Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Novia
Abstrak :
ABSTRAK
Berbagai macam penelitian dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan teknologi reproduksi berbantu, salah satunya adalah dengan memprediksi tingkat maturasi oosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hormon progesteron pada hari pematangan folikel dengan tingkat maturasi serta upaya penyelamatan oosit yang tidak matur dengan maturasi in vitro(MIV). Analisis dan uji statistik dilakukan terhadap kadar progesteron pada hari pematangan folikel dan penyelamatan MIV dengan mengkultur oosit yang tidak matur pada medium MIV, medium FIV, dan medium blastokista. Kadar progesteron tinggi terbukti memiliki efek buruk terhadap tingkat maturasi oosit. Kelompok progesteron rendah memiliki tingkat maturasi dan fertilisasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok progesteron tinggi dan normal. Nilai progesteron yang tinggi dapat dijadikan sebagai prediktor terhadap penurunan tingkat kematangan oosit. Hasil MIV pada medium FIV dan medium blastokista terbukti memiliki hasil yang sama dengan medium MIV. Kualitas embrio baik dari ketiga jenis medium memiliki tingkat yang sama. Namun, medium MIV dapat menghasilkan fertilisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan medium lainnya. Medium FIV dan medium blastokista dapat digunakan sebagai medium alternatif untuk penyelamatan oosit yang tidak matur.
ABSTRACT
Various studies have been conducted to increase success rate of assisted reproductive technology. This study aims to determine the relationship of progesterone level on follicular maturation day with oocyte maturation rate and immature oocyte rescue by using in vitro maturation (IVM) method. Progesterone were analyzed and immature oocytes were rescued by culturing them in IVM medium, IVF medium, and blastocyst medium. High progesterone has an adverse effect on oocyte maturation. Group with low progesterone have a higher maturation and fertilization rate when compared with high and normal progesterone groups. High progesterone can be used as a predictor of decreased oocyte maturity. The maturation results on IVF and blastocyst medium have the same results with IVM medium. It is also shown that the good quality embryos produced from all three types of medium are comparable. IVM medium is able to produce higher fertilization compared to the other medium. IVF and blastocyst medium can be used as an alternative to rescue immature oocytes.
2020
T55359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Prasetiawati
Abstrak :
Fertilisasi In Vitro (FIV) merupakan terapi pasutri ingin anak. Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan FIV seperti penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis gonadotropin dengan ketebalan endometrium, serta menyelamatkan oosit imatur melalui suplementasi hCG. Analisis retrospektif dilakukan dari 2018 sampai 2021. Hasil yang diamati berupa jumlah oosit didapat, oosit matang, pembuahan, embrio berkualitas baik dan buruk, tingkat kehamilan. Analisis dilakukan terhadap penggunaan total dosis gonadotropin dan ketebalan endometrium serta penyelamatan oosit imatur dengan mengkultur oosit imatur dalam medium suplementasi hCG. Pembagian kelompok berdasarkan penggunaan gonadotropin, yaitu <2200 IU; 2200--3000 IU; dan >3000 IU. Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara dosis gonadotropin dengan ketebalan endometrium (P>0,05). Dosis gonadotropin 2200--3000 IU menghasilkan kehamilan 48% meskipun tidak bermakna signifikan (P>0,05). Ketebalan endometrium 8--13 mm dan >13 mm memiliki keberhasilan hamil 44% dan 25 % (P>0,05). Gonadotropin tidak berpengaruh terhadap ketebalan endometrium dan kehamilan, namun gonadotropin berpeluang menghasilkan oosit imatur sehingga menurunkan kehamilan. Perlu dilakukan upaya penyelamatan oosit imatur dengan suplementasi 0,5 IU hCG. Suplementasi hCG 0,5 IU menunjukkan persamaan maturitas dengan media kultur (P>0,05). Suplementasi hCG 0,5 IU menunjukkan fertilisasi dengan hasil signifikan (P<0,05). Sehingga supplementasi hCG dapat dijadikan alternatif penyelamatan oosit imatur secara in vitro. ......In Vitro Fertilization (IVF) is couple treatment to have baby but its success rate is relatively low. Evaluating gonadotropin effect on endometrium thickness (EMT) and rescue immature oocyte was done to increase IVF success rate. An analytical retrospective study conducted in 2018 until 2021. The results observed were the oocytes obtained, maturation rates, fertilization rates, embryo quality, pregnancy rates. The measurement of EMT was taken on the day hCG administration. The immature oocytes were rescued in solely culture medium and suplemeted hCG. The gonadotropin doses divided into groups: low (<2200 IU); middle (2200--3000 IU); high (>3000 IU). The study showed there was no significant result between gonadotropin with EMT (P>0.05). 2200--3000 IU results 48% in pregnancy (P>0.05). Pregnancy rates in EMT 8--13mm and >13mm were 44% and 25%, respectively (P>0.05). Although gonadotropin doesn’t influence EMT and pregnancy, it produces immature oocytes that could decrease pregnancy rate. Therefore, rescue the immature oocyte by culturing in a suplemented 0.5 IU hCG is needed. There were same oocytes maturity in IVF medium and supplemented hCG. However suplemented hCG produced a higher fertilization rate (P<0.05). Medium with hCG supplemented can be used as an alternative to rescue immature oocyte in vitro.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library