Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harnoko S.
Abstrak :
Sekitar tahun 1983 Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijaksanaan deregulasi. Kebijaksanaan tersebut dimaksud untuk memberikan suasana lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejalan dengan itu, dunia usaha juga berusaha menempatkan dirinya agar leading dibidang masing-masing yang semakin kompetitif. Tujuan utama yang berupa profit, growth dan market share harus bisa dicapai, dilain pihak sasa ran yang berupa customer satisfaction, efficient dan productivity harus terpenuhi. Praktek akuntansi manajemen yang bergaya tradisional belum mampu memenuhi kebutuhan informasi dalam dunia usaha yang memiliki investasi yang bersifat advance manufacturing technology. Berbagai pendekatan strategik dilakukan antara lain dengan cara penggunaan otomasi komputer untuk membantu manajemen dalam penggunaan sumber daya yang menguntungkan untuk memproduksi barang atau jasa yang kompetitif, dalam kaitannya dengan cost, quality dan timing yang tepat. Dengan demikian manajemen dapat mengendalikan dan mengambil tindakan ?untuk mengontrol apa yang menyebabkan aktifitas-aktifitas yang mengkonsumsi sumber daya dan mengeliminir biaya-biaya yang tidak diharapkan untuk terjadi. Di dalam cost man agement system, pengendalian biaya difokuskan pada aktifitas-aktifitas atau kondisi yang menyebabkan/mendorong suatu aktifitas mengkonsumsi biaya. Munculnya teori activity based costing yang baru dikembangkna di Amerika Serikat merupakan jawaban kebutuhan cost management system, yang merupakan kunci keberhasilan untuk meningkatlan kinerja operasional yang dicerminkan dalam aktifitas-aktifitaS. Sekalipun masih relatif baru, Leon ini berusaha mengejar ketinggalan dan menyelaraskan praktek akuntansi rnanajemen, terutama di Indonesia yang sebagian besar masih beronientasi tradisional. Lube Oil Blending Plant (LOBP) Pertamina UPPDN III Jakarta merupakan salah satu strategic business unit di lingkungafl Pertamina yang ditugasi mengelola sektor pelumas untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Sebagai BUMN yang telah mendapatkan predikat ?sehat sekali? dan Departemen Keuangan, Pertamina berkewajiban untuk meningkatkan masalah efisiensi dan produktifitas atas kegiatan di Pertamina UPPDN III. Penulis menjadikan LOBP sebagai konsep perancangan cost management system, namun studi ini hanya membatasi pada organisasi manufaktur. Dengan menggunakan sistem ini diharapkan manajemen dapat memperoleh informasi yang relevan untuk melakukari evaluasi atas biaya-biaYa yang ditimbulkan oleh berbagai kegiatan pemicu biaya (cost driver). Sekalipun masih terbatas pada tahap perancangan, namun diharapkan konsep ini dapat dijadikan sebagai moment untuk memperkenalkan praktek akuntansi manjemen yang relevan dengan kebutuhan perkembangan dunia usaha dewasa ini sebagai upaya continues improvement untuk mengejar ketinggalan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Pudja Asmara
Abstrak :
ABSTRAK Permasalahan yang dihadapi oleh Lubes Oil Blending Plant (LOBP) Jakarta dewasa ini adalah perencanaan dan pengendalian persediaan material yang sesuai dengan kondisi yang ada diperusahaan. Beranjak dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada. Dari hasil evaluasi dan analisa, maka diusulkan suatu alternatif untuk pemecahan masalah tersebut yaitu dengan pendekatan Material Requirement Planning (MRP). Masukan utama dari metode MRP adalah Master Production Schedule (MPS) , Bill of Material (BOM) dan inventory Record dan sebagai keluarannya adalah perencanaan produksi atau perencanaan pembelian. Proses MRP meliputi netting , lotting dengan memperbandingkan tiga teknik lot size untuk mendapatkan ukuran lot yang ekonomis, serta diikuti dengan offseting dan explosion. Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan diharapkan Perusahaan tidak akan kehilangan penjualan potensial sebesar Rp 45,3 miliyar pada tahun 199711998. Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
ABSTRACT Problem faced by Jakarta Lubes Oil Blending Plant (LOBP) nowadays are the planning and inventory control problems which must be in accordance with the firm's condition and business environment. Based on the problems identified, the objective of this study is to document the planning and inventory control as a mean to improve the existing system. From the evaluation and analysis results, it is proposed to use the Material Requirement Planning (MRP) approach to solve the problems.The main input for the MRP method are the Master Production Schedule (MPS), Bill of Material (BOM), and Inventory Record, while the output are the Production Planning and Purchase Order Planning. MRP processes include the netting and lotting by comparing three lot size technique to find out the most economical lot size and then followed by the offseting and explosion. By implementing the proposed MRP method, the company would not lose its approximately Rp 45.3 billion potential sales in the year 199711998. The MRP method also supplies necessary information to be considered in the decision making process.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Hari Namto Heru P.
Abstrak :
PERTAMINA telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai satu-satunya badan usaha yang melaksanakan produksi pelumas guna memenuhi kebutuhan pelumas nasional melalui Keppres No. 18 tahun 1988. Untuk itu PERTAMINA telah membangun tiga Lube Oil Blending Plant di Jakarta, Cilacap dan Surabaya. Berbeda dengan tugas PERTAMINA untuk menyelenggarakan pelayanan bahan bakar minyak (BBM), yang bersifat nir laba, pelayanan pelumas bersifat menguntungkan. Sejalan dengan era persaingan bebas, monopoli tersebut akan segera berakhir dan PERTAMINA harus siap bersaing dengan pasar global. Oleh karenanya Manajemen telah memberikan perhatian kepada bisnis pelumas agar lebih profesional dan efisien. Sumber ketidakefisienan bisnis pelumas PERTAMINA salah satunya bersumber pada pengelolaan persediaan yang belum profesional. Hal ini tampak pada tingginya frekuensi stockout dan overstock persediaan yang berakibat tingginya biaya pengelolaan persediaan. Untuk mencari solusi ketidakefisienan, diperlukan evaluasi pada sistem perencanaan dan pengendalian material produksi. Sebagai obyek penelitian dipilih LOBP Cilacap. Perusahaan manufaktur saat ini menerapkan sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II) sebagai alat dalam mengelola persediaan material produksi. Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di LOBP Cilacap, akan dicoba diterapkan secara teoritis MRP II tersebut di LOBP serta dievaluasi pengaruhnya terhadap biaya pengelolaan persediaan pada periode waktu produksi yang sama.
PERTAMINA is the only company, which is assigned by the government to produce lube oil to fulfill national necessity of lube oil. The assignment is expressed by Keppres no. 18 / 1988. For that reason PERTAMINA built three Lube Oil Blending Plant in Jakarta, Cilacap and Surabaya. This assignment is different to the assignment in national fuel oil services, where in the fuel oil services PERTAMINA gets no profit, but lube oil business is profitable. Together with free market era, the protection for PERTAMINA will be ended soonest and PERTAMINA must be ready to compete with the global market. Facing this competition, PERTAMINA management has been giving more attention to this business to improve its professionalism and efficiency. One of this business inefficiency comes from the less of professionalism in managing the inventory. This is shown in the inaccurate of inventory, where the frequency of shortage and overstock is too high. This will be increasing the inventory cost or production cost at the end. To solve this problem, it is needed to evaluate the existing inventory planning and controlling system and comparing to the appropriate theory. Cilacap tube oil blending plant is chose as the object of this research. At this recent time, manufacturing company applies Manufacturing Resource Planning (MRP II) as tool of inventory management Related with the problem facing in Cilacap blending plant, it will be tried to implement MRP Il theoretically. As the goals of this research, the implementation of MRP II will be compared to the existing inventory management and will be evaluated its influence.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arahon Fransiska
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dalam pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di Area Kerja Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta Tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada periode April - Mei 2014 dengan jumlah responden 110 orang. Analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi-Square yang menunjukan ada hubungan motivasi pemakaian APD terhadap perilaku pemakaian APD (p-value = 0,002), ketersediaan APD (p-value = 0,004) dan pengawasan pemakaian APD (p-value = 0,004). Sebaliknya, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang APD (p-value = 0,576), Sikap pemakaian APD (p-value = 0,134), penerapan peraturan tentang APD (p-value = 0,383) dengan perilaku pemakaian APD pada pekerja di area kerja Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta. Untuk meningkatkan perilaku positif pamakaian APD di area kerja Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta harus dilakukan pelatihan, pengawasan, penerapan reward dan punishment.
This study aims to determine the factors related to the use of Personal Protective Equipment (PPE) in Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Jakarta Pertamina Lubricants Production Unit 2014. Research was a quantitative descriptive study with cross sectional approach. This research was conducted in the period April-May 2014, with the number of respondents 110 people. Data analysis using Chi-Square statistical test that showed association motivation towards the use of PPE usage behavior (p-value = 0.002), availability of PPE (p-value = 0.004) and control the use of PPE (p-value = 0.004). In contrast, there was no significant relationship between knowledge of the APD (p-value = 0.576), use of PPE Attitude (p-value = 0.134), the implementation of regulations on PPE (p-value = 0.383) with the use of PPE in the behavior of workers in the work area Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Jakarta Pertamina Lubricants Production Unit. To increase positive behaviors in the work area the use of PPE at Lube Oil Blending Plant (LOBP) PT. Jakarta Pertamina Lubricants Production Unit to do the training, supervision, implementation of reward and punishment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library