Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meira Muzarisa Hanum
Abstrak :
Ketika berbicara cinta, kita mengingat bagaimana pasangan membuat janji di hadapan tuhan untuk saling menyayangi dan menjaga. Dalam film Amour karya Michael Haneke kita menyaksikan bagimana pasangan berusia lanjut menghadapi kondisi penyakit stroke yang diderita salah satu di antara mereka. Penelitian ini berfokus pada tema kebebasan dengan menggunakan metode kualititatif dan pendekatan tekstual. Penelitian ini menggunakan kajian sinema oleh Boggs & Petrie yang didukung dengan teori struktur alur tradisional yang digagas Victoria Lynn Schmidt. Penelitian ini menemukan bahwa dalam film Amour penonton diarahkan untuk menelusuri ruang privat tokoh dan menyaksikan bahwa konflik yang terjadi antar keduanyaa bukan disebabkan oleh adanya hambatan dalam mencapai tujuan melainkan adanya kontradiksi dan konflik ketergantungan antara kedua karakter. Permasalahan yang terjadi antara pasangan ini tidak memiliki jalan keluar selain kematian sehingga selama hidupnya nostalgia menjadi cara bagi tokoh untuk melarikan diri dari kenyataan. ......When talking about love we reminded how people made promises before god to love and care each other. In Michael Haneke’s film Amour, we see how an elder couple cope with ilness. This research is based on the theme of freedom using qualitative methods and textual approaches. This study uses the theory of cinema by Boggs & Petrie and the traditional plot structure theory proposed by Victoria Lynn Schmidt. This reasearch found that the audiences of Amour is direceted to the private space of the couple and witnesses that the conflict occur between them is not caused by attainment of their goals but the presence of interdependence and character conflict. The problem that occurs between this couple has no way out other than death so that during their life nostalgia becomes the way for the two characters to escape reality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harrits Rizqi Budiman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakterisasi nostalgia dalam novel Perang dan Kembang (2001), Alhamdulillah (2006), dan Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (2009) karya Asahan Alham sebagai contoh karya sastra eksil Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, karakterisasi nostalgia yang terdapat dalam novel-novel Alham tersebut adalah (1) sebagian besar objek nostalgia yang berupa orang terdekat adalah kakak atau abang sulungnya, D.N. Aidit, dan (2) terdapat tiga objek nostalgia berupa tempat, yaitu Belitung, Jakarta, dan Tiongkok. Selain kejadian pada masa kecil dan hubungan dengan orang terdekat, karakterisasi lain mengenai nostalgia dalam novel-novel Alham adalah diri sendiri sebagai tokoh utama. Nostalgia dalam novel-novel tersebut dapat dikelompokkan sebagai nostalgia reflektif.
This study aims to explain the nostalgic characterization in the novels Perang dan Kembang (2001), Alhamdulillah (2006), and Azalea: Hidup Mengejar Ijazah (2009) by Asahan Alham as examples of Indonesian exile literary works. The method used in this research is a descriptive-qualitative method with literature study techniques. Based on the analysis that has been done, the nostalgic characterization contained in Alham's novels is (1) most of the objects of nostalgia in the form of the closest person are his older brother (abang sulung), D.N. Aidit, and (2) there are three objects of nostalgia in the form of places, namely Belitung, Jakarta, and China. Apart from childhood events and relationships with close people, another characterization of nostalgia in Alham's novels is oneself as the main character. The nostalgia in these novels can be classified as reflective nostalgia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmy Aulia Filardi
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai tersiratnya nilai mono no aware dalam serial drama First Love Hatsukoi (selanjutnya disebut FLH) yang merupakan karya adaptasi dari lagu First Love dan Hatsukoi karya Utada Hikaru. Serial drama tersebut mirip dengan beberapa film bergenre drama romantis yang dirilis di akhir dekade 2000-an, yang memiliki elemen-elemen nostalgia seperti kisah cinta pertama di masa remaja, latar tempat yang merupakan daerah non urban sebagai tempat tinggal para tokohnya di masa muda, dan terdapatnya suatu penyakit kronis yang diderita oleh tokohnya. Elemen-elemen nostalgia tersebut menyiratkan pengejawantahan perasaan terhadap objek atau subjek tertentu yang dapat dirasakan dengan panca indera, yaitu nilai mono no aware. Elemen-elemen nostalgia tersebut juga terdapat di dalam FLH, melalui keterlibatan intertekstual-kontekstual dengan dua lagu Utada Hikaru yang merupakan karya sumbernya. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk memaparkan bagaimana aspek penting dari proses adaptasi atau alih wahana objek penelitian, yaitu keterlibatan intertekstual-kontekstual dalam FLH dengan lagu First Love dan Hatsukoi dapat memunculkan nilai mono no aware yang tersirat. Terdapatnya mono no aware yang tersirat disebabkan oleh keterlibatan intertekstual-kontekstual tersebut melalui elemen-elemen nostalgia yang mirip dengan film drama romantis pada akhir dekade 2000-an, yang juga bersifat familiar bagi penonton khalayak umum. Teori yang digunakan adalah teori adaptasi Linda Hutcheon (2006). Kemudian, data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode analisis konsep alih wahana dengan cara menganalisis bagaimana saja unsur-unsur sinematografi dalam medium atau wahana serial drama FLH. Data-data sinematografis dari FLH berikutnya penulis bandingkan dengan bait-bait dari lirik lagu Hatsukoi dan First Love, sehingga dapat menjelaskan bagaimana unsur-unsur tersebut menyiratkan nilai mono no aware. Inti yang penulis dapatkan setelah membuat penelitian ini adalah bahwa setelah karya sastra lagu Hatsukoi dan First Love dibuatkan karya adaptasinya melalui FLH, terdapat nilai mono no aware dalam adegan-adegan FLH sebagai hasil dari adaptasi yang melibatkan intertekstual-kontekstual antara FLH dengan kedua lagu tersebut. ......This research discusses the implied value of mono no aware in the drama series First Love Hatsukoi (hereinafter referred to as FLH), which is an adaptation work based on the songs First Love and Hatsukoi by Utada Hikaru. The drama series shares similarities with several romantic drama films released in the late 2000s, featuring nostalgic elements such as first love stories during adolescence, non-urban settings as the characters' hometowns in their youth, and the presence of a chronic illness affecting the characters. These nostalgic elements imply embodiment of feelings towards a specific object or subject that can be experienced through all the human’s five senses, which is the definition of mono no aware. These nostalgic elements are also present in FLH through intertextual-contextual engagement with the two songs by Utada Hikaru, which serve as the source material. Therefore, this research aims to illustrate how the important aspect of the adaptation or transmedia process, namely the intertextual-contextual involvement in FLH with the songs First Love and Hatsukoi, can evoke the implied value of mono no aware. The presence of implied mono no aware is caused by the intertextual-contextual involvement through nostalgic elements resembling those found in romantic drama films of the late 2000s, which are also familiar to the general audience. The theory employed is Linda Hutcheon's Theory of Adaptation (2006), and the collected data is analyzed using the method of transmedia concept analysis by examining how the cinematographic elements in the medium of the FLH drama series are compared with the lyrics of Hatsukoi and First Love. This analysis aims to explain how these elements imply the value of mono no aware. The main conclusion drawn from this research is that after the literary works of the songs Hatsukoi and First Love were adapted through FLH, there is a value of mono no aware present in the scenes of FLH as a result of the adaptation that involves intertextual-contextual elements between FLH and the two songs.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caecilia Eersta A. Prihmartani
Abstrak :
Kidung Karsa merupakan situs berita daring mengenai kisah nostalgia yang diambil dari pengalaman hidup masyarakat. Khalayak sasaran media ini adalah usia 21-28 tahun yang aktif menggunakan internet setiap hari. Media ini akan menyebarkan kisah nostalgia, sesuai dengan tujuan jurnalisme sosial. Terdapat lima rubrik yang disesuaikan dengan kebutuhan khalayak sasaran, seperti Kisah Kemarin Sore yang membahas informasi mengenai kisah pengalaman masa lalu yang diambil dari sudut pandang masyarakat. Situs ini dibentuk untuk menyajikan informasi serta hiburan kepada khalayak melalui pop nostalgia. Tujuan dibuatnya media ini adalah menjadi situs berita daring yang dapat diandalkan dalam memberikan sensasi historical nostalgia dan collective nostalgia pada khalayak. Dahulu nostalgia dianggap sebagai sebuah penyakit psikologis yang berkaitan dengan gejala depresi pada diri seseorang. Seiring perkembangan waktu, kini nostalgia dianggap sebagai salah satu sarana psikologis yang membantu menenangkan jiwa seseorang ketika menghadapi dinamika kehidupan. Efek yang ditimbulkan dari nostalgia dapat membuat perasaan seseorang menjadi lebih tenang. ......Kidung Karsa is an online news site about nostalgic stories drawn from people's life experiences. The target audience for this media is 21-28 years old who actively use the internet every day. This media will spread nostalgic stories, in line with the aims of social journalism. There are five rubrics that are tailored to the needs of the target audience, such as Kisah Kemarin Sore which discusses information about stories of past experiences taken from the community's point of view. This site was formed to provide information and entertainment to audiences through pop nostalgia. The purpose of this media is to become an online news site that can be relied upon in providing historical nostalgia and collective nostalgia sensations to audiences. In the past, nostalgia was considered a psychological illness related to depression symptoms in a person. Over time, nostalgia is now considered a psychological tool that helps calm one's soul when facing the dynamics of life. The effect of nostalgia can make someone feel calmer.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vallen Damayanti
Abstrak :
Advertising clutter di media sosial dapat memicu respons negatif dan mengurangi efektivitas iklan digital. Namun, nostalgia yang ditimbulkan oleh iklan di media sosial diketahui dapat membangkitkan tanggapan positif konsumen terhadap brand yang diiklankan. Nostalgia pada iklan digital telah banyak digunakan oleh brand di seluruh dunia dan telah diteliti sebelumnya. Meskipun demikian, masih belum jelas bagaimana nostalgia dapat membangkitkan tanggapan positif pada tipe media sosial yang berbeda. Penelitian ini menggunakan teori nostalgia dan consumer-brand relationship untuk menguji efek moderasi tipe media sosial pada hubungan antecedent (need to belong, nostalgia proneness, dan social media intensity) dan outcomes (self-brand connection & social media engagement) dari iklan nostalgia di Facebook dan Instagram. Data dikumpulkan dari pengguna Facebook & Instagram melalui survei online dan dianalisis menggunakan structural equation modeling dengan multiple-group analysis. Hasilnya menunjukan bahwa ada efek yang signifikan pada pengaruh need to belong terhadap nostalgia proneness, social media intensity terhadap ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia terhadap self-brand connection, serta self-brand connection terhadap social media engagement pada Instagram dan Facebook. Sedangkan efek moderasi tipe media sosial signifikan pada pengaruh need to belong terhadap ad-evoked nostalgia, need to belong terhadap nostalgia proneness, nostalgia proneness terhadap ad-evoked nostalgia, serta nostalgia proneness terhadap social media intensity. ......Advertising clutter on social media can trigger negative responses and reduce the effectiveness of digital advertising. However, nostalgia evoked by advertising on social media is known to evoke positive consumer responses to the advertised brand. Nostalgia appeal on digital advertisements has been widely used by brands around the world and has been studied before. Nonetheless, it remains unclear how nostalgia can evoke positive responses on the different social media types. The current research used the theory of nostalgia and consumer-brand relationship to examine the moderating effect of social media types on the antecedent (need to belong, nostalgia proneness, and social media intensity) and outcomes (self-brand connection & social media engagement) of ad-evoked nostalgia on Facebook & Instagram. The data were collected from Facebook & Instagram millennial users through online surveys and analyzed using structural equation modeling with multiple-group analysis. The results show that there is a significant effect of need to belong to nostalgia proneness, social media intensity to ad-evoked nostalgia, ad-evoked nostalgia to self-brand connection, and self-brand connection to social media engagement on Instagram and Facebook. Meanwhile, the moderating effect of social media type is significant on the effect of need to belong to ad-evoked nostalgia, need to belong to nostalgia proneness, nostalgia proneness to ad-evoked nostalgia, and nostalgia proneness to social media intensity.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiah Putri Andrisa
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penenggelaman Desa Cipaku akibat pembangunan waduk Jatigede yang akhirnya memberikan dampak bagi warga desa karena harus berpindah lantaran tempat tinggalnya tenggelam. Beberapa orang yang memiliki minat terhadap kelestarian lingkungan dan sejarah Cipaku memanfaatkan platform media sosial Facebook dan Whatsapp Messenger untuk membentuk sebuah komunitas online bernama Komunitas Kabuyutan Cipaku. Media sosial yang digunakan komunitas selain untuk berkomunikasi dengan anggota lain, juga sebagai wadah membagikan postingan-postingan terkait kondisi Desa Cipaku, Karangpakuan dan sekitarnya saat ini dalam membangkitkan nostalgia dan keterikatan tempat anggotanya. ......This thesis discusses the drowning of Cipaku Village due to the construction of Jatigede dam which eventually gave an impact for the villagers because they had to move because their residence was drowning. Some people who have an interest in environmental sustainability and history of Cipaku use social media platforms such as Facebook and Whatsapp Messenger to form an online community called Kabuyutan Cipaku Community. Social media used by the community in addition to communicating with other members, also used as a place to share posts related to the condition of Cipaku Village, Karangpakuan and its surroundings today in evoking nostalgia and place attachment of its members.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minofa Nur Aziza
Abstrak :
Masa kanak-kanak adalah saat di mana kita merasakan kebebasan dan kebahagiaan tanpa batas, penuh dengan petualangan dan tawa. Melalui kenangan ini, kita belajar untuk menghargai hubungan yang mendalam dan menjaga kepercayaan yang telah terbangun sejak dulu. Nostalgia kanak-kanak salah satunya dapat ditinjau dari iklan Youtube Haribo Deutschland. Iklan Haribo Deutschland menggunakan strategi nostalgia yang cerdas untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang indah dan membuat hubungan dengan produk permen mereka. Korpus data yang digunakan yaitu dua iklan dengan voice over anak kecil di playlist Haribo TV Spots im Laufe der Zeit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja unsur dalam iklan Haribo Deutschland yang membangun antara nostalgia orang dewasa dan anak-anak dalam isu masyarakat Jerman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teori semiotika Roland Barthes menggunakan unsur penanda (signifier) dan pertanda (signified), serta teori mengenai nostalgia. Hasil penelitian menunjukan iklan Haribo memanfaatkan nostalgia masa kanak-kanak untuk membangun koneksi emosional dengan konsumen dewasa. Strategi ini memposisikan Haribo sebagai kebahagiaan masa kecil konsumen dan loyalitas merek. Visual menarik dan suara anak-anak ceria dalam iklan ini mengingatkan konsumen pada kebahagiaan masa lalu, sehingga meningkatkan kepercayaan dan hubungan emosional dengan merek. ......Childhood is a time where we experience unlimited freedom and happiness, full of adventure and laughter. Through these memories, we learn to appreciate deep relationships and maintain the trust that has been built long ago. One of the childhood nostalgia can be seen from the Haribo Deutschland YouTube advertisement. Haribo Deutschland's advertising uses a clever nostalgic strategy to bring back fond childhood memories and create a connection with their candy products. The data corpus used is two advertisements with voice overs of young children in the Haribo TV Spots im Laufe der Zeit playlist. This research aims to find out what elements in the Haribo Deutschland advertisements build nostalgia between adults and children regarding issues in German society. The research method used in this research is qualitative, with Roland Barthes' semiotic theory using signifier and signified elements, as well as the theory of nostalgia. The research results show that Haribo advertisements utilize childhood nostalgia to build childhood happiness. This strategy positions Haribo as an emotional connection with adult consumers and brand loyalty. The attractive visuals and cheerful children's voices in this ad remind consumers of past happiness, thereby increasing trust and emotional connection with the brand.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Van Beukering, Jorien
Abstrak :
In the twentieth century, decolonization sparked mass migration movements across the globe as former settlers left newly independent colonies for the former imperial metropole or a new country altogether. In the following decades, postcolonial migrants made new homes and created communities in their hostlands. Eventually, some travelled back to their country of origin, the former colony. Indisch Dutch returns to Indonesia are not uncommon and, although some members of the first generation visited Indonesia as tourists, accounts of (re)turns by the second and third generation are rare. To form a clearer picture of the transnational connections between Indonesia and the Netherlands, it is important to engage with Indisch Dutch travels to Indonesia after independence. By examining life narratives of second and third generation Indisch Dutch, this article investigates the complex relationships between diaspora, memory, nostalgia, and identity, and their impact on transnational relations between the two countries. Specifically, the paper examines accounts by Adriaan van Dis and Lara Nuberg about their journeys of return to Indonesia in the 2000s.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
909 UI-WACANA 23:3 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Shabrina
Abstrak :
Adaptive reuse merupakan sebuah usaha perlindungan serta pelestarian bangunan untuk memperpanjang usia bangunan dan memberikannya kesempatan untuk hidup di masa kini dengan perubahan fungsi bangunan dan memelihara karakteristik arsitektur bangunan. Bangunan Kerta Niaga dan Kedai Seni Djakarte merupakan bangunan peninggalan masa kolonial Belanda yang terletak pada kawasan Kota Tua yang telah mengalami penerapan konservasi adaptive reuse. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mempelajari mengenai penerapan adaptive reuse pada bangunan kolonial dan bagaimana nilai-nilai terkait sejarah dan emosional dapat terbentuk dan memicu pengalaman bagi pengunjung. Hal ini dikaji melalui penerapan adaptive reuse dilihat dari perubahan fasad, fungsi, hingga interior pada bangunan yang dapat memicu adanya penciptaan suasana yang dapat mempengaruhi pengalaman dan persepsi pengunjung. Penerapan adaptive reuse memberikan peluang bagi masa lalu untuk hidup di masa sekarang. Dengan mempertahankan arsitektur orisinil dari bangunan aslinya sehingga dapat menjaga nilai sejarah dan identitasnya. Serta dengan penataan interior dan perubahan fungsi bangunan yang sesuai dapat memicu persepsi tiap individu pengunjung sehingga memberikannya pengalaman ruang yang lebih kaya dan menarik. ......Adaptive reuse to protect and preserve buildings to extend the life of the building and allow them to live in the present by changing the function of the building and maintaining its architectural characteristics. The Kerta Niaga building and the Kedai Seni Djakarte are heritage buildings from the Dutch colonial period, located in the Old Town area, which have experienced the application of adaptive reuse conservation. This discussion aims to learn about the application of adaptive reuse in colonial buildings and how historical and emotional values can be formed and trigger experiences for visitors. This is studied through the application of adaptive reuse seen from changes in the facade, function, and interior of the building which can trigger the creation of an atmosphere that can affect the experience and perception of visitors. The application of adaptive reuse provides an opportunity for the past to live in the present. By maintaining the original architecture of the original building to maintain its historical value and identity. As well as the interior arrangement and appropriate changes to the function of the building can trigger the perception of each visitor to provide a richer and more exciting space experience.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>