Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Afianti
1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
618.2 STA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrat Padmosari
Abstrak :
Kejadian Komplikasi Obstetri merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya yang tinggi dan merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian ibu. Secara holistik, kejadian komplikasi obstetri dapat disebabkan oleh faktor medis (kualitas program dan layanan kesehatan ibu) dan faktor-faktor lain yang ada dalam konteks kewilayahan (kebijakan desentralisasi, pertumbuhan ekonomi, faktor lingkungan). Oleh karena itu, diperlukan studi/analisa lebih lanjut untuk mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap kejadian komplikasi obstetri baik dari aspek individu maupun aspek kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari faktor komposisional (level individu) serta determinan kontekstual (level kabupaten/kota) terhadap kejadian komplikasi obstetri di 20 Kabupaten. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pendekatan analisis multilevel untuk mengestimasi efek kontekstual, sehingga dapat ditentukan prioritas intervensi program terhadap kejadian komplikasi obstetri. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder Riskesdas 2013, Studi Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu di 100 Fasilitas Kesehatan tahun 2012 dan data BPS Tinjauan Regional berdasarkan PDRB Kabupaten/Kota tahun 2010-2013, dengan melibatkan 2066 orang Wanita Usia Subur berusia 15-49 tahun) yang memiliki riwayat kehamilan, persalinan dan nifas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi Kejadian Komplikasi Obstetri di 20 Kabupaten adalah 30,1%. Tampak adanya perbedaan peranan di level individu dan level kabupaten/kota. Pada level individu, variabel yang berperan cukup besar terhadap kejadian komplikasi obstetri di 20 Kabupaten adalah kunjungan ANC (aOR: 3,17, 95% CI 1,29-7,76). Pada level Kabupaten, variabel yang berperan adalah kualitas pelayanan antenatal di rumah sakit (IOR: 0,291-1,287), kualitas pelayanan pascasalin di rumah sakit (IOR: 0,610-2,776), dan pertumbuhan ekonomi (IOR: 0,759-3,916). Namun determinan kejadian komplikasi obstetri masih didominasi oleh peran faktor risiko di level individu. Intervensi program kesehatan ibu dilakukan dengan memfokuskan pada perubahan perilaku sehat di tingkat individu, namun sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu di tingkat Kabupaten sehingga secara otomatis menarik minat dan kesadaran masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan dalam mencari pelayanan KIA yang bermutu. ...... Obstetric complications is a public health problem, because of its high prevalence and one of the main factors that caused maternal mortality. Holistically, obstetric complications caused by medical factors (quality programs and maternal health services) and other factors that exist within the territorial context (decentralization policy, economic growth, environmental factors). Therefore, a further analysis was needed to find the determinants that affects obstetric complications from the aspect of individual and contextual level. The aims of this study was to search the role of compositional factors (individual level) as well as contextual determinants (districts level) in determine obstetric complications in 20 districts. This study used a cross-sectional design with multilevel analysis approach to estimate the effects of contextual factors, so it can determined intervention programa of obstetric complications. The study was conducted by using secondary data of Riskesdas 2013, the Quality of Maternal Health Care Assessment in 100 health facilities in 2012, and Regional Review based on Districts GDP in 2010-2013, involving 2066 Woman at Reproductive Age (15-49) who already have their history on pregnancy, childbirth and post-partum. The results showed that the prevalence of Obstetric Complications in 20 districts is 30.1%. There was a different role from the individual level and the districts level that influence an obstetric complications. At the individual level, the variable that contribute greatly to the prevalence of obstetric complications in 20 districts is antenatal care (aOR: 3,17, 95% CI 1,29-7,76). At the district level, the variable that played role was the quality of antenatal care in hospitals (IOR: 0,291-1,287), the quality of postnatal care in hospitals (IOR: 0,610-2,776), and economic growth (IOR: 0,759-3,916). However, determinants of obstetric complications were still dominated by the role of individual level risk factors. Intervention on maternal health programmes must be carried out by focusing on healthy behavior changes at the individual level, but in line with the improvement of the quality of maternal health services at the district level so that automatically can attract the interest and awareness of the community to obtain the better quality of maternal health services in health facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005
618.1 BUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Pramana
Jakarta: Sagung Seto, 2024
618.2 CIP o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Kurniawan Gondo
Jakarta: EGC, 2012
616.075 43 HAR u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Anfasa Moeloek
Abstrak :
Obstetri atau ilmu Kebidanan adalah cabang dari ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek dalam - disiplin ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan'. Obstetri sampai saat ini tetap merupakan dasar usaha yang, menurut WHO (World Health Organization) dengan pelayanan kebidanannya, bertujuan 'menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apa pun dan kemudian dapat merawat dan menyusui bayinya dengan baik'. Adapun Ginekologi atau ilmu Kandungan, yang merupakan padanan dari Obstetri, yakni cabang dari ilmu Kedokteran yang mernpelajari alat--alat kandungan dan yang berhubungan dengan reproduksi serta kelainan-kelainan lain yang menyertainya. Sesungguhnya kedua disiplin ini, Obstetri dan Ginekologi, dapat diibaratkan bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang yang saling berkaitan, sulit dipisahkan. Dalam sejarahnya Obstetri merupakan bagian dari cabang ilmu Bedah, karena masalah yang dihadapi pada saat itu adalah semata-mata persalinan yang sulit, yang senantiasa memerlukan tindakan pembedahan. Sedangkan Ginekologi merupakan bagian dari cabang ilmu Penyakit Dalam, karena memang ilmu Kedokteran zaman dulu berakar dari cabang ilmu Penyakit. Dalam perkembangan ilmu Kedokteran selanjutnya, Obstetri berkembang menjadi disiplin tersendiri yang memperlihatkan kemandiriannya. Obstetri tidak lagi hanya memperhatikan persalinan yang sulit, tetapi juga memperhatikan masalah-masalah pra-kehamilan dengan segala kondisi yang mempengaruhinya, kehamilan itu sendiri, termasuk pato-tisiologi kehamilan dan masa nifas. Demikian pula halnya dengan Ginekologi. Disiplin ini pun berkembang menjadi disiplin tersendiri pula. Ginekologi berkembang dengan perhatian khususnya pada masalah reproduksi wanita dan patologinya, serta semua kondisi yang mempengaruhinya., Namun, Ginekologi tetap tidak pemah lepas dari disiplin Obstetri. Filosofi ini merupakan dasar dari disiplin Obstetri dan Ginekologi yang berkembang terus sampai saat ini.
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Junizaf
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0142
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Biran Affandi
Jakarta: UI-Press, 2000
PGB 0171
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
R 618 SAI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>