Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dono Indarto
"Dono Indarto. Perjalanan Simbolik Tokoh Santiago: Sebuah Analisis Mitologis/Arketipis Terhadap Novelet The Old Man and the Sea (Di bawah bimbingan Ibu Rani Winata, SS, MA, dan Ibu Dra. Myra Sidharta) Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Suatu hal yang menarik dari novelet The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway ialah bahwa karya ini dapat dibaca dalam tataran simbolik. Berbagai unsur cerita, yakni tokoh, latar, dan alur mempunyai asosiasi simbolik khusus yang membentuk motif utama cerita, yakni perjalanan yang dilakukan tokoh utama Santiago. Ditinjau menurut jenis perlambangannya (yakni arketipis), unsur_-unsur tersebut memperlihatkan bahwa perjalanan simbolik yang dilakukan oleh tokoh utama Santiago merupakan suatu perjalanan batin ke dalam diri tokoh itu. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan bahwa perjalanan tokoh Santiago merupakan sebuah motif arketipis, yaitu proses psikologis transendensi yang dilewati tokoh itu. Proses transendensi yang merupakan upaya untuk mengaktifkan arketipe sentral Self ini dilakukan Santiago untuk menyembuhkan krisis masa tua yang tengah dialaminya. Dengan menggunakan pendekatan mitologis/arketipis yang berdasar pada teori ketidaksadaraan kolektif, khususnya konsep arketipe Jung untuk meneliti asosiasi lambang, saya berusaha memperlihatkan bahwa jenis tokoh, latar, dan alur dalam novelet ini merupakan arketipe-_arketipe yang mendukung pembentukan motif utama perjalanan simbolik Santiago. Hal ini juga saya lakukan dengan menganalogikan unsur-unsur tersebut dengan sejumlah mite serta karya sastra lainnya. Dari hasil analisis saya sampai pada kesimpulan bahwa tokoh Santiago melakukan transendensi ke dalam wilayah _ketidaksadaran kolektifnya guna memperoleh energi psikis Self yang berguna bagi penyembuhan krisisnya. la berhasil dalam pencarian ini dan kembali dalam keadaan sembuh dan harmonis dengan dirinya maupun lingkungannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Vitantri Diah Candrani
"Massa tulang akan meningkat tajam sejak memasuki usia pubertas hingga mencapai puncaknya antara usia 20 dan 30 tahun Setelah puncak massa tulang tercapai, maka tulang woven akan berubah menjadi tulang lamelar dan tulang terus mengalami remodeling selama kehidupan untuk mempertahankan keseimbangan biokimiawi tulang . Remodeling adalah proses yang berlangsung terus menerus dengan cara membangun dan mengganti sejumlah tulang lamelar yang dilakukan oleh osteoblas dan osteoklas. Secara fisiologis kadar estrogen plasma mulai menurun ketika wanita berusia 40 tahun dan sangat rendah saat wanita memasuki usia menopause, yang akan menurunkan aktivitas osteoblas untuk membentuk kolagen tipe 1. Formasi tulang yang turun secara fisiologis akan menyebabkan perubahan keseimbangan remodeling tulang berubah kearah resorpsi tulang. Ketidakseimbangan remodeling yang berakibat pada penurunan densitas mineral tulang (DMT) bervariasi mulai dari yang ringan (osteopenia) hingga pada keadaan yang berat ( osteoporosis), sehingga berisiko tinggi untuk mengalami patah tulang, yang dikenal sebagai patah tulang osteoporosis.
Pada tahun 1993 Conference Development Consensus rnendefinisikan osteoporosis sebagai penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan berkurangnya densitas tulang dan terjadi perubahan struktur mikro tulang, yang mengakibatkan tulang menjadi lebih rapuh serta berisiko timbulnya patah tulang.
Prevalensi osteoporosis pada wanita usia 50-59 tahun adalah 24%, sedangkan pads wanita dengan usia 60-70 tahun adalah 62%. Data terkini untuk wanita kulit putih usia diatas 50 tahun, prevalensi osteoporosis untuk tulang vertebra, proksimal femur dan radius masing-masing 32%,29% dan 31% . Di Amerika Serikat , ketika perempuan mencapai usia 50 tahun, sebanyak 17% yang berisiko mengalami patch tulang panggul, data lain menyebutkan dari 25 juta wanita yang mengalarli osteoporosis, 1,5 juta mengalami fraktur tiap tahunnya dan setengah juta dari jumlah tersebut mengalami fraktur vetebra torakal dan lumbal. Risiko mengalami patah tulang vertebra, panggul atau pergelangan pada wanita diatas 50 tahun sebesar 40% dan patah tulang vertebra merupakan patah tulang yang tersering dialami pada fraktur osteoporosis."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T58477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library