Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laelasari
Abstrak :
Supervisi adalah suatu proses fasilitasi sumber-sumber yang diperlukan staf, dilaksanakan dengan cara perencanaan, pengarahan, bimbingan, motivasi, evaluasi dan perbaikan agar staf dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal. Kepala Ruangan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di Rumah sakit harus mempunyai kemampuan untuk melakukan supervisi, karena dengan adanya supervisi dan pengarahan kepada staf keperawatan dapat meningkatkan kinerja, kinerja staf akan meningkat apabila ada kepuasan kerja. Tujuan penelitian adalah diperoleh informasi tentang hubungan kompetensi supervisi Kepala Ruangan dengan kepuasan kerja tenaga Pelaksana Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sampel penelitian diambil 10 ruang rawat Inap di RSUP Dr Hasan Sadikin, dengan jumlah sampel, 10 kepala ruangan, 148 pelaksana keperawatan untuk melihat kepuasan kerja, 110 status rekam medis pasien, dan 110 pelaksana keperawatan untuk melihat penerapan standar operational prosedur (SOP). Pengambilan sampel dilaksanakan secara acak dan proporsional. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol group). bersifat operational research, dengan analisa deskriftif dan analitik, Alat pengukur data adalah kuesioner terstruktur, observasi tindakan keperawatan dan observasi rekam medis pasien. Waktu penelitian dilakukan pada Ruangan Kontrol dan ruangan eksperimen, kemudian ruang eksperimen diintervensi berupa pelatihan, 1 bulan kemudian ruangan eksperimen dan ruangan kontrol diteliti kembali. Pada ruangan eksperimen hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif antara kompetensi supervisi Kepala Ruangan dengan kepuasan Kerja Tenaga Pelaksana Keperawatan, karena pads Ruangan eksperimen telah mendapatkan intervensi berupa pelatihan. Sedangkan pada Ruangan Kontrol, tidak ada perencaan, nilainya masih dibawah standar. Ada perbedaan bermakna antara kompetensi supervisi kepala ruangan antara ruangan kontrol dan ruangan eksperimen, dan ada perbedaan bermakana kepuasan kerja tenaga pelaksana keperawatan, antara ruangan kontrol dan ruangan eksperimen. Saran penelitian ini adalah perlu adanya penambahan pengetahuan dengan mengadakan pelatihan, dan setelah pelatihan perlu evaluasi secara regular agar hasil penelitian ada manfaatnya. Pada waktu melaksanakan supervisi sebaiknya penyelia, melihat pekerjaan sedang berlangsung agar dapat memperbaiki apabila ada kesalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. ......Supervisory Competency Relationship of Ward Head Nurse with Job Satisfaction at the Nursing Unit of RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung 1998Supervision is one sources accommodative process are needed by staffs, performed by means of planning, directing, guidance, motivation, evaluation and improvement in order that staffs can optimally perform their tasks. Head Nurse as the health service forefront in hospital must have a capability to do the supervision, because the availability of supervision and direction for nursing staff can improve their performance, staff performance will improve when the working satisfaction is available. The purpose of research is to obtain information concerning the supervisory competency relationship of Head Nurse with the Job satisfaction at nursing unit in RSVP. Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Research's sample is taken from 10 nursing unit in the RSUP Dr. Hasan Sadikin, with total of samples, 10 Head Nurse, 148 nurses for observe the working satisfaction, 110 status of patient medical records and 110 nurses for observing the application of Standard Operational Procedure (SOP). Sampling is both randomly and proportionally taken. Type of this research is an experimental one by means of control group, operational research in nature, with the descriptive and analytical analysis. Data measuring total is the structured questionnaire, observation of nursing action and observation of patient medical record. Research is performed in both Control and Experimental Room, and then the experimental room is intervened with the training, 1 month later, both control and experimental room is reviewed. In the experimental room, the research result showed the availability of positive relationship between supervisory competency of Head Nurse with the Working Satisfaction of Nursing, because in. the experimental room they have followed an intervention such as training. Whereas, in the Control Room, there is no change and its value is still under standard. There is significant difference between supervisory competency of Head Nurse between control room and experimental room and there is significant difference of job satisfaction of nurses between control and experimental room. The recommendation of this research is necessarily the improvement of knowledge by operating the training, and after that training, a regularly evaluation is need in order that results of research has benefit. At best when supervising the supervisor observing the work is taking place in order to be able to improve when any mistake occurs in the execution of nursing guidance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Vineta Dofanny Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan perawatan yang holistik salah satunya yaitu perawatan spiritual. Memberikan perawatan spiritual menjadi salah satu peran penting perawat. Perawatan spiritual yang diberikan oleh perawat dapat membuat pasien merasakan kedamaian batin serta mendapatkan harapan yang baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kompetensi dengan pemberian perawatan spiritual oleh perawat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 112 orang perawat pelaksana di sebuah Rumah Sakit daerah Jakarta yang bertugas di ruang rawat inap dan ruang intensive care yang dipilih dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Spiritual Care Competence Scale (SCCS) dari van Leeuwen (2008) dan Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale (NSCTS) dari Mamier & Taylor (2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kompetensi dengan pemberian perawatan spiritual, yaitu semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang perawat maka semakin tinggi pemberian perawatan spiritual (r = 0,437; p < 0,0001; 95% CI). Upaya untuk meningkatkan pemberian perawatan spiritual agar dapat memenuhi kebutuhan spiritual pasien dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi perawat salah satunya melalui pemberian pelatihan/ edukasi kepada perawat terkait spiritual care. Selain itu, pihak Rumah Sakit diharapkan dapat membuat standar operasional prosedur (SOP) pemberian spiritual care yang dapat dijadikan pedoman oleh perawat dalam memberikan perawatan spiritual kepada pasien.
ABSTRACT
Patients who get treatment at the hospital were need holistic care, that is spiritual care. Provide spiritual care become one of the important roles of nurses. Spiritual care provided by nurses can make patients get inner peace and get new hope. The purpose of this study is to determine the relationship between competence and the presentation of spiritual care by nurses. This study used a cross sectional design with a total sample of 112 nurses at the Jakarta Regional Hospital who work at inpatient and intensive care rooms and selected using proportional stratified random sampling techniques. Instruments that used in this study are Spiritual Care Competence Scale (SCCS) from van Leeuwen (2008) and Nurse Spiritual Care Therapeutics Scale (NSCTS) from Mamier & Taylor (2015). The result of this study indicate that there is a significant relationship between competence and the presentation of spiritual care, that is the higher competence possessed by a nurse, will be more higher presentation of spiritual care (r = 0,437; p < 0,0001; 95% CI). Efforts to improve the presentation of spiritual care in order to meet patients spiritual needs can be done by increasing the nurses competence, one of which is by providing training/ education for nurses related to spiritual care. In addition, the Hospital is expected to be able to make standard operating procedures (SOP) about spiritual care administration that can be uses by nurses in providing spiritual care to patients.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library