"Latar Belakang:
World Health Organization (WHO) merekomendasikan transisi dari nevirapin (NVP) ke terapi antiretroviral berbasis dolutegravir (DTG). Indonesia mulai menerapkan program transisi ini pada Maret 2023, namun terdapat keterbatasan informasi mengenai pengalaman pasien selama proses tersebut.
Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman pasien HIV yang menjalani transisi dari terapi antiretroviral berbasis nevirapin ke dolutegravir di RSCM. Secara khusus, penelitian ini mengeksplorasi persepsi pasien terhadap efektivitas dolutegravir, mengidentifikasi pengalaman terkait efek samping yang muncul, dan mengeksplorasi tantangan adaptasi pasien selama proses transisi.
Metode:
Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini melibatkan 30 pasien HIV yang telah menjalani transisi dari nevirapin ke dolutegravir selama minimal 6 bulan di Unit Pelayanan Terpadu HIV RSCM. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada bulan November 2024. Data dianalisis secara tematik menggunakan perangkat lunak NVivo.
Hasil:
Lima tema utama teridentifikasi dari penelitian ini: (1) Persiapan dan Proses Transisi, (2) Pengalaman Awal Transisi, (3) Efek Samping dan Kepatuhan, (4) Dukungan dan Komunikasi, serta (5) Evaluasi dan Rekomendasi. Partisipan terdiri dari 53% laki-laki dan 47% perempuan yang melaporkan pengalaman positif dengan transisi ke dolutegravir, terutama terkait kenyamanan dosis sekali sehari. Pasien melaporkan efek samping ginjal (30%) dan neuropsikiatri (33%). Tantangan utama meliputi adaptasi terhadap jadwal minum obat baru dan pengelolaan efek samping ringan seperti gangguan tidur dan pusing. Dukungan keluarga dan komunikasi yang baik dengan tenaga kesehatan menjadi faktor penting dalam keberhasilan transisi.
Kesimpulan:
Transisi dari nevirapin ke dolutegravir umumnya diterima dengan baik oleh pasien HIV di RSCM. Keberhasilan transisi didukung oleh komunikasi yang jelas dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga yang kuat, dan manfaat praktis dari rejimen baru. Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam implementasi program transisi ARV di masa depan.
Latar Belakang:World Health Organization (WHO) merekomendasikan transisi dari nevirapin (NVP) ke terapi antiretroviral berbasis dolutegravir (DTG). Indonesia mulai menerapkan program transisi ini pada Maret 2023, namun terdapat keterbatasan informasi mengenai pengalaman pasien selama proses tersebut.Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman pasien HIV yang menjalani transisi dari terapi antiretroviral berbasis nevirapin ke dolutegravir di RSCM. Secara khusus, penelitian ini mengeksplorasi persepsi pasien terhadap efektivitas dolutegravir, mengidentifikasi pengalaman terkait efek samping yang muncul, dan mengeksplorasi tantangan adaptasi pasien selama proses transisi.Metode:Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini melibatkan 30 pasien HIV yang telah menjalani transisi dari nevirapin ke dolutegravir selama minimal 6 bulan di Unit Pelayanan Terpadu HIV RSCM. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada bulan November 2024. Data dianalisis secara tematik menggunakan perangkat lunak NVivo.Hasil:Lima tema utama teridentifikasi dari penelitian ini: (1) Persiapan dan Proses Transisi, (2) Pengalaman Awal Transisi, (3) Efek Samping dan Kepatuhan, (4) Dukungan dan Komunikasi, serta (5) Evaluasi dan Rekomendasi. Partisipan terdiri dari 53% laki-laki dan 47% perempuan yang melaporkan pengalaman positif dengan transisi ke dolutegravir, terutama terkait kenyamanan dosis sekali sehari. Pasien melaporkan efek samping ginjal (30%) dan neuropsikiatri (33%). Tantangan utama meliputi adaptasi terhadap jadwal minum obat baru dan pengelolaan efek samping ringan seperti gangguan tidur dan pusing. Dukungan keluarga dan komunikasi yang baik dengan tenaga kesehatan menjadi faktor penting dalam keberhasilan transisi.Kesimpulan:Transisi dari nevirapin ke dolutegravir umumnya diterima dengan baik oleh pasien HIV di RSCM. Keberhasilan transisi didukung oleh komunikasi yang jelas dari tenaga kesehatan, dukungan keluarga yang kuat, dan manfaat praktis dari rejimen baru. Temuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam implementasi program transisi ARV di masa depan.
Background:The World Health Organization (WHO) recommends transitioning from nevirapine (NVP) to dolutegravir (DTG)-based antiretroviral therapy. Indonesia began implementing this transition program in March 2023, however, there is limited information on patients experiences during the process.Objective:This study aimed to describe the experiences of HIV patients undergoing transition from nevirapine-based to dolutegravir-based antiretroviral therapy at Cipto Mangunkusumo National Hospital (RSCM). Specifically, this research explored patients' perceptions of dolutegravir's effectiveness, identified experiences related to emerging side effects, and explored patients' adaptation challenges during the transition process.Methods:This qualitative study with a phenomenological approach involved 30 HIV patients who had transitioned from nevirapine to dolutegravir for at least 6 months at the HIV Integrated Service Unit of RSCM. Data collection was conducted through in-depth interviews in November 2024. Data were analyzed thematically using NVivo software.Results:Five main themes were identified from this research: (1) Preparation and Transition Process, (2) Early Transition Experience, (3) Side Effects and Adherence, (4) Support and Communication, and (5) Evaluation and Recommendations. Participants consisted of 53% men and 47% women who reported positive experiences with the transition to dolutegravir, particularly regarding the convenience of once-daily dosing. Patients reported renal (30%) and neuropsychiatric (33%) side effects. Key challenges included adaptation to new medication schedules and management of mild side effects such as sleep disturbances and dizziness. Family support and good communication with healthcare providers emerged as important factors in successful transition.Conclusion:The transition from nevirapine to dolutegravir was generally well-accepted by HIV patients at RSCM. Successful transition was supported by clear communication from healthcare providers, strong family support, and practical benefits of the new regimen. These findings can be used to develop better strategies for implementing ARV transition programs in the future."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025