Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas dosis neutron ekuivalen pada linear accelerator (Linac) yang diukur pada beberapa posisi dari isocenter dan kedalaman pada fantom. Pengukuran dilakukan pada in-field dan out-of-field dengan arah cross-plane dan diagonal axis. Pengukuran menggunakan dosimeter thermoluminescent dosimeter (TLD)-600 dan TLD-100, Linac iX dengan sinar-X 15 MV, dan fantom slab water-equivalent white polystyrene (RW3) dengan ukuran 30 × 30 × 30 cm3. TLD dikalibrasi dengan sumber gamma dan neutron secara terpisah. Kalibrasi respon gamma dilakukan dengan menggunakan 137Cs sedangkan kalibrasi respon neutron menggunakan 252Cf. Dosis neutron ekuivalen diukur pada isocenter dan 14 posisi dari isocenter di permukaan, kedalaman 2, 3 dan 15 cm pada fantom pada lapangan 10 × 10 cm2. Dosis neutron ekuivalen yang signifikan dan cenderung fluktuatif diperoleh di in-field pada hingga jarak 4 cm dan 6 cm dari isocenter pada cross-plane dan diagonal axis. Persentase distribusi dosis neutron ekuivalen maksimum diperoleh pada kedalaman 3 cm pada cross-plane dan diagonal axis. Dosis neutron pada out-of-field tidak memiliki respon yang signifikan dibandingkan pada in- field. Dosis neutron relatif di out-of-field pada cross-plane dan diagonal axis adalah 27% dan 24% yang dinormalisasikan pada dosis neutron maksimum pada setiap kedalaman.
ABSTRACT
This study focused on neutron dose equivalents by the high energy medical linear accelerator (Linac) that was measured for different positions from isocenter and depths in the phantom. The measurement was done in-field and out-of-field on cross-plane and diagonal axis. Measurements were using thermoluminescent dosimeter (TLD)-600 and TLD-100, Linac iX with 15 MV x-ray beam, and water-equivalent white polystyrene (RW3) with dimensions of 30 × 30 × 30 cm3. TLDs were calibrated separately by gamma and neutron sources. Gamma calibration was carried out using 137Cs source whereas neutron calibration was done using 252Cf source. Neutron dose equivalents were measured on the isocenter and 14 points of the isocenter on the surface, 2, 3 and 15 cm depths in 10 × 10 cm2 fields. Neutron dose equivalents had high and fluctuating responses that were obtained in-field at the distance up to 4 cm and 6 cm from the isocenter for cross-plane and diagonal axis. The percentage maximum neutron dose equivalent distributions were obtained around 3 cm depth for cross-plane and diagonal axis. Neutron dose in out-of- field had no significant response compared in-field. The relative neutron dose in out-of- field is 27% dan 24% normalized to the maximum neutron dose at each depth on cross- plane and diagonal axis.
2019
T52704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Nistiyanti
Abstrak :

Pada terapi radiasi, foton energi tinggi  diatas energi 10 MV dapat memproduksi neutron. Dosis neutron yang kecil dapat memberikan efek biologi pada tubuh pasien dalam jangka panjang dengan resiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dosis neutron ( Non Small Cell Lung Cancer- NSCLC) untuk target bergerak dan target tidak bergerak. Dosis neutron diukur dengan menggunakan TLD 600(Lif:Mg,Ti) dan TLD 100 (Lif:Mg,Ti) di dalam target tumor dan sumsum tulang belakang sebagai organ berisiko (OAR). Dalam penelitian ini, kami menggunakan phantom  thoraks dinamik in-house yang dapat dipindahkan secara translasi dan rotasi dalam amplitudo  5, 10, dan 15 mm. Kalibrasi TLD dibagi menjadi dua proses. Pertama, TLD 600 dan TLD 100 diiradiasi dengan menggunakan sumber Gamma 60Co untuk menentukan faktor koreksi pembacaan neutron-gamma. Kedua, TLD 600 terpapar dengan menggunakan 252Cf yang memancarkan neutron untuk mendapatkan faktor kalibrasi. Selain itu, kami mengekspos phantom pada teknik 3DCRT, IMRT, dan VMAT dengan energi sinar foton 15 MV. Hasil pengukuran penelitian dengan perhitungan menggunakan faktor kalibrasi termal menunjukkan rata-rata kenaikkan distribusi dosis target tumor pada amplitudo dengan teknik 3DCRT diperoleh masing-masing kenaikkan 9%, 34%, 68%. Sementara pada teknik IMRT diperoleh masing-masing kenaikkan 2%, 25%, 70%. Pada teknik VMAT diperoleh masing-masing kenaikkan 3%, 8%, 54% berturut-turut, semua pada pergerakan dengan amplitudo 5, 10 ,dan 15 mm terhadap statik. Hasil pengukuran penelitian dengan perhitungan menggunakan faktor kalibrasi termal menunjukkan rata-rata kenaikkan distribusi dosis spinal cord pada amplitudo dengan teknik 3DCRT diperoleh masing-masing kenaikkan 15%, 30%, 46%. Sementara pada teknik IMRT diperoleh masing-masing kenaikkan 10%, 15%, 42%. Pada teknik VMAT diperoleh masing-masing kenaikkan 8%, 17%, 30% berturut-turut, semua pada pergerakan dengan amplitudo 5, 10, dan 15 mm terhadap statik. Penilitian ini menunjukkan bahwa distribusi dosis neutron pada target tumor dan sumsum tulang belakang sebagai organ sehat meningkat dengan kenaikkan amplitudo. Sementara rata rata teknik VMAT memberikan dosis  neutron tinggi dari semua teknik iradiasi.

 


In radiation therapy, the high energy photon above 10 MV could produce neutron. The dose of small neutron tends to cause biological effect in patient’s body in a long term with high risk. The study aims to find out the distribution of neutron dose (Non Small Cell Lung Cancer - NSCLC) for the moving and non-moving target of tumor. The neutron dose was measured by using TLD 600(Lif: Mg,Ti) and TLD 100 (Lif: Mg.Ti) inside of tumor target and spinal cord as organs at risk (OAR). The study used In-House Dynamic Thorax phantom movable in translation and rotation within the amplitude of 5, 10, and 15 mm. The calibration of TLD was divided in two processes. First, TLD 600 and TLD 100 were got radiation by using the source of Gamma 60Co  to determine the correction factor of neutron-gamma reading. Second, TLD 600 was exposed by using 252Cf emitting neutron to obtain calibration factor. Moreover, the phantom was irradiated by the techniques of 3DCRT, IMRT, and VMAT using 15 MV. The results of the study measurements with calculations using thermal calibration factors show the average increase in the distribution of tumor target doses at amplitude with the 3DCRT technique obtained respectively an increase of 9%, 34%, 68%. Besides that, the IMRT technique was obtained by each increase of 2%, 25%, 70%. In the VMAT technique each increases is 3%, 8%, 54% respectively. All of the increases were in the movements of amplitude of 5, 10, and 15 mm to static.  The results of measurements of study with calculations using thermal calibration factors show the average increase in the distribution of spinal cord doses in amplitude with the 3DCRT technique obtained each increase of 15%, 30%, 46%. Then, the IMRT technique was obtained by each increase of 10%, 15%, 42%. In the VMAT technique, each increases 8%, 17%, 30% respectively. All of the increases were in the movements of amplitude of 5, 10, and 15 mm to static. This study gives conclusion that the distribution of neutron doses on target tumors and spinal cord as healthy organs increases along with the  increase of amplitude movemrnts. Besides that, the average VMAT technique provides high neutron doses of all irradiation techniques.

 

2019
T55105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library