Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhanto Endrantoro
Abstrak :
ABSTRAK
Bahan peledak merupakan suatu bahan yang berbahaya karena dapat menghasilkan ledakan yang diikuti oleh pelepasan gas dengan volume besar dan nyala api. Walaupun bahan ini bersifat merusak, bahan ini tetap sangat diperlukan di beberapa bidang pekerjaan seperti konstruksl dan pertambangan. Oleh karena sifatnya yang merusak dan berbahaya maka perlu dllakukan pengawasan terhadap bahan Ini secara ketat. Dalam melakukan pengawasan terhadap bahan peledak maka Kepolisian Republik Indonesia sebagai institusi yang berwenang perlu mengetahui cara pembuatan dan karakterisasi bahan peledak baik yang digunakan di bidang militer maupun komersil.

Penelitian ini dilakukan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi salah satu jenis bahan peledak primer yaitu timbal azida! Proses sintesis dilakukan dengan mereaksikan natrium azida dan timbal asetat yang kemudian direkristalisasi. Sintesis dilakukan pula dengan penambahan nucleating agent dekstrin ke dalam timbal asetat. Hasil perolehan timbal azida baik yang ditambahkan dekstrin maupun tidak berklsar antara 97,9 - 98,7%. Hasll rekristalisasi timbal azida tanpa dekstrin berklsar antara 55,2 - 58,1%, sedangkan untuk hasil perolehan rekristalisasi timbal azida dengan penambahan dekstrin berklsar antara 49,7 - 53,2 %. Hasil pengukuran kalor pembakaran timbal azida tanpa dekstrin sebelum rekristalisasi menghasilkan nilai 570 kal/g dan setelah rekristalisasi mennghasilkan nilai 590 kal/g. Untuk nilai kalor pembakaran timbal azida dengan penambahan dekstrin sebelum dan sesudah rekristalisasi berturut-turut adalah 528,3 dan 543,1 kal/g. Hasil pengukuran kadar timbal dalam timbal azida hasil sintesis balk yang ditambahkan dekstrin maupun tidak serta yang direkristalisasi maupun tidak berkisar antara 18,07 - 21,90%. Hasil analisis struktur dengan FTIR memperlihatkan adanya spektrum gugus azida pada bilangan gelombang 2044,17 cm'
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edrian Madyatama
Abstrak :
Dalam percobaan ini, bahan polipropilena yang kami gunakan adalah thermoforming grade homopolymer yang diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical, yang sudah dikenal dengan kualitas kekuatan dan kejernihan produknya yang ada di pasaran. Nucleating agent yang digunakan berbahan dasar calsium salt, diperoleh dari Milliken Chemical, Singapura.Prinsip kerja nucleating agent adalah menjadi inti kristal dan mempercepat inisiasi kristalisasi untuk meningkatkan Tc dan Tm hingga 10 dan memperbaiki sifat fisik hingga 15, mekanik hingga 30, dan optik material hingga 40. Menurut hasil yang telah analisis, variabel terbaik untuk menghasilkan produk dengan kinerja optimum dengan Nucleating Agent juga telah ditentukan. ......In this experiment, the reference polypropylene material we used is thermoforming grade homopolymer, obtained from PT. Chandra Asri Petrochemical, which already known for their high quality of strength and of clarity of the thermoforming product in the market. The nucleating agent used is calcium salt based, obtained from Milliken Chemical, Singapore.The working principle of Nucleating agent is becoming the core of crystal and accelerate the initiation of crystallization in order to boost up Tc and Tm up to 10 and improve the physical properties up to 15, mechanical properties up to 30, and optical properties up to 40. According to result we have analyzed, the best variables of to produce an optimum performance thermoforming product with Nucleating Agent also determined.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Mansur
Abstrak :
Polipropilena (PP) adalah polimer termoplastik yang digunakan dalam berbagai aplikasi. Proses kristalisasi adalah proses yang memiliki peranan penting dalam produksi PP. Penambahan nucleating agent yang berfungsi mempersingkat waktu induksi kristalisasi polimer tertentu, termasuk PP. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penambahan microcrystalline cellulose (MCC) dan microfibrillated cellulose (MFC) sebagai aditif nucleating agent pada proses kristalisasi PP dan memperoleh persentase optimum yang dibandingkan terhadap Hyperform HPN-20E (HPN) sebagai nucleating agent komersial dan PP murni. MFC dibuat dengan alkalisasi, bleaching dan hidrolisis. MFC dan MCC dikarakterisasi dengan SEM dan XRD. Masing-masing dari MFC, MCC dan HPN dilakukan internal mixing dengan PP pwd dengan konsentrasi 0,10; 0,20; 0,40; 1,00 dan 2,00 phr untuk selanjutnya diwakili dengan penomoran 1, 2, 3, 4 dan 5 dan PP pwd untuk blangko. Sampel masterbatch MFC, MCC, HPN dan PP dilakukan karakterisasi dengan uji FTIR, XRD, DSC dan Tarik. Hasilnya menunjukkan bahwa MCC dan MFC dapat meningkat derajat kristalinitas, suhu leleh, suhu kristalisasi dan kekuatan tarik polimer PP walaupun belum menyamai kinerja dari HPN. Persentase optimum masterbatch PP+MFC5 dan PP+MCC4 dengan peningkatan derajat kristalinitas masing-masing sebesar 19,96% dan 18,24% terhadap PP murni. Namun, belum dapat menyamai kinerja HPN pada kondisi optimum masterbatch PP+HPN5 dengan peningkatan derajat kristalinitas sebesar 54,80%. Persentase optimum masterbatch PP+MFC5 dan PP+MCC5 pada peningkatan suhu leleh masing-masing sebesar 2,8°C dan 3,3°C terhadap PP murni. Namun, belum dapat menyamai kinerja HPN pada kondisi optimum masterbatch PP+HPN2 dan masterbatch PP+HPN3 dengan peningkatan suhu leleh yang sama yaitu sebesar 4,4°C. Persentase optimum masterbatch PP+MFC4, PP+MFC5 dan PP+MCC5 pada peningkatan suhu kristalisasi masing-masing sebesar 5,0°C, 5,0°C dan 5,7°C terhadap PP murni. Namun, belum dapat menyamai kinerja HPN pada kondisi optimum masterbatch PP+HPN5 dengan peningkatan suhu kristalisasi sebesar 19,0°C. ......Polypropylene (PP) is a thermoplastic polymer used in a variety of applications. Crystallization process is a process that has an important role in PP production. The addition of a nucleating agent that serves to shorten the crystallization induction time of certain polymers, including PP. The purpose of this study was to analyze the effect of adding microcrystalline cellulose (MCC) and microfibrillated cellulose (MFC) as nucleating agent additives to the PP crystallization process and to obtain the optimum percentage compared to Hyperform HPN-20E (HPN) as commercial nucleating agent and Pure PP. MFC is made by alkalization, bleaching and hydrolysis. MFC and MCC were characterized by SEM and XRD. Each of the MFC, MCC and HPN were internally mixed with PP pwd with a concentration of 0.10; 0.20; 0.40; 1.00 and 2.00 phr are then represented by numbering 1, 2, 3, 4 and 5 and PP pwd for blanks. The MFC, MCC, HPN and PP masterbatch samples were characterized by FTIR, XRD, DSC and Tensile tests. The results show that MCC and MFC can increase the degree of crystallinity, melting temperature, crystallization temperature and tensile strength of PP polymer although they cannot match the performance of HPN. The optimum percentages of PP+MFC5 and PP+MCC4 masterbatches with increasing degree of crystallinity were 19.96% and 18.24%, respectively, compared to pure PP. However, it has not been able to match the performance of HPN under the optimum conditions of the PP+HPN5 masterbatch with an increase in the degree of crystallinity of 54.80%. The optimum percentages of PP+MFC5 and PP+MCC5 masterbatches at increasing melting temperatures were 2.8°C and 3.3°C, respectively, for pure PP. However, it has not been able to match the performance of HPN under the optimum conditions of the PP+HPN2 masterbatch and PP+HPN3 masterbatch with the same increase in melting temperature of 4.4°C. The optimum percentages of PP+MFC4, PP+MFC5 and PP+MCC5 masterbatches at increasing crystallization temperature were 5.0°C, 5.0°C and 5.7°C for pure PP, respectively. However, it has not been able to match the performance of HPN under the optimum conditions of the PP+HPN5 masterbatch with an increase in crystallization temperature of 19.0°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Genta Tardiontoro
Abstrak :
Mengurangi massa komponen plastik membantu dalam upaya mengurangi kandungan resin dalam suatu produk. Pembentukan struktur pori dalam komponen plastik dapat menjadi solusi. Dalam penelitian ini diamati pengaruh chemical foaming agent (CFA) berbasis azodicarbonamide dengan sifat dekomposisi eksotermik terhadap dispersi dan distribusi pori pada material polipropilen. Penambahan nucleating agent dilakukan untuk menahan pertumbuhan pori yang berukuran besar. Variabel yang diamati adalah penambahan 2%, 4%, dan 6% CFA ke dalam matriks polipropilen tanpa dan dengan 0,5% nucleating agent. Penelitian diawali dengan menghitung tegangan permukaan kritis dari bahan baku dengan metode sessile drop test untuk melihat kompatibilitas. Pemrosesan diawali dengan pembuatan compound dengan metode hot mixing menggunakan two roll mill. Dilanjutkan dengan pembentukan sampel dengan hot pressing. Produk yang dihasilkan diamati morfologinya dengan menggunakan SEM dan ImageJ. Pengaruh terhadap sifat mekanis ditelusuri dengan pengujian microtensile. Ditemukan bahwa terjadi penurunan sifat mekanis polipropilen seiring meningkatnya komposisi CFA dan penambahan nucleating agent dapat memperkecil penurunan sifat mekanis pada polipropilen, ditunjukan pada angka yield strength dari penambahan 2%, 4%, dan 6% CFA tanpa nucleating agent masing-masing sebesar 24,6 N/mm2, 16,3 N/mm2, dan 17,6 N/mm2 menjadi 28,2 N/mm2, 25,6 N/mm2, dan 22,9 N/mm2 dengan penambahan nucleating agent. Penambahan nucleating agent menahan pertumbuhan gelembung sehingga tidak terjadi coalescence. Reducing the mass of plastic components helps in reducing the resin content in a product. Forming pore structures in plastic components can be a solution. In this study the effect of azodicarbonamide-based chemical foaming agent (CFA) with the exothermic decomposition properties on the dispersion and distribution of pores in polypropylene. The addition of nucleating agents is done to prevent the growth of large pores. The observed variables were the addition of 2%, 4%, and 6% CFA into the polypropylene matrix without and with 0.5% nucleating agent. The study begins by calculating the critical surface tension of the raw material with the sessile drop test method to see compatibility. Processing begins with the manufacture of compounds by hot mixing method using a two roll mill. Followed by the formation of samples by hot pressing. The morphological products produced were observed using SEM and ImageJ. The influence on mechanical properties is traced by microtensile testing. It was found that a decrease in the mechanical properties of polypropylene with increasing CFA composition and the addition of nucleating agents can reduce the decrease in mechanical properties in polypropylene, shown in the yield strength from the addition of 2%, 4%, and 6% CFA without nucleating agents respectively from 24.6 N/mm2, 16.3 N/mm2, and 17.6 N/mm2 to 28.2 N/mm2, 25.6 N/mm2, and 22.9 N/mm2 with the addition of a nucleating agent. The addition of nucleating agents inhibits the growth of bubbles so that coalescence does not occur.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library