Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Erik Baskara
"Esomeprazol merupakan salah satu obat penghambat pompa proton yang efektif untuk mempertahankan pH lambung. Esomeprazol dibuat dalam bentuk tablet salut selaput sehingga termasuk obat wajib Uji Bioekivalensi menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tentang Obat Wajib Uji Ekivalensi. Uji Bioekivalensi obat harus menggunakan metode bioanalisis yang tervalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis esomeprazol dalam plasma mulai dari kondisi kromatografi optimum, metode preparasi plasma optimum, hingga validasi metode analisis. Kondisi kromatografi optimum adalah kolom C-18 (Waters, SunfireTM 5 µm; 250 x 4,6 mm), suhu kolom 40°C; fase gerak asetonitril - dapar fosfat pH 7,6 (40 : 60 %v/v); laju alir 1,00 mL/menit; detektor photodiode array pada panjang gelombang 300 nm; dan lansoprazol sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut diklorometan lalu dikeringkan dengan gas nitrogen pada suhu 40°C selama 30 menit; dan direkonstitusi dengan fase gerak sebanyak 100 µL. Hasil validasi terhadap metode analisis esomeprazol yang dilakukan memenuhi persyaratan validasi berdasarkan EMEA Bioanalytical Guideline tahun 2011. Metode yang diperoleh linear pada rentang konsentrasi 5,0 - 450,0 ng/mL dengan r > 0,9997.

Esomeprazole is a proton pump inhibitor drug that is effective to maintain the pH of the stomach. Esomeprazole was formulated as film coated tablet that includes mandatory drug testing bioequivalence according to Regulation Head of National Agency of Drug and Food of the Republic of Indonesia about Mandatory Drug Testing equivalences. Drug bioequivalence trials should use validated bioanalytical method. This research aimed to develop analytical methods esomeprazole in human plasma from optimum chromatographic conditions, the optimum plasma preparation method, until the validation of analytical methods. The optimum chromatographic condition was obtain using C-18 column (Waters, Sunfire? 5 μm; 250 x 4.6 mm), column temperature 40°C; mobile phase acetonitrile - phosphate buffer pH 7.6 (40: 60% v/v); a flow rate of 1.00 mL/min; photodiode array detector at a wavelength of 300 nm; and lansoprazole as internal standard. Sample preparation using liquid-liquid extraction with dichloromethane as solvent and then dried with nitrogen gas at a temperature of 40°C for 30 minutes; and reconstituted with mobile phase of 100 mL. The results of validation fulfilled the acceptance criteria of validation method based on EMEA Bioanalytical Guideline 2011. The method was linear at concentration range of 5.0 to 450.0 ng / mL with r > 0.9997.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Dwi Putri
"Obat penghambat pompa proton merupakan salah satu obat pengontrol asam lambung yang paling banyak diresepkan. Pemakaian jangka panjang obat penghambat pompa proton berisiko menurunkan kadar magnesium darah hipomagnesemia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara penggunaan obat golongan penghambat pompa proton terhadap dan penurunan kadar magnesium darah pada pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain penelitian adalah cross sectional studi komparatif dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada bulan Juni sampai Oktober 2016.
Penelitian ini membandingkan kadar magnesium darah antara pasien yang menggunakan obat penghambat pompa proton lansoprazole dan omeprazole dengan pasien yang tidak menggunakan penghambat pompa proton. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 184 pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan rekam medis. Analisis statistik dilakukan dengan uji t tidak berpasangan, Mann-Whitney, dan one way ANOVA. Rata-rata kadar magnesium pasien yang menggunakan penghambat pompa proton adalah 2.08 0.21 mg/dL lebih rendah dari yang tidak menggunakan penghambat pompa proton 2.27 0.38 mg/dL dengan nilai p < 0.001 signifikan. Kadar magnesium lebih rendah secara bermakna terjadi pada pasien yang menggunakan penghambat pompa proton lebih dari satu tahun dan yang menggunakan omeprazole p < 0.05.

Proton pump inhibitors is one of the controller gastric acid medication controllers most widely prescribed. The long term use of proton pump inhibitors has a risks decrease of blood magnesium levels hypomagnesemia. The purpose of this study was to determine whether and to what degree PPI use affects blood magnesium levels. The study design was a cross sectional comparative study with consecutive sampling technique on June to October 2016.
This study compared blood magnesium levels among patients using proton pump inhibitors lansoprazole and omeprazole with patients not taking proton pump inhibitor. The total sample was 184 patients. Collecting data using questionnaires and medical records. Statistical analysis was performed with the unpaired t test, Mann Whitney, and one way ANOVA. The average level of magnesium patient using proton pump inhibitors is 2.08 0.21 mg dL whereas who not taking proton pump inhibitors is 2.27 0.38 mg dL with p 0.001 significant. Levels of magnesium were significantly lower in patients using proton pump inhibitors more than one year and using omeprazole p.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library