Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfikar Ali
Abstrak :
Tingginya kebutuhan masyarakat akan pemanfaatan plastik menyebabkan sekitar 65 persen darii total produksi poliolefin ditujukan untuk pengaplikasian pada injection molding. Sejalan dengan meningkatnya permintaan , maka sudah selayaknya produsen poliolefin sebagai industri hulu dan produsen aplikasi injection molding sebagai industri hilir meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Khususnya untuk polipropilen pemanfaatan sifat-sifatnya seperti kerapatan yang rendah, tahan terhadap kelembaban , kekuatan mekanis yang tinggi, titik leleh relatip tinggi menjadikan polipropilen mempunyal prospek yang sangat besar untuk menggantikan bahan-bahan seperti styren, HDPE, PVC, kertas, gelas, PET dan resin rekayasa.Karena prospek tersebut penambahan agen, nukleasi akan menambah kejernihan polipropilen sehinggga dapat menaikkan niiai estatikanya. Agen nukleasi yang digunakan pada studi ini 3,4-dimetildthenzi!idin sorbitol, konsentrasi 2500 ppm agen nukleasi ini adalah konsentrasi optimum untuk menaikkan kejernihan npolipropilen. Dampak lain yang didapatkan dari penambahan agen nukleasi ini pada konsentrasi dapat memeksimalkan kenaikan temperatur kristalisasi polipropilen sehingga dapat meminimalkan waktu-waktu pendinginan pada proses injection molding. Penambahan agen nukleasi mi tidak dapat menakkan sifat mekanik ( kekeresan ) polipropilen, pemanfaatannya hanya untuk produk yang membutuhkan kejernihan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Pindonta
Abstrak :
Penggunaan zeolit sebagai katalis terutama ZSM-5 telah banyak diterapkan di hampir semua industri. Namun, hingga saat ini Indonesia belum mampu memproduksi dan memenuhi sendiri kebutuhan akan katalis. Suatu kerugian yang begitu besar dimana nilai kebutuhan katalis di Indonesia mencapai USD 300juta, sedangkan dilain pihak perkembangan industri petrokimia di Indonesia mengalami kemajuan sangat signifikan. Pengembangan akan sintesis ZSM-5 terus dilakukan. Hasil yang pernah diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu antara lain tahap nukleasi yang menghasilkan material zeolit dalam bentuk sol gel masih kurang efisien yakni memerlukan waktu aging lama (5 hari), dan pengamatan terhadap gel yang terbentuk yakni komposisi Si/Al, perolehan (yield), morfologi belum optimal dilakukan. Tahap gel aging yang begitu lama mengakibatkan proses sintesis ZSM-5 kurang efektif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menitikberatkan pada pembentukan sol gel dengan menggunakan peralatan jet bubble column sehingga diharapkan laju pembentukan sol gel lebih cepat, kualitas sol gel lebih homogen, dan perolehan yield yang setinggi-tingginya (ion lerhidrat sisa seminimal mungkin). Pengujian karakterisasi terhadap sol gel pada sintesis zeolit ini dilakukan menggunakan XRF, AAS, SEM-EDK, FTIR, dan XRD.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tri Widodo
Abstrak :
ABSTRAK Telah dilakukan pengamatan secara sistematis mengenai dinamika struktur domain pada material feromagnetik model nanosphere dengan menggunakan simulasi mikromagnetik, OOMMF yang berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz- Gilbert (LLG). Material yang digunakan dalam simulasi mikromagnetik ini terdiri dari Permalloy (Py), Nikel (Ni), Besi (Fe) dan Kobalt (Co). Variasi diameter nanosphere mulai 20 nm hingga 100 nm dengan ukuran sel 3 2,5 2,5 2,5 x x nm , dan faktor redaman (damping constant) 0,1  serta kondisi temperatur sistem 0 K. Pengamatan mikromagnetik dan struktur domain kami bagi dalam dua bagian. Bagian pertama, pengamatan difokuskan pada struktur domain dan energi sistem pada kondisi tanpa diberi medan luar atau groundstate. Dari hasil pengamatan, kami menemukan adanya transisi struktur domain dari single-domain (SD) ke vortex-state (VS) yang dibatasi oleh diameter kritis (critical diameter ). Di bawah diameter kritis, seluruh struktur domain teramati pada keadaan SD, sedangkan VS ditemukan di atas diameter kritis. Hasil simulasi mikromagnetik menunjukkan bahwa diameter kritis yang diperoleh sesuai dengan prediksi hasil perhitungan teori. Selain itu, kami juga menganalisa energi sistem. Dimana keadaan struktur domain dapat dipertegas dengan memperhatikan perubahan yang terjadi pada energi demagnetisasi dan energi exchange. Di bawah diameter kritis, energi sistem didominasi oleh energi demagnetisasi, sedangkan energi exchange mendominasi di atas diameter kritis. Pada bagian kedua, kami mengamati dinamika struktur domain ketika diberikan medan luar. Dalam hal ini kami memfokuskan untuk mendapatkan karakteristik sifat magnet seperti kurva histeresis, koersivitas, remanen, medan nukleasi (nucleation field) dan medan saturasi (saturation field) serta waktu pembalikan (switching time). Dari analisa kurva histeresis, kami mengamati bahwa nilai medan koersivitas meningkat seiring dengan berkurangnya ukuran diameter nanosphere. Hasil ini sesuai dengan hasil pengamatan eksperimen. Yang lebih menarik yakni struktur domain dan profil energi sistem yang teramati pada keadaan remanen sama dengan pada keadaan groundstate. Akhirnya kami menyimpulkan bahwa karakteristik sifat magnet dari material feromagnetik model nanosphere patut dipertimbangkan dalam pembuatan perangkat perekam magnetik.
ABSTRACT We have systematically investigated domain structures of ferromagnetic nanosphere model by means of public micromagnetic simulation, OOMMF based on Landau-Lifshitz-Gilbert equation. Materials used in the micromagnetic simulation consisted of Permalloy (Py), Cobalt (Co), Iron (Fe), and Nickel (Ni). Diameter of nanospheres were carried out from 20 nm to 100 nm with cellsize 3 2,5 2,5 2,5 x x nm and the damping constant was fixed . The temperature system was fixed absolute zero temperature. The micromagnetic investigation of domain structures, we separated in two part. First part, we have focused to domain structure and magnetization energy in zero external field condition or ground state. From the observation, we found that the transition of domain structure from a single-domain (SD) to a vortex-state structure (VS) was related to critical diameter. Below the critical diameter, all the cases exhibited a SD structures while a VS structure was found above the critical diameter. The micromagnetic simulation results showed that the critical diameter agrees with the theoretical prediction. Furthermore, we have analyzed the magnetization energy systems corresponded to the transition domain structure. Interestingly, the transition domain structure is shown by changing the demagnetization and exchange energy. Below the critical diameter, the magnetization energy was dominated by the demagnetization energy rather than exchange energy. Then, the exchange energy startly dominated above the critical diameter. Second part, we investigated the dynamics domain structure with applied the external field. In this, we focused to find the magnetic properties; such as hysteresis loops, corcivity field, remanent field, nucleation field, saturation field and switching time. From analyzing the hysteresis loops, we found that the coecivity field increased as the diameter decreased. This results is comparable with the the experiment result. Mostly interesting, the domain structures similarly exhibited to the ground state condition at the remanence state as well as the magnetization energy profiles. Concern to the switching field, the magnitude of applied field to switch from one saturation to another saturation. We concluded that behavior in ferrromagnetic nanospheres may allow us to consider in a practical design of magnetic recording devices.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Pindonta
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan akan zeolit ZSM-5 walaupun penggunaannya banyak diterapkan di industri. Alhasil, pengembangan akan sintesis ZSM-5 terus dilakukan. Pada penelitian terdahulu, tahap nukleasi masih kurang efisien karena memerlukan aging yang lama (5 hari), suhu pre-treatment yang tinggi (1600C) dan pengamatan gel yang belum optimal. Penelitian ini meningkatkan performa nukleasi dalam pembentukan sol-gel menggunakan jet bubble column dengan variasi rasio mol Si/Al dan tanpa pre-treatment waterglass. Dari penelitian ini didapatkan pembentukan sol-gel selama 3 hari, rasio Si/Al 100 sebagai rasio optimum, serta kualitas sol-gel yang baik dengan dukungan data FESEM-EDX, AAS, FTIR, dan Gravimetri.
ABSTRACT
Indonesia has been unable to meet its own need for zeolite ZSM-5 even though its use has been widely applied in industry. As a result, the development of the synthesis of ZSM-5 will continue to be made. In the previous study, the nucleation stage is less efficient because it requires a long aging (5 days), pre-treatment temperature is high (1600C) and the observation of the gel that is formed has not been optimal. This study intends to optimize the nucleation in the formation of sol-gel using jet bubble colum with variations in ratio Si/al and without waterglass pre-treatment. From this study, the result is formation of sol-gel need 3 days, ratio Si/Al 100 as the best ratio, and good quality sol-gel with FESEM-EDX, FTIR, AAS, Gravimetri data.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Septiningrum
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, silver nanowires AgNWs telah menarik perhatian karena berpotensi untuk diaplikasikan pada transparent electrodes, surface-enhanced raman scattering, sensor dan penjernihan air. Beberapa metode pendekatan sederhana digunakan untuk menghasilkan AgNWs. Dalam penelitian ini, kami mengusulkan sintesis AgNWs menggunakan metode poliol konvensional. Prekursor yang digunakan dalam metode ini adalah perak nitrat AgNO3, polivinilpirolidon PVP sebagai capping agent dan NaCl sebagai control agent di mana semua bahan dilarutkan dalam etilen glikol EG yang bertindak sebagai agen pereduksi dan pelarut. Hal yang diamati dari pembentukan silver nanowires AgNWs ini adalah pengaruh suhu yaitu pada 150°C dan 170°C dan waktu reaksi pada 10, 15, 40, 80, dan 120 menit. Morfologi AgNWs dikarakterisasi menggunakan SEM dan TEM, sementara struktur kristal dan sifat optik dievaluasi menggunakan X-Ray diffractometer XRD dan spektroskopi UV-VIS. Dengan mengamati kinetika nukleasi dan pertumbuhan kristal AgNWs, ditemukan suhu dan waktu reaksi sintesis optimal yaitu pada 170°C dengan waktu 80 menit yang menghasilkan AgNWs dengan rata-rata panjang 7,1 m dan diameter 43,3 nm. ......Silver nanowires AgNWs attracts more attentions in recent years due to its potential applicationsfor transparent electrodes, surface enhanced raman scattering, sensors and water purifucation.Some simple approach methods are used to generate AgNWs. In this study, we propose the synthesisof AgNWs using conventional polyol methods. The precursors used in this method are silver nitrate AgNO3, polyvinylpyrrolidone PVP as capping agent and NaCl as a control agent in which all the materials are dissolved in ethylene glycol EG acting as reducing agent and solvent. The observed thing from the formation of silver nanowires AgNWs is temperature influence at 150°C and 170°C and reaction time at 10, 15, 40, 80, and 120 minutes. AgNWs morphology was characterized using SEM and TEM, while crystal structure and optical properties were evaluated using X Ray diffractometer XRD and UV VIS spectroscopy. By observing the nucleation kinetics and crystal growth of AgNWs, it was found that the temperature and reaction time of the optimum synthesis was at 170°C with 80 minutes yielding AgNWs with an average length of 7.1 m and a diameter of 43.3 nm.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Satrio Nurtiasto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan serat sorgum yang digunakan sebagai agen nukleasi pada polipropilena (PP). Serat sorgum memiliki sifat yang berbeda dengan PP, sehingga memerlukan perlakuan agar serat sorgum memiliki kompatibilitas yang baik. Perlakuan yang dilakukan yaitu alkalinisasi menggunakan larutan NaOH 10% selama 2 jam, pemutihan menggunakan larutan NaClO2 1,7% selama 4 jam, dan hidrolisis asam menggunakan larutan H2SO4 25% selama 1 jam. Setelah perlakuan, dilakukan pencampuran PP dengan serat. Pencampuran PP dengan serat melalui metode hot mixing menggunakan alat rheomix, setelah itu dicetak menggunakan alat hot press. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengaruh perlakuan yang dilakukan pada serat dan pengaruh penambahan serat tersebut terhadap sifat mekanik PP. Pengaruh perlakuan terhadap serat yaitu meningkatkan kristalinitas dan kompatibilitas serat, sedangkan sifat mekanik pada PP meningkat setelah ditambahkan serat hasil perlakuan. PP yang dicampur dengan serat hasil hidrolisis asam sebesar 0,5% memiliki sifat mekanik paling baik yaitu memiliki Ultimate Tensile Strenght (UTS) sebesar 23,44 MPa. ......This reseach discusses the utilization of sorghum fiber as the agent of nucleation of Polypropylene (PP). Sorghum fiber has distinctive characteristics with PP. Therefore, there needs to be some treatments towards sorghum in order to make it contain good compatibility. The treatments done are alkalinization using NaOH 10% for 2 hours, bleaching using NaClO2 1,7% for 4 hours and acid hydrolysis using H2SO4 25% for 1 hour. After conducting the treatments, PP is mixed with sorghum fiber. The mixing of PP with the fiber processed in hot mixing method is done by using rheomix. Then, the mixture is molded by using hot press molding tool. The analysis in this research covers the influences of the treatments done towards sorghum fiber and their effects to fiber increasment towards mechanical characteristics of PP. The results of the research show that the influences of the fiber treatments are increasing crystallinity and fiber compatibility. While, the mechanic characteristics of PP increases after being added with the fiber resulted from the treatments. PP mixed with the fiber from acid hydrolysis is 0,5% containing the best mechanical characteristic which is Ultimate Tensile Strength 23,44 MPa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library