Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1986
728.598 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Mercu Buana , 1990
338.959 PRO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
307.728 SUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1958
919.28 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994
362.5 KEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Jurnal penelitian sejarah dan nilai tradisional diasuh oleh balai pelestarian nilai budaya Bali, NTB, NTT, Kementerian pendidikan dan kebudayaan sebagai upaya menyebarluaskan informasi mengenai perkembangan ilmiah kesejarahan dan nilai budaya. Jurnal ini memuat hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kesejarahan dan nilai budaya yang dilakukan oleh peneliti, akademisi, dan pemerhati kebudayaan."
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya NTB dan NTT, 2017
902 JPSNT
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Anit Fitriyan
"Salah satu faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan program KB adalah meningkatnya jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi dan berkurangnya jumlah unmet need kontrasepsi. Diketahui bahwa persentase unmet need kontrasepsi di NTT (17,6%) dan DIY (6,3%) merupakan angka tertinggi dan terendah diantara sepuluh provinsi penyangga utama KB nasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja determinan unmet need kontrasepsi di NTT dan DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun di NTT dan DIY. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 1.043 wanita (513 di NTT dan 530 di DIY). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi wanita yang mengalami unmet need kontrasepsi di NTT adalah 17,6% dimana 9,8% adalah untuk penjarangan dan 7,7% untuk pembatasan. Sementara itu, proporsi wanita yang mengalami unmet need kontrasepsi di DIY adalah 6,3% dimana 1,8% untuk penjarangan dan 4,4% untuk pembatasan. Faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi di NTT adalah diskusi dengan suami (RO= 1,790; 95%CI=1,24-2,58). Sementara itu, tidak ada faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi di DIY.

One of the factors that can increase the success of the family planning program is the increasing number of women who use contraception and the reduced number of unmet need for contraception. It is known that the percentage of unmet need for contraception in NTT (17.6%) and DIY (6.3%) is the highest and lowest among the ten main national family planning provinces. This study was conducted to determine whether there are determinants of the unmet need for contraception in NTT and DIY. This study is a quantitative study with a cross-sectional design and uses secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The number of samples in this study was 1,043 women (513 in NTT and 530 in DIY). The results showed that the proportion of women experiencing unmet need for contraception in NTT was 17.6%, of which 9.8% were for thinning and 7.7% for restriction. Meanwhile, the proportion of women who experienced unmet need for contraception in Yogyakarta was 6.3%, of which 1.8% for thinning and 4.4% for restriction. Factors related to unmet need for contraception in NTT were discussions with husbands (RO = 1.790; 95%CI = 1.24-2.58). Meanwhile, there are no factors related to the unmet need for contraception in DIY."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, 2003
959.86 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Triatma
"Penelitian ini membahas tentang Tinjauan Yuridis Mengenai Pengaturan Divestasi dalam Penerapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dengan Studi Kasus Kegiatan Pertambangan Mangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dilakukan karena adanya penerapan kewajiban divestasi di sektor pertambangan minerba, yang menimbulkan kekhawatiran bagi para penanam modal asing dalam melakukan kegiatan di sektor pertambangan. Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) diambil, karena daerah tersebut saat ini tumbuh dengan pesat sebagai salah satu daerah baru tujuan penanaman modal, dengan memiliki potensi pertambangan khususnya dalam sektor pertambangan minerba, dengan potensi mangan khususnya.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait regulasi pertambangan minerba dan penanaman modal dalam pelaksanaan divestasi disektor pertambangan yang ada saat ini, utamanya terkait dalam upaya memberikan kepastian hukum bagi para penanam modal asing, (utamanya dalam kegiatan pertambangan mangan yang ada di NTT). Penelitian ini jenis penelitian yuridis normatif, karena penelitian ini mengkaji norma hukum yang tertulis terkait pertambangan minerba, yang dilakukan dengan penelitian sistematik hukum, sehingga penelitian dilakukan terhadap hal-hal meliputi subjek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum, dan objek hukum yang terkait.
Adapun temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa, divestasi bukan merupakan hal yang menimbulkan adanya ketidakpastian hukum. Divestasi yang ada hanya merupakan upaya pengaturan negara dalam mengelola SDA minerba yang ada, namun dalam upaya tetap memperhatikan peluang-peluang ekonomi yang tidak hanya berpotensi memberi keuntungan bagi negara, tapi juga pelaku usaha. Dalam hal ini pemerintah juga menjalankan fungsinya sebagai pelaku usaha (entrepreneur) dalam mengelola sektor pertambangan yang ada. Permasalahan-permasalahan pada tahapan perencanaan, perizinan, dan adanya benturan antara UU Minerba dengan aturan sektoral lainlah yang menjadi masalah utama.

This research discusses the legal analysis of divestment arrangements within the application of Act No. 4 Year 2009 on Mineral and Coal Mining (Mineral and Coal Act) with a case study on manganese mining activities in East Nusa Tenggara Province. This research is performed on the grounds of divestment requirements in mineral and coal mining sector, which raises concern for foreign investors in mining activities. East Nusa Tenggara is the region of focus in this research because that region grows rapidly as one of the new investment destinations, with a mining potential especially in mineral and coal mining sector and with manganese potential in particular.
This research generally aims to draw the picture of the implementation of divestment in relation to the existing regulations on the mineral and coal mining and on investment, mainly with regards to the provision of legal certainty for foreign investors looking to invest in the manganese mining activities in East Nusa Tenggara. This research is legal-normative in nature, because this research studies the written legal norms relating to the mineral and coal mining, which is performed as a systematic legal research such that it is performed on the matters covering the legal subjects, rights and duties, legal events, legal connection, and the related legal objects.
The main finding of this research is that divestment is not the source of legal uncertainty. The divestment serves only as State's efforts to manage existing mineral and coal natural resources, and whose efforts still keep in mind the economic opportunities that potentially benefit both the State as well as the businesses. With this regard, the government also functions as entrepreneur in management the mining sector. The issues in the planning and licensing stages and the conflicts between Mineral and Coal Act with the other sectoral regulations are the actual culprit of legal uncertainty.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maygita Brilian Puspa Wardhani
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit tidak menular kronis yang masih menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia pada penduduk usia tua maupun usia muda. Sementara itu, PJK di Provinsi NTT memiliki prevalensi 3 kali lebih tinggi berdasarkan diagnosis dokter/gejala dibandingkan dengan angka prevalensi nasional yang hanya sebesar 1,5% pada tahun 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian PJK pada penduduk usia ≥15 tahun di Provinsi NTT tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 dengan desain cross sectional. Sampel adalah seluruh penduduk berusia ≥15 tahun di Provinsi NTT yang terpilih dan berhasil diwawancarai, dilakukan penimbangan bb dan tb serta memiliki data yang lengkap.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna (nilai p ≤0,05) antara umur, hipertensi, obesitas, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi makanan berisiko, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan dengan kejadian PJK pada penduduk usia ≥15 tahun. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap faktor risiko PJK serta gaya hidup sehat perlu dilakukan sedini mungkin.

Heart Coronary Disease (CHD) is a chronic non-communicable disease that still remains a major cause of morbidity and mortality globally in both elder and younger population. Meanwhile, in East Nusa Tenggara Province, the prevalence of CHD is three times higher according to doctor?s diagnosis or symptom compared to national prevalence which is only 1.5% in 2013.
This study aims to analyze the risk factors of CHD on population aged ≥15 years old in East Nusa Tenggara Province in the year of 2013. This study uses secondary data from the Riskesdas 2013 with a cross sectional design. The sample is all population aged ≥15 years old in East Nusa Tenggara Province who are selected and successfully interviewed, weighed the body mass, measured the height, and have complete data.
The result of this study is the significant association (p value ≤0,05) between age, hypertension, obesity, diabetes mellitus, smoking habit, physical activity, risky food consumption, level of education, occupation, and marital status with CHD incidents on population aged ≥15 years old. Therefore, prevention and early detection of CHD risk factors, as well as performing healthy lifestyle need to be.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>