Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Hanafiyanti Ahmad
Abstrak :
Proses penjadwalan kuliah merupakan proses yang cukup rumit karena komponen-komponen yang dijadwalkan saling berkaitan dan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Biasanya penjadwalan mata kuliah dilakukan secara manual. Namun prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama, dan penyesuaian kendala yang cukup sulit. Beberapa metode penyelesaian penjadwalan yang telah digunakan yaitu Algoritma Genetik, Algoritma Tabu Search dan gabungan dari keduanya yaitu Algoritma Hybrid Genetic-Tabu Search. Dalam penelitian ini akan dicari hasil perbandingan Algoritma Tabu Search dan Algoritma Hybrid Genetic-Tabu Search dalam penyelesaian masalah penjadwalan mata kuliah. Data yang digunakan berupa data dummy. Berdasarkan hasil simulasi, Algoritma Hybrid Genetic-Tabu Search memiliki konvergensi menuju solusi optimal lebih cepat dengan memberikan nilai fitness yang lebih baik dibandingkan dengan Algoritma Tabu Search dalam menyelesaikan masalah penjadwalan kuliah. ......The course scheduling process is a fairly complicated process because the components scheduled are related and have different conditions. Usually the scheduling of courses is done manually. But the process will take a long time, and the adjustment of obstacles is quite difficult. Several scheduling settlement methods that have been used are Genetic Algorithm, Tabu Search Algorithm and a combination of the two, Hybrid Genetic-Tabu Search Algorithm. In this study, the results of the comparison of Tabu Search Algorithm and Hybrid Genetic-Tabu Search Algorithm in solving the problem of scheduling courses. The data used in simulation is dummy data. Based on the simulation results, Hybrid Genetic-Tabu Search Algorithm has convergence to an optimal solution faster by providing better fitness values compared to Tabu Search Algorithm in solving university course scheduling problems.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Amalia
Abstrak :
Container loading menjadi inti permasalahan dari aktivitas logistik. Hal ini terjadi karena banyaknya ruang sisa pada kontainer yang tidak termanfaatkan akibat ketidaksesuaian perbandingan dimensi barang yang akan dimuat dengan dimensi kontainer. Kerugian yang ditimbulkan adalah cost untuk sewa kontainer akan bertambah juga kelelahan yang dialami helper. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan yang baik agar penyusunan barang dalam kontainer dapat lebih optimal. Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan metode algoritma genetika. Dimana prosesnya diawali dengan pembangkitan populasi awal, setelah itu dilakukan crossover dan mutasi, sebelum akhirnya dihitung nilai fitnessnya untuk kemudian dilakukan seleksi terhadap nilai fitness terbaik yang nantinya akan dijadikan sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Dari hasil pengujian didapat parameter nilai terbaik yang akan mempengaruhi solusi, yakni ukuran populasi sebesar 100, nilai crossover rate sebesar 0,7, nilai mutation rate sebesar 0,3, dan ukuran generasi sebesar 50. Dari parameter yang telah didapatkan diperoleh nilai fitness terbaik sebesar 48,82. Kemudian nilai fitness ini divisualisasikan kedalam pola susunan barang yang optimal untuk digunakan sebagai solusi dari penyusunan barang di dalam kontainer. ......The container loading is the major issues of logistics activity. This is because of the large amount of space left in the unused container as a result of the misalignment of the dimensions of goods that would be loaded with container dimensions. The loss are container rental cost will increase and fatigue experienced by helper. Therefore, a good arrangement is needed for more optimum. The matter can be solved using a genetic algorithm method. That process starts with initialization of the population, after it crossover and mutation, and then calculate the fitness value to use it for selection to get best fitness value that eventually becomes the solution for this problem. According to the tests, the best parameters, which will affect the solution, a population size is 100, a crossover rate is 0,7, a mutation rate is 0,3, and a generation size is 50. From the parameters obtained, the best fitness crose is 48,82. The final step, the value of this fitness is visualized into the optimal pattern arrangement of goods to be used as a solution for the container loading problem.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library