Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deni Fazri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengaruh self-regulated learning siswa atlet terhadap performa non akademik di Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah siswa atlet yang bersekolah di SKO Ragunan DKI Jakarta yang berjumlah 43 siswa. Penelitian ini menggunakan alat ukur The Self- Regulated Learning yang disusun oleh Toering dkk. (2011) untuk mengukur selfregulated learning yang terdiri dari 6 dimensi, planning, self-monitoring, effort, selfefficay, evaluation, dan reflection. Selain itu, penelitian ini menggunakan Sport Success Scale (SSS) untuk mengukur performa non akademik olahraga pada siswa atlet yang disusun oleh Mousavi dan VaezMousavi (2015). Hasil utama dari analisis regresi linear dalam penelitian ini (F = 51.75, p < 0,05) dengan R² = 0,558 yang berarti terdapat pengaruh self-regulated learning terhadap performa non akademik sebesar 55,8%. Berdasarkan hasil analisis tersebut bahwa terdapat pengaruh self-regulated learning yang signifikan terhadap performa non akademik, sehingga hipotesis alternatif dalam penelitian ini diterima.

This study aims to examine the effect of student athlete self-regulated learning on nonacademic performance at the Ragunan Special School for Athletes, DKI Jakarta. The participants of this study were student athletes who attended SKO Ragunan DKI Jakarta, totaling 43 students. This study uses a measuring instrument The Self-Regulated Learning compiled by Toering et al (2011) to measure self-regulated learning which consists of 6 dimensions, planning, self-monitoring, effort, self-efficacy, evaluation, and reflection. In addition, this study uses the Sport Success Scale (SSS) to measure non-academic sports performance in student athletes compiled by Mousavi and VaezMousavi (2015). The main result of linear regression analysis in this study (F = 51.75, p <0.05) with R² = 0,558 which means that there is an effect of self-regulated learning on non-academic performance of 55.8%. Based on the results of the analysis that there is a significant effect of self-regulated learning on non-academic performance, so the alternative hypothesis in this study is accepted."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusar Sagara
"ABSTRAK
Studi ini meneliti hukum dan peraturan yang membentuk dasar hukum tata kelola universitas negeri dan implikasinya bagi otonomi akademik dan non-akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban terhadap kebijakan dan praktik tata kelola akademik dan non-akademik dan menemukan dukungan alternatif dari konsep dan praktik manajemen universitas dari studi hukum dan peraturan tentang pendidikan tinggi dan undang-undang tentang keuangan negara. Analisis data menggunakan kualitatif dengan mempelajari konsep ideal (sesuai dengan regulasi, observasi dan dokumentasi). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tata kelola perguruan tinggi negeri dalam konteks otonomi akademik, masih terlalu didominasi oleh pemerintah. Dalam otonomi non-akademik juga belum sepenuhnya dilaksanakan seperti struktur organisasi, kepegawaian, keuangan, dan kerjasama internasional.

ABSTRACT
This study examines the laws and regulations that form the legal basis of governance of state universities and their implications for academic and non-academic autonomy. The purpose of this study is to find answers to policies and practices of academic and non-academic governance and find alternative support of university management concepts and practices from the study of laws and regulations on higher education and legislation on state finance. Data analysis is using qualitative by studying the ideal concept (according to regulation, observation and documentation). The results of this study conclude that the governance of state universities in the context of academic autonomy is still too dominated by the government. In non-academic autonomy is also not yet fully implemented such as organizational structure, staffing, finance, and international cooperation.
"
Jakarta: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2019
657 ATB 12:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Almasyanira Fathia
"Skripsi ini membahas mengenai analisis resiliensi mahasiswa penyintas perundungan berdasarkan prestasi akademik dan non akademik dengan studi deskriptif mahasiswa alumni SMAN X, Jakarta Selatan, dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif yang dirasakan oleh mereka yang menjadi korban perundungan, dimana dampak negatif ini dapat membuat mereka mengalami gangguan dalam keberfungsian sosialnya. Namun, terdapat pula korban perundungan yang tidak terdampak atau bahkan terdampak secara positif dari peristiwa perundungan tersebut. Hal ini lah yang terjadi apabila korban sudah menjadi resilien, dimana untuk menjadi resilien, individu membutuhkan sumber dan faktor resiliensi. Oleh karena itu, secara umum, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan resiliensi antara korban yang terdampak secara negatif dan korban yang terdampak secara positif, kemudian dikaitkan dengan prestasi akademik dan non akademik yang mereka miliki pada saat berada di bangku SMA (saat mengalami perundungan) dan pada saat ini di perguruan tinggi (pasca mengalami perundungan). Penelitian berlangsung dari September 2021 hingga Juni 2022 dan dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tujuan menggambarkan situasi sosial secara spesifik menggunakan kata-kata. Informan utama dari penelitian ini adalah empat (4) orang mahasiswa yang merupakan alumni dari SMAN X dan pernah menjadi korban perundungan di masa SMA. SMAN X merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Jakarta selatan yang paling terkenal akan kasus perundungannya. Adapun empat (4) orang informan ini dipilih menggunakan teknik purposive dan snowball sampling, menggunakan kriteria yang sejalan dengan tujuan dari penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa peristiwa perundungan yang dialami informan tidak memberikan dampak negatif yang signifikan, melihat sebagian besar informan tetap memiliki prestasi akademik dan non akademik yang baik pada saat berada di bangku SMA dan pada saat ini di perguruan tinggi. Hal ini merupakan dampak dari banyaknya sumber dan faktor resiliensi yang mereka miliki. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa seorang korban perundungan tetap dapat memiliki prestasi yang baik apabila mereka memiliki resiliensi yang baik.

This thesis discusses the resilience analysis of the resilience of bullying survivor student based on their academic and non-academic achievements with a descriptive study of alumni student of SMAN X in South Jakarta, from the Social Welfare discipline. This research is based on a bullying incident that causes a lot of negative impacts, especially for those who became the victims. In the end, these negative impacts can interfere them in achieving social functioning. However, there are also bullying victims who are not affected or even positively affected by the bullying incident. This condition happens when the victim has become resilient, whereas to be resilient, the victim needs sources and factors of resilience. This research aims to observe the difference in terms of resilience between the victims who are negatively affected and the victims who are positively affected, then linked them with their academic and non-academic achievements that they had when they were in high school (when they were bullied) and currently in college (after being bullied). This research takes place from September 2021 until June 2022 and categorized as qualitative research with a descriptive approach with the aim of describing a social situation using words. The main informant of this research consists of four (4) alumni of SMAN X whose experienced a bullying incident back in high school. SMAN X is one of the most popular senior high schools in South Jakarta with its bullying incidents. These four (4) informants were selected using purposive and snowball sampling techniques, using the criteria that fits the objectives of this research. The result of this research shows that the bullying incident experienced by the informants did not have a significant negative impact, seeing that most of them still had good academic and non-academic achievements, both when they were in high school and currently in college. This is caused by the large number of sources and factors of resilience that they have. It can be concluded that a victim of bullying can still have a great achievement if they have a good resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Branarum Ripah
"Salah satu cara orang tua berinvestasi pada pendidikan anak adalah dengan memberikan alokasi pendidikan. Tidak hanya alokasi pendidikan yang berkaitan dengan akademik, alokasi di luar akademik juga ikut berperan penting pada kelangsungan sekolah anak. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 4 dan 5 serta model regresi probit untuk melihat bagaimana jenis alokasi pendidikan berpengaruh pada keberlanjutan sekolah menengah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jenis alokasi pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan secara positif pada kemungkinan anak melanjutkan sekolah menengah di tingkatan yang berbeda. Alokasi akademik yang terdiri dari pengeluaran untuk pendaftaran, SPP, perlengkapan sekolah, dan kursus lebih berpengaruh pada kelanjutan sekolah SMP sederajat, sedangkan alokasi non akademik yang terdiri dari pengeluaran untuk transportasi dan uang saku anak lebih berpengaruh pada kelanjutan sekolah SMA sederajat. Selain itu, penelitian ini juga melihat bahwa bantuan sekolah belum dapat menjamin keberlanjutan sekolah menengah di semua tingkatan.

One way for parents to invest in their children's education is by providing education allocations. Not only educational allocations related to academic but non-academic allocations also play an essential role in the continuity of children's schools. This study uses data from IFLS 4 and 5 and a probit regression model to see how the type of education allocation affects the continuity of children's secondary schools. This study found that the type of education allocation had a significant positive effect on the likelihood of children continuing secondary school at different levels. Academic allocations consisting of expenditures for registration, tuition fees, school supplies, and courses have more effect on the continuation of junior high school, meanwhile non-academic allocations consisting of expenses for transportation and children's pocket money have more effect on the continuation of senior high school. In addition, this study also sees that school assistance does not guarantee the continuity of secondary school at all levels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Abram Marulitua
"Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH) merupakan sebuah status yang diberikan dari pemerintah bagi perguruan tinggi. PTN-BH memiliki otonomi di bidang akademik dan non akademik. Hak otonomi ini diberikan pemerintah dengan tujuan untuk menghasilkan pendidikan tinggi yang bermutu. Otonomi di bidang akademik adalah kebebasan PTN-BH dalam mengatur secara penuh cara mereka menyelanggarakan kegiatan tri-dharma. Kegiatan non-akademik merupakan kebebasan dari PTN-BH dalam mengatur struktur organisasi, mencari pendapatan, dll. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai perlakuan PBB kepada tanah dari PTN-BH yang dilihat dari sisi pemanfaatan tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode kualitatif. Penelitian ini membahas dari undang-undang yang berlaku, jurnal, serta wawancara mendalam dengan beberapa pihak yang pendapatnya dapat membantu pembahasan ini. Hasil penelitian ini adalah peraturan yang mengatur mengenai pengenaa PBB kepada tanah PTN-BH masih kurang spesifik. Peraturan yang menjadi payung besar saat ini adalah UU PDRD pasal 77 ayat (3). Belum adanya nomenklatur yang tepat apa itu badan hukum PTN-BH. Kebebasan dalam mencari pendapatan ini yang dapat mengindikasikannya pengenaan PBB kepada PTN-BH. PTN-BH bukan lagi merupakan PTN murni karena asset nya milik PTN-BH sendiri dan dapat mencari pendapatannya sendiri tetapi juga bukan PTS karena PTN-BH masih diatur didalam peraturan perundang-undangan. Posisi PTN-BH ini menjadi berada ditengah-tengah dan ketidakpastian pula melihat adanya kasus pengenaan PBB kepada  PTN-BH. Perlakuan PBB di negara lain juga tidak berbeda dengan peraturan yang ada di Indonesia tetapi cukup sulit jika dibandingkan lebih dalam karena hukum di tiap-tiap negara berbeda-beda begitu pun dengan jenis badan pendidikan di tiap-tiap negara seperti di Indonesia terdapat PTN satker, PTN-BH, dan PTS. Secara ideal badan pendidikan terutama badan pendidikan publik tidak dikenakan PBB atas tanah maupun bangunan walaupun demikian masih kurangnya peraturan yang lebih spesifik terlebih karena adanya otonomi dari PTN-BH untuk dapat memanfaatkan tanah miliki negara termasuk mencari pendapatan.

Legal Entity Higher Education (PTN-BH) is a status granted by the government to universities. PTN-BH has the autonomy on the academic and non-academic fields. The autonomy right is granted by the government with the aim of producing quality higher education. Autonomy in the academic field is the freedom of PTN-BH in fully regulating the way they organize tri-dharma activities. Non-academic activities are PTN-BH autorithy in regulating the organizational structure, looking for income, etc. This study aims to discuss the land and building tax treatment of land from PTN-BH in terms of land use. This study uses a post-positivist approach with qualitative methods. This study discusses the applicable laws, journals, and in-depth interviews with several parties whose opinions can contributed in this discussion. The results of this study are the regulations governing the imposition of PBB on PTN-BH land are still lacking in specifics. The regulation that is currently the big umbrella is the PDRD Law article 77 paragraph (3). The absence of a proper nomenclature is a legal entity PTN-BH. This freedom of finding income can indicate the imposition of PBB on PTN-BH. PTN-BH is no longer a purely PTN because its assets belong to PTN-BH itself and can seek their own income but also not PTS because PTN-BH is still regulated in the legislation. The position of PTN-BH is in the middle and uncertainty also sees the case of the imposition of PBB on PTN-BH. The treatment of the United Nations in other countries is also no different from the existing regulations in Indonesia, but it is quite difficult if it is compared more deeply because the laws in each country are different and so is the type of educational body in each country such as in Indonesia, there are PTN satker, PTN -BH, and PTS. Ideally educational institutions, especially public education bodies, are not subject to the UN on land or buildings, although there is still a lack of more specific regulations, especially because of the autonomy of PTN-BH to be able to utilize state owned land, including income generation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library