Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goldsmith, Seth B.
New York : Prentice-Hall, 1990
362.16 GOL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pennsylvania : Springhouse , 1999
610.734 3 NUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nuurhidayat Jafar
"Lanjut usia mengalami proses penuaan yang mempengaruhi fungsi fisik dan psikososial. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman lanjut usia terhadap dukungan keluarga di panti wredha AB. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif fenomenologi deskriptif menggunakan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Alasan lansia di panti digambarkan dengan tema keinginan personal dan kelemahan struktur kekuatan keluarga. Masalah yang dialami lansia digambarkan dengan tema masalah fisik dan masalah psikososial. Dukungan yang diterima digambarkan dengan tema sumber dukungan dan jenis dukungan. Makna dukungan digambarkan dengan tema kesenangan batin. Harapan lansia digambarkan dengan tema mempertahankan hubungan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar program promosi dan preventif bagi lanjut usia.

Elderly experience aging process influences physical and psychosocial functions. The aim of this research is to find description about elderly experience getting family support in AB nursing home. This research has conducted through qualitative approach using descriptive phenomenology design and was done through deep interview and field note. The aging reasons were described by themes of personal desire and weakness of family power structure. The aging problems were described by themes of physical and psychosocial problem. The supports which have received were described by themes of supporting resource and kind of support. The meaning of support was described by internal happiness. The aging hope was described by theme of defend relationship. The result of this research is expected to be able to become the foundation of promotion and prevention programs for elderly."
[Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luwiharsih
"Pemilihan obat yang aman, tepat dan rasional akan mempengaruhi proses penyembuhan. Dengan makin banyaknya macam dan jenis obat akan menyulitkan pemilihan obat yang tepat bagi dokter. Kurangnya pengetahuan farmacologis terutama untuk obat baru, bersamaan dengan sikap bebas dokter dalam memilih obat menimbulkan selera yang berbeda. Selain itu adanya promosi obat yang terdorong oleh target penjualan tertentu akan menimbulkan konsumsi berlebihan berupa penggunaan obat yang tidak rasional dan merugikan pemakai obat. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan seleksi obat yang di rumah sakit lebih dikenal dengan nama formularium rumah sakit yaitu merupakan buku yang berisi kumpulan_ nama - nama obat yang dipakai di rumah sakit tersebut. Dengan diberlakukannya formularium rumah sakit maka mengganggu kebebasan dokter dalam memilih obat dan ini sering menimbulkan konflik bagi dokter sehingga formularium rumah sakit belum dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi penggunaan formularium rumah sakit dan hubungan faktor tersebut dengan penggunaan formularium rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptip analitik dengan mengadakan wawancara kepada seluruh dokter di Unit Rawat Jalan dan mengobservasi resep antibiotik dan analgetik yang ditulisnya selam bulan April 1989. Dari hasil observasi resep didapatkan data rata - rata penggunaan formularium rumah sakit adalah 51.29 %.
Dengan bantuan analisis statistik yaitu uji chi square, uji phi maka didapatkan perbedaan bermakna antara pengetahuan, sikap, komunikasi, koordinasi, resources dan referensi dengan penggunaan formularium rumah sakit. Nilai phi tertinggi pada pengetahuan dokter dan terendah pada koordinasi dokter dan farmasi. Dengan regresi ganda full model didapatkan bahwa pengetahuan, sikap, komunikasi, koordinasi, resources dan referensi secara bersamaan mempengaruhi penggunaan formularium maka model dapat diterima dengan nilai F dalam batas minimal. Maka dilakukan regresi ganda metode forward step wise dimana hanya pengetahuan dan sikap yang mempengaruhi penggunaan formularium. Sedangkan komunikasi, koordinasi, resoucres dan referensi dikeluarkan dari model. Untuk uji selanjutnya dilakukan uji regresi ganda dengan variabel terikat pengetahuan dan sikap dan variabel bebasnya komunikasi, koordinasi, resources dan referensi maka dikembangkanlah model penggunaan formularium yaitu penggunaan formularium dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Sedangkan pengetahuan dipengaruhi komunikasi dan komunikasi dipengaruhi oleh koordinasi. Hasil dari uji tersebut sikap dipengaruhi komunikasi, resources dan referensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap sangat mempengaruhi penggunaan formularium, sedangkan komunikasi, koordinasi, resources dan referensi pengaruhnya terhadap penggunaan formularium tidak secara langsung tetapi melalui pengetahuan dan sikap.
Disarankan agar Pimpinan RS Husada meningkatkan pengetahuan dokter dengan pemberian informasi secara formal dan informal. Selain itu bagi instalasi farmasi peneliti sarankan untuk mengembangkan buku daftar obat standar menjadi buku formularium lengkap dengan ukuran saku dan dibagikan kepada setiap dokter."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riksa Afifah, uathor
"ABSTRAK
Proses penuaan akan dialami oleh sebagian besar orang. Menuju proses tersebut akan terjadi perubahan psikologis dan perubahan fisik pada lansia (lanjut usia). Hal ini akan berdampak pada perubahan tempat tinggal lansia. Contohnya dari rumahnya kemudian tinggal ke rumah anaknya atau dari rumahnya tinggal di panti jompo, tentu akan ada perbedaan yang terjadi di dalamnya. Dalam proses perubahan yang dialami, lansia harus beradaptasi dengan tempat baru untuk mencari sebuah tempat yang memberikan kelekatan yang membuatnya merasa aman dan nyaman. Ketika mencari tempat tersebut, ada tahapan yang harus dialami lansia atau place process. Dalam proses ini lansia akan memaknai sebuah tempat melalui proses interaksi hingga intensifikasi untuk mendapatkan tempat yang memberikan kelekatan. Setelah dicari dan diketahui prosesnya melalui studi kasus di Panti Werdha Yayasan Usaha Mulia Jaya, umumnya lansia di panti telah memiliki tempat yang lekat dengan jenis tempat yang berbeda.

ABSTRACT
The process of aging will be experienced by most people. The process will happen with change of psychological and physical changes in old age. This impact will change residence for the old people. In old age , how old people perceive home with their residence changed. For example from their house and then stay in their children home. Of course there will be happening inside the difference. In the process of the changes for the old people, they must adapt to a new place to find a place that gives attachment that make them feel safe and comfortable. When they are find a place , there is the phase that must be experienced and find the place process for the old people. In this process for the old people in home and retirement communities, they have a place attachment from place processes.
"
2015
S59894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Hafizhoh Karimah
"ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang preferensi tempat tinggal lansia di Panti Werdha. Studi sebelumnya memperlihatkan bahwa lansia lebih memilih untuk tinggal bersama anggota keluarga mereka untuk mendapatkan dukungan sosial dan kualitas hidup yang baik. Padahal, Panti Werdha sebenarnya juga dapat menyediakan hal-hal tersebut dengan lebih baik melalui fasilitas-fasilitas yang dimilikinya. Dari kondisi tersebut, artikel ini kemudian akan melihat alasan lansia yang tinggal di Panti Werdha karena preferensi untuk tinggal disana yang masih jarang. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa preferensi tempat tinggal lansia dapat dilihat dari aspek internal dan eksternal pada lansia. Namun, studi-studi sebelumnya memiliki kelemahan karena hanya berfokus menjelaskan pada satu aspek tersebut. Artikel ini melihat bahwa preferensi tempat tinggal lansia di Panti Werdha dapat dijelaskan melalui berbagai aspek pada lansia. Artikel ini kemudian berargumen bahwa proses pemilihan tempat tinggal lansia secara mendalam dapat dilihat melalui pemaknaan mereka terhadap Panti Werdha ketika memutuskan untuk tinggal disana. Pemaknaan lansia penting untuk dilihat sebagai dasar rasionalitas mereka dalam berpikir ketika memutuskan dan memilih tinggal di Panti Werdha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecocokan rasionalitas yang dibangun oleh Panti Werdha dengan tujuan yang dimiliki oleh lansia ketika memutuskan untuk tinggal disana. Melalui studi kasus pada tujuh lansia di Panti Werdha, penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

ABSTRACT
AbstractThis article discusses the elderly 39 s living arrangement preference at Panti Werdha. Previous studies showed that the elderly prefered to live with members of their families in order to get social supports and better quality of life although Panti Werdha can actually provide better social supports and better quality of life through facilities that it owns. Referrring to that situation, this article is concerned about the reasons why the elderly choose to live at Panti Werdha since the preference to live there is still rare. Previous studies explained that the preference of living arrangements of the elderly can be seen from the internal and external aspects of the elderly. However, previous studies have weaknesses because it only focuses explain on one particular aspect. Moreover,this article argues that the elderly 39 s residential preference can profoundly be observed through their sensing on Panti Werdha once they decide to live there. This elderly 39 s sensing is essential in observing their logical rationality when they decide and choose to live at Panti Werdha. The research findings show that rationality developed by Panti Werdha match the elderly 39 s objectives when they decide to live there. Through case studies on seven elderlies at Panti Werdha, this research employs qualitative methods."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Felly
"

Penurunan fungsi kognitif atau daya ingat merupakan salah satu gejala kepikunan. Lansia yang berusia diatas 60 tahun memiliki tingkat resiko yang lebih besar untuk mengidap gangguan kesehatan ini. Pendekatan desain yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah biophilic design. Biophilic Design memberikan sebuah strategi desain berkelanjutan (sustainable design) yang melihat hubungan manusia dengan lingkungan alami.  Biophilic Design bertujuan untuk menciptakan habitat yang berbasis hubungan alam, dengan cara mengintegrasikan alam, baik dengan material alami maupun bentuk-bentuk alami kedalam ruang. Biophilic Design mampu mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umum (well-being), dan juga meningkatkan fungsi kognitif (daya ingat) dan kreatifitas seseorang (Browning, Ryan, & Clancy, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana biophilic design membantu meningkatkan daya ingat lansia di sebuah sasana tresna werdha. Sasana tresna werdha yang diteliti dalam penelitian ini adalah sasana werdha milik swasta yang berada di Kota Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 poin instrumen asesmen biophilic design yang dikembangkan berdasarkan 14 pola Biophilic Design untuk mengidentifikasi keberadaan biophilic design secara kuantitatif. Untuk mengukur daya ingat lansia digunakan tabel Clinical Dementia Rating (CDR) dan Memory Card Games. Pengukuran CDR dilakukan setiap hari dengan melihat perubahan perilaku lansia. Sedangkan, Memory card games dilakukan saat sebelum diterapkan intervensi dan saat tiga kali tahapan masa intervensi. Penelitian ini dilakukan selama 1,5 bulan. Biophilic design mampu mempengaruhi penurunan tingkat demensia pada lansia dengan rentang usia 60-85 tahun yang berada di STW Ria Pembangunan, Cibubur. Penurunan tingkat demensia sebesar 1.00 poin atau 20% pada 61.11% lansia. Biophilic design ini menjadi implementasi yang baik di berbagai jenis bangunan, untuk meningkatkan quality of life manusia, dalam konteks ini adalah daya ingat manusia.

 


The lack of cognitive function or memory is one of the indicator of dementia. Elderly people who are aged in 60 years old or more have bigger risk to suffer from this dementia. One of the design approaches can fulfil this need is biophilic design. Biophilic design gives a sustainable design strategy which seeks the relation between human and natural environment (Degroff & Wood, 2015). The objective of biophilic design is to create a habitat based on the natural relations which integrated the natural systems, either the natural material or natural shapes into the habitat. Biophilic Design can reduce stress, improve health and well-being, and also improve cognitive function (memory) and creativity of human (Browning, Ryan, & Clancy, 2014). This research seeks how biophilic design increase the memory of elderly in the nursing home. The nursing home in this research is located in Jakarta. This research uses 43 instrument points of assessment in Biophilic Design which developed based on Browning’s. et al., 14 patterns of biophilic design to identify the existence of biophilic design quantitatively. To measure the elderly memory this research uses Clinical Dementia Rating (CDR) and Memory Card Games. CDR measurement was done everyday in observing changes in elders behaviour. Meanwhile, Memory Card Games was done prior intervention was applied, when every single  intervention steps had been done. This research was conducted for 1.5 month. Biophilic design could affect the decrease in dementia level in elders with age ranging from 60-85 years old located in STW Ria Pembangunan, Cibubur. The decrease of Dementia level of 1.00 points or 20% in 61.11% elders. It will be a great implementation in any building function to improve the human’s quality of life, in this case is increase human memory.

 

"
2019
T53371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: SP Books division of Spectrum , 1977
362.1 LON I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Dominggas Modok
"ABSTRAK
Peningkatan populasi lansia di perkotaan berkaitan erat dengan munculnya berbagai masalah kesehatan termasuk risiko jatuh. Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia 03 Ciracas merupakan salah satu instansi pelayanan bagi lansia yang berada di area perkotaan dan mempunyai peran dalam memberikan kesejahteraan bagi kehidupan lansia. Karya ilmiah akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan lansia dengan risiko jatuh menggunakan intervensi unggulan terapi latihan keseimbangan yaitu simple balance exercise untuk meningkatkan keseimbangan, mengurangi perasaan takut jatuh dan menurunkan risiko jatuh. Intervensi ini dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit setiap sesi latihan. Hasilnya adalah skor Berg Balance Test mengalami peningkatan 8 skor dari skor awal 26 menjadi 34, skor Falls Efficacy Scale-International menurun 7 skor dari skor awal 33 menjadi 26, sedangkan skor Morse Falls Scale tidak mengalami penurunan.

ABSTRACT
The increasing number of elderly in urban areas is closely related to the emergence of various health problem including risk of falling. Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia 03 Ciracas is one of the elderly service institutions located in urban areas with the role of providing welfare for the elderly. The final case study aims to analyze the nursing care in elderly with the risk of falling through exercise therapy that is simple balance exercise to improve balance, reduce fear of falling and reduce the risk of falling. This intervention was done at least three times a week for thirty minutes of each training session. The result was that The Berg Balance Test increase 8 initial scores from 26 to 34, Falls Efficacy Scale International score decreased 7 initial scores from 33 to 26, while Morse Falls Scale score did not significant. "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Fatimah
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan berkaitan dengan munculnya berbagai masalah kesehatan termasuk hambatan mobilitas fisik. Panti sosial tresna werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung merupakan suatu instansi pelayanan lansia yang berada di area perkotaan. Institusi ini berperan dalam memberikan kesejahteraan bagi kehidupan lansia. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan lansia dengan hambatan mobilitas fisik menggunakan intervensi unggulan latihan mat pilates untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas. Intervensi dilakukan tiga kali dalam satu minggu selama enam minggu dengan durasi sekitar 60 menit setiap sesi.
Hasilnya adalah terdapat peningkatan nilai time up and go dari 11.44 detik di minggu pertama menjadi 6.6 detik diminggu keenam. Terdapat peningkatan pada nilai 30s chair stand yaitu 8 gerakan pada minggu pertama menjadi 18 gerakan pada minggu keenam. Terdapat peningkatan pada chair sit and reach yaitu +1 cm menjadi +4cm. Intervensi mat pilates ini dapat dilakukan oleh perawat untuk meningkatkan kekuatan otot karena masalah muskuloskeletal.

The increase number of the elderly population in urban areas related to the emergence of various health problems including the impaired physical mobility. Tresna werdha social institution (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung is an elderly service institution located in an urban area. This institution plays a role in providing welfare for the lives of the elderly. The final case study aims to analyze nursing care in elderly with impaired physical mobility used mat pilates intervention to increase muscle strength and flexibility. This iinterventions was done at least three times a week for six weeks with a duration of about 60 minutes per session.
The results was an increase in the time up and go values of 11.44 seconds in the first week to 6.6 seconds in the sixth week. There was an increase in the value of the 30s chair stand which was 8 movements in the first week to 18 movements in the sixth week. There is an increase in the chair sit and reach which is +1 cm in fierst week to + 4cm in sixth week. This exercise can be applied by nurses to increase muscles strength and flexibility in the elderly due to musculoskeletal problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>