Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Herni Wigiarti
Abstrak :
Kepuasan kerja memberikan dampak positif bagi perawat dalam melakukan pekerjaannya. Minat merupakan proses mental yang menciptakan perasaan positif ataupun negatif pada individu yang diduga berkaitan dengan kepuasan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan minat menjadi perawat dengan kepuasan kerja di Rumah Sakit "X".Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan 167 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas hingga didapatkan hasil yang valid dan reliabel. Hasil: Rata-rata umur perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit "X" adalah 33 tahun, masa kerja 9,6 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 Keperawatan, berstatus kepegawaian PNS, sudah menikah, dan bekerja di unit rawat inap. Kesimpulan: Faktor yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah umur, unit kerja, masa kerja, status kepegawaian, dan untuk faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu minat menjadi perawat. Rekomendasi: Manajemen keperawatan membuat program pengembangan minat menjadi perawat dengan mengupayakan jadwal rotasi secara berkala, memfasilitasi keamanan serta kenyamanan kerja dengan pemberian sistem reward baik berupa peningkatan insentif maupun dengan pujian, dan perlu melakukan evaluasi kepuasan kerja secara berkala untuk menilai kepuasan kerja. ......Job satisfaction has a positive impact for nurses in doing their work.The interest is a mental process that creates whether positive or negative feelings to each individual that are associated with satisfaction in work. The purpose of this research is to identify the relations interest of being a nurse and job satisfaction at "X" Hospital. The method of this research is using probability sampling with 167 samples according to inclusion criteria. The instrument that is being used is modification from various literature reviews which will test to validate and the reliability results to get the valid and reliable results. Results: The average age of the nurses in the Inpatient Room of the "X" Hospital are 33 years old, 9.6 years of working, most of them are female with a Diploma Nursing education, had PNS staff status, are married, and worked in the inpatient unit. Conclusion: The Factors that have a relations with job satisfaction are age, work units, years of service, employment status, and the most influential factor towards the job satisfaction that is the interest of being a nurse. Recommendation: Nursing management creates a program to develop interest of being a nurse by striving for a regular rotation schedule, facilitating work safety and comfort by providing a reward system in the form of increased incentives or with praise, also needs to conduct regular job satisfaction evaluations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haslinda Wahab
Abstrak :
Kepala ruangan pada unit rawat Inap Rumah Sakit sebagai salah satu manajer keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Disamping itu kepala ruangan harus mampu memotivasi, memimpin, memahami hubungan interpersonal serta kebutuhan dan keinginan perawat agar dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka yang akan melaksanakan pekerjaan. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Labuang Baji Makassar. Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar sebagai tempat penelitian yang meliputi 16 ruang rawat inap dengan melibatkan 143 perawat pelaksana sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional dengan tujuan untuk melihat hubungan antara indikator yakni kepemimpinan efektif kepala ruangan, kepuasan kerja dan karakteristik perawat pelaksana. Penelitian ini menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan kondisi kerja yang dirasakan dan yang diharapkan dengan rasio rata-rata 96,8 %. Dari hasil multivariate dengan uji statistik regresi linier menunjukkan dua indikator dari kepemimpinan efektif berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja nilai p<0,05. Kedua indikator tersebut adalah energi dan tindakan. Tindakan menunjukan hasil yang lebih besar dari energi, ini menunjukkan adanya hubungan sebagian indikator dari kepemimpinan efektif dengan kepuasan kerja. Indikator energi berhubungan negatif dengan kepuasan kerja misalnya makin tinggi energi makin rendah kepuasan kerja. Dengan demikian diperlukan perbaikan pengertian dan isi yang terkait dengan energi dalam kepemimpinan. Makin besar semangat pimpinan dipersepsikan sebagai makin besar pula tekanan dan beban kerja perawat. Penelitian ini juga menyarankan agar kepala ruangan selalu mempertahankan bahkan meningkatkan kepemimpinannya melalui pendidikan, pelatihan dan bekerja secara efektif di dalam tim keperawatan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dengan bawahannya.
Correlations Study of Effective Leadership Style with Nurse's Job Satisfaction in in-Patient Care of Public Hospital Labuang Baji Makassar Head of nursing unit in a ward has main responsibility to establish excellent nursing care. For that purpose, it is necessary for the head of nursing unit to motivate, to lead, to practice excellent human relation, and to fulfill nurses need to do their job. These will lead to high job satisfaction among the nurses. For that reason this study was conducted at General Public Hospital Labuang Baji Makassar, which title Correlations Study of Effective Leadership Style with Nurse Job Satisfaction in in-Patient Care of Public Hospital Labuang .Baji Makassar. The hospital has 16 in-patient wards with total 143 nurse practitioners who were involved in this study as respondents. This study is a quantitative survey with a cross sectional design and the objective to examine correlation between effective leadership style of head nurse with nurse's job satisfaction. This study showed level of satisfaction which measured as ratio between expected working conditions and perceived of it, of 96,8 % in average. Multivariate statistic with linear regression showed that two indicator of effective leadership style significant related to job satisfaction score (p
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T 10113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yuanita
Abstrak :
Penjadwalan kerja salah satu aspek dari fungsi manajemen, dan kepuasan kerja adalah cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaaannya. Berdasarkan tinjauan kepustakaan Young & Hayene (1988) bahwa model penjadwalan kerja desentralisasi ini dapat memberi kepuasan karena perawat pelaksana diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga mendorong peningkatan otonomi dan fleksibelitas, akan tetapi tidak demikian yang terjadi di RSGM, berdasarkan pengamatan peneliti ternyata model desentralisasi tidak memberikan kepuasan kerja. Fenomena ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang analisis hubungan penjadwalan kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang yang dilakukan pada tanggal 21 - 25 Agustus 2003 terhadap 94 perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap R.S Graha Medika Jakarta. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara fleksibilitas penjadwalan kerja dan kepuasan kerja(p-value = 0,000), sedangkan model penjadwalan kerja dengan kepuasan kerja tidak mempunyai hubungan (p-value = 0,711) dan pendekatan penjadwalan kerja berputar tidak memiliki hubungan dengan kepuasan kerja (p-value = 0,419) Rekomendasi untuk direktur & manajemen keperawatan RS. Graha Medika Jakarta, adalah model desentralisasi dapat terus diterapkan dengan modifikasi pendekatan berputar dan memperhatikan kebutuhan pribadi perawat pelaksana.
Correlation Analysis between Staff Scheduling and Nurse's Job Satisfaction in Graha Medika Hospital JakartaStaff scheduling is one aspect of the management functions, and job satisfaction is a reflection of employee's feeling to their work. Base on study literature, model decentralized scheduling can satisfy the nurse because they have opportunity to give their suggestion and could enhance the autonomy and flexibility. Unfortunately this situation does not happened in Graha Medika Hospital. According to my observation, model decentralization does not satisfy the nurse. This phenomena motivated researcher to study the relationship between staff scheduling and nurse satisfaction to their work in Graha Medika Hospital Jakarta. This is correlation research with cross sectional approach done on 21st ? 25th August 2003 to 94 staff nurses in patient unit Graha Medika Hospital. The result was there are significant correlation between flexibility scheduling and staff nurse satisfaction (p-value < 0,001), but there was no correlation between model scheduling and staff nurse's satisfaction (p-value = 0,711) either between cycle scheduling approach and staff nurse's job satisfaction (p-value = 0,419) Recommendation for director and nursing manager in Graha Medika Hospital is to continue implementing the model decentralized and being combined with cycled approach and focused on personnel?s need of the staff nurse.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 11056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Faonasa Natalius
Abstrak :
Kepuasan kerja adalah kombinasi keadaan psikologis, fisiologis dan lingkungan yang menyebabkan orang jujur dan mengatakan saya puas dengan pekerjaan saya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriftif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan model praktek keperawatan profesional dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS MMC Jakarta tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pendekatan manajemen (p=0,024), sistem pemberian asuhan keperawatan (p=0,027) dengan kepuasan kerja perawat setelah di kontrol oleh karakteristik perawat.
Job satisfaction is a combination of psychological state, physiological and environmental causes people to be honest and say I am satisfied with my work. The method used in this research is quantitative descriptive cross-sectional approach, with the aim to determine the association between implementation of professional nursing practice model (PNPM) with nurses job satisfaction in the inpatient hospital room MMC Jakarta Hospital in 2015. The sample in this research were 113 nurses. Methods of data collection using the questionnaire. The results in this study showed a significant relationship between management approach (p= 0,024), a system of nursing care (p = 0,026) with the job satisfaction of nurses after the control by nurse characteristics.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafdewiyani
Abstrak :
Upaya peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit secara keseluruhan tidak terlepas dari peran serta pelaksana pelayanan keperawatan, karena pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan di rumah sakit. Untuk mendukung tercapainya pelayanan keperawatan yang optimal, perlu adanya tenaga keperawatan yang profesional dan dapat diandalkan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Perawat pada ruang rawat inap RS MH. Thamrin sebagai pelaksana keperawatan bertanggung jawab atas keberhasilan pelayanan keperawatan. Sebaliknya, keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh aspek-aspek dalam pekerjaan atau suatu kondisi kerja yang dapat menimbulkan kepuasan bagi mereka. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian faktor tersebut. Untuk itu penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MH. Thamrin Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi individu dan karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit MH. Thamrin yang meliputi 10 (sepuluh) ruang rawat, dengan melibatkan 81 perawat pelaksana sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang diukur dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang dirasa dengan aspek-aspek kepuasan kerja yang diharapkan, dengan prosentase rata-rata 83 %. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel otonomi/kewenangan (p = 0,001) dan pengembangan diri (p = 0,005) dengan kepuasan kerja. Sedangkan variabel umur (p = 1,000), pendidikan (p = 0,437) dan lama kerja (p - 0,744) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja. Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel otonomi/kewenangan paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS MR. Thamrin Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS MR Thamrin untuk melakukan pengkajian ulang terhadap kesesuaian peran dan fungsi perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akontabilitas yang lebih besar yang mencakup aspek peran perawat profesional. Selain itu diperlukan peningkatan pengembangan karir yang terencana dan terarah dalam rangka menciptakan sumber daya keperawatan yang berkualitas dan loyal terhadap organisasi. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud meneliti kepuasan kerja perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen yang telah memiliki nilai validitas dan reliabilitas baku. Daftar Pustaka: 57 (1971 - 2002)
An Analysis on Factors Related to the Jobs Satisfaction of the Nurse Associate in Hospital Ward of MH. Thamrin Hospital Jakarta.The efforts to improve the quality and efficiency of the hospital health service cannot be done and achieved without involving nurses, because nursing and medical service are important part of the integrated hospital service. In achieving the optimal nursing and medical service, a hospital needs skilful, reliable and professional nurses to perform the hospital service A part of their roles as nurses, nurses in MH. Thamrin Hospital as an extended medical performer is responsible for the success of hospital service. On the other hand, the success of this service is influenced by factors of job condition that should satisfy the nurses. Nowadays, there are few studies focusing on the analysis of those factors. For those reasons this study was conducted to determine, an analysis of the factors related to the nurse's satisfaction was done at the MU. Thamrin Hospital Jakarta This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between individual characteristic demography as well as job characteristic and the nurse?s satisfaction. The study took place in MH Thamrin hospital Jakarta which was participated by 10 wards and included 81 nurses as the respondents. The study showed that the degree of job satisfaction was measured by the aspects of job satisfaction that was felt and was expected. The average percentage was 83%. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between authority (p--0.401), self development (p=0.005) and jobs satisfaction. And the other hand the age (p=1.000), education (p=0.437) as well as the length of job carrier (0.744) do not have correlation with the satisfaction. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the authority. Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of MH. Thamrin Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate the role and the function of nurses in conducting the nursing activities, so the nurse will have a wider authority and accountability dealing with the role as professional nurses. Moreover, it is also necessary to improve a controlled and well-planned career development in order to create qualified nurses who would be more loyal to the organization. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurse?s job satisfactions would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments. Bibliography: 57 ( 1971- 2002 )
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Mulyati Arofi
Abstrak :
Beberapa faktor dapat mendorong kohesifitas kelompok di Rumah sakit Islam Sukapura Jakarta Utara antara lain ukuran rumah sakit dan ruang perawatan yang tidak terlalu besar, kesamaan latar belakang agama, adanya pertemuan rutin yang membahas masalah tugas. Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. Namun sebaliknya ditemukan beberapa faktor yang dapat menurunkan kohesifitas yang berpotensi untuk menurunkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu beberapa perawat yang tidak mengikuti pertemuan, pemberian asuhan keperawatan cendensng sendiri-sendiri, rotasi perawat setiap 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan kohesifitas kelompok dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi secara potong lintang. Pengumpulan data melalui kuisioner dengan total populasi 100 responden. Untuk menguji hubungan kohesifitas kelompok dan kepuasan kerja serta variabel confounding karakteristik demografi digunakan Chi-Square. Hasil penelitian di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara menunjukkan gambaran kepuasan kerja perawat kurang (60%). Variabel independen yang menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja adalah kohesifitas, keterpaduan kelompok terhadap tugas, keterpaduan kelompok secara sosial, ketertarikan individu terhadap tugas kelompok. Ketertarikan individu terhadap kelompok secara sosial, dan variabel confounding (urnur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja) menunjukkan hubungan tidak signifikan dengan kepuasan kerja. Subvariabel yang berhubungan paling dominan dengan kepuasan kerja yaitu ketertarikan individu terhadap tugas kelompok. Berdasarkan hasil ini direkomendasikan perlu pelatihan dinamika kelompok, sosialisasi standar asuhan keperawatan, pendidikan berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan, mengadakan pertemuan yang membahas tentang masalah-masalah tugas dan hubungan interpersonal dan pelatihan komunikasi efektif. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkaji lebih dalam beberapa variabel struktur kelompok dan pimpinan kelompok dengan desain berbeda misalnya kuasi ekspresimen.
There are factors that can produce group cohesiveness, such as there is the small size of hospital and inpatient units, equality in religious background, routine meeting discussing task and assignment. This condition can improve the quality of health services in the hospital. On the other hand, there are factors found that can reduce the group cohesiveness. Those factors include many nurse did not attend meetings, prodding care tend to be indicate rather than team, and nurse rotation too short (two years). The purpose of this study was to indent the correlation between group cohesiveness and nurse satisfaction in Sukapura Islamic Hospital North Jakarta. The design was a descriptive using cross sectional approach. A questionnaire was used to collect data with total population 100 respondents. The test to measure the relationship between group cohesiveness, and nurse satisfaction and confounding variable (demographic characteristic) was Chi-square. The findings indicate that the nurse job satisfaction in Sukapura Islamic Hospital North Jakarta was less than 60%. The findings also demonstrated that there was a significant relationship between group cohesion, group integration to task group integration to social, attractiveness to the group-task and the nurse job satisfaction. Further, the other findings demonstrated that there was no significant correlation between attractiveness to the group-social and confounding variables (age, gender, education, and work experience) and nurse work satisfaction. A sub variable attraction to group-task is based on the findings, the most dominant factor to work satisfaction. Some recommendation are directed to the needs of training for group dynamic, socialization of nursing care standard, conducting continues nurse education, group meetings to discuss task and assignment problems and to improve interpersonal relationship and effective communication. In addition, a further study needs to be done to explore some other variables (group structure and group leader) a using different design (quasi-experiment).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library