Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Haposan Juliarto
Abstrak :
Sedang diobservasi kemungkinan mengurangi berat nosel robot yang sedang dikembangkan oleh LAPAN dengan cara menggantikan bahan grafit masif sebagai pelapis tahan panas dengan menggunakan telauk pelapisan HVOF (High Velocity Oxigen Fuel) thermal spray coating. Material pelapis HVOF yang dapat dipakai adalah WC-Co (Fungsten Carbide-Cobalt) yang merupakcm material yang memiliki kekerasan tinggi, ketahanan temperatur tinggi dan ketahanan erosi yang baik. Penelitian lni menggunakan sampel baja batangan JJS S45C yang merupakan material dasar nosel roket. proses pelapisan dilakukan dengan metode HVOF dengan variasi target katebalan lapisan sampel: 1: 200 11m. 2:400 p.m. 3:600 pm, 4: 800 pm, dan 5: 1000 p.m. Kemudian dilakukan pengnjian kakuatan adhesiflwhesi substrat dan lapison sesuai standar ASJ'M C633. Sementara itu dilakukan juga pengamatan stntktur mikro lapisan WC-Co dengan menggunakan mikroskop optik dan SEM (Scanning Electron Microscope) serta pengujian komposisi ktmia dianalisa dengan menggunakan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Hasil penelilian ini menunjukkan hasi{ ketebalan rata-rata lapisan yang semakin jauh dari target dengan bertambahnya target ketebalan dalam ltitWJgan pass. Dari pengujian kekuatan adhesilkohesi lapisan tidak didapatkan kekuatan dari lapisan WC-Co karena belum ditemukan epoksi yang mampu mengangkat lapison tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mizan
Abstrak :
Indonesia pada tahun 2060 yang mentargetkan phase out batu-bara diganti menjadi EBT (Energi Baru Terbarukan) pada tahun 2056. Teknologi dalam Energi terbarukan terus berkembang pesat. Salah satunya energi terbarukan yang disebabkan oleh air sebesar 14%. EBT ini bisa dimanfaatkan kedalam di desa fatoi yang membutuhkan lampu di malam hari agar pertanian buah naganya dapat disinarkan sehingga meningkatkan produksi. Melihat banyak desa di Indonesia tidak mendapatkan listrik maka dibutuhkan pembangkit skala piko yang murah dan dapat digunakan ketempat daerah rural. Piko hidro salah satu solusi untuk membantu memberikan penerangan pada desa terpencil. Pembangkit listrik piko hidro adalah istilah yang digunakan untuk pembangkitan listrik tenaga air dengan kapasitas dibawah 5 kW (Kilo Watt). Turbin Turgo dipilih karena desain yang mudah dibuat, biaya pemeliharaan, dan biaya produksi yang murah serta mudah dibawa ke daerah terpencil dengan mudah. Pembuatan sudu turbin Turgo sendiri dapat menggunakan batok kelapa yang mudah didapatkan dipesisir pantai Indonesia. Studi ini bertujuan mengetahui pengaruh diameter nosel pada unjuk kerja turbin Turgo yang menggunakan batok kelapa sebagai sudu turbin Turgo dan pengaruh diameter raner yang terdiri dari sudu dan piringan yang tetap terhadap perubahan diameter pada nosel. Dalam studi ini dilakukan tiga metode yaitu, metode analitik, metode numerik, dan metode eksperimen di setiap metode mengggunakan variasi diameter 8, 10, dan 12 mm beserta jarak antara nosel dengan sudu dilakukan variasi 100, 150, dan 200 mm. Berdasarkan seluruh hasil studi turbin turgo dapat disimpulkan bahwa diameter nosel terbaik yang diperoleh secara numerikal dan eksperimental adalah diameter nosel 8 mm dengan variasi jarak 100 mm effisiensi mekanik sebesar 48% untuk numerical, dan 43% untuk eksperimental serta pada efisiensi elektrik sebesar 38 %. ......Indonesia in 2060 which is targeting the phase out of coal to be replaced with EBT (New Renewable Energy) in 2056. Technology in renewable energy continues to develop rapidly. One of them is renewable energy caused by water by 14%. This renewable energy can be used in the village of fatoi, which requires lights at night so that the dragon fruit farm can be illuminated, thereby increasing production. Seeing that many villages in Indonesia do not have electricity, a pico-scale generator is needed which is cheap and can be used in rural areas. Pico hydro is one solution to help provide lighting in remote villages. Pico hydro power plant is a term used for hydroelectric power generation with a capacity below 5 kW (Kilo Watt). The Turgo turbine was chosen because of its easy-to-manufacture design, maintenance costs, and low production costs and it is easy to transport to remote areas with ease. The manufacture of Turgo turbine blades itself can use coconut shells which are easily found on the coast of Indonesia. This study aims to determine the effect of nozzle diameter on the performance of a Turgo turbine using coconut shells as a Turgo turbine blade and the effect of the diameter of a raner consisting of a fixed blade and disk on changes in the diameter of the nozzle. In this study, three methods were used, namely, analytical method, numerical method, and experimental method, in each method using a diameter variation of 8, 10, and 12 mm along with the distance between the nozzle and the blade with variations of 100, 150, and 200 mm. Based on all the results of the Turgo turbine study, it can be concluded that the best nozzle diameter obtained numerically and experimentally is a nozzle diameter of 8 mm with a distance variation of 100 mm, the mechanical efficiency is 48% for numerical, and 43% for experimental and the electrical efficiency is 38%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hayatul Jihad
Abstrak :
ABSTRAK Guna mendapatkan performa yang optimal selama trayektori terbangnya, nosel roket didesain pada tekanan ambient yang rendah. Akan tetapi, tekanan ambien desain ini dipilih setinggi mungkinuntuk mencegah terjadinya separasi aliran di dalam nosel selama operasi pada sea-level. Tetapi, pada bagian clivergen, aliran akan terseparasi dari dinding selama tekanan ruang bakar, pc, belum mencapai nilai nominalnya. Separasi aliran pada nosel roket sangatlah tidak diharapkan, karena separasi aliran tak simetris dapat menyebabkan timbulnya gaya lateral, yang disebut side-load, yang dapat merusak nosel dan menggagalkan misi secara keseluruhan. Oleh karena itu, separasi aliran dan prediksi teoritisnya telah dan masih menjadi subyek beberapa eksperimen dan studi teoritis. Pada nosel over-ekspansi, aliran terseparasi dari nosel pada rasio tekanan tertentu (tekanan dinding terhadap tekanan ambien). Model dan hipotesis prediksinya telah dikembangkan, baik secara fisik ataupun empiris. Meskipun beberapa keberhasilan korelasi separasi telah dicapai, beberapa ketidakpastian tetap terjadi, yang layak untuk dikaji. Pada penelitian ini, sebuah model dikembangkan untuk mengkaji aliran separasi pada nosel tipe bel. Profil kontur nosel diperoleh dengan sirnulasi program yang dibangun menggunakan software MathCAD dan Matlab menggunakan metoda karakteristik (MOC). Model nosel 2-dimensi tipe bel MLN diperoleh dengan MathCad, yang kemudian divariasikan pada daerah upstream dan downstream throat nosel. Sedangkan model nosel bel MLN axis-simetri dan model nosel bel ideal diperoleh dengan Matlab. Semua model nosel divariasikan pada daerah throat menggunakan standar JPL, Rao dan ONERA. Desain nosel yang terbentuk kemudian divalidasi menggunakan perangkat lunak komersial Fluent, dengan hasil yang memuaskan. Pada penelitian ini juga dirancang kontur nosel bel axis-simetri menggunakan MOC dan axis-simetri parabolik. Usaha ini dilakukan untuk memberikan perbandingan antara nosel 2D dan axis-simetri yang digunakan pada aplikasi roket sebenamya. Semua kontur nosel yang dihasilkan dibandingkan dengan teori isentropik nosel pada rasio ekspansi terhadap fluida kerjanya dan bilangan Mach keluar nosel. Akurasi nosel untuk menghasilkan bilangan Mach yang diinginkan juga dicek. Medan aliran yang terbentuk oleh program, juga dicek menggunakan Fluent. Prediksi fluent digunakan untuk memverivikasi asumsi aliran isentropik yang digunakan untuk menghasilkan bilangan Mach yang diharapkan. Keserasian data yang diperoleh pada rasio ekspansi dan bilanganMach yang diperoleh, mengindikasikan bahwa program yang dibangun cukup akurat. Pola separasi pada masing- masing nosel, dperoleh dengan melakukan komputasi dinamika fluida (CFD). Dengan memvariasikan rasio tekanan (number of pressure ratio/NPR) masing-masing pada NPR=7,825; NPR=3.13; NPR=3.0; NPR=2.5; NPR=2.2; NPR=2.0; NPR=l .8; dan pada NPR=1.6, maka pola separasi untuk masing-masing nosel dapat diperoleh. Untuk membandingkan pola separasi aliran tersebut, dirancang sebuah sistem terowongan angin mini yang didesain hingga kecepatan 2 Mach. Sistem dilengkapi dengan sistem schlieren untuk menangkap gambar separasi dari dalam nosel. Sebuah kamera kecepatan tinggi (high speed camera) digunakan untuk menangkap pola separasi yang terjadi dalam nosel. Pola aliran separasi FSS dan RSS teramati dalam pengujian. Dari titik pola aliran tak-simetri, dapat dihitung besarnya side-load yaang di derita oleh nosel. Nilai yang diperoleh cukup besar, sekitar 20% dari gaya dorong yang dihasilkan pada NPR tersebut atau sekitar 4% dari gaya dorong pada NPR penuh.
ABSTRACT In order to get an optimum performance over the whole flight trajectory, the nozzles are designed for an intermediate ambient pressure. However, this design ambient presstue is chosen high enough to prevent flow separation inside the nozzle during steady-state operation. at sea-level. But in the divergent part of these nozzle, the flow separates from the wall as long as the chamber pressure, pc, has not yet reached its nominal value. Flow separation in rocket nozzle is considered undesirable, because an asymmetry in the tlow separation can caused dangerous lateral forces, the so-called side loads, which may damage the nozzle. Therefore, flow-separation and its theoreticalpredietion have been and still are the subject of several experimental and theoretical studies. In over expanded rocketnozzle, the flow separated fromithe nozzle wall at a certain pressure ratio of wall pressure to ambient pressure. This flow separation and its theoretical prediction have been the subject of several experimental and theoretical studies in the past decades, and models and hypotheses for its prediction have been developed, either physically motivated or purely empirical. Despite the apparent success in correlating separation, several uncertainties still remain which are worthy of investigation. In this research, a model was developed to observe flow separation and its pattern on bell type nozzle. Two types of ironic will conducted, cortical and contour nozzle. The profile of contour nozzle acquired by MathCAD® and Matlab® source code program using method of characteristics (MOC). The 2-D MLN bell type nozzle constructed by MathCad output, then varied in upstream and downstream throat area. The MLN axysimetric constructed by Matlab output program. Both types of nozzle varied by curvature radius of throat using JPL, ONERA standard, and Rao method. The validity of nozzles design checked by commercial CFD software, Fluentm, and satisfied. In this research was also designed an axysimmetric bell contour nozzle using method of characteristic (MOC) and axysimmetric parabolic. This effort conducted to give a comparativeness between 2-dimensioanl nozzle to axysirmnetric one that used in real rocket application. The contours were compared to theoretical isentropic area ratios for the selected fluid and desired exit Mach number. The accuracy ofthe nozzle to produce the desired exit Mach number was also checked. The tlowtield of the nozzles created by the code were independently checked with the commercial Computational Fluid Dynamics (CFD) code FLUENT. FLUENT predictions were used to verify the isentropic flow assumption and that the working fluid reached the user-defmed desired exit Mach number. Good agreement in area ratio and exit Mach number were achieved, verifying that the code is accurate. The flow pattern separation for each nozzle obtained by CFD software simulation. The simulation conducted by varied the number of pressure ratio (NPR): NPR=7,825; NPR=3.13; NPR=3.0; NPR=2.5; NPR.=2.2; NPR=2.0; NPR=1.8; dan pada NPR=1.6 for each nozzle, therefore the pattern can plotted. To compares those flow pattern, a blowdown wind tunnel designed until Mach 2. The system completely with schlieren system for captming separation image in the nozzle as a result of wind tunnel. A high speed camera assigned to capture flow pattern separation. FSS and RSS flow pattern was captured through this experiment. From tmsymrnetrical flow point, the side-load obtained. These side-load is about 20% from thrust tha can produced by the NPR where fhis value obtained or about 4% from full thrust (maximum NPR).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D1163
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Hayatul Jihad
Abstrak :
ABSTRAK Guna mendapatkan performa yang optimal selama trayektori terbangnya, nosel roket didesain pada tekanan ambient yang rendah. Akan tetapi, tekanan ambien desain ini dipilih setinggi mungkin untuk mencegah terjadinya separasi aliran di dalam nosel selama operasi pada sea-level. Tetapi, pada bagian divergen, aliran akan terseparasi dari dinding selama tekanan ruang bakar, pc, belum mencapai nilai nominalnya. Separasi aliran pada nosel roket sangatlah tidak diharapkan, karena separasi aliran tak simetris dapat menyebabkan timbulnya gaya lateral, yang disebut side-load, yang dapat merusak nosel dan menggagalkan misi secara keseluruhan. Oleh karena itu, separasi aliran dan prediksi teoritisnya telah dan masih menjadi subyek beberapa eksperimen dan studi teoritis. Pada nosel over-ekspansi, aliran terseparasi dari nosel pada rasio tekanan tertentu (tekanan dinding terhadap tekanan ambien). Model dan hipotesis prediksinya telah dikembangkan, baik secara fisik ataupun empiris. Meskipun beberapa keberhasilan korelasi separasi telah dicapai, beberapa ketidakpastian tetap terjadi, yang layak untuk dikaji. Pada penelitian ini, sebuah model dikembangkan untuk mengkaji aliran separasi pada nosel tipe bel. Profil kontur nosel diperoleh dengan sirnulasi program yang dibangun menggunakan software MathCAD dan Matlab menggunakan metoda karakteristik (MOC). Model nosel 2-dimensi tipe bel MLN diperoleh dengan MathCad, yang kemudian divariasikan pada daerah upstream dan downstream throat nosel. Sedangkan model nosel bel MLN axis-simetri dan model nosel bel ideal diperoleh dengan Matlab. Semua model nosel divariasikan pada daerah throat menggunakan standar JPL, Rao dan ONERA. Desain nosel yang terbentuk kemudian divalidasi menggunakan perangkat lunak komersial Fluent, dengan hasil yang memuaskan. Pada penelitian ini juga dirancang kontur nosel bel axis-simetri menggunakan MOC dan axis-simetri parabolik. Usaha ini dilakukan untuk memberikan perbandingan antara nosel 2D dan axis-simetri yang digunakan pada aplikasi roket sebenamya. Semua kontur nosel yang dihasilkan dibandingkan dengan teori isentropik nosel pada rasio ekspansi terhadap fluida kerjanya dan bilangan Mach keluar nosel. Akurasi nosel untuk menghasilkan bilangan Mach yang diinginkan juga dicek. Medan aliran yang terbentuk oleh program, juga dicek menggunakan Fluent. Prediksi fluent digunakan untuk memverifikasi asumsi aliran isentropik yang digunakan untuk menghasilkan bilangan Mach yang diharapkan. Keserasian data yang diperoleh pada rasio ekspansi dan bilanganMach yang diperoleh, mengindikasikan bahwa program yang dibangun cukup akurat. Pola separasi pada masing- masing nosel, dperoleh dengan melakukan komputasi dinamika fluida (CFD). Dengan memvariasikan rasio tekanan (number of pressure ratio/NPR) masing-masing pada NPR=7,825; NPR=3.13; NPR=3.0; NPR=2.5; NPR=2.2; NPR=2.0; NPR=l .8; dan pada NPR=1.6, maka pola separasi untuk masing-masing nosel dapat diperoleh. Untuk membandingkan pola separasi aliran tersebut, dirancang sebuah sistem terowongan angin mini yang didesain hingga kecepatan 2 Mach. Sistem dilengkapi dengan sistem schlieren untuk menangkap gambar separasi dari dalam nosel. Sebuah kamera kecepatan tinggi (high speed camera) digunakan untuk menangkap pola separasi yang terjadi dalam nosel. Pola aliran separasi FSS dan RSS teramati dalam pengujian. Dari titik pola aliran tak-simetri, dapat dihitung besarnya side-load yaang di derita oleh nosel. Nilai yang diperoleh cukup besar, sekitar 20% dari gaya dorong yang dihasilkan pada NPR tersebut atau sekitar 4% dari gaya dorong pada NPR penuh.
ABSTRACT In order to get an optimum performance over the whole flight trajectory, the nozzles are designed for an intermediate ambient pressure. However, this design ambient presstue is chosen high enough to prevent flow separation inside the nozzle during steady-state operation. at sea-level. But in the divergent part of these nozzle, the flow separates from the wall as long as the chamber pressure, pc, has not yet reached its nominal value. Flow separation in rocket nozzle is considered undesirable, because an asymmetry in the tlow separation can caused dangerous lateral forces, the so-called side loads, which may damage the nozzle. Therefore, flow-separation and its theoreticalpredietion have been and still are the subject of several experimental and theoretical studies. In over expanded rocketnozzle, the flow separated fromithe nozzle wall at a certain pressure ratio of wall pressure to ambient pressure. This flow separation and its theoretical prediction have been the subject of several experimental and theoretical studies in the past decades, and models and hypotheses for its prediction have been developed, either physically motivated or purely empirical. Despite the apparent success in correlating separation, several uncertainties still remain which are worthy of investigation. In this research, a model was developed to observe flow separation and its pattern on bell type nozzle. Two types of ironic will conducted, cortical and contour nozzle. The profile of contour nozzle acquired by MathCAD® and Matlab® source code program using method of characteristics (MOC). The 2-D MLN bell type nozzle constructed by MathCad output, then varied in upstream and downstream throat area. The MLN axysimetric constructed by Matlab output program. Both types of nozzle varied by curvature radius of throat using JPL, ONERA standard, and Rao method. The validity of nozzles design checked by commercial CFD software, Fluentm, and satisfied. In this research was also designed an axysimmetric bell contour nozzle using method of characteristic (MOC) and axysimmetric parabolic. This effort conducted to give a comparativeness between 2-dimensioanl nozzle to axysirmnetric one that used in real rocket application. The contours were compared to theoretical isentropic area ratios for the selected fluid and desired exit Mach number. The accuracy ofthe nozzle to produce the desired exit Mach number was also checked. The flowfield of the nozzles created by the code were independently checked with the commercial Computational Fluid Dynamics (CFD) code FLUENT. FLUENT predictions were used to verify the isentropic flow assumption and that the working fluid reached the user-defmed desired exit Mach number. Good agreement in area ratio and exit Mach number were achieved, verifying that the code is accurate. The flow pattern separation for each nozzle obtained by CFD software simulation. The simulation conducted by varied the number of pressure ratio (NPR): NPR=7,825; NPR=3.13; NPR=3.0; NPR=2.5; NPR.=2.2; NPR=2.0; NPR=1.8; dan pada NPR=1.6 for each nozzle, therefore the pattern can plotted. To compares those flow pattern, a blowdown wind tunnel designed until Mach 2. The system completely with schlieren system for captming separation image in the nozzle as a result of wind tunnel. A high speed camera assigned to capture flow pattern separation. FSS and RSS flow pattern was captured through this experiment. From unsymmetrical flow point, the side-load obtained. These side-load is about 20% from thrust that can produced by the NPR where this value obtained or about 4% from full thrust (maximum NPR).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D970
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Caturwati
Abstrak :
Disertasi ini membahas mengenai fenomena nyala terangkat yang bermanfaat dalam usaha memperpanjang umur pakai nosel burner. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan komputasi. Hasil penelitian memperlihatkan nyala terangkat erat kaitannya terhadap pola pencampuran udara-bahan bakar. Nosel konik membuat kondisi nyala terangkat mulai terjadi pada nilai Bilangan Reynolds 32 % lebih rendah dibandingkan pada nosel lurus. Sensitivitas lifted-distance terhadap laju aliran gas pada nosel konik 125 % lebih tinggi dibandingkan nosel lurus. Pengaruh aliran udara co-flow terhadap aliran gas meningkatkan kestabilan liftoff terutama pada aliran udara dengan sudut serang 45° terhadap aliran gas dapat menurukan nilai lifted-distance hingga 31 % dari kondisi nyala pada udara diam. Dengan demikian penggunaan saluran gas berbentuk konik pada ujung burner dan aliran udara berarah 45° direkomendasikan untuk digunakan dalam sistem pembakaran difusi. ......This dissertation is to discuss on a lifted flame phenomenon, which is useful to prolong nozzle burner time usage. The research was conducted by experimental and computational methods. It has been found that there is a correlation between lifted-flame and air-fuel mixing patterns. The lifted-flame condition can be achieved at 32 % of Reynolds number by cone nozzles lower than straight nozzles. Moreover, the sensitivity of lifted-distance of cone nozzle is 125 % higher than straight nozzle. The co-flow of air and gas affect the improvement of the lift-off stability, especially for air with the direction incoming flow 45° of gas stream resulted decreasing the lifted distance at 31% of quiescence-air condition. Therefore, the cone nozzles with 45° direction flow between air and gas is recommended to be used in diffusion combustion system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
D997
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendar Kusnandar
Abstrak :
ABSTRAK
Popularitas water mist saat ini semakin meningkat untuk berbagai aplikasi khususnya dalam bidang proteksi kebakaran dan pendinginan permukaan bahan bakar. Penelitian ini berfokus studi eksperimen dan permodelan dari karakteristik water mist dan pemadaman kebakaran jenis pool fire untuk sebuah nosel dan interaksi dari dua nosel pada variasi jarak yang ditentukan. Full-cone nosel dioperasikan pada tekanan yang bervariasi dengan volume diameter droplet ratarata diharapkan 110 um. Karakteristik dari spray water mist didefinisikan dengan menggunakan derajat keabu-abuan (gray level) pada daerah tertentu. Pengukuran menunjukkan bahwa panjang diameter spray atau coverage area lebih besar dicapai pada tekanan yang lebih besar. Dalam kasus interaksi dua nosel, interaksi penggabungan spray yang seragam dihasilkan pada jarak yang lebih pendek dari ujung nosel pada tekanan lebih tinggi. Hasil eksperimental dan simulasi menunjukan bahwa efektiitas pemadaman kebakaran pool fire bergantung pada posisi nosel, jumlah nosel, momentum yang diberikan. Sebuah teknik pengukuran yang sederhana telah dikembangkan dalam pekerjaan ini.
Abstract Popularity of water mist is rising for a variety of applications, especially in the field of fire protection and cooling surface fuel. This study focuses to experimental and modeling of the characteristics and water mist fire suppression for pool fire of a nozlle and the interaction of two nozzle variations of a defined distance. Full-cone nozzle is operated at a pressure that varies with the volume average droplet diameter of 110 um is expected. Characteristics of a water spray mist is defined by using gray level in certain areas. Measurements showed that the length of the diameter of spray or a larger coverage area is achieved at greater pressure. In the case of two-nozzle interaction, the interaction of a uniform pattern resulting in a shorter distance from the nozzle tip at higher pressure. Experimental and simulation results show that effectiveness pool fire suppression depends on the nozzle, number of nozzle, the momentum is given. A simple measurement technique has been developed in this work.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yandri Ade Putra
Abstrak :

ABSTRAK

Pompa torak manual (pompa tangan) banyak dipergunakan pada masyarakat golongan menengah ke bawah, karena harganya paling dan pengoperasiannya tidak membutuhkan tenaga listrik sebagai penggerak, hanya memakai tenaga manusia, tetapi daya hisap pompa kurang dari 10 m dan aliran airnya bersifat diskoutiniu. Sedangkan pompa sentrifiigal yang mempergunakan sistem jet (jet pump) yang memiliki aliran kontiniu bisa dipergunakan untuk memompa air dari sisi hisap yang dalam (lebih dari 10 m kolom air / 1 atm), hanya saja harga dari jet pump cukup mahal.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka konstruksi dari pompa tangan dimodifikasi terutama bagian tabung silinder dan ruang kepala pompa sehingga panjang langkah dari pompa juga bertambah. Hal ini akan meningkatkan kapasitas pompa tangan. Sedangkan bagian lain dari pompa tidak mengalami perubahan. Modifikasi ini tidak mengubah dimensi keseluruhan dari pompa.

Pompa hasil modifikasi ini kemudian digabungkan dengan sebuah eduktor, yang menyebabkan terjadi sistem jet pada bagian tekan (keluaran) pompa tangan. Perbedaan tekanan akibat sistem jet pada eduktor ini diharapkan bisa menghisap air. Pengabungan ini pada percobaan bisa menghisap air dari kedalaman lebih dari 10 meter (kurang lebih 10,3 meter) kolom air.

Walaupun secara keseluruhan penggabungan pompa tangan dengan sebuah eduktor pada sisi tekan dari pompa berhasil meningkatkan daya hisap pompa (secara teoritis bisa menghisap fluida pada kedalaman lebih 10 meter kolom air), tetapi sistem jet yang dihasilkan eduktor kurang cocok digabungkan dengan pompa tangan (pompa torak pada umumnya).
1997
S36192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Putra Prasetya
Abstrak :
Burner merupakan bagian dari proses gasifikasi yang bertujuan untuk menyalakan api dengan mencampurkan bahan bakar dengan oksidator. Burner yang ada saat ini tidak optimal dalam membakar bahan bakar, rasio antara udara-bahan bakar tidak dalam kondisi optimum. Hal ini disebabkan proses pencampuran udara dan bahan bakar hanya mengandalkan udara dari atmosfer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain ijektor sehingga rasio udara dan bahan bakar dalam nilai optimum tanpa menggunakan blower udara tambahan. Penelitian ini dilakukan oleh aliran dingin simulasi menggunakan CFD (computational fluid dynamic) software.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Setiawan
Abstrak :
Massa partikel ringan merupakan massa yang mudah untuk dialirkan dengan udara yang kompresibel melalui sebuah nosel. Penghantaran massa partikel ringan dapat diaplikasikan kedalam banyak hal, salah satunya ialah vaksinasi dalam hal kesehatan. Proses vaksinasi dengan udara kompresibel membutuhkan kecepatan udara yang besar, sehingga pada penelitian ini menggunakan konsep nosel yang ditemukan oleh Carl de Laval. Carl de Laval menemukan nosel yang memiliki dua bagian, yaitu converging dan diverging. Penemuan nosel ini sangat membantu proses penghantaran massa partikel ringan dalam visualisasi aliran udara yang kompresibel. Saat masa partikel ringan keluar melalui nosel, akan terjadi penurunan kecepatan yang signifikan dan penyebaran massa partikel ringan, sehingga jarak tembak jarak output nosel dengan objek memiliki pengaruh besar terhadap hasil persebaran dan gaya tekan dari massa partikel ringan. ...... Light particle mass is an easy mass to flow with compressible air through a nozzle. Delivery of light particles mass can be applied on many things, such as vaccination for health service. The process of vaccination using compressible air requires a great air velocity, so in this study using the nozzle concept found by Carl de Laval. Carl de Laval found a nozzle that has two parts, which are converging and diverging. This discovery greatly facilitates the process of mass particle delivery in the visualization of compressible airflow. When the light particle mass out through the nozzle, there will be a significant decrease in velocity and the spreading of the mass of the light particles, so the shooting range distance between the nozzle output and object has a major influence on spreading and thrust force from light particle mass.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Putra Santoso
Abstrak :
Kemampuan Gene gun untuk menghantarkan massa partikel ke dalam sel dimanfaatkan untuk vaksinasi DNA pada mamalia. Nosel merupakan bagian terpenting pada Genegun karena membantu mengarahkan arah tembak dan menaikan kecepatan penghantaran massa partikel. Pada penelitian ini dikembangkan nosel, converging-diverging dengan ukuran diameter output nosel diverging 4 mm. Untuk mengetahui kemampuan nosel dalam menghantarkan massa partikel, digunakan agar dengan beberapa konsentrasi. Agar yang divariasikan menjadi 3 jenis konsentrasi yaitu 0.1285, 1.0432, dan 1.028 g/ml. Untuk massa partikel digunakan aluminium berukuran 0.5 mm. Berdasarkan percobaan, agar dengan konsentrasi 1.028 memiliki nilai viskositas mendekati dengan kulit mamalia. Dengan tekanan awal 6 x 105 kg/m.s2 dan jarak tembak 0.03 m pada nilai 0.0008 m atau sekitar 8 mm. Pengembangan nosel sangat penting untuk pengembangan Gene gun sebagai sistem penghantaran vaksin DNA. ...... The ability of Gene gun to deliver mass of particles into cells is used for DNA vaccination in mammals. The nozzle is the most important part of Gene gun as it helps to direct the shooting direction and increases the mass delivery speed of the particles. In this study, the type of nozzle used converging diverging with the diameter of 4 mm diverging nozzle output. To determine the ability of the nozzle in delivering the mass of particles, it used 3 types of concentrations of 0.1285, 1.0432, and 1.028 g ml. Mass of particles used aluminum with 0.5 mm in size. Based on the experiment, the concentration of 1,028 has a viscosity value close to the skin of mammals. With an initial pressure of 6 x 105 kg m.s2 and a firing range of 0.03 m at a value of 0.0008 m or about 8 mm. Nozzle development is essential for the development of Gene gun as a DNA vaccine delivery system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>