Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Wahyu Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Di negara-negara barat, bentuk keluarga yang umum ditemukan adalah keluarga batih. Namun di Indonesia, masih banyak ditemukan keluarga dengan bentuk keluarga besar. Keluarga batih maupun keluarga besar memiliki dampak positif maupun negatif masing-masing pada parenting, termasuk pada parenting selfefficacy. Parenting self-efficacy yang tinggi penting untuk dimiliki orang tua agar bisa menjalankan tugasnya sebagai orang tua dengan optimal, terlebih bagi ibu dengan anak toddler karena masa ini merupakan masa yang paling menatang bagi parenting orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui parenting selfefficacy ibu dengan anak toddler dalam keluarga batih dan keluarga besar, baik secara keseluruhan maupun dari tiap domain pengukuran. Pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy Parenting for Tasks Index- Toddler Scale (Coleman & Karraker, 1998). Partisipan penelitian berjumlah total 242 ibu dengan anak toddler yang terdiri dari 123 ibu dalam keluarga batih dan 119 ibu dalam keluarga besar. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara parenting self-efficacy ibu dengan anak toddler dalam keluarga batih dan keluarga besar (t = 2,87, p < 0,05), di mana parenting self-efficacy ibu dengan anak toddler dalam keluarga batih lebih tinggi secara signifikan daripada ibu dengan anak toddler dalam keluarga besar.
ABSTRACT
Nuclear family is one form of family that is commonly found in the western countries. On the other hand, Indonesia is one of the eastern countries that is frequently found to have the extended family. Both the nuclear family and extended family have their own impacts on parenting, including the parenting self-efficacy. The high rate of parenting self-efficacy is considered important to be adapted by parents so that they can perform their parental duties effectively. The parenting self-efficacy in mothers with toddlers is considered more important because this stage is supposed to be more challenging for parents. This study is conducted to discover the parenting self-efficacy in mothers with toddlers in the nuclear family and the extended family. It is conducted for each domain as well as for the entire set of domains. Measurement of parenting self-efficacy in this study used the self-efficacy parenting for task index toddler scale (Coleman & Karraker, 1998). This study involved 242 mothers with toddlers that consisting of 123 mothers in nuclear family and 119 mothers in extended family. The results of this study show that there is a significant difference of parenting self-efficacy between mothers with toddlers in nuclear family and mothers with toddlers in extended family (t = 2,87, p < 0,05). The results show that the parenting self-efficacy of mothers with toddlers in nuclear family is significantly higher than those of mothers with toddlers in extended family.
2014
S54388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani
Abstrak :
Menjadi seorang ibu baru dan merawat bayi merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan dan mencemaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti atau makna pengalaman ibu primipara dengan keluarga inti dalam merawat bayi baru lahir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan adalah ibu primipara yang merawat bayi pertamanya hanya dengan suami. Prosedur pengambilan partisipan yang digunakan adalah dengan cara purposive sampling. Jumlah partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini sampai dengan terjadi saturasi data sebanyak 6 orang. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah – langkah Colaizzi. Pada penelitian ini teridentifikasi 6 tema utama, yaitu (1) makna merawat bayi untuk pertama kali tanpa bantuan langsung dari keluarga, (2) berbagai cara yang dilakukan untuk mampu merawat bayi, (3) kesenangan yang dialami ketika merawat bayinya secara mandiri, (4) merawat bayi sendiri merupakan pekerjaan yang tidak mudah, (5) dukungan yang diberikan dari tenaga profesional, dan (6) berbagai harapan ibu primipara terhadap bantuan tenaga kesehatan. Tema-tema yang teridentifikasi memperlihatkan bahwa ibu primipara yang merawat bayinya dengan keluarga inti mendapatkan makna yang mendalam, ibu merasa menjadi seorang yang sangat dibutuhkan oleh bayinya, hidup menjadi lebih berarti dan ibu juga mendapatkan makna pembelajaran untuk dirinya sendiri. Kesenangan dan kendala saat merawat bayi juga dirasakan oleh ibu, bantuan suami dirasakan dapat mengatasi kendala yang terjadi. Dukungan yang didapat dari tenaga profesional belum optimal. Harapan ibu terhadap tenaga kesehatan adalah perlunya penyuluhan, pemberian leaflet atau brosur dan kunjungan rumah. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan perawat dapat mengidentifikasi kebutuhan ibu primipara dalam hal merawat bayi. Pengidentifikasian kebutuhan ibu sedini mungkin diharapkan dapat mengurangi kendala yang terjadi ketika harus merawat bayinya tanpa bantuan. ......Being a new mother who takes care of the newborn baby means a joy as well as a worrisome experience. A phenomenology approach was applied to this study that aimed to explore a more in-depth meaning of experience among the primiparous mothers along with the nuclear family members in caring for the newborn baby. The participants were six primiparous mothers whose first experience of caring for the baby together with their husband. A purposive sampling method was chosen to this study while interviews and observations were performed to gather the data. The collected data than analyzed using Colaizzi’s method. Six themes were identified from this study: (1) the meaning of caring for the newborn baby in the first time without family attendance; (2) the way performed to get acquainted in caring for the newborn baby; (3) joys of caring the newborn baby independently; (4) difficulties in caring for the newborn baby; (5) supports provided by the health care professional; and (6) mothers expectation towards the health care providers. The themes recognized from this study showed that mothers who cared the newborn baby along with the core family found a more in depth meaning, there were senses of being needed by babies, lives were more meaningful and mothers learned about themselves. Enjoyments and difficulties when taking care of the newborn baby were also experienced by mothers, and husband supports were useful in overcoming the problems. In other side, supports from health care providers had not sufficed. The mothers expected to get more health educations, leaflet or brochures and more home visits. This study recommended that it was obligation of nurses to identified the needs of primiparous mothers in caring for the newborn baby as early as possible. The early identification of those needs are possibly reduced the problems when caring for the newborn baby is carried out by the mothers themselves independently.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Theora
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari kualitas alternatif, persetujuan keluarga inti, dan persetujuan keluarga besar terhadap komitmen pada konteks perempuan korban kekerasan dalam hubungan pacaran. Didapatkan 259 partisipan perempuan dewasa muda yang menjadi korban dari hubungan pacaran yang berkekerasan dengan menggunakan Conflict Tactic Scale-2. Partisipan lalu mengisi kuesioner penelitian yang mengukur kualitas alternatif, persetujuan keluarga inti, persetujuan keluarga besar, dan komitmen. Hasil analisis statistik didapatkan melalui hierarchical regression dengan mengontrol kualitas alternatif yang menunjukkan bahwa model ini secara signifikan memprediksi komitmen, meski persetujuan keluarga inti tidak berkontribusi kepada model ini secara signifikan.
ABSTRACT This study was conducted to look at the roles of quality of alternative, nuclear family approval, and extended family approval on commitment in the context of female victims of abusive dating relationships. There were 259 emerging adult victims of violent dating relationships who were screened using the Conflict Tactic Scale-2. Participants then filled out the research questionnaire that measured quality of alternative, nuclear family approval, extended family approval, and commitment. The results of statistical analysis were obtained through hierarchical regresson after controlling quality of alternative showed that this model significantly predicted commitment, even though the nuclear family approval did not contribute significantly to the model.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library