Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Woro Riyadina
"Kecelakaan kerja khususnya kecelakaan di industri masih tinggi yaitu rata-rata 17 orang meninggal tiap hari kerja. Faktor manusia memegang peran penting timbulnya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis kecelakaan dan cedera yang dialami oleh pekerja serta faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja di kawasan industri Pulogadung. Jenis penelitian ini adalah operasional riset (riset terapan) dengan rancangan penelitian Cross-Sectional. Responden adalah 950 orang pekerja industri yang berusia 15 - 55 tahun yang bekerja pada 7 perusahaan di wilayah kawasan industri Pulo Gadung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan kuesioner. Pekerja industri yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 29,9% dengan cedera sendi-pinggul-tungkaiatas (40,2%), kepala (24,8%) dan pergelangan tangan (14,3%). Luka akibat kerja adalah luka terbuka (37,2%), lecet (29,6%) dan cedera mata (14,8%). Kecelakaan kerja sering terjadi pada jenis industri baja (11,2%) yaitu mata kemasukan benda (gram) (10%), industri spare part (8,2%) yaitu tertusuk (6,1%) dan industri garmen (3,7%) yaitu tertusuk (43,1%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada pekerja industri adalah pekerja laki-laki dengan OR 3,25 (95% CI 2,29-4,62), aktifitas kerja sedang OR 2,08 (95% CI 1,48-2,92), status distres OR 1,36 (95% CI 1,03-1,80), keluhan nyeri OR 1,50 (95%CI 1,13-1,98), dan pemakaian APD OR 1,50 (95% CI 1,13-1,98). Untuk faktor risiko fisik tempat kerja yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja meliputi kebisingan OR 2,24 (95% CI 1,66 - 3,03), ruangan terlalu panas OR 2,19 (95%CI 1,63 - 2,93), ruang pengap OR 2,32 (95%CI 1,57-3,41), bau menyengat OR 2,01 (95%CI 1,42-2,85), ruang berdebu OR 1,87 (95%CI 1,41-2,48) dan ruang berasap OR 2,40 (95%CI 1,77-3,25).

Occupational Accident and Injury on Industrial Workers in Jakarta Pulo Gadung Industrial Estate. Occupational accidents are stil high. There were 17 workers death each workday. Human factor is main caused risk factor of occupational accident. The objective of study to determine type of accidents and injuries related with accident at workplace in Pulogadung Industrial Estare. The study was operational research with cross sectional design. The study conducted 950 industrial workers at seven companies in 2006. Respondents were industrial workers who were worked in Jakarta Pulogadung industrial estate. Data collected based on interview with questionnaire and analyzed with statistic analysis. Result showed that industrial workers have ever been accident at workplace 29.9% with injury on hinge-hip-upper leg (40.2%), head (24,8%) and hand ankle (14.3%). Type of injuries were excoriasi (37.2%), superficial (29.6%) and an eyes injury (14.8%). Occupational accident often occurence on steel industry (11.2%) with an eyes injury (10%), spare part industry (8.2%) with pierced (6.1%) andi garment industries (3.7%) with pierced (43.1%). Occupational aacident correlated with male workers OR 3.25 (95% CI 2.29-4.62), moderate level of activity OR 2.08 (95% CI 1.48-2.92), distres OR 1.36 (95% CI 1.03-1.80), painful OR 1.50 (95%CI 1.13-1.98), and using safety tools OR 1.50 (95% CI 1.13-1.98). Physical condition correlated with occupational accident such as noisy OR 2.24 (95% CI 1.66-3.03), heat OR 2.19 (95%CI 1.63-2.93), close OR 2.32 (95%CI 1.57-3.41), extreme scent OR 2.01 (95%CI 1.42-2.85), dusty OR 1.87 (95%CI 1.41-2.48) and smoky OR 2.40 (95%CI 1.77-3.25)."
Lengkap +
Depok: Balitbangkes Departemen Kesehatan RI, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Martono
"Latar belakang : Perilaku Keselamatan kerja dipengaruhi oleh persepsi terhadap resiko. Pekerja PT. X dalam kegiatan produksinya ditemukan pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri, kondisi lingkungan kerja yang tidak aman dan pengangkutan yang manual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi persepsi pekerja terhadap resiko kecelakaan kerja.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 50 pekerja di bagian produksi, pengambilan sampel dengan teknik table Krejcie & Morgan. Jenis kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban SS, S, KS, TS dan STS diukur menggunakan skala Likert. Kuesioner telah diuji validitas dengan Teknik analisis koefisien korelasi product moment pearson dan uji reliabilitas dengan alpha cronbach > 0,60. Analisa data menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda.
Hasil Penelitian : Hasil analisis regresi berganda menunjukkan variable 9 paradigma psikometri mempunyai pengaruh signifikan terhadap persepsi resiko kecelakaan kerja (p value < 0.05). Variabel pengalaman, pendidikan, usia, jenis kelamin, lama kerja dan sub unit kerja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan persepsi resiko kecelakaan kerja.
Kesimpulan : variabel paradigma psikometri menunjukkan pengaruh signifikan terhadap persepsi resiko kecelakaan kerja.

Background: Behavioral Safety work is influenced by perceptions of risk. Workers of PT. X in its production activities found that workers are not wearing personal protective equipment, working conditions unsafe and transporting the manual. This study aims to determine the factors that influence perceptions of factors working against the risk of accidents.
Methods: This study is a descriptive study with a quantitative approach. Subjects numbered 50 workers in the production, sampling techniques Krejcie & Morgan table. Type the questionnaire enclosed with answer choices SS, S, KS, TS and STS were measured using a Likert scale. The questionnaire was tested for validity by analysis technique Pearson product moment correlation coefficient and Cronbach alpha reliability test with> 0.60. Analysis of data using correlation and multiple regression analysis.
Results: The results of multiple regression analysis showed variable 9 psychometric paradigm has significant influence on the perception of the risk of workplace accidents (p value> 0.05). Variables experience, education, age, gender, length of employment and labor subunits showed no significant association with the risk perception of workplace accidents (p value> 0.05).
Conclusion: Variable psychometric paradigm showed a significant influence on the perception of risk of workplace accidents.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari
"TNI sebagai komponen utama sistem pertahanan negara bertugas menegakkan dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan tugas pokoknya mereka berisiko tehadap peristiwa sakit, kecacatan bahkan kematian sebagai risiko yang berhubungan dengan pekerjaan. Bentuk perlindungan sosial ekonomi yang disediakan dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah manfaat santunan cacat selain perawatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis manajemen klaim santunan cacat pada program JKK bagi prajurit TNI Peserta Rehabilitasi Terpadu Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Gelombang I tahun 2019. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Lokasi penelitian di Pusrehab Kemhan dan PT. ASABRI (Persero).
Hasil penelitian terdapat 60 berkas close/layak bayar dan 2 berkas reject. Peserta telah mendapatkan manfaat dengan tepat jumlah, tepat orang/sasaran, dalam waktu sekitar 2 minggu, belum semua peserta menerima manfaat santunan sesuai dengan jaminan yang diajukan. Kesimpulan manfaat santunan cacat belum dimanfaatkan secara maksimal, dikarenakan kurangnya sosialisasi, persyaratan belum sesuai standar, beberapa aktivitas dalam manajemen klaim belum diatur oleh kebijakan tertulis. Perlu disempurnakan kebijakan tertulis yang mengatur aktivitas manajemen klaim dan sosialisasi secara intens kepada pemangku kebijakan dan peserta secara berjenjang.

TNI as the main component of national defense system has duty to uphold and maintain the territorial integrity of the Unitary State of Indonesia Republic. In carrying out their main tasks they risk facing illness, disability and even death as work-related risks. The form of socio-economic protection provided in the Work Accident Guarantee (JKK) is disability benefits in addition care benefits. The study aims to determine and analyze the management of claims for disability benefits in the JKK program for TNI soldiers in the Integrated Rehabilitation Center of the Defense Ministry in Phase I of 2019. The study used a qualitative descriptive method through observation, in-depth interviews and document review. The research location in the Pusrehab Kemhan and PT. ASABRI (Persero).
The results were 60 close claim/feasible pay and 2 reject claim. Participants have benefited from the exact number, number of people / targets, in about 2 weeks, not all participants have received compensation benefits in accordance with the collateral submitted. The conclusion of disability compensation benefits has not been fully utilized, due to lack of socialization, requirements not yet in line with standards, some activities in claim management have not been regulated by written policies. It is necessary to improve written policies that regulate claims management activities and intensify socialization to stakeholders and participants in stages.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delfianda
"Konstruksi merupakan salah satu industri yang memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi. Kecelakaan kerja itu sendiri dapat terjadi karena berbagai faktor, yakni faktor kelalaian manusia yang melakukan tindakan tidak aman, faktor kondisi tidak aman, dan faktor lain yang tidak dapat diperhitungkan. Meskipun demikian, masih terdapat kontradiksi antara tingkat resiko yang tinggi dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja.
Hal yang sama juga terlihat di konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI Depok. Perilaku tidak aman ini dipengaruhi dua faktor, yakni: (1) faktor internal, yang berasal dari dalam diri individu, seperti motivasi, kepatuhan terhadap peraturan, dan persepsi ; (2) faktor eksternal, yang berasal dari luar individu, seperti pengawasan, pelatihan K3, peraturan/kebijakan, komunikasi bahaya, dan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi kedua faktor tersebut, berkaitan dengan perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja di lokasi penelitian. Penelitian ini memberikan masukan bagi kosntruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI Depok berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Saran yang diberikan dalam penelitian ini terutama kepatuhan, komunikasi bahaya, fasilitas, pengawasan dan pelatihan K3. Dengan demikian diharapkan dapat memperbaiki tindakan pekerja.

Construction is one of the highest level of occupational accident. This occupational accident itself happens because of some factors: unsafe acts by labors, unsafe working condition factor, and factor such as the act of God. Eventhough, there is still a contradiction between this high level of occupational and unsafe act by the labors.
This contradiction can also be seen in konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia. This unsafe acts actually influenced by two major factors: (1) internal factors, coming from the inside of the individual,such as motivation, follow the rule/policy, and perception, (2)external factors,coming from outside of the individual, such as controlling, rule/policy, fasilitation, communication, and training.
This research intends to describe the condition of the two factors, in connection with the unsafe acts by labors where this research was held. Furthemore, this research also intends to give some recommendation of those two factors for konstruksi PT Waskita Karya proyek World Class University Indonesia di UI. The recommendations in this research mainly about the condition of the rule/policy, communication, fasilitation, controlling, and training. Hopefully, these recommendation can be used to improve labor?s behavior.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anrio Wira Putra Lim
"Tingkat kecelakaan kerja pada sektor konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya tingkat kecelakaan kerja adalah dikarenakan dengan adanya aktivitas-aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi sehingga menyebabkan pengendalian terhadap resiko aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, perencanaan keselamatan kerja dapat direncanakan menggunakan WBS sehingga semua aktivitas pekerjaan dapat terawasi secara menyeluruh. Disamping itu, dengan kemajuan teknologi yang pesat sekarang ini, diharapkan mampu digunakan untuk meningkatkan kinerja safety pada proyek konstruksi secara efektif and efisien. Salah satu teknologi canggih yang banyak diterapkan di sektor konstruksi sekarang ini adalah sistem BIM (Building Information Modeling). Dimana dengan menggunakan sistem BIM pada proyek konstruksi, kualitas pekerjaan selama perencanaan maupun tahap konstruksi menjadi semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan safety plan menggunakan WBS berbasis BIM untuk pekerjaan struktur bangunan gedung akan dilakukan pada penelitian ini. Metode yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode kualitatif Hasil dari penelitian ini adalah resiko-resiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan struktur bangunan gedung tinggi. Studi kasus yang akan diteliti untuk pengembangan safety plan menggunakan WBS berbasis BIM yaitu pada struktur bangunan proyek rumah susun Mangkubumen. Penelitian ini dapat menghasilkan strategi manajemen keselamatan kerja yang baik serta meningkatkan kinerja safety pada proyek konstruksi bangunan gedung.

The rate of work accidents in the construction sector in Indonesia is still very high. One of the causes of the high rate of work accidents is due to the existence of unsupervised work activities which causes negligible control over risks of work activities. So that if the work safety plan is planned to use a WBS (Work Breakdown Structure), all work activities can be covered thoroughly. Besides that, with the rapid advances in technology, it is expected to be able to be used to improve safety performance on construction projects effectively and efficiently. One of the advanced technologies that is widely applied in the construction sector now is the BIM (Building Information Modeling). Where by using the BIM system on construction projects, the quality of work during the planning and construction phase will be increasing. Therefore, the development of a safety plan using BIM-based WBS for building structure work will be carried out in this study. The method that will be used in this research is a qualitative method .The results of this study are work accident risks that are using the WBS. A case study will be carried out on this research of the development of the safety plan using BIM-based WBS on Mangkubumen Structural Bulding Project. This research is to create a safety management strategy and improve the safety performance in building construction projects."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library