Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erdi Nur
Abstrak :
Pengendalian terhadap vektor penyakit demam berdarah sampai saat ini masih menggunakan insektisida dan larvasida sintetis. Penggunaan secara berulang-ulang mengakibatkan timbulnya resistensi vektor, matinya hewan lain yang bukan sasaran, dan pencemaran terhadap lingkungan. Untuk mengurangi berbagai dilema tersebut perlu dicarikan alternatif dengan menggunakan pestisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak daun selasih (Ocimuni sanctum) pada berbagai konsentrasi sehingga dapat diketahui konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva Aedes aegypti. Rancangan penelitian adalah post-test only control design dimana subyek dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) replikasi. Bahan yang digunakan adalah daun selasih (Ocimum sanctum) yang diekstrak dalam etanol 10%, kemudian dilarutkan dalam aquadest dengan konsentrasi 1200 ppm, 1300 ppm, 1 400 ppm, 1500 ppm, dan 1600 ppm. Selanjutnya dimasukkan larva Aedes aegypti sebanyak 40 ekor pada masingmasing kontainer yang berisi larutan ekstrak. Untuk menentukan LC50 (LC= lethal concentration) digunakan analisis prabit. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemberian ekstrak daun selasih (Ocimum sanctum) terhadap kematian larva digunakan uji Anova satu faktor. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan yang bermakna setiap perlakuan dilakukan dengan uji Bonferroni. Dan hasil penelitian diperoleh LC50 sebesar 1293.8 ppm. Hasil uji anova diperoleh p < 0.05, yang berarti ada perbedaan yang bermakna secara signifikan pada taraf 95% antara pemberian berbagai konsentrasi ekstrak daun selasih terhadap kematian larva Aedes aegypti. 5edangkan konsentrasi yang effektif untuk membunuh larva Aedes aegypti sebesar 1523,4 ppm. Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang zat aktif dalam daun selasih yang berperan sebagai larvasida, menentukan batas keamanan konsentrasi, dan uji lapangan sebelum diterapkan untuk pengendalian larva, serta penelitian kemungkinan dapat dimanfaatkan sebagai repelent dan insektisida. Daftar bacaan : 38 (1983 - 2000)
Toxicity of Extract from Ocimum Sanctum Leaves Toward Death of Aedes Aegypti LarvaThe controlling for vector of dengue hemorrhagic fever has been using insecticide and synthetic larvicide?s. The use of insecticide repeatedly produces vector resistance, death of another animal that are not target, and environmental pollution. To reduce those dilemmas we have to choice alternatives for instance by using phyto pesticide. This research aimed to know toxicities of extract from Ocirnrnn sanctum leaves in various its concentration, so that we will know what concentration is effective to kill Aedes aegypti larva. The research design is post-test only design, the subject is divided to two groups-groups for treatment and controlling with five treatments and five replications by using extract from Ocimum sanctum leaves. It is extracted in ethanol solution 10%, and then is dissolved in aquadest with 1200 ppm, 1300 ppm, 1400 ppm, and 1600 ppm. concentration. Finally 40 Aedes aegypti larva are filled in container that has been contained extract ofOc/mum sanctum leaves. To determine LC50 (lethal concentration) has been used probit analysis and to know differences from providing Ocimum sanctum leaves extract toward larva death has been used one-way ANOVA test. While to know differences of significant test in each of treatment have been used Bonferonni test. The results of this research described LC5o is I293.7 ppm. The result of ANOVA test is p,al,, < 0.05, it means there are significant differences in 95% confidence level between in providing various extract concentration from Ocimum sanctum leaves toward Aedes aegypti larva death. The effective concentration to kill Aedes aegypti larva is 1523.4 ppm. Recommendations on this study are important to see about active subtance in Ocimum sanctum leaves that act as larvicide?s on further study, finally it can be use as repellent and insecticide. References: 38 (1983 - 2000)
Universitas Indonesia, 2000
T5206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvyn Yeremia Pribadi
Abstrak :
Tumbuhan kemangi Ocimum sanctum diketahui memiliki senyawa-senyawa yang berpotensi menjadi larvasida seperti steroid dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dari ekstrak daun O. sanctum dengan fraksi etil asetat sebagai larvasida untuk larva Aedes aegypti instar III-IV agar dapat digunakan sebagai bentuk alternatif pengendalian nyamuk. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan dua kelompok: kontrol dan perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Efektivitas ekstrak tampak pada jam pengamatan ke-1 sampai ke-6. Pada jam pengamatan ke-24 dan ke-48, ditemukan perbedaan bermakna p = 0,002 dan p = 0,000; p < 0,05 antara konsentrasi ekstrak dengan mortalitas larva. Selain itu, ditemukan juga korelasi positif yang kuat antara konsentrasi ekstrak dengan mortalitas larva R = 0,907 jam ke-24; R = 0,901 jam ke-48. LC50 dan LC90 yang diperoleh pada jam pengamatan ke-24 dan ke-48 pada penelitian ini adalah 171,3 ppm, 545,5 ppm dan 94,6 ppm, 178,6 ppm. Pada pengamatan morfologi larva ditemukan perubahan bentuk menjadi melengkung dan perubahan warna menjadi lebih pucat. Sebagai kesimpulan, ekstrak daun O. sanctum dengan fraksi etil asetat memiliki efektivitas sedang dengan pola dose-dependent. ......Tulsi Ocimum sanctum is known to possess chemical constituents that are potentially able to be used as larvicide such as steroids and terpenoids. The aim of this study is to evaluate the effectivity of leaf O. sanctum extract with ethyl acetate solvent as a larvicide for instar III IV Aedes aegypti larvae so that an alternative to mosquito control can be used. This study uses an experimental design with two groups control and treatment. The treatment group consists of concentrations 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, and 400 ppm. The effectivity of the extract is observed from hour 1 to 6. In hour 24 and 48, there is significant difference p 0,002 and p 0,000 p 0,05 between the concentration of the extract and the larvae mortality. Furthermore, there is a strong positive correlation between the concentration of the extract and the larvae mortality R 0,907 hour 24 R 0,901 hour 48. The LC50 and LC90 from hour 24 and 48 that is observed from the study is 171,3 ppm, 545,5 ppm and 94,6 ppm, 178,6 ppm. Morphological observation reveals a distorted and pale body. As a conclusion, leaf O. sanctum extract with ethyl acetate solvent has medium effectivity with a dose dependent pattern.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library