Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Washington: DC Westphalia Press, an imprint of the Policy Studies Organization, 2017
003.5 ISS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tafia Sabila Khairunnisa
"Dalam keseharian, pengguna berperan aktif dalam mengadaptasikan arsitektur dalam ruang dan waktu, yang mana arsitektur dikatakan baik jika dapat beradaptasi dalam ruang dan waktu.. Makna yang tercermin dari arsitektur keseharian mengindikasikan bahwa pengguna membaca dan memaknai arsitektur dengan cara berbeda. Narasi menawarkan cara membaca yang penting karena dapat membaca dan memproduksi makna dari hasil pembacaannya. Skripsi ini membahas lebih lanjut bagaimana narasi menunjukkan makna di arsitektur keseharian. Pembacaan dilakukan berdasarkan parameter conceived- perceived ruang, temporalitas waktu, dan operasi ruang. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna ditunjukkan secara parsial-keseluruhan dari hubungan sebab akibat antara ruang, waktu, dan operasi ruang. Dengan menjadikan narasi sebagai alat membaca, disimpulkan bahwa suatu praktik keseharian tidak bisa dilihat secara terpisah, melainkan harus dilihat keterhubungannya dengan berbagai sistem dalam ruang dan waktu karena ada banyak hal yang terkesan tidak bermakna ternyata sangat penting terhadap keseluruhan proses bagaimana arsitektur beradaptasi dalam ruang dan waktu.

In everyday, users have active role to adjust architecture in space and time as good architecture is defined by its capability in adapting with space and time. The meaning expressed in everyday architecture indicates that users have their own way of reading and interpreting. Narrative offers an important means of reading that is used both to read and produce meaning. This thesis discuss further how narrative produce meaning in everyday architecture. The reading is based on spatial operation and components of space and time. The result shows that meaning is presented from causality happened through spatial operation in a part whole way. Using narrative as means of reading gives an understanding that everyday practice shouldn rsquo t be seen separately, yet read by its relation to various aspects in space and time because many things that are ignored turns out important to the whole process of how architecture adapt with space and time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arsyan Adiyatama Aminuddin
"Ruang operasi merupakan suatu tempat yang dikhususkan untuk melakukan tindakan pembedahan pada pasien. Lama antrian pasien menerima pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan. Faktor penghambat tersebut dapat berasal dari rumah sakit maupun dari pasien operasi. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Data pada penelitian berasal dari data sekunder divisi bedah saraf RSCM mulai tahun 2022 hingga tahun 2023. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat. Hasil Durasi rata rata antrian sebelum menjalani operasi bedah saraf adalah selama 1 bulan 3 minggu 1 hari (52 hari) dengan banyaknya antrian pada tahun 2022 sebanyak 66% dengan hambatan yang berasal dari rumah sakit sebesar 50,4% dan dari pasien sebesar 16,6% sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 62.5% dengan hambatan yang berasal dari rumah sakit sebesar 35,5% dan hambatan yang berasal dari pasien sebesar 27%. Berdasarkan hasil analisa SPSS menggunakan kai kuadrat, didapatkan nilai P=0,00 (P<0,05) yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara faktor penghambat dan antrian operasi bedah saraf di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

The surgery room is a place specifically for carrying out surgical procedures on patients. The long queue for patients to receive health services is an indicator of the quality of health services. These inhibiting factors can come from hospitals or from surgical patients. Method This study used a cross sectional research design among health workers at Cipto Mangunkusumo Hospital. The data in the study came from secondary data from the RSCM neurosurgery division from 2022 to 2023. Data analysis used the chi-square test. Results The average duration of the queue before undergoing neurosurgical surgery is 1 month 3 weeks 1 day (52 days) with the number of queues in 2022 amounting to 66% with obstacles originating from hospitals amounting to 50.4% and from patients amounting to 16.6% while in 2023 it will be 62.5% with barriers originating from hospitals amounting to 35.5% and barriers originating from patients amounting to 26.9%. Based on the results of SPSS analysis using chi-square, a value of P=0.00 (P<0.05) was obtained, which means there is a significant relationship between inhibiting factors and the queue for neurosurgery at Cipto Mangunkusumo Hospital."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library