Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mawaddatul Khusna Rizqika
Abstrak :
Tesis ini memuat model manajemen kuratorial berdasarkan paradigma museologi baru dengan studi kasus di Museum Nasional. Tesis ini memaparkan aspek-aspek dalam manajemen kuratorial meliputi definisi dan fungsi museum, tugas museum, fungsi sosial, partisipasi masyarakat, definisi koleksi, definisi kurator, pengkajian, pengadaan koleksi, inventarisasi, peminjaman koleksi, penghapusan koleksi, serta pembinaan dan pengawasan. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian dan ketidaksesuaian di antara aspek-aspek tersebut dalam konsep museologi baru, regulasi, dan praktik kuratorial. Berdasarkan hasil kajian tersebut kemudian disusun strategi berupa model manajemen kuratorial dengan menggunakan analisis TOWS dan pengujiannya menggunakan analisis SWOT. Selain itu untuk mendapatkan gambaran praktik kuratorial di museum yang tidak sebesar Museum Nasional, maka dilakukan pengamatan di Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga.
This thesis contains a model of curatorial management based on new museology paradigm with case study at National Museum. This thesis explains aspects of curatorial management, include museum definition and function, museum task, social function, civil society participation, collection definition, curator definition, research, collection acquisition, inventory, collection loan, collection deaccession, and development and supervision. Research result shows that there are compabilities and incompatibilities amongst the aspects of the concept of new museology, regulation, and curatorial practice. Based on the result of the research can be arranged a model of curatorial management use TOWS analysis and be examined use SWOT analysis. Futhermore, to get description about curatorial practice in museum that is not as complex as National Museum, accordingly observation were made at Education and Toys Museum "Kolong Tangga".
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Tampil Chandra Noor
Abstrak :
Tesis ini membahas peran Museum Sandi kepada masyarakat melalui fungsi dan peran museum berupa menumbuhkan pemahaman fungsi dan peran persandian. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian ini mengindentifikasikan bahwa Museum Sandi telah berusaha menyediakan peran itu melalui fungsinya. Namun bagi Museum Sandi tetap perlu melakukan pengembangan dan peningkatan mutu dalam segala aspek. Di era New Museum dan New Museology memberi kesempatan kepada tiap museum, termasuk Museum Sandi untuk secara maksimal mengaktualisasikan semua potensi museum dalam fungsi dan perannya untuk melayani perkembangan masyarakat.
This thesis is discussing the role of Cryptography Museum in the society through its function and role of cryptography that is growing the understanding on cryptography function. The characteristic of this research is analytic descriptive and uses methods of observation, literature study, and interview. The research result identifies that Cryptography Museum has been trying to fulfill the role through its function. However, the Cryptography Museum is still needing the quality development and enhancement on every aspect. The New Museum and New Museology era gives opportunity to every museum, Cryptogram Museum included, to optimally actualize every museumÂ?s potential in its function and role to serve societyÂ?s development.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
RB 00 G 432 p
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Timurti Novia P.
Abstrak :
Tesis ini meneliti tentang display pameran di Museum Transportasi dengan mengangkat tema yang lebih spesifik lagi, yaitu transportasi sebagai pemersatu. Konsep pemersatu ini dapat dikatakan mewakili peran vital transportasi dalam menghubungkan dan mempersatukan negara kepulauan Indonesia. Objek penelitian ini yaitu Museum Transportasi yang berada di "Taman Mini" Indonesia Indah, Jakarta. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, penafsiran data, dan pengambilan kesimpulan. Dengan penerapan konsep new museology dalam penyajian pameran, merupakan cara baru bagi Museum Transportasi dalam menentukan dan mengkomunikasikan jenis informasi yang ingin disampaikan ke dalam bentuk konsep pameran yang sifatnya edukatif, komunikatif, dan interaktif sejalan dengan karakteristik dari paradigma new museology yang berorientasi pada pengunjung dalam praktek di museum.
This thesis studied about the exhibition display in Transportation Museum with spesific theme, that is transportation as unifier. That concept represented the role of transport to connected the Archipelagic State of Indonesia. Object of this study is Transportation Museum in "Taman Mini" Indonesia Indah, Jakarta. This thesis uses qualitative method which used in four stages, that is data collection, data processing, data interpretation, and data integration (conclusion). The implementation of new museology concept in exhibition display became a new way for Transportation Museum to determine and communicate the information that want to be delivered into an exhibition concept that is educative, communicative, and interactive. In accordance with the characteristic of new museology, that is put community or visitor as orientation in museum practice.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Purnamasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas penerapan museum situs dalam konteks new museology pada Kawasan Situs Prasejarah Maros, Sulawesi Selatan.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Analisis difokuskan pada pendirian museum dengan konsep new museology yang didukung dengan teori komunikasi di museum, edukasi di museum, dan eksibisi di museum. Hasil dari penelitian ini mengusulkan pentingnya pendirian Museum Situs dalam konteks new museology pada Kawasan Situs Prasejarah Maros. Museum Situs Prasejarah Maros terdiri dari satu museum utama dengan sembilan museum pendukung. Komunikasi pada museum dilakukan melalui ekshibisi yang dibagi berdasarkan tema (theme oriented). Edukasi yang akan diberikan dalam museum dilakukan dengan pendekatan konstruktivis. Dengan demikian, pendirian Museum Situs Prasejarah Maros dengan menggunakan konsep New Museology diharapkan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan tetap mengikuti perkembangan zaman. ......This study discusses the application of site museum in the context of new museology in a Prehistoric Site Area in Maros, South Sulawesi. This is a descriptive qualitative study. The analysis focused on museum establishment with new museology concept that is supported by communication theory, education theory, and exhibition theory in the museum. Results from the study suggested the importance of Site Museum establishment in the context of New Museology in the Prehistoric Site Area in Maros, South Sulawesi. Maros Prehistoric Site Museum consists of one main museum with nine supporting museums. Communication in the main museum is conducted through an exhibition that is divided into themes (theme-oriented). Education in the museum is provided with constructivist approach. Thus, the establishment of Maros Prehistoric Site Museum by using New Museology concept expected to run well according to the function and stay abreast of the times.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Albertus
Abstrak :
Mohammad Hoesni Thamrin pada masa sekarang lebih dikenal masyarakat sebagai nama jalan protokol di Jakarta maupun nama rumah sakit. Masih sedikit orang yang mengetahui peranan semasa ia hidup sampai dinobatkan oleh Presiden Soekarno menjadi pahlawan nasional pada tahun 1960. Besarnya jasa dan peranan terhadap Indonesia, dapat dilihat pada museum Mohammad Hoesni Thamrin yang terletak di Jalan Kenari II, Senen, Jakarta. Sebagai museum sejarah yang dikelola oleh pemerintah daerah, museum ini bertujuan untuk menjadi museum yang representatif bagi sejarah kota Jakarta yang mengeksplorasi sosok Mohammad Hoesni Thamrin dan menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia. Namun apakah hal tersebut telah tercermin pada pameran yang ada. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian terhadap museum ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berusaha untuk mengetahui kesesuaian tujuan museum dengan penggambaran yang telah ditampilkan melalui pameran. Data penelitian berupa tata pamer serta koleksi dari museum Moehammad Hoesni Thamrin. Koleksi museum yang menjadi data adalah yang berupa teks narasi serta yang memiliki penggambaran tokoh Mohammad Hoesni Thamrin seperti patung, diorama, lukisan, dan foto yang menampilkan sosoknya. Penelitian ini menggunakan teori representasi dan identitas untuk mengungkap permasalahan yang ada. Berdasarkan analisis, didapatkan hasil bahwa museum ini lebih menunjukan gambaran sebagai tokoh pahlawan nasional dibandingkan pahlawan lokal. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengelola museum. Untuk itu maka perlu adanya penyesuaian dalam pameran agar representasi dan identitas sebagai pahlawan lokal dapat lebih terlihat. Konsep new museology dapat diterapkan dalam menyusun sebuah pameran yang dapat lebih menampilkan tokoh Moehammad Hoesni Thamrin sebagai pahlawan lokal Jakarta. Sehingga identitasnya sebagai pahlawan lokal dapat digambarkan pada pameran yang lebih bersifat tematis yang memiliki relevansi juga terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini. ......Mohammad Hoesni Thamrin is more popularly known as the name of Jakarta main streets and hospitals. There are only few people who are aware of his contribution to the society during his lifetime and the reason why President Soekarno named him as a national hero in 1960.  His contribution and service to Indonesia are recorded and can be learned in the museum of Mohammad Hoesni Thamrin which is located in Jalan Kenari II, Senen, Jakarta. As a historical museum run by the local government, the museum has a vision which is to be a representative museum for the history of Jakarta, which explores the figure of Mohammad Hoesni Thamrin, as well as to be the pride of Jakarta and Indonesia. Nevertheless, is this vision projected in the existing exhibition In order to answer the question, a study is conducted by using qualitative method which aims to seek a coherent relation between the museums vision and the depiction projected by the exhibition. The data used in this study comprises exhibition and the collections of Mohammad Hoesni Thamrin museum, which are narrative text and collections which depict the figure of Mohammad Hoesni Thamrin namely statues, diorama, paintings, and pictures. This study applies representation and identity theories to investigate the query. The analysis conducted to the data set shows that the museum projects Mohammad Hoesni Thamrin more as a national hero than a local hero. This projection does not meet the objective envisioned by the museum itself. Hence, an adjustment in the exhibition is essential in order to create a bolder representation and identity of Mohammad Hoesni Thamrin as a local hero. New museology concept may be applied in organizing an exhibition which depicts Mohammad Hoesni Thamrin as a Jakarta hero. Thus, his identity as a local hero can be thematically pictured in the exhibition and has relevance with the state of the society today.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafnidar
Abstrak :
Tesis ini meneliti tentang museum inklusif yang merupakan ciri dari konsep New museology dan implementasinya melalui penggunaan media sosial yang dapat diterapkan dalam pengelolan museum. Obyek penelitian ini adalah Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif dan Tahapan penelitian ini mencakup, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan. Intisari dari museum inklusif adalah mengajak masyarakat berpartisipasi, bebas akses, dan menampilkan museum yang lebih atraktif, sehingga dapat membantu museum mencapai tujuan dalam membangun pengetahuan dan menguatkan hubungan dengan masyarakat. ...... This thesis studied the inclusive museum that is a mark of new museology concept, which can manifest in museum practice through the role of social media as one of the types of media platforms. Object of this study is the Museum of the Asian-African Conference in Bandung, West Java. This thesis uses qualitative method and research stages include data collection, data processing, and data integration. In essence, the inclusive museum is a character of the museum that invites public to participate, free access, and features a museum that is more attractive, so it can help the museum achieve the goal in building knowledge and strengthen relationships with the community.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz
Abstrak :
Kajian temuan dan muatan bangkai kapal karam hasil pengangkatan di situs arkeologi bawah air di perairan laut Jawa, Cirebon merupakan potensi awal untuk mendirikan sebuah museum arkeologi bawah air di Indonesia yang bertujuan memanfaatkan hasil budaya material yang dikembangkan dan dihadirkan kedalam tema museum tetap atau secara jangka panjang. Museum memiliki peran strategis sebagai ruang edukasi, komunikasi dan publikasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan yang dimiliki. Melalui hasil temuan budaya material situs bangkai kapal karam Nan Han Cargo di Cirebon kemudian dilakukan studi komparasi berbagai penerapan konsep pameran museum-museum arkeologi bawah air yang telah diterapkan berbagai negara, salah satunya Southeast Asia Experiental Maritime Museum di Singapura. Melalui hasil komparasi tersebut kemudian dapat diperoleh desain dan program tema museum untuk diterapkan dalam konsep museum arkeologi bawah air Indonesia dalam sudut pandang New Museology.
The study of the findings and ladings of shipwreck at underwater archaeological site in the Waters of Java, Cirebon is the early potential to create an underwater archaeological museum in Indonesia. The museum aims to utilize material culture which is developed and presented in long term themes at the museum. Museum has strategic role as an education, communication and publication space from various knowledge. This is a comparison study between the material culture of Nan Han Cargo shipwreck site and various concepts of underwater archaeological museum applied some countries, one of them is Southeast Asia Experiental Maritime Museum in Singapore. Result of the study, through the comparison study, obtains the design and program for the museum theme to be applied at the underwater archaological museum in New Museology perspective.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library