Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Shashangka, 1980-
Jakarta: Dolphin, 2011
899.221 3 Dam s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Shashangka, 1980-
Jakarta: Dolpin, 2015
899.221 3 DAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta: Hasta Mitra, 1981
899.232 PRA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Wahyudi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"dalam sastra sebuah novel adalah suatu ketegangan antara kenyataan dan rekaan. begitu pula novel titik balik kesunyian karya Ilham Zoebazary. peristiwa nyata yang terjadi pasca-kemerdekaan,orde lama,orde baru, meliputi periode tahun 1948-1970 an ini membentang sepanjang cerita. novel ini menarik dikaji karena novel ini mampu menukilkan refleksi sejarah di Indonesia pada tahunnya. penelitian ini mendeskripsikan sejarah di Indonesia yang terefleksikan dalam novel Titik Balik Kesunyian (TBK) berikut nilai-nilai sosial-politik yang terdapat dalam novel tersebut meliputi nilai kelaurga, masyarakat, cinta kasih, dan sosial-politik novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary merupakan novel berlatar depan peristiwa G 30 September 1965. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan menggunakan teori mimetik."
310 Bebasan 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Roesmiati
"Dalam sastra, sebuah novel adalah suatu ketegangan antara kenyataan dan rekaan. Begitu pula novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary. Peristiwa nyata yang terjadi pascakemerdekaan, orde lama, dan orde baru, atau meliputi periode tahun 1948—1970-an ini membentang sepanjang cerita. Novel ini menarik dikaji karena novel ini mampu menukilkan refleksi sejarah di Indonesia pada tahunnya. Penelitian ini mendeskripsikan sejarah di Indonesia yang terefleksikan dalam novel Titik Balik Kesunyian (TBK) berikut nilai-nilai sosial-politik yang terdapat di dalamnya. Nilai-nilai sosial yang terdapat dalam novel tersebut meliputi nilai keluarga, masyarakat, cinta kasih, dan sosial-politik Novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary merupakan novel berlatar depan peristiwa G 30 September 1965. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan menggunakan teori"
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
"ABSTRAK
Novel sejarah adalah genre fiksi yang mempunyai peran penting untuk mendidik dan mendekatkan pembaca pada masa lahir bangsanya. Sebagai sebuah genre ia mempunyai konvensi pada tataran naratif. Hadirnya fakta sejarah yang kontinu, yang secara relatif setia dalam hal tokoh, peristiwa, ruang, dan waktu, sebagai latar atau fungsi utama. Genre ini secara umum berkesan realis dan memperlihatkan kecenderungan meta-historis: menjelaskan sejarah itu sendiri. Novel sejarah dapat memperlihatkan berbagai dominansi warna seperti realisme yang terlihat pada katrologi ?Bumi Manusia ", ideologis pada "Arok Dedes ", psikologis pada "Roro Mendut", romantisme/erotisme pada "Subang Zamrud Nurhayati", dan heroisme pada "Perlawanan rakyat Sigi ". Pengarang sejarah secara umum adalah pencinta sejarah dan bangsa, mereka juga seorang idealis dan pengamat yang tajam. Catatan penting mengenai pengarang novel sejarah di Indonesia yang ada sekarang: mereka semua sudah berusia lanjut, dari generasi yang memperoleh pendidikan yang baik, khususnya bidang sejarah. Mereka adalah juga tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Belum muncul penulis novel sejarah muda usia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Fransiscus
"Pengeksplorasian sebuah fakta sejarah menjadi sebuah roman sejarah merupakan sebuah keniscayaan apabila sekat-sekat penulisan sejarah secara jujur dan profesional sudah tertutup. Mengingat hakekat sastra lebih terpusat pada unsur estetiknya maka wajar pulalah sebuah kisah sejarah yang menjadi bahan penulisan roman sejarah penuh dengan bias atau dramatisasi fakta. Bagi seorang yang mencintai dunia kusastraan, dramatisasi kisah sejarah itu bukanlah hal yang harus dicibir. Bagaimanapun seorang penulis roman sejarah yang baik bukanlah sekedar mendramatisasi kisah yang diambilnya. Roman sejarah yang ditulis tidaklah sekedar dicomot begitu saja dari hamparan fakta sejarah yang ada. Dalam kisah sejarah yang diambil oleh Mangunwijaya terdapat sebuah tendesi yang begitu jelas. Fenomena tentang terlihatnya hubungan yang jelas antara fakta masa kini dan masa lalu menjadi landasan bagi Mangunwijaya menetapkan sejarah Mataram II sebagai bahan penulisan romannya. Kekuasaan yang semena-mena, kemunafikan, pengingkaran hak azasi manusia, dan kekejaman yang luar biasa masa lalu ternyata masih berlangsung terus hingga di zaman yang kita klaim sebagai era modern ini. Mangunwijaya mendramatisasi fakta sejarah Mataram II itu dengan fokus cerita pada adanya perlawanan-perlawanan yang sangat radikal dari sosok-sosok yang melambangkan kekurangberdayaan, yaitu kaum wanita. Dengan cerdik dan sinis, Mangunwijaya mengambil contoh perlawanan yang dilakukan para wanita itu dan strata terbawah di masyarakat. Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri merupakan simbol perlawanan itu. Secara sinis Mangunwijaya memperlihatkan pada kita ternyata sikap ksatria itu bukan datang dari masyarakat yang mengakui mewarisi darah biru (para bangsawan). Sikap ksatria ternyata dapat dimiliki oleh siapa saja dan dari golongan masyarakat mama saja selama insan itu menyadari dan berani menyuarakan suara hati nuraninya. Sebab bukankah ada sebuah kalimat filosofis yang berbunyi, Cogito Ergo Sum? Saya berpikir maka saya ada."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Yuliati
"Penelitian mengenai kebenaran informasi yang ada dalam novel sejarah. Tujuannya adalah melihat kemungkinan penggunaan karya sastra modern sebagai sumber informasi sejarah guna mendukung usaha pemahaman sejarah Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dari berbagai sumber tertulis dan wawancara. Sistematika penulisan, metode penelitian dan penulisan dijelaskan. Pembahasan dilakukan terhadap enam buah novel sejarah.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa, jika dipergunakan secara kritis dan dipadukan dengan sumber-sumber lain, maka novel-novel sejarah dapat dipergunakan sebagai satu sumber pengetahuan dan pemahaman sejarah. Sedangkan untuk mendapat informasi yang tepat mengenai suatu peristiwa sebaiknya menggunakan studi-studi sejarah, arsip-arsip dan dokumen-dokumen.
Novel sejarah lebih berguna bagi mereka yang tertarik untuk meneliti segi-segi psikologis dan keadaan kejiwaan masyarakat di suatu tempat dam kurun waktu tertentu. Selain itu, juga berguna untuk menelusuri biografi dan nilai-nilai yang mempengaruhi pandangan hidup pengarangnya. Tema dari suatu novel sejarah juga bisa dijadikan sumber sejarah karena mencerminkan atau mengkritik pendapat dari berbagai kelompok sosial di sekitar pengarangnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S12330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yulianti
"Dua bidang ilmu yang berkaitan erat dengan bahasa, yakni ilmu linguistik dan ilmu susastra, seringkali dipandang sebagai dua disiplin yang bertolak belakang dan tidak dapat disatukan. Ilmu linguistik dengan pendekatan ilmiahnya terkesan lebih sistematis dan objektif, sementara ilmu susastra dianggap lebih bersandar pada penilaian dan interpretasi subyektif. Kemudian, berkembanglah ilmu stilistika yang menjembatani perbedaan di antara kedua bidang tersebut, dengan cara menggabungkan pendekatan ilmu linguistik dan ilmu susastra untuk meneliti style atau gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Kritik terhadap karya sastra dalam analisis stilistika menjadi kuat karena didasarkan pada metode penelitian linguistik yang sistematis.
Analisis stilistika dapat difokuskan pada aspek tertentu dalam karya sastra, seperti alur cerita, tema atau penokohan. Dalam analisis penokohan, salah satu unsur yang menarik untuk dilihat lebih dalam adalah relasi kuasa antarjender yang seringkali bersifat tidak seimbang, terutama dalam karya-karya sastra berbahasa Inggris tradisional.
Dalam penelitian ini, yang ditelaah adalah relasi kuasa antara tokoh pria dan wanita dalam novel The Awakening (1899) karya Kate Chopin, yang berkisah mengenai seorang wanita yang ingin membebaskan diri dari kungkungan tradisi dan konvensi masyarakat. Edna Pontellier, tokoh utama wanita dalam novel ini, menjalin hubungan dengan tiga tokoh pria, yaitu Leonce Pontellier, Robert Lebrun dan Alcee A-robin.
Penelitian ini bertujuan membandingkan relasi kuasa di antara Edna dan ketiga tokoh pria di atas, serta mengungkap penyebab di batik bentuk relasi kuasa tersebut. Relasi kuasa di antara tokoh wanita dan tokoh-tokoh pria diteliti melalui data narasi dan dialog yang menggambarkan interaksi antartokoh. Untuk meneliti narasi digunakan teori transitivitas Halliday, sedangkan untuk meneliti dialog digunakan teori pragmatik, yaitu teori analisis percakapan dan teori FTA atau tindakan mengancam muka yang dikemukakan Brown dan Levinson.
Hasil analisis narasi dan dialog menunjukkan bahwa relasi kuasa yang ada bersifat tidak setara. Dalam relasinya dengan Robert Lebrun, Edna Pontellier memegang kuasa yang lebih besar karena posisinya yang lebih tinggi daripada Robert berdasarkan usia dan status. Akan tetapi, ia menjadi pihak yang lemah dan terdominasi dalam relasinya dengan dua tokoh, yaitu Leonce Pontellier yang unggul dalam hal usia, harta dan peran dalam keluarga, serta Alcee Arobin yang lebih aktif dalam tindakan dan ucapan. Dengan demikian, penelitian stilistika ini mengungkap bahwa ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara tokoh utama wanita dan tokoh-tokoh pria dalam novel The Awakening yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>