Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abi Satrio Pramono
"Pandemi COVID-19 menyebabkan pembatasan berkegiatan salah satunya berdampak pada sektor retail, yang dipercaya meningkatkan pertumbuhan layanan Online Grocery Shopping (OGS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh apa yang berkontribusi paling besar diantara rasa takut terhadap COVID-19, subjective norms, dan rasa senang terhadap intensi konsumen untuk menggunakan OGS di Indonesia, dengan menggunakan Technology Acceptance Model sebagai kerangka utama. Hingga saat ini masih belum jelas variabel apakah yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan OGS di masa pandemi COVID-19 di Indonesia, sedangkan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa baik rasa senang dan subjective norms memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap intensi seseorang untuk menggunakan OGS. Penelitian ini akan memperkaya penelitian terkait dengan OGS dengan memasukkan variabel rasa takut terhadap COVID-19. Rasa takut terhadap COVID-19 telah diketahui memiliki pengaruh terhadap penerimaan teknologi Google Meet dan telemedicine namun belum pada layanan OGS. 297 respon yang valid didapatkan dengan menggunakan kuesioner daring yang instrumennya didapatkan dari literatur TAM sebelumnya. Model pengukuran dan struktural dievaluasi dengan menggunakan metode PLS-SEM dengan software smartPLS. Hasil menunjukkan seluruh hipotesis pada variabel TAM diterima pada konteks OGS di Indonesia. Perceived usefulness dan subjective norms juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap intensi menggunakan OGS, namun tidak pada variabel rasa takut terhadap COVID-19. Hal ini dapat dikarenakan sudah rendahnya kasus COVID-19 dan tingginya vaksinasi saat ini. Hasil ini dirangkum dan implikasi manajerial untuk penyedia layanan OGS diberikan yang mana rasa senang perlu diperkiat untuk aplikasi OGS.

This paper aims to empirically analyze which factors contribute the most between fear of COVID-19, subjective norms, and enjoyment towards consumers’ behavioral intention to use online grocery shopping (OGS) in Indonesia, using the Technology Acceptance Model as the framework. COVID-19 pandemic causes restrictions on several activities impacting retail sector, which is believed to increase the growth of OGS services. It is unclear which factors contribute the most towards the growth, while past research showed that both enjoyment and subjective norms have significant and positive towards the behavioral intention to use OGS. This research will enrich the study of OGS by introducing the fear of COVID-19 variable. Fear of COVID-19 was known to have influence towards GoogleMeet and telemedicine acceptance but none on OGS services. 297 valid responses were collected using online questionnaire with instruments based on existing TAM literature. Structural and measurement models are evaluated using the PLS-SEM method with smartPLS software. The findings show that all the hypotheses related to TAM variables were accepted. Perceived usefulness and subjective norms also have a significant positive relationship towards the behavioral intention, whereas perceived fear of COVID-19 did not. This might be due to the already low number of COVID-19 cases and high vaccination rates. These findings are summarized, and managerial implications for online OGS providers are discussed in which enjoyment need to be enhance for OGS applications"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhinda Siti Mustikasari
"Terjadi peningkatan pada peran berbelanja grocery online setiap harinya, dan hal ini terjadi karena adanya peningkatan penggunaan jaringan Internet dan perubahan gaya hidup konsumen. Oleh karena itu, retailer terus berupaya untuk meningkatkan layanan agar mendapatkan manfaat terbaik yang dapat diperoleh retailer dan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pengalaman apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam berbelanja grocery melalui online. Sebanyak 580 individu yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Model persamaan strktural (SEM) PLS digunakan untuk memvalidasi model pengukuran dan untuk menguji hubungan dalam model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer service, delivery dan brand experience, serta economic value merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan berbelanja online. Hal ini berarti faktor-faktor tersebut memiliki peran dalam mendorong pengalaman belanja online yang positif oleh konsumen, dan mempengaruhi kepuasan konsumen, dan selanjutnya akan cenderung melakukan pembelian berulang dan turut menyebarkan informasi positif tentang pengecer. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini dapat membantu penelitian ke depan sebagai acuan, dan bagi peritel untuk melakukan perbaikan layanan dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi peritel yang ideal bagi konsumen untuk berbelanja secara online

The role on online grocery shopping is increasing with each passing day, and this happens due to the increasing use of the Internet and the changing lifestyle of consumer. Therefore, retailers are constantly trying to make improvement of their services in order to get the best benefit that retailers and consumer can get. This study aims to identify which experience factors that affect customer satisfaction of online grocery shopping. A sample of 580 Indonesian individual participate in this empirical study. Structural Equation Model of PLS were used to validate the measurement model and to test the relationship in the model. The results reveal that customer service, delivery and brand experience, also economic value as significant factors that affect the online grocery shopping satisfaction. Which means that these factors have a role in encouraging a positive online shopping experience by consumers, and influence the customer satisfaction, and further will likely to make repeat purchases and participate in spreading positive information about retailers. Based on these findings, this study can help the future research as a reference, and for retailers to make improvements to their services in an effort to meet customer needs and become the ideal retailer for customers do shopping online"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Roosnelia Putri
"The advent of technology has changed the retail landscape by disrupting existing businesses model. Keeping up with digitization, new digital platforms and online e-commerce players formed and cause changes in consumer behavior. Indonesia's Growth The online shopping ecosystem has even attracted retailers to sell special product categories
including food and groceries. However, limited research has examined the intention to use online shopping in developing countries, such as Indonesia. To address the gap in the existing literature, this study aims to examine how the perceived usefulness and convenience usage affects consumers' intention to shop for groceries online. Several theories related to perceived usefulness, perceived ease of use, and intention to use were taken into account the formation of research research models. This research was conducted on 217 millennials
respondents in the Jakarta and Greater Jakarta areas, Indonesia. The result of the data is analyzed using structural modeling equations (SEM), specifically the partial least squares method with Smart PLS 3.2.8 software. Furthermore, the study found that enjoyment was a predictor of perceived ease of use; while not significant for perceived usefulness. E-WOM, web perception perceived quality and ease of use were major predictors of perceived usefulness; while subjective norms, visibility, perceived risk, and trust are not influencing factors. E-WOM and felt web quality is a predictor to be trusted; while trust is not significantly related to perception utility. Then followed by perceived ease of use and perceived usefulness have an effect about intentions to use an online grocery service.
Munculnya teknologi telah mengubah lanskap ritel dengan mengganggu bisnis yang ada model. Mengikuti digitalisasi, platform digital baru dan pemain e-commerce online terbentuk dan menimbulkan perubahan perilaku konsumen. Tumbuhnya Indonesia ekosistem belanja online bahkan telah menarik pengecer untuk menjual kategori produk khusus termasuk makanan dan bahan makanan. Namun, penelitian terbatas telah memeriksa niat penggunaan belanja online di negara berkembang, seperti Indonesia. Untuk mengatasi kesenjangan dalam literatur yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana persepsi kegunaan dan kemudahan yang dirasakan penggunaan mempengaruhi niat konsumen berbelanja bahan makanan secara online. Beberapa teori yang berkaitan dengan kegunaan yang dirasakan, kemudahan penggunaan yang dirasakan, dan niat untuk menggunakan diperhitungkan pembentukan model penelitian penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 217 milenial
responden di wilayah Jakarta dan Jabodetabek, Indonesia. Hasil datanya adalah dianalisis menggunakan persamaan pemodelan struktural (SEM), khususnya metode kuadrat terkecil parsial dengan perangkat lunak Smart PLS 3.2.8. Selanjutnya, penelitian menemukan bahwa kenikmatan adalah prediktor untuk kemudahan penggunaan yang dirasakan; sementara tidak signifikan untuk kegunaan yang dirasakan. E-WOM, persepsi web kualitas dan kemudahan penggunaan yang dirasakan adalah prediktor utama untuk kegunaan yang dirasakan; sementara subjektifnorma, visibilitas, risiko yang dirasakan, dan kepercayaan bukanlah faktor yang mempengaruhi. E-WOM dan dirasakan kualitas web adalah prediktor untuk dipercaya; sementara kepercayaan tidak berhubungan secara signifikan dengan persepsi kegunaan. Kemudian diikuti oleh persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan memiliki pengaruhtentang niat untuk menggunakan layanan kelontong online.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirun Nisa`ul Afifah
"Penelitian ini membahas mengenai peningkatan kualitas pelayanan pada salah satu industri online grocery di Indonesia berdasarkan preferensi konsumen dan kemampuan perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan integrasi metode SERVQUAL dan Kano Model. Integrasi tersebut bertujuan untuk mengukur kualitas atribut pelayanan yang diperoleh dari dimensi E-S-QUAL dan E-RecS-QUAL serta untuk mengkategorikan atribut tersebut berdasarkan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Selanjutnya, metode Quality Function Deployment digunakan untuk memperoleh strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan.
Hasil dari metode SERVQUAL menunjukkan bahwa terdapat 27 atribut pelayanan dengan nilai kesenjangan SERVQUAL negatif. Sedangkan hasil Kano Model menunjukkan bahwa terdapat satu atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kategori must-be, empat atribut pelayanan masuk ke dalam kategori attractive, dan 22 atribut pelayanan masuk ke dalam kategori one-dimensional. Kemudian diperoleh 23 atribut pelayanan yang diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan, 23 atribut pelayanan tersebut diterjemahkan ke dalam persyaratan teknis pada Quality Function Deployment, yaitu House of Quality.
Berdasarkan hasil House of Quality, diperoleh 25 strategi peningkatan kualitas pelayanan, dimana strategi pembuatan fitur ratings feedback oleh customer merupakan strategi dengan prioritas utama untuk dikembangkan.

This research discusses about the improvement of service quality at one of online grocery industry in Indonesia based on consumer preference and company capability. Integration of SERVQUAL and Kano Model methods is used in this reasearch. This integration is needed to measure the quality of service attributes obtained from the dimensions of E S QUAL, E RecS QUAL and categorize these attributes based on the effect on customer satisfaction. The Quality Function Deployment method is also used to get the right strategy to improve the service quality.
The result of SERVQUAL method shows that there are 27 service attributes with a negative gap score of SERVQUAL. The result of Kano Model shows that there is one service attribute categorized as must be, four service attributes categorized as attractive, and 22 service attributes categorized as one dimensional. Furthermore, there are 23 service attributes are prioritized to be improved, 23 service attributes are translated into technical requirements in Quality Function Deployment that is House of Quality.
From the House of Quality results, there are 25 strategies to improve service quality, which the strategy of rating and feedback feature by the customer is a strategy with the main priority to be developed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathan Amartya Mahardika
"Perebakan dan perkembangan layanan konsumen berbasis internet (online) telah berujung pada pertumbuhan bisnis yang cepat dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun demikian, adopsi belanja groceries berbasis online, atau teknologi online grocery shopping (OGS) masih tertinggal terutama jika dibandingkan dengan pertumbuhan pesat dari jenis layanan lainnya, sementara juga mengamati adanya percepatan peningkatan penggunaannya pada tahun 2020 yang bertepatan dengan dimulainya pandemi COVID- 19. Berfokus pada Indonesia sebagai salah satu pasar yang dilayani oleh layanan OGS yang terus berkembang, penelitian ini mencoba mengkaji peran empat keyakinan terkait teknologi konsumen seperti yang dijelaskan dalam Technological Readiness Index (TRI) oleh Parasuraman (2000): optimism, innovativeness, insecurity, dan discomfort, dan hubungannya dengan niat atau intensi konsumen untuk mengadopsi layanan OGS. Penelitian ini juga memenuhi research gap yang terdapat pada fenomena yang diobservasi dengan memasukkan COVID-19 sebagai pengaruh situasional yang memungkinkan terhadap adopsi OGS. Sampling dengan metode non-probability, judgemental sampling dilakukan terhadap 176 responden dan kemudian dianalisis dengan pendekatan pemodelan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bagaimana optimism dan innovativeness memiliki pengaruh positif dalam menentukan intensi konsumen untuk mengadopsi layanan OGS. Selain itu, intensi konsumen untuk mengadopsi OGS juga memberikan pengaruh positif dalam memprediksi adopsi OGS di masa depan, sedangkan COVID-19 sebagai pengaruh situasional tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam memoderasi kekuatan hubungan tersebut.

The proliferation and development of internet-based, online consumer services has led to the subsequent rapid growth of these businesses in recent years. However, the adoption of online-based grocery shopping, or OGS technologies remains lagging particularly when compared towards the rapid growth of other lines of services, while also noting the accelerated rise of OGS usage within 2020 that coincided with the start of the COVID-19 pandemic. Focusing on Indonesia as one of the markets served by growing OGS services, this study attempts to examine the role of consumers’ four technology-related beliefs as described in Parasuraman (2000)’s Technological Readiness Index (TRI): optimism, innovativeness, insecurity, and discomfort, and their relationship towards consumer intention to adopt OGS services. This research also fulfils the research gap evident throughout the phenomenon by incorporating COVID-19 as a probable situational influence towards OGS adoption. A non-probability, judgmental sampling was implemented towards 176 respondents and is analyzed with the Partial Least Squares- Structural Equation Modelling (PLS-SEM) modelling approach. Results indicated how optimism and innovativeness possess a positive influence on determining an OGS consumer’s intention to adopt the service. In addition, consumer intentions to adopt OGS provide another positive influence on predicting future OGS adoption, while COVID-19 as a situational influence does not exert a significant influence on moderating its relationship strength.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audra Feralda Budiputri
"Saat ini, belanja online di Indonesia semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Perkembangan tersebut dapat dilihat salah satunya dari banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan online grocery shopping. Online grocery shopping semakin banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 kemarin berlangsung. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah mempertahankan kualitas layanan mereka baik saat pandemi kemarin berlangsung dan pasca pandemi, untuk memastikan para pelanggan tetap merasa puas dan akan kembali menggunakan layanan online grocery shopping. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan manajemen kualitas dalam online grocery shopping dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan dan niat pelanggan untuk menggunakan layanannya kembali. Survei kepada 215 responden dilakukan dan dianalisis dengan metode SEM menggunakan SmartPLS 4. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas layanan dan perceived benefit berpengaruh terhadap customer satisfaction dan kemudian juga berpengaruh terhadap reuse intention.

Currently, online shopping in Indonesia is growing and is in demand by the public. One of these developments can be seen from the many companies that provide online grocery shopping services. Online grocery shopping is increasingly being used by people in Indonesia, especially during the recent Covid-19 pandemic. The challenge faced by these companies is to maintain the quality of their services both during the pandemic and after the pandemic, to ensure that customers are still satisfied and will return to using their online grocery shopping services. This study aims to look at the application of quality management in online grocery shopping and its impact on customer satisfaction and customer intentions to reuse the service again. A survey of 215 respondents was conducted and analyzed using the SEM method using SmartPLS 4. The results of this study indicate that service quality and perceived benefits have an effect on customer satisfaction and then also have an effect on reuse intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library