"Latar Belakang
Tremor merupakan gangguan neurologis dengan prevalensi tinggi, tetapi masih sering terjadi misdiagnosis akibat kurangnya pengetahuan sejak masa mahasiswa kedokteran. Pengetahuan dapat dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Penelitian terkait ini pada kalangan mahasiswa kedokteran di Indonesia masih terbatas.
Metode
Penelitian ini membuat kuesioner Indonesian Medical Students' Tremor Knowledge Questionnaire (IMSTK-Q) dan menguji validitas serta reliabilitasnya pada 80 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan Corrected- Item Total Correlation dan Cronbach’s Alpha. Kuesioner yang telah diuji disebar ke 184 mahasiswa FKUI pada Juni-Agustus 2024 untuk menilai pengetahuan tentang tremor. Perbedaan skor pengetahuan berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan dianalisis menggunakan uji Independent T-test atau Mann-Whitney U test dan hubungan dengan tingkat pengetahuan diuji dengan Chi-Square atau Fisher’s exact test.
Hasil
IMSTK-Q dianggap valid dan reliabel dengan Corrected-Item Total Correlation >0.3 dan Cronbach's α 0.834. Dari 184 mahasiswa, 83 (45.1%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, 50 (27.2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 35 (19.0%) memiliki pengetahuan yang rendah, 8 (4.35%) memiliki pengetahuan yang baik sekali, dan 8 (4.35%) memiliki pengetahuan yang sangat rendah. Dari 63 (34.2%) mahasiswa laki-laki dan 121 (65.8%) mahasiswa perempuan, tidak ada perbedaan skor dan hubungan yang signifikan pada tingkat pengetahuan terhadap tremor (p=0.248). Perbedaan skor dan hubungan yang signifikan ditemukan pada 82 (44.6%) mahasiswa Klinik yang mendapatkan skor yang lebih tinggi daripada 102 (55.4%) mahasiswa Preklinik (p=0.000).
Kesimpulan
Kuesioner ini terbukti valid dan reliabel. Pengetahuan mahasiswa FKUI mengenai tremor tergolong cukup, dengan perbedaan yang signifikan antara mahasiswa Klinik dan Preklinik, tetapi tidak berdasarkan jenis kelamin.
IntroductionTremor is a neurological disorder with a high prevalence, but misdiagnosis still occurs frequently due to a lack of knowledge among doctors since medical school. Knowledge can also be influenced by education level and gender. Research on this topic among Indonesian medical students is still limited.MethodThis study developed the Indonesian Medical Students' Tremor Knowledge Questionnaire (IMSTK-Q) and tested its validity and reliability on 80 students from the Faculty of Medicine, University of Indonesia (FMUI), using Corrected-Item Total Correlation and Cronbach’s Alpha. The validated questionnaire was distributed to 184 FMUI students from June to August 2024 to assess their knowledge of tremor. Differences in knowledge scores based on gender and education level were analyzed using the Independent T-test or Mann-Whitney U test, while associations with knowledge levels were evaluated using the Chi-Square or Fisher’s exact test.ResultsIMSTK-Q was considered valid and reliable with Corrected-Item Total Correlation >0.3 and a Cronbach's α of 0.834. Out of 184 students, 83 (45.1%) had an adequate level of knowledge about tremor, 50 (27.2%) had good knowledge, 35 (19.0%) had a low knowledge, 8 (4.3%) had level of knowledge, and 8 (4.35%) had very low knowledge. From the 63 (34.2%) male students and 121 (65.8%) female students, no significant differences in scores or associations with knowledge levels were found (p=0.248). Significant differences were found among 82 (44.6%) clinical students who had better scores and knowledge levels compared to 102 (55.4%) preclinical students (p=0.000).ConclusionThe questionnaire proved to be valid and reliable. FKUI students' knowledge of tremor is considered adequate, with significant differences between clinical and preclinical students but not between genders."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024