Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Akmal Ath Thariq
"Literasi digital sebagai suatu kemampuan yang harus dimiliki seseorang pada era digital ini menemukan hambatannya untuk berkembang pada komunitas pesantren. Dilihat pada sejumlah studi, hambatan tersebut disebabkan oleh nilai yang dimiliki dan fasilitas yang belum dapat mengakomodasi perangkat-perangkat digital di suatu komunitas atau lembaga. Penulis setuju dengan faktor-faktor tersebut namun terdapat satu pembahasan spesifik dari faktor tersebut yang belum mendapatkan perhatian, yaitu nilai dan norma yang dimiliki oleh pesantren. Peraturan sekolah yang menjadi cerminan nilai dan norma pesantren masih membatasi akses para santri terhadap teknologi informasi dengan ketat, bahkan di pesantren yang termasuk ke dalam kategori pesantren modern. Kendati sebuah pesantren tidak memiliki nilai sebagai institusi Islam yang menganggap aktivitas digital sebagai hal yang menyalahi nilai-nilai keislaman secara keseluruhan, nilai dan norma pesantren membatasi akses terhadap teknologi digital sehingga dapat menghambat literasi digital para santri. Penelitian ini menjelaskan bagaimana nilai dan norma pesantren yang menghambat santri dalam meningkatkan literasi digitalnya dan menggunakan metode kualitatif dengan metode wawancara mendalam sebagai pengumpulan datanya. Penelitian ini menemukan bahwa teknologi digital dapat mengganggu proses sosialisasi dan internalisasi norma di pesantren sehingga akses terhadap teknologi digital dibatasi dan karenanya dapat menghambat literasi digital para santri pada tingkat tertentu.

Digital literacy as an ability that a person must have in this digital era finds obstacles to developing in Islamic boarding school communities. Judging from a number of studies, these obstacles are caused by the value and facilities that cannot accommodate digital devices in a community or institution. The author agrees with these factors, but there is one specific discussion of these factors that has not received attention, namely the values and norms of islamic boarding school. School regulations, which reflect Islamic boarding school values and norms, still strictly limit students' access to information technology, even in Islamic boarding schools that fall into the modern Islamic boarding school category. Even though an Islamic boarding school has no value as an Islamic institution which considers digital activities as something that violates Islamic values as a whole, Islamic boarding school values and norms limit access to digital technology so that it can hinder the digital literacy of students. This research explain how Islamic boarding school values and norms hinder students from improving their digital literacy and use qualitative methods with in-depth interviews as data collection. This research found that digital technology can disrupt the process of socialization and internalization of norms in Islamic boarding schools so that access to digital technology is limited and therefore can hinder the digital literacy of students at a certain level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Dwi Putri
"Studi ini menggambarkan makna perkawinan oleh informan remaja perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah. Menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, untuk melihat konstruksi nilai dan norma melalui proses sosialisasi dari significant others kepada remaja perempuan. Makna perkawinan bagi informan sudah menikah yakni membuat hidup menjadi bahagia, telah dapat memiliki anak, dan membuat hidup lebih mandiri. Sedangkan makna perkawinan bagi informan belum menikah yakni dapat memiliki keturunan, perkawinan dianggap sakral dan merupakan ibadah, pelegalan hubungan seks, tempat penyaluran kasih sayang, dan dapat membangun keluarga harmonis. Makna perkawinan yang dikonstruksikan pada informan belum menikah dan sudah menikah berbeda. Makna perkawinan pada informan sudah menikah merupakan penggabungan makna normatif dan hasil pengalaman subjektif. Sedangkan Informan belum menikah, dihasilkan melalui proses internalisasi dari significant others melalui interaksi dan sosialisasi.

This study describes the meaning of marriage by informants adolescent women are married and unmarried. Using symbolic interactionism approach, to see the construction of values and norms through the socialization process of women's significant others to adolescents. The meaning of marriage from married informant that make life happier, have been able to have children, and make life more independently. While, the meaning of marriage for unmarried informants that can have children, marriage is considered sacred and was worship, legalized sex, the distribution affection, and can build a harmonious family. The meaning of marriage which is constructed on the married and married informant is different. Meaning of marriage on married informant which is combination of normative meaning and subjective experience. While, for unmarried informants, the meaning is produced through a process of internalization of significant others through interaction and socialization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Anyelir Putri
"Artikel ini mengkaji gejala interaksi sosial antara guru dan murid dengan ldquo;kesulitan belajar spesifik rdquo; KBS seperti murid-murid autis, ADHD, dan disleksia di sekolah khusus. Tujuannya untuk menyingkap fungsi interaksi sosial guru dan murid KBS sebagai pembelajaran nilai dan norma penuntun tindakan sosial. Topik ini belum dibahas dalam studi-studi terdahulu yang memusatkan analisisnya pada masalah psikologis murid KBS, antara lain masalah kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah umum, pelabelan negatif oleh guru dan teman, perkembangan perilaku, dan ketergantungan murid pada guru. Dengan mengggunakan konsep-konsep fungsi sosial sekolah Meyer , tindakan komunikatif Habermas , dan interaksionisme simbolik Blumer , fungsi interaksi sosial guru dan murid sebagai pembelajaran nilai dan norma sosial diungkapkan melalui studi kasus kualitatif di Sekolah Pantara, sebuah sekolah khusus di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi sosial guru dan murid KBS di Sekolah Pantara merupakan proses pembelajaran nilai-nilai kesantunan, kepekaan, tanggungjawab, dan kemandirian yang terkandung dalam kurikulum tersembunyi. Penelitian menyimpulkan interaksi simbolik antara guru dan murid KBS di kelas intervensi dini di Sekolah Pantara sampai batas tertentu meningkatkan kemampuan sosial murid KBS.

This article examined the phenomenon of social interaction between teachers and students with ldquo specific learning difficulties rdquo SLD , namely autism, ADHD, and dyslexia at the special school. It uncovered the function of that social interaction as a learning process of social values and norms which guide the social actions. This subject has not yet studied properly since the previous researches mainly examined the psychological aspect of students with SLD, such as the difficulties they faced in regular school, negative labelling gave them by teachers and classmates, their behaviour development, and their depencency to the teachers. Using an analytical framework linked the concepts of school social function Meyer , of communicative action Habermas , and of symbolic interactonism Blumer , the function of social interaction between teachers and students with SLD as a learning process of social values and norms examined through a qualitative case study on Sekolah Pantara, a special school at South Jakarta. The research pointed out that social interaction between teachers dan students with SLD at Sekolah Pantara is a learning process of social values namely politeness, sensitifity, responsibility, and independency included in a hidden curriculum. This research concluded simbolic interaction between the teachers and the student with SLD in the early intervention class at Sekolah Pantara, to some extent, increased the social abilities of the student with SLD."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library