Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Suryo Kusumanto
"ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta, yaitu di Taman Prasasti (TP), Musium Wayang (MW) dan Gereja Sion (GS). Nisan kubur yang diteliti berjumlah 57 buah. Pengamatan terhadap nisan kubur meughasilkan 2 macam atribut, yaitu atribut kuat (essential attributes) dan atribut lemah (inessential attributes). Setiap atribut kuat masih memiliki lagi bermacam-macam variasi motif hias den penggambaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada atribut kuat nisan kubur selama kurun waktu abad 17 -18 M. Metode yang digunakan adalah metode seriasi frekwensi (frequency serietion). Metode ini mempunyai asumsi dasar yaitu frekwensi setiap tipe artefak atau mode meugikuti satu bentuk yang sudah dapat diduga, dimulai dari pencipta_an (frekwensi minimal), disukai (frekwensi maksimal) dan akhirnya tidak disukai lagi (frekwensi minimal). Berdasarkan urutan frekwensi inilah dapat dibuat diagram kurve yang dikenal dengan sebutan 'kurva kapal perang' (battleship shaped curves). Ada 7 atribut kuat yang digunakan sebagai penentu perubahan yaitu : bingkai nisan, bingkai lambang, perisai, sulur daun, helmet, baju ziarah dan gelang besi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12047
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sanapang, Agustinus Solus
"Penelitian dilakukan terhadap nisan-nisan Belanda dari abad ke-17-20 di Museum Taman Prasasti dan gereja Sion Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukan adanya empat tanda kematian dalam nisan kubur Belanda abad ke-17-20 M Yaitu simbol death's, simbol cherub, ikon urn, dan ikon willow. Tanda kematian ini ada yang dipahatkan secara 2 dimensi atau tiga dimensi Simbol death's head merupakan tanda kematian yang paling awal dipakai, kemudian simbol cherub , ikon urn, dan ikon willow.. Kecendrungan ini nampaknya sesuai dengan kronologis pemakaian tanda kematian di kalngan masyarakat Eropa pada saat itu.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa simbol cherub merukan tanda kematian yang paling lama digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11994
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library