Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Farah Nurul Anisa
"Olive Pomace Oil (OPO) merupakan minyak yang didapat dari hasil ekstraksi ampas buah zaitun setelah pemerasan pertama. Katalis heterogen bersifat asam yang digunakan pada penelitian ini berasal dari ampas buat zaitun yang diaktivasi dan disulfonisasi. Variasi yang digunakan dalam proses esterifikasi adalah rasio oil-to-ethanol (1:9, 1:6, 1:3) dan penambahan katalis (20%, 15%, 10% w/w). Proses pertama adalah esterifikasi pada 65°C selama 5 jam dan produk dari esterifikasi akan melalui proses kedua, yaitu transesterifikasi pada 50°C selama 5 jam. Kondisi terbaik dari esterifikasi yaitu pada variasi rasio oil-to-ethanol 1:9 dengan 20 wt% katalis berdasarkan kadar asam lemak setelah 5 jam esterifikasi dan total produk yang dihasilkan dalam massa per massa awal OPO yang digunakan untuk setiap reaksi esterifikasi. Katalis heterogen yang digunakan pada esterifikasi dapat diregenerasi dan digunakan kembali sebanyak 6 kali dengan konversi asam lemak sebesar 94%. Katalis yang diregenerasi diambil dari sampel dengan oil-to-ethanol 1:9 dengan 10 wt% katalis. Proses transterifikasi dilakukan untuk produk esterifikasi dengan 1:9 20 wt%, 1:3 10 wt%, dan 1:9 10 wt%. Pengujian gas chromatography (GC) dilakukan untuk mengetahui kadar gliserida dalam produk transesterifikasi. Hasil dari konversi asam lemak dan total produk yang dihasilkan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada lab GEPEA.

Olive pomace oil (OPO) has a great potential to be converted into biodiesel as it is non-edible and has a low cost acquisition. Heterogeneous acid catalyst used in this research was sulfonated activated carbon from olive pomace. The esterification was held under several conditions based on the ethanol to oil ratio (1:9, 1:6, and 1:3) and catalyst load (20 wt%, 15 wt%, and 10 wt%) at 65°C for 5 hours in a water bath. From those experiments, the best operating esterification condition was product from 1:9 oil to ethanol molar ratio with 20 wt% catalyst load based on the conversion of the fatty acid and the reaction yield. For the catalyst regeneration, the recovered catalyst from 1:9 oil to ethanol ratio and 10 wt% catalyst load which used the least amount of catalyst. The transesterification was held for the 1:9 20 wt% catalyst load esterification product, 1:3 10 wt% catalyst load esterification product, and 1:9 10 wt% catalyst load esterification product. Characterization of the product was analyzed using Gas Chromatography (GC) to measure the glycerides content. Lastly, the fatty acid conversion and reaction yield were compared with reaction using methanol in the previous research in GEPEA laboratory."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Novia Asih Christami
"GEPEA is a laboratory whose vision to bring development in process engineering, especially in bioresources and ecotechnology. This purpose brings the realization that the need for fuel from renewable energy sources is increasing as the world’s awareness of the environmental impact. Ulva algae and water hyacinth are aquatic feedstocks that still has a low interest in being the energy resource but really abundant in surface water invasion. Ulva algae and water hyacinth exist as environmental nuisance by the impact of agricultural fertilizer utilization, meanwhile the sugar beet pulp abundancy exists in correspondent of high amount sugar production from European Union, the cassava peel waste is very abundant due to high production in the tropical country, and the olive pomace quantity equals to huge production in the Mediterranean land. Bioethanol yield from the by-product of the agricultural production process that contains hemicellulose is called second-generation bioethanol production. This study aims to detect the bioethanol production potential comparison of Ulva lactuca, sugar beet pulp, cassava peels, water hyacinth, and olive pomace. By Wet Oxidation pretreatment at 125℃ in 45 mins and 130℃ in 75 mins, it is found that the carbohydrates yielded by the process are Olive Pomace < Water Hyacinth < Ulva Algae < Cassava Peels < Sugar Beet Pulp. This process then continued with microbial cultivation using filamentous fungi, Neurospora intermedia; and yeast, Saccharomyces cerevisiae. Bioethanol extraction process shows that we can have value-added products in the form of bioethanol and biomass production from abundant second-generation feedstocks.

GEPEA merupakan laboratorium dengan visi memajukan dalam rekayasa proses, khususnya dalam bioresources dan ekoteknologi. Tujuan ini membawa kesadaran bahwa kebutuhan bahan bakal dari sumber energi terbarukan semakin meningkat seiring kesadaran dunia akan dampak lingkungan. Ganggang Ulva dan eceng gondok bersumber dari akuatik yang masih memiliki minat rendah untuk menjadi sumber energi, namun sangat berlimpah menginvasi permukaan air. Kedua material tersebut merupakan gangguan lingkungan sebagai akibat penggunaan pupuk dari kegiatan pertanian. Masalah kelimpahan juga terjadi pada limbah agrikutural dimana ampas gula bit mengimbangi tingginya jumlah produksi gula di Uni Eropa, ampas kulit singkong mengimbangi tingginya produksi singkong di negara-negara tropis, dan ampas minyak zaitun dari produksi besar di tanah Mediterania. Produksi bioethanol dari produk sampingan proses agrikultur yang mengandung hemiselulosa tersebut biasa dinamakan produksi bioethanol generasi kedua. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perbandingan potensi produksi bioethanol dari Ulva lactuca, ampas gula bit, kulit singkong, eceng gondok, dan ampas zaitun. Dengan pretreatment Wet Oxidation pada 125℃ dalam 45 menit dan 130℃ dalam 75 menit, ditemukan bahwa karbohidrat hasil proses tesebut secara berurutan adalah ampas zaitun < eceng gondok < Ulva algae < kulit singkong < ampas gula bit. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan kultivasi mikroba menggunakan jamur berfilamen, Neurospora intermedia; dan ragi Saccharomices cerevisiae. Proses ekstraksi bioethanol menunjukkan bahwa produk bernilai tambah dapat dihasilkan dalam bentuk produksi bioethanol dan biomassa dari pemanfaatan kelimbahan bahan baku generasi kedua."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library