Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husni Jamarin author
"Pada hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga 1985, ditemukan bahwa 30 persen kematian bayi yang terjadi disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan diantaranya 40 persen kematian bayi ini diperkirakan karena tetanus. Tetanus neonatorum merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi. Namun sebenarnya penyakit ini dapat dicegah dengan dua dosis imunisasi tetanus toxoid yang diberikan kepada ibu hamil, dimana dosis gandanya sudah dapat memberikan perlindungan terhadap bayinya sebesar 80 % terhadap penyakit tetanus neonatorum.
Ibu hamil "eligible" adalah ibu hasil yang datang ke Puskesmas yang belum mendapatkan imunisasi. TT1 atau TT2. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pencapaian cakupan imunisasi tetanus toxoid (TT) ibu hamil antara lain: missed opportunity (MO) yaitu hilangnya kesempatan mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid bagi ibu hamil yang telah datang ke Puskesmas dengan alasan apapun. Dari penelitian data sekunder Juli 1991-Januari 1992 di Jakarta Timur (Husni Jamarin, 1992), didapatkan bahwa "missed opportunity" (MO) imunisasi TT ibu hasil adalah 22.5 persen; hasil ini tidak merata disetiap Puskesmas.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor/ karakteristik dari ibu hamil dan faktor yang terdapat pada petugas Puskesmas yang berhubungan dengan kejadian "missed opportunity" didaerah ini. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh petugas yang telah dilatih sebelumnya. Jenis penelitian ini adalah cross sectional, dengan menganalisa hubungan variabel bebas dan variabel tergantung kemudian dilihat besarnya odds ratio yang terjadi. Unit analisa adalah ibu hamil "eligible" yang datang kesebelas Puskesmas Kelurahan di Kecamatan Duren Sawit. Sampel yang diperoleh dari hasil penelitian ini sejumlah 277 orang (ibu hamil "eligible") yang berkunjung ke Puskesmas.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa ditemukan kejadian "missed opportunity" di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit sebesar 54.5 %. Setelah dianalisa, ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi timbulnya kejadian MO ini adalah: faktor karakteristik dari ibu hamil yang menolak vaksinasi TT dengan alasan kehamilan muda (38.9%), takut suntik TT (27.8%), terburu-buru dan ada tanda-tanda keguguran (16.7%). Dari faktor petugas puskesmas yang menolak vaksinasi TT dengan alasan bukan hari pelayanan imunisasi TT (35.2%), kehamilan muda (33.3%), bumil sakit (11.1%) dan lain-lain (20.5%).
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada Sudinkes Jakarta Timur untuk meningkatkan cakupan imunisasi TT dan meurunkan kejadian MO dengan merumuskan intervensi didaerah ini dalam bentuk Plan of Action (POA). Saran berikutnya menggiatkan pelaksanaan sistem skrining guna memperbesar cakupan imunissi TT dan sekaligus menurunkan kejadian MO. Selain itu perlunya supervisi yang ketat guna mencegah tingginya kejadian MO secara dini."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Mathew
"Kriteria Wajib Pajak (WP) yang berhak menggunakan tarif PPh Final sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 telah dinyatakan dengan jelas. Namun pada kenyataannya, banyak WP yang tidak memenuhi kriteria yang menggunakannya. Pada KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan, pada tahun 2021, sebanyak kurang lebih 19% dari total setoran PPh Final sesuai PP 23 tahun 2018 merupakan setoran oleh WP tidak memenuhi kriteria. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengawasan yang dilakukan di KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan, serta alasan yang menyebabkan banyaknya WP tidak memenuhi kriteria yang memanfaatkan tarif tersebut. Skripsi ini merupakan penelitian studi kasus dengan skenario Diagnosis-Masalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder, dimana data primer diperoleh dari wawancara kepada Account Representative (AR) dan Kepala Seksi Pengawasan serta kuesioner kepada AR, dan data sekunder diperoleh dari data KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Hasil penelitian dan analisis menunjukkan adanya beberapa penyebab masalah, diantaranya yaitu program prioritas pengawasan yang bukan pada jenis pajak PPh Final, AR yang jarang melakukan kunjungan ke tempat Wajib Pajak, dan kompetensi AR yang tidak merata. Oleh karena itu, peneliti memberikan beberapa rekomendasi tindakan yang dibagi menjadi rekomendasi jangka pendek dan rekomendasi jangka panjang. Rekomendasi tersebut adalah memberikan target minimal kegiatan kunjungan kepada masing-masing AR, evaluasi program prioritas pengawasan, serta mengadakan pelatihan secara berkala kepada AR baik dari hard skill maupun soft skill.

The criteria for Wajib Pajak (WP) who are eligible to use the Final Income Tax rate according to Government Regulation Number 23 of 2018 have been clearly stated. But in reality, many of them who are not eligible use it. At Jakarta Grogol Petamburan Tax Service Office, in 2021, approximately 19% of the total Final Income Tax deposits according to PP 23 of 2018 are deposits by WP who are not eligible. This study aims to find out the monitoring system implemented at Jakarta Grogol Petamburan Tax Service Office, as well as the reasons that cause many ineligible WPs to take advantage of this rate. This study is case study research with Problem-Diagnosis scenario. The research method used is a qualitative method with descriptive analysis. Data is divided into primary data and secondary data, where primary data is obtained from interviews with the Account Representative (AR) and the Head of Supervision Section as well as questionnaires with AR, and secondary data is obtained from the database of Jakarta Grogol Petamburan Tax Service Office. The results of the research and analysis show that there are several causes of the problem, including priority supervision programs that are not on the Final Income Tax, AR which rarely visits taxpayers' places, and competence of AR that is not equal. Therefore, this study provides several recommendations of action which are divided into short-term recommendations and long-term recommendations. The recommendations are to provide a minimum target for visiting activities for each AR, evaluate priority monitoring programs, and conduct periodic training for AR, both hard skills and soft skills."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer L. Lawless
"Becoming a Candidate: Political Ambition and the Decision to Run for Office explores the factors that drive political ambition at the earliest stages. Using data from a comprehensive survey of thousands of eligible candidates, Jennifer L. Lawless systematically investigates what compels certain citizens to pursue elective positions and others to recoil at the notion. Lawless assesses personal factors, such as race, gender and family dynamics, that affect an eligible candidate's likelihood of considering a run for office. She also focuses on eligible candidates' professional lives and attitudes toward the political system."
New York: Cambridge University Press, 2012
e20527995
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Sari Veronika
"ABSTRAK
Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP merupakan perlindungan atas penghasilan minimum yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan minimum wajib pajak dan jumlah tanggungan yang dimilikinya. Adanya kebijakan PTKP tahun 2016 memiliki pengaruh bagi wajib pajak dan pemberi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan penyesuian PTKP tahun 2016 bagi kemampuan membayar wajib pajak jika ditinjau dari Kebutuhan Hidup Layak serta implikasi administrasti perpajakan atas penyesuaian PTKP di pertengahan tahun ditinjau dari asas ease of administration dengan studi kasus PT EJK. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka serta studi lapangan berupa wawancara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini yakni jumlah PTKP yang diatur dalam PMK 101/PMK.010/2016 belum mampu memberikan perlindungan terhadap penghasilan yang digunakan oleh wajib pajak beserta tanggungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup layaknya. Bagi pemberi kerja adanya penyesuaian PTKP tahun 2016 yang ditetapkan dipertengahan tahun dan berlaku surut tidak mencerminkan kebijakan pajak yang sesuai dengan asas ease of administration karena tidak memberikan kenyamanan bagi pemberi kerja dan meningkatkan cost of compliance pemberi kerja seperti direct money, time costs, dan psychological cost.

ABSTRACT
Personal Exemption is a protection against minimum income that will be used to meet the minimum taxpayer requirement and the number of dependents it has. The existence of Personal Exemption Adjustment Policy in 2016 has influence for taxpayers and employers. This study aims to analyze the policy of Personal Exemption adjustment in 2016 for the ability to pay taxpayers in terms of Decent Living Needs and tax administration implications for the adjustment of Personal Exemption in the middle of the year in terms of ease of administration with case study PT EJK. This research is done by doing a study of the literature and field studies in the form of an interview. The research approach used is a qualitative research approach. The result of this research is that the number of personal exemption that regulated in PMK 101 PMK.010 2016 has not been able to provide protection to the income used by the taxpayers and their dependents to fulfill their life needs. For the employer, the adjustment of Personal Exemption in 2016 determined in the middle of the year and retroactive does not reflect the tax policies in accordance with the principle of ease of administration because it does not provide comfort for the employer and increases the cost of compliance of the employer either direct money, time costs, and psychological cost.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library