Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tutut Meta Sari
Abstrak :
Peran penting pekerja rumah tangga (PRT) terhadap kehidupan sosial masyarakat dan ekonomi negara masih kurang mendapat apresiasi dari pemerintah. Mereka rentan mengalami banyak kasus, seperti kekerasan fisik, verbal, ekonomi, psikis, dan seksual bahkan praktik jual-beli manusia. Kasus-kasus itu terjadi dikarenakan PRT tidak masuk dalam perlindungan UU Ketenagakerjaan sebagai sebuah pekerjaan, sehingga banyak hak-hak PRT yang tidak dipenuhi, seperti mendapat gaji yang layak, batas waktu kerja yang jelas, serta merasa aman di tempat kerja. Kurangnya perhatian pemerintah pada PRT, membuat hidup mereka lekat dengan kemiskinan. Kondisi tersebut disebabkan adanya pemahaman ekonomi mainstream yang malecentered dan economic machine. Ekonomi menjadi tidak manusiawi karena melepaskan pembahasan moralitas dan meminggirkan aktivitas domestik perempuan yang dinilai kurang produktif, sehingga tidak layak diakui sebagai kegiatan ekonomi. Pemahaman itu ditolak oleh ekonomi feminis Nelson dan new objectivity yang menginginkan bentuk ekonomi tanpa bias gender dan lebih manusiawi. Metode kritik feminis digunakan untuk menjelaskan letak bias gender dalam ekonomi mainstream yang menjadi penyebab tidak adanya perlindungan hukum bagi PRT, kemudian menjelaskan kritik ekonomi feminis dan new objectivity Nelson. Kesimpulan yang diperoleh adalah permasalahan PRT dapat diselesaikan dengan new objectivity Nelson yang mendorong pemerintah agar memberikan PRT perlindungan hukum untuk menjamin hak-haknya sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki nilai ekonomi dan nilai tawar. ...... The important role of domestic workers on the social life and the countrys economy is not appreciated. They are susceptible to many cases, such as physical, verbal, economic, psychological and sexual violence and even human trafficking problem. These cases occur because domestic workers are not included in the law protection as a job, so many domestic workers rights are not fulfilled, such as getting a decent salary, a clear work deadline, and feeling safe in the workplace. Lack of government attention to domestic workers, making their lives close to poverty. This condition is due to the understanding of the male-centered mainstream economy and economic machine. The economy becomes inhuman because it releases discussion of morality and marginalizes womens domestic activities that are considered less productive, so that they are not worthy of being recognized as economic activities. That notion was rejected by Nelson's feminist economy and new objectivity who wanted economic without gender bias and more humanity. The feminist critique method is used to explain the location of gender bias in the mainstream economy which is the cause of the lack of legal protection for domestic workers, then explain the criticism of feminist economy and the new objectivity of Nelson. The conclusion is that the problem of domestic workers can be solved by Nelsons new objectivity which encourages the government to provide domestic workers with legal protection to guarantee their rights as jobs that have economic value and bargaining position.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Latifah Yusri
Abstrak :
Skripsi ini menelaah kritis ilmu ekonomi arus utama yang memiliki kecenderungan androsentris. Hal tersebut tampak dari penekanan yang berlebihan pada maskulinitas gaya berekonomi neoklasik. Kualitas maskulin yang hard, rigoris dan formal menjadi parameter objektivitas dan kemapanan ilmu ekonomi sebagai teori sosial. Namun dibangun di atas metafora yang bias atas putusan nilai manusia terhadap kualitas feminin. Hal ini berimplikasi pada kekaburan taksonomi dan devaluasi nilai-nilai kemanusiaan yang justru menjauhkan ilmu ekonomi dari kenyataan ekonomi. Maka dari itu pengayaan metafora melalui perspektif ilmu ekonomi beraliran feminis adalah hal yang urgen untuk dihadirkan bagi ilmu ekonomi yang lebih mumpuni dan kaya dalam memahami fenomena ekonomi. ......This thesis critically examines mainstream economics which has an androcentric tendency. This can be seen from the excessive emphasis on the masculinity of the neoclassical economic model. Masculine qualities that are hard, rigid and formal are the parameters of objectivity and the establishment of economics as a social theory. However, it is built on a biased metaphor of human value judgment on feminine qualities. This has implications for taxonomic obscurity and the devaluation of human values ​​which in fact detachment economics from economic reality. Therefore, the enrichment of metaphor through the perspective of feminist economics is an urgent matter to be presented for economics that is more capable and rich in understanding economic phenomena.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library