistribusian minyak diesel. Dengan pertimbangan ini maka dilakukan evaluasi kesesuaian sistem pencegahan kebakaran dan penyebarannya dengan menggunakan standard NFPA 30 Vol. 1, API 2000, API 2000, API 650 dan Australian Standard AS 1940 - 2004. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengevaluasi sistem yang sudah ada kepada standar tersebut untuk mengetahui : Sistem manajemen penanganan dan penyimpanan minyak diesel, kesesuaian a'ntara , Dari segi konstruksi tangki sudah sesuai dengan peruntukkannya untuk minyak Diesel kecuali kekurangan emergency vent. Jarak antar tangki dalam tanggul telah memenuhi syarat yang telah dilentukan oleh NFPA. Jarak aman dengan fasilitas lain iuga telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh Australian Standard AS 1940 - 2004. Normal ventilasi yang terpasang ( free vent ) dengan diameter 8 " dan 6 " memenuhi syarat yang ditentukan oleh standar API 2000 dan standar NFPA 30 Vol. 1 dan PT. X harus segera memasang emergency vent dengan diameter orifice = 13, 67 in. Jumlah cadangan air pendingin yang tersedia yaitu 60 m hany acukup untuk keperluan pendinginan selam 11 menit dan volume tanggul yang ada tidak memenuhi syarat minimum yang ditentukan oleh standar Australian.
Storage of flammable liquid like diesel oil is a high risk business activity prior to incident/ accident, fire and contamination of environment, therefore it must be operated in compliance with the regulation and standards. The effort to minimize equipment and installation and ends up in operation phase. One of the aspect that must be optimized to minimize risk of tire is by designing the fire prevention system and fire spreading of me is by designing the tire prevetion system to be influenced by tiquid, tank dimension and type, distance between tank, other installation and equipments and spillage control systems. PT X is a national company that has 11 (eleven) tank unit and mean to convert the usage of tank which was initially used for the lubricating oil will change operation. With this consideration, hence evaluation shall be done according to the Handbook, API 2000, API 650 and Austalian Standard 1940 - 2004. This research is conducted by evaluating the existing system compare to a current standard. This research is conducted by evaluating the existing system compare to a current standards and literature : API 2000, API 650 and Austalian Standard 1940 - 2004 to know : diesel oil storage and handling management system, accordance between tank dimension and type and services with the tire prevention and spreading. In order to support this evaluation, a quantitative analysis was conducted to calculated the need of ire prevention system and spreading. The result of the research indicated that PT X is not compliance with standard for handling and storage of diesel oil. Tank construction has been complied with the standard for storage of diesel oil, except lack of the emergency vent. Distance between tank was not comply to NFPA and the Australian Standard, Distance to other facility has meet to Australian Standard of AS 1940 - 2004 but not to standard of NFPA 30 Vol. 1 Normal ventilation ( free vent ) meet to API 2000 in standard and NFPA 30 vol 1 and PT. X have to immediately install emergency vent with diameter of orifice = 13,67 in. The amount of cooling water supplay which is 60 m enough for 11 minute cooling 11 and existing dike area volume was not comply to Australian Standard of AS 1940 - 2004 dan NFPA.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rissa Delania
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas mengenai manajemen operasional pada salah satu bank di Indonesia. Kegiatan operasional yang dianalisis adalah proses pencairan kredit, khususnya segmen otomotif, karena proses tersebut merupakan proses penting dalam operasional perbankan. Analisis berfokus pada penggunaan Critical Path Method (CPM) untuk mendapatkan gambaran terkait jalur kritis dari proses dan Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk mendapatkan kemungkinan tercapainya penyelesaian proses sesuai dengan target yang ditentukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa hampir setiap aktivitas dalam proses tersebut merupakan jalur kritis dan adanya kemungkinan sebesar 77% proses dapat diselesaikan sesuai target waktu yang ditetapkan.
ABSTRACT This thesis discusses the operational management at one of the banks in Indonesia. The operational activity discussed in this thesis is related to credit disbursment process, in particular the automotive segment, because the process is an important process in the banking operations. Analysis focuses on the use of Critical Path Method (CPM) to get an overview of the process related to the critical path and Program Evaluation and Review Technique (PERT) to give possibility in completing the process in accordance with the specified target. The analysis showed that almost every activity in the process is in the critical path and the possibility is 77% that process can be completed on targeted time.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Marsanto
Abstrak :
ABSTRAK
Dana pensiun didirikan untuk menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah pensiun atau penghasilan keluarga yang ditinggalkan apabila karyawan tersebut meninggal dunia. Hal ini dapat tercapai melalui sistem pendanaan yaitu penghimpunan iuran dari hasil investasi secara sitematis sehingga diperoleh dana yang cukup untuk membayar manfaat pensiun.

Biaya yang dikeluarkan dalam rangka penyelenggaraan dana pensiun perlu mendapat perhatian. Pengeluaran biaya yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengakibatkan penurunan kualitas pendanaan dana pensiun.

Dalam karya akhir mi diteliti tingkat keterkaitan biaya operasional dana pensiun dengan faktor-faktor yang biasa digunakan oleh aktuaris dalam menentukan asumsi biaya operasional dana pensiun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positip antara biaya operasional dana pensiun dan variabel aktiva bersih, basil usaha, penghasilan dasar pensiun dan jumlah peserta.

Penelitian ini tidak menghasilkan persamaan regresi linier yang bersifat unik untuk biaya operasional dana pensiun. Namun demikian persamaan-persamaan regresi yang dipero)eh dapat menjadi masukan bagi aktuaris dalam menentukan asumsi biaya operasional dana pensiun di masa yang akan datang.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Isradi Zainal
Abstrak :
Depuis que PT. BKI applique l'ISO 9001:2000 dans 2003, toutes les conditions ont ete remplies, telles que decreer une politique de qualite, de definit des objectifs de qualite, des procedures de qualite, et des instructions de travail. Des problemes demeurent encore aujourd'hui notamment dans jusqu'a present le non-conformite des quelques secteurs et surtout dans le champ de 1'inspection de bateaux. Des problemes trouves dans ces activites sont, les retards de !'execution des rapport d'inspection, les retards dans l'examen des rapport d'inspection, la nombre de rappels d'inspecteur et les retards dans !'emission de certificats permanents. Ces problemes peuvent cause la plainte de clients et peuvent affecter la production. Portant des problemes ci-dessus mentionnes, l'ecrivains' est attache a rechercher les cause pour resoudre les problemes. La recherche est de !'evaluation du management de la qualite dans l'activite inspection de bateaux et le voies d'amelioration. L'objectif de recherche est d'identifier les non conformes ( les services et produit non qualite ) , analyser la performance du management de la qualite, diminuer les services et produit non qualite (les retards de livraison du raport d'inspection au division de !'inspection , les retards de l'examan du rapport d'inspection,les retards d'emission du certificat permanent , les rappels d'inspecteur, etc), suggere permettant d'ameliorer le systeme management de la qualite (la rapidite de livraison du raport de inspection a division de 1'inspection ' la rapidite d'examan du rapport d'inspection, la rapidite d'emission du certificat permanent, etc) dans l'activite inspection de bateaux. Cette recherche a ete dirigee a l'unite d'assurance de qualite & Division d'inspection de PT. Biro Klasifikasi Indonesie de 16 juin a 15 septembre 2004 et la recherche etait le focalisee sur les activites d'inspection de Janvier a Juin 2004 . La methode utilisee pour faire cette recherche consist a mesurer et evaluer directement !'execution des procedes d'inspection et a l'aide de la methode des Why-why et des diagramme de Pareto. De !'evaluation et des !'analyses ci-dessus mentionnees, nous savons que la cause de nonĀ­ conformite (les retards de livraison du raport d'inspection au division de !'inspection, les retard de l'examen du rapport d'inspection,les retards d'mission du certificat permanent, !'emission de rappel d'inspecteurs, etc) sont les retards dans d'execution de rapports d'inspection et plus precisement de la font des inspecteurs confrontes a des inspections qui a necessitent beaucoup de formulaires de documents inspection de reference. Pour minimiser des problemes, il est recommende aux inspecteurs de succursale d'execution le rapport d'inspection a l'heure, de remplir le rapport d'inspection avant qu'ils determiner l'activite d'inspection, et faire un rapport d'inspection regularite et complete avec tousles documents necessaire et d'envoyer de rapidement rappels d'inspection. la methode consiste a applique les technologie de !'information dans l'activte inspection de bateaux qui changera automatiquement les procedure manuelles.
Since PT. BKI applied ISO 9001:2000 in 2003 as quality management system, all of the requirements have been fulfilled such as the creating of quality policy, quality objectives , quality procedures, and work instructions. The problems are that until now, it is still found the non conformities in some areas especially in the field of ships classification . Some problems found in this activities are the late of the survey report execution, the late of survey report examination , the amount of surveyors reminders and the late of permanent certificate issuance. This condition will cause the customers complaint and can affect to the decrease of production. Based on the above statement of problem, the writer is interested to do research to solve it. The research is about the quality management evaluation and improvement analysis in the field of ships inspection activities. The aim of these research are : to identiy the non conformities ( Non quality service and product ) , to analyse the performance of quality management, to decrease non quality service and product ( the late of the sending of survey report to survey division , the late of survey report examination, the late of the issuance of permanent certoificate , surveyors reminder, etc), to suggest the method to improve quality management system ( the velocity of the sending of survey report to the survey division , the velocity of survey report examination, the velocity of the issuance of permanent certificate ,etc) ship survey activities. This research was conducted at the Quality Assurance Unit & Survey Division PT. Biro Klasifikasi Indonesia from 16 june to 15 september 2004 and the research was focus on the inspection activities from January to June 2004. The methode used to do this research are by measuring and evaluating directly the performance of inspection process and then analyzed using the Why-why and the Pareto diagram methodes. From the above evaluation and analysis, we know that the cause of the non conformance (the late of the sending of survey report to survey division , the late of survey report examination, the late of the issuance of permanent certoificate , surveyors reminder, etc ) are the late of survey report execution and the non accurately of the surveyor especially for the kind of survey which need many forms and supporting ducument. To minimise the problems, it is recommended to the branch office surveyors to make the survey report on time, to fill in the survey report concept before closing it, to make the right survey report and equipped with the complet document, and try to respond the surveyor reminder soon after receiving them. Another methodes is the application of information technology in the ship survey activities which automatically will change the quality manual.
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munzhier
Abstrak :
Proyek Ladia Galaska merupakan kelanjutan dari proyek "jaring laba-laba " yang pemah dicanangkan pada tahun 1991. Proyek ini merupakan proyek pembangunan jalan yang menghubungkan pesisir barat Kabupaten Aceh barat ke kota Peureulak Kabupaten Aceh Timur Propinsi NAD. Tujuan pelaksanaan proyek ini yaitu untuk membentuk koridor yang menghubungkan antar wilayah, mengurangi disparitas pertumbuhan regional antara kawasan barat, tengah dan timur, menstimulasi aktifitas perekonomian didaerah-daerah yang dilalui dan meningkatkan aksesibilitas sosial, ekonomi, pemerintahan serta pertahanan keamanan. Departemen Kimpraswil merupakan salah satu main customer bagi PT. XYZ disamping beberapa customer lain seperti perusahaan property, dan swasta lainnya. Dalam usahanya untuk dapat berkompetisi PT. XYZ di tuntut untuk dapat menawarkan berbagai kemarnpuan dalarn rnelakukan pekerjaan yang akan ditanganinya serta bersaing melalui tahapan-tahapan proses sampai dengan penandatanganan kontrak proyek didapatkan. Tahapan perbaikan yang dilakukan oleh PT. XYZ adalah dengan berusaha rnernperbaiki setiap tahapan project management. Diharapkan nantinya PT. XYZ akan rnemiliki sistem project management yang efektiv sehingga dapat menjadikan salah satu competitive advantage dan pada akhirnya untuk meningkatkan kepercayaan customer kepada PT. XYZ. Selain itu usaha perbaikan ini merupakan salah satu langkah untuk rneningkatkan kepercayaan customer kepada PT. XYZ. Efektivitas manajemen proyek yang baik merupakan hal yang sangat mendasar untuk dapat merealisasikan setiap proyek dengan tepat sasaran. Tahapan pengerjaan proyek dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan serah terima proyek, dimana setiap tahapan ini memiliki beberapa aktifitas yang harus memenuhi suatu tingkatan kinerja yang baik. Standar flow prosedur manajemen proyek PT. XYZ yang dirancang dalam rangka pencapaian seluruh aktifitas proyek berjalan dengan baik dan efektif, untuk itu diperlukan konsistensi dalam aktualisasi pekerjaan proyek, apakah tahapan demi tahapan telah dilakukan dengan benar. Selain itu faktor efektivitas pengerjaan proyek , merupakan salah satu syarat mutlak untuk dapat memenuhi penyelesaian proyek sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Pembahasan karya akhir ini merupakan rangkaian pengukuran tingkat efektivitas yang telah dicapai pada pelaksanaan Proyek Ladia Galaska dan analisa terhadap aktifitas dari proyek yang dinilai lemah. Terhadap hasil audit tersebut selanjutnya akan dijadikan suatu rekomendasi sebagai langkah perbaikan. Hasil pengukuran yang telah dilakukan untuk kasus Ladia Galaska menempatkan manajemen proyek PT. XYZ berada pada tingkat performansi Baik dengan perolehan total score sebesar 645. Performansi baik ini menggambarkan manajemen proyek PT. XYZ telah melakukan seluruh tahapan aktifitas pelaksanaan proyek dengan benar dan telah memiliki langkah pencapaian pelaksanaan aktifitasnya secara efektif, akan tetapi masih diperlukan peningkatan dan penyempurnaan dari beberapa aktifitasnya. Secara keseluruhan penilaian tingkat efektivitas aktifitas manajemen proyek pada kasus pekerjaan pembangunan Proyek Ladia Galaska Paket Takengon - Ise-Ise menggambarkan beberapa kelemahan pada 7 aktifitas dari 14 aktifitas secara keseluruhan, diantaranya : aktifitas rencana mutu, aktifitas rekrnitment project team, aktifitas design dan pengembangan, aktifitas pembelian, aktifitas prasarana dan lingkungan, aktifitas prosedur proyek, aktifitas pengukuran kepuasan pengguna jasa. Audit analisis yang dilakukan untuk ketujuh aktifitas manajemen proyek yang dianggap memiliki kelemahan, memberikan gambaran secara detail aktifitas apa saja yang telah dilakukan dan mengidentifikasi faktor kelemahan dari setiap aktifitas tersebut. Audit analisis juga memaparkan rekomendasi dari setiap aktifitas sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan proyek sejenis di masa yang akan datang, selain itu nantinya diharapkan PT. XYZ dapat memenuhi ekspektasi dari customer.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Prihartono, Author
Abstrak :
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk meraih keuntungan di dalam persaingan bisnis dengan menjadi yang terbaik diantara pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu sebagai penunjang kinerja perusahaan dalam bersaing, maka konsep dan tools yang digunakan dalam operasional perusahaan harus efisien dan efektif. Efisien berarti semua biaya operasional harus dapat serendah mungkin, sedangkan efektif berarti segala sesuatu yang dikeljakan harus dapat menciptakan nilai lebih untuk perusahaan. Salah satu konsep yang digunakan dalam operasional perusahaan adalah manajemen rantai pengadaan (supply chain management) yang menggambarkan bagaimana suatu organisasi saling terkait dan terhubung satu sama lainnya. Keterkaitan ini dapat berupa alur informasi, material, dan jasa, mulai dari supplier selanjutnya di dalam pabrik, kemudian melalui gudang dan berakhir pada end customer. Keuntungan-keuntungan dari manajemen rantai pengadaan ini adalah mengurangi inventory barang yaitu dengan menekan penimbunan barang di dalam gudang agar biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost) dapat ditekan menjadi sedikit mungkin, menjamin kelancaran penyediaan barang dan menjamin mutu barang. Masalah besar yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan di dalam proses supply chain adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan barang atau produk (lead time). Seringkali pelanggan harus menunggu terlalu lama untuk barang atau produk yang dibutuhkan. Hal ini dapat membuat perusahaan kehilangan kesempatan (lost opportunity) untuk pangsa pasarnya. Agar masalah-masalah yang terdapat di dalam supply chain dapat segera terpecahkan, maka diperlukan sebuah analisa yang kompleks. Dengan menggunakan perangkat analisis simulasi model diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang selalu timbul di dalam rantai pengadaan (supply chain). Simulasi model yang baik adalah simulasi yang dapat menggambarkan perilaku sistem yang sesungguhnya (the real word). Mengingat perilaku parameter sistem yang dinamis serta kompleksitas permasalahan, maka pemodelan dilakukan dengan pendekatan sistem dinamik. Simulasi model dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer. Untuk itu digunakan perangkat lunak Powersim. Kelebihan system dinarnik adalah karena pada sistem ini terdapat feed back loop yang dapat saling mempengaruhi. Pemodelan supply chain dibangun atas dasar data aktual historis untuk suku cadang engine oil filter sejak bulan January 2002 sampai dengan Desember 2003 atau selama 24 bulan. Diagram sirnpal kausal dibuat berdasarkan kerangka konsep model mental supply chain. Setelah melalui proses validasi dan model sudah dianggap valid atau sahib, maka model dapat digunakan untuk simulasi uji kombinasi kebijakan. Berdasarkan hasil simulasi terhadap tiga skenario kebijakan, maka diketahui dengan mengintervensi fungsional terhadap variabel yang berpengaruh yaitu correction speed, shipment time dan time pipeline in stock dapat membuat delayed shipment atau service level menjadi baik dan seimbang, membuat jumlah barang yang dikirim (product shipped) relative stabil dan juga stok inventory meningkat sehingga persediaan selalu tercukupi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>