Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Wardhani
"Perilaku sharenting-memublikasikan informasi privat anak di akun media sosial orang tua-menuai konsekuensi yang dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan anak di masa mendatang. Program pendidikan literasi digital yang disampaikan dalam bentuk mobile learning melalui aplikasi perpesanan WhatsApp selanjutnya dikembangkan guna menurunkan perilaku sharenting dan meningkatkan pengetahuan orang tua Indonesia terkait keamanan privasi anak di Instagram. Intervensi yang berdurasi tiga hari tersebut dirancang dengan desain eksperimental yang terdiri dari kelompok intervensi (N=92) dan kelompok kontrol (N=92) dengan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilaksanakan.
Hasil menunjukkan bahwa pemberian intervensi tidak siginifikan menurunkan jumlah unggahan foto dan video anak di akun Instagram orang tua pada kelompok intervensi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan peningkatan skor pengetahuan terkait keamanan privasi anak di Instagram orang tua pada kelompok intervensi secara signifikan (p=.01) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sehingga terlihat bahwa peningkatan pengetahuan terkait keamanan privasi anak dalam jaringan tidak sejalan dengan penurunan perilaku sharenting.

Sharenting-publishing children's private information on parents' social media account- reaps consequences that can threaten children's safety and well-being in the future. The digital literacy education program in the form of mobile learning delivered via mobile instant messaging application-WhatsApp-was developed to reduce sharenting behavior and increase knowledge of Indonesian parents regarding children's online privacy safety on social network sites. The three-day intervention was designed with an experimental design consisting intervention group (N = 92) and control group (N = 92) with measurements before and after the intervention was implemented.
Results showed that intervention was not significantly reduce the number of children's photo and video uploads on parent's Instagram account in the intervention group when compared to the control group. Meanwhile there was a significant increase in parent's knowledge regarding children's online privacy in the intervention group (p = .01) when compared with the control group. It appears that the increase in parental knowledge related to the children's online privacy is not in line with the decrease in sharenting behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiqa Amini Mulia
"E-commerce selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, dimana salah satu cara yang sering digunakan adalah dengan menganalisis data yang didapatkan dari pengguna. Penggunaan data dapat memastikan pengguna mendapatkan layanan yang lebih baik, namun juga dapat menimbulkan masalah pelanggaran privasi pada pengguna. Pelanggaran privasi ini dapat menyebabkan pengguna khawatir terhadap privasinya di e-commerce. Untuk mengatasi rasa khawatir pengguna akan privasi, terlebih dahulu harus diketahui faktor-faktor yang memengaruhi rasa khawatir tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi online privacy concern pada e-commerce di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan diolah dengan menggunakan metode CBSEM pada aplikasi AMOS 24.0. Jumlah responden valid yang didapatkan dari pengisian kuesioner adalah sebanyak 1.017 responden. Pengolahan data dilakukan berdasarkan tiga kelompok data, yaitu kelompok laki-laki, kelompok perempuan, dan kelompok gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang memengaruhi online privacy concern pada e-commerce di Indonesia adalah privacy awareness, previous online experience, dan privacy control, sedangkan faktor eksternalnya adalah information collection. Pengolahan data berdasarkan jenis kelamin menghasilkan faktor-faktor yang berbeda pada pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan hubungan positif antara online privacy concern dengan withholding personal information dan fabricating personal information

E-commerce is always trying to improve its service quality, where one of the ways that are often used is analyzing data obtained from users. The use of data can ensure users get better service, but also can cause privacy violations to users. Violation of privacy can grow user's concern about privacy in e-commerce. To overcome the user's worry about privacy, the factors that influence that worry must be known. Therefore, this study aims to analyze the internal and external factors that influence online privacy concerns in e-commerce in Indonesia. Data collection was carried out by distributing questionnaires and processed using the CB-SEM method on the AMOS 24.0. The number of valid respondents obtained was 1,017 respondents. Data processing was carried out based on three data groups, namely men's group, women's group, and joint group. The results showed that internal factors that affect online privacy concerns in e-commerce in Indonesia are privacy awareness, previous online experience, and privacy control, while the external factor is information collection. Data processing by gender produces different factors in male users and female users. Also, the results of the study showed a positive relationship between online privacy concerns with personal information holding and fabricating personal information."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zulfahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana konsumen di Indonesia menghadapi online behavioral advertising (OBA). Sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di Asia, praktek pemasaran digital di Indonesia dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mempromosikan produk dan penggunaan online behavioral advertising merupakan salah satu tehnik yang paling umum digunakan pada pemasaran digital. Penerapan online behavioral advertising dianggap memberikan banyak keuntungan bagi para pengiklan terutama dalam hal efisiensi biaya dan efektifitas suatu kegiatan promosi. Namun di sisi lain, praktik OBA dalam pemasaran menimbulkan kekhawatiran serius mengenai privasi konsumen karena sifatnya yang terselubung. Pada prakteknya, OBA melacak dan merekam setiap perilaku konsumen di internet tanpa meminta izin konsumen terlebih dahulu. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan konsumen terhadap praktek OBA ini akan mengakibatkan risiko bagi privasi konsumen itu sendiri. Penelitian kuantitatif ini ingin mengkaji bagaimana konsumen menghadapi online behavioral advertising dengan menggabungkan dua pendekatan yaitu berdasarkan Persuasion Knowledge Model (PKM) dan Protection Motivation Theory (PMT). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner online kepada pengguna internet di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan media sosial (Whatsapp, Facebook, Instagram dan Twitter)

This study examines how consumer knowledge about online behavioral advertising (OBA) tactics affects ad avoidance behavior in display ads and video ads on Instagram social media platforms. The study combines two theoretical approaches, the Persuasion Knowledge Model (PKM) and the Protection Motivation Theory (PMT). The online survey examined how consumers cope with OBA based on their persuasion knowledge, cognitive appraisal, and cognitive processing variables. Structural equation modeling was used to analyze the data collected from 211 consumers aged 18-34 years who are active Instagram users. The results reveal that from the cognitive appraisal variables, the perceived risks were indirectly associated with ad avoidance throughout privacy concerns without being related to persuasion knowledge, perceived benefits were significantly associated with persuasion knowledge. Still, it was not associated with privacy concerns, persuasion knowledge was indirectly associated with ad avoidance throughout self-efficacy, and privacy concerns partially mediated such associations with ad avoidance. From the cognitive processing variables, reactance was significantly associated with ad avoidance without being related to persuasion knowledge, and perceived personalization was associated with persuasion knowledge and significantly related to ad avoidance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library