Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alya Erika Rahma
"Gedung B Galeri Nasional Indonesia adalah salah satu bangunan kolonial yang terletak di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Gedung B GNI sendiri sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2005, namun dalam peraturan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik bagaimana latar sejarah serta nilai penting yang terdapat pada Gedung B GNI. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apa nilai penting yang terdapat pada Gedung B GNI, serta apa nilai penting Gedung B GNI menurut persepsi masyarakat yang menyebabkan Gedung tersebut layak ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya?”. Penelitian ini menggunakan metode arkeologi yang terdiri dari tiga tahap yaitu pengumpulan data dengan melakukan studi kepustakaan, wawancara, dan menyebarkan kuesioner, pengolahan data dilakukan dengan metode analisis deskriptif, dan kemudian penyimpulan data yaitu tahapan terakhir untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil analisis nilai penting pada Gedung B GNI menunjukkan bahwa bangunan tersebut memiliki aspek nilai penting yang berupa nilai penting sejarah, pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan.

Gedung B National Gallery of Indonesia is one of the colonial buildings located on Jalan Medan Merdeka, Central Jakarta. Gedung B GNI itself has been designated as a Cultural Heritage building as stated in the Regulation of the Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata in 2005, but the regulation does not specifically mention the historical background and important values contained in Gedung B GNI. Based on this explanation, the problem in this study is "What are the important values contained in Gedung B GNI, as well as what are the important values of Gedung B GNI according to the public's perception that causes the building to be designated as a Cultural Conservation building?". This research was carried out using the archaeological method which consisted of three stages, namely data collection by conducting literature studies, interview, and distributing questionnaires, data processing was carried out using descriptive analysis methods, and then data inference, namely the last stage to answer research problems. The results of the analysis of significant values in Gedung B GNI show that the building has important value aspects in the form of important historical, knowledge, educational and cultural values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Alauddin Arrisaputra
"Bangunan Landhuis Tjililitan merupakan salah satu peninggalan rumah Landhuis peninggalan Kolonial Belanda yang telah didirikan sejak abad ke-18. Kondisi bangunan Landhuis Tjililitan saat ini tidak terawat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai penting yang terdapat pada bangunan Rumah Besar Cililitan (Landhuis Tjililitan) dan menjelaskan upaya pelindungan cagar budaya yang dapat dilakukan terhadap bangunan Landhuis Tjililitan. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada penelitian cagar budaya yang dikemukakan oleh Pearson dan Sullivan (1995) dengan penyesuaian dengan tidak melakukan analisis perbandingan. Hasil dari penelitian ini adalah bangunan Landhuis Tjililitan memiliki beberapa nilai penting antara lain nilai sejarah, nilai pendidikan, nilai ilmu pengetahuan, dan nilai kebudayaan. Nilai penting yang terkandung dapat menjadi dasar pertimbangan bagi penetapan bangunan Landhuis Tjililitan sebagai cagar budaya. Kemudian, penelitian ini juga mengemukakan upaya-upaya pelindungan cagar budaya yang dapat dilakukan terhadap banguna Landhuis Tjililitan

The Landhuis Tjililitan building is one of the remains of the Dutch Colonial Landhuis house which was founded in the 18th century. The current condition of the Landhuis Tjililitan building is not maintained. Therefore, the purpose of this study is to identify the significant values contained in the Landhuis Tjililitan building and explain the efforts to protect cultural heritage that can be carried out for the Landhuis Tjililitan building. The research method used refers to the cultural heritage research proposed by Pearson and Sullivan (1995) with adjustments by not carrying out a comparative analysis. The results of this study are that the Tjililitan Landhuis building has several significant values including historical values, educational values, scientific values, and cultural values. The significant values contained can be the basis for consideration for the designation of the Landhuis Tjililitan building as a cultural heritage. Then, this study also suggests efforts to protect cultural heritage that can be carried out on the Tjililitan Landhuis building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Dewi Lestari
"SMPN 5 Jakarta merupakan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah pada masa Hindia Belanda. Bangunan SMPN 5 Jakarta belum ditetapkan sebagai cagar budaya dan perlu dilakukan kajian berkaitan dengan gaya bangunan serta nilai penting pada bangunanya. Penelitian bangunan SMPN 5 Jakarta dilakukan karena lokasi bangunan terletak di pusat Jakarta dan berada di antara bangunan Cagar Budaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap bangunan SMPN 5 Jakarta agar tetap terjaga eksistensi dan kelestarian bangunanya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, membahas gaya bangunan yang diterapkan pada bangunan SMPN 5 Jakarta dan nilai penting yang terkandung dalam bangunannya. Penelitian ini menggunakan tujuh tahapan pada metode yang dikemukakan oleh Pearson dan Sullivan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bangunan SMPN 5 Jakarta merupakan bangunan yang berdiri pada awal abad ke-20 dengan menerapkan beberapa gaya bangunan dengan gaya bangunan yang paling dominan, yaitu Gaya Art Deco dan Gaya Vernakular. Hasil analisis nilai penting bangunan mencakup nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan. Hasil dari analisisnya membantu dalam memberikan pertimbangan dalam penetapan bangunan SMPN 5 Jakarta sebagai bangunan Cagar Budaya.

SMPN 5 Jakarta is a Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) or secondary school during the Dutch East Indies period. The building of SMPN 5 Jakarta has not been designated as a cultural heritage site and requires further study regarding its building style and significant values. Research on the SMPN 5 Jakarta building was conducted because its location is in the center of Jakarta and is situated among cultural heritage buildings. Therefore, it is necessary to carry out research on the SMPN 5 Jakarta building to maintain its existence and preservation. The issues addressed in this study include the building style applied to the SMPN 5 Jakarta building and the significant values contained within it. This research uses seven stages of the method proposed by Pearson and Sullivan. The results of the research show that the SMPN 5 Jakarta building was built in the early 20th century, incorporating several building styles with Art Deco and Vernacular styles being the most dominant. The results of the analysis of the building's significance values ​​include significance for history, science, education, and culture. The results of the analysis help in considering the designation of the SMPN 5 Jakarta building as a Cultural Heritage Site."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library