Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vinca Adriana Setiawan
"Penulisan karya tulis ini membahas mengenai kewenangan Notaris untuk melakukan penemuan hukum, dimana Notaris sebagai pejabat Negara harus berada ditengah - tengah kepentingan para pihak yang membuat kontrak atau perjanjian dalam akta. Kewajiban itu ditegaskan dalam Kode Etik dan Undang - Undang Jabatan Notaris Nomor 30 Tahun 2004, dan bagaimana akibat hukumnya terhadap akta yang telah dibuat, jika ternyata dalam prakteknya seorang Notaris tidak bersikap netral ketika membuat suatu klausula. Penulis menggunakan Metode Penelitian Yuridis Normatif, dengan mengacu pada kaidah dan norma - norma hukum yang sudah ada.

This paper discuss the authority of notary to conduct legal discovery, that is the deed as State officials should be in the middle of the interests of the parties who make contracts or agreements in the deed. Liability was asserted in the Code of Ethics and Notary Public Act No. 30 Year 2004, and about the legal consequences of the deed that has been made, if it turns out in practice, a Notary Public is not being neutral when making a clause. The author uses Normative Legal Research Methods, with reference to the rules and norms - the existing legal norms."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hidayat
"Latar belakang: Pada tahun 2010 dari seluruh penduduk berusia lima tahun dan lebih di Sulawesi Selatan terdapat 24,38 persen yang masih sekolah di berbagai tingkatan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Anak-anak usia SD (7-12 tahun) yang masih sekolah ada 96,53 persen. Anak-anak usia SLTP (13-15 tahun) yang masih sekolah ada 80,99 persen dari seluruh anak usia SLTP. Di tingkat SLTA terdapat 51,67 persen dari seluruh anak usia 16-18 tahun. Pada tingkatan perguruan tinggi yang masih sekolah ada 15,82 persen dari seluruh anak usia 19-24 tahun.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menghitung distribusi pendapatan masyarakat dan menganalisis distribusi manfaat belanja pendidikan di 24 kabupaten/kota dalam Provinsi Sulawesi Selatan untuk rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah dasar (7 - 12 tahun) dan sekolah menengah pertama (13 - 15 tahun).
Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggambarkan tentang belanja pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan di sektor pendidikan. Pendekatan yang dipakai adalah Benefit Incidence Analysis untuk melihat sebaran distribusi manfaat belanja pemerintah terhadap kalangan masyarakat miskin di Sulawesi Selatan.
Hasil: Tingkat ketimpangan pendapatan rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga usia sekolah dasar (7 - 12 tahun) tertinggi dengan persentase sebesar 30 persen terjadi di 6 kabupaten dan 2 kota. Sedangkan ketimpangan pendapatan untuk rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah menengah pertama (13 - 15 tahun), ketimpangan pendapatan tertinggi terjadi di Kabupaten Gowa. Manfaat yang bersifat progresif terjadi di Kabupaten Sidrap, Luwu Utara dan Kota Palopo. Sedangkan manfaat yang bersifat netral terjadi di Kabupaten Maros. Untuk manfaat yang bersifat regresif terjadi di Kabupaten Pinrang dan Kota Makassar.
Kesimpulan: Distribusi manfaat belanja pemerintah di Sulawesi Selatan umumnya bersifat progresif untuk sekolah dasar namun untuk sekolah menengah pertama umumnya bersifat regresif.

Background: In the year 2010 from all resident have age five year and more in South Sulawesi there are 24,38 percent which still at various level of school start of elementary school until college. Children of age SD (7 - 12 year) there are 96,53 percent still at school. Children of age SLTP (13 - 15 year) there are 80,99 percent still at school. Children of age SMU (16 - 18 year) there are 51,67 percent still at school. Children of age College (19 - 24 year) there are 15,82 percent still at school.
Objective: This research aim to calculate the distribution of society earnings and analysis the benefit incidence of education expense in 24 regency/town in South Sulawesi Province for the domestic of owning elementary school age child (7 - 12 year) and junior high school (13 - 15 year).
Method: This research have the character of descriptive qualitative by depicting governmental expense of regency and town of South Sulawesi Province in education sector in 2010. Approach by using Benefit Incidence Analysis to see the benefit distribution of education budget to rural society in South Sulawesi.
Result: Household income did not flatten in highest level with 30 percent happen 6 regency and 2 town for household have child age SD. Meanwhile, for household income did not flatten in highest level happen in Gowa Regency with 40 percent for household have child age of SMP. Benefit with progressive happen in Sidrap, North Luwu and Palopo. Meanwhile, benefit with neutral happen in Maros Regency. And, benefit with regressive happen in Pinrang Regency and Makassar City.
Conclusion: In general, benefit incidence of government budget in education sector in South Sulawesi Province in 2010 for child age SD is progressive but for child age SMP still regressive.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arifah Auliyatul Muslimah
"Tulisan ini menganalisis gaya berbusana ikon mode Korea Selatan, G-Dragon, yang merupakan salah satu ikon mode netral-gender di Korea. Netral-gender dalam mode diartikan sebagai ekspresi penggunaan pakaian yang tidak dibatasi oleh gender tertentu. Di Korea, wacana netral-gender dalam dunia mode tidak hanya tentang mengenakan pakaian unisex, tetapi juga tentang pemakaian pakaian laki-laki oleh perempuan dan sebaliknya. G-Dragon adalah seorang laki-laki yang sering terlihat mengenakan atribut mode untuk perempuan seperti rok, topi berbulu, sepatu dan tas khusus wanita, baik dalam kesehariannya maupun dalam acara formal seperti konser, fanmeeting, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara G-Dragon mengekspresikan wacana netral gender melalui gaya berbusananya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penjabaran data analisis foto menggunakan teori retorika visual dan fotografi Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa G-Dragon melalui gaya berbusananya mengekspresikan wacana netral-gender dengan menyeimbangkan karakteristik mode laki-laki dan perempuan ke dalam satu tampilan. Karakteristik mode tersebut diwujudkan melalui ekspresi mode androgini, eklektisisme, sensual, dan keceriaan. Melalui tampilannya juga G-Dragon menyampaikan bahwa pria dapat menggunakan pakaian wanita dan hal itu merupakan salah satu cara mendukung kebebasan berekspresi.

This paper analyzes the style of South Korean fashion icon G-Dragon, who is one of the gender neutral fashion icons in Korea. Gender neutral in fashion is interpreted as an expression of the clothing use that is not limited by a particular gender.  In South Korea, gender neutral discourse in the fashion world is not only about wearing unisex clothing but also about men wearing women`s clothing and vice versa.  G-Dragon is a man who often seen wearing fashion attributes for women such as skirts, furry hats, shoes, and special bags for women, both in his daily life and in formal events such as concerts, fan-meeting, and others. This research paper aims to describe how G-Dragon expresses gender neutral discourse through his fashion style. This research used descriptive qualitative method with the explanation of photo analysis data using the visual and photography rhetoric theory by Barthes. The results showed that G-Dragon, through his fashion style expresses gender-neutral discourse by balancing the characteristics of male and female fashions into one appearance. The characteristics of these modes are manifested through the expression of androgynous, eclecticism, sensuality, and cheerful mode. Through his appearance G-Dragon also wanted to convey that men can wear women`s clothing and that is one way to support freedom of expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan kajian deskriptif kualitatif mengenai kemitraan antarstakeholders pada implementasi kebijakan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di Provinsi jawa Tengah...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wilzar Fachri
"Kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim, sebagai penyakit malignan yang paling banyak menyerang dan membunuh wanita Indonesia. Bahkan insiden kanker payudara di Indonesia dan dunia pada dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang semakin meningkat. Oleh sebab itu penemuan akan bahan obat sangat dibutuhkan. Salah satunya yaitu dari isolat kapang endofit yang diketahui memiliki aktifitas tosksisitas terhadap larva udang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan menggunakan pewarnaan merah netral dan pembacaan serapan dengan spektrofotometri Elisa plate reader. Hasil pengujian aktivitas sitotoksik ekstrak etil asetat tertinggi dengan nilai LC50 berturut-turut sebesar 233,39 ìg /ml dan 244,01 ìg /ml yang diperoleh dari isolat kapang endofit DP dan AF, sedangkan nilai LC50 untuk kontrol positif sisplatin sebesar 12,72 ìg/ml . Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat isolat kapang endofit memiliki efek sitotoksik rendah karena memiliki nilai LC50 lebih besar dari 20 ìg /ml."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32721
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Adriany
"Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk aditif impor telah dipelajari sintesis salah satu jenis aditif deterjen minyak. lumas otomotif yaitu kalsium petroleum sulfonat netral. Bahan dasar yang digunakan adalah minyak lumas dasar 1-M-650, oleun1 30 o/o sebagai stttn.ber gas S03, amil alkohol, dan kalsium hidroksida. Sintesis dilakukan dengan tiga tahap reaksi, yaitu proses sulfonasi terhadap HVI-650 de:ngan adanya gas S03 , menghasilkan asam sulfortat m.inyak. bumi (petroleum sufonates) baik yang bersifat larut. dalam rninyak ( disebut asam mahogani) maupun yang bersifat larut dalam air (green acids), yang takandung dalam sludge. Asam mahogani yang terlarut dalam minyak. dipisahkan dmi sludge dan selanjutny!l diubah ke dalam bentuk esta sulfa1at dengan adanya amil alkohcl.. Tahap akhir dari sintesis ini adalah pembentukan garam kalsium petrcl.eum _sulf"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengetanahan netral sistem tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting. Tujuannya adalah untuk mengamankan sistem dari gangguan tanah....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Agus Hotlan
"Pada umumnya kompensasi beban pada sistem jaringan tiga fasa, empat kawat dilakukan pada seluruh kawat fasanya. Metode kompensasi lain yang dikemukakan oleh Singh [1] adalah dengan cara mengkompensasi dua kawat fasa saja sedangkan satu kawat fasa lainnya dibiarkan tanpa dikompensasi, dengan tujuan utama untuk menghilangkan arus netral. Akan tetapi metode ini tidak menargetkan faktor daya sesudah kompensasi.
Setelah kompensasi, arus netral tetap mengalir namun nilainya sangat kecil, In = 0,026 % _ 20 %. Sedangkan kenaikan faktor dayanya kecil, dari 0,76 tertinggal menjadi 0,81 tertinggal.
Kompensasi yang optimum adalah kompensasi pada kawat - kawat fasa yang nilai arus fasanya menyimpang jauh dari nilai beban rata – rata. Namun demikian metode kompensasi ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan faktor daya sesuai dengan keinginan/target.

Usually, load compensation in three-phase four-wire system is done on all of the phase wire. Another compensation method announced by Singh [1] is just by compensating the two wire, while the other phase wire is left without compensation., whose the main goal is to eliminate the neutral current. However, this method does not target the power factor after compensation.
After compensation, the neutral current is still flowing, but it's value is very small, In = 0.026 % _ 20 %. But, the power factor increment is small, from 0.76 lagging to 0.81 lagging.
The optimum compensation is phase wires compensation whose the phase current value deviates far from the average current load's value. However this compensation method can not be used to increase the power factor according to the target.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40560
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heryadi
"Tanaman Ki Semar (Thevetia piruviana), banyak ditanam orang di Indonesia sebagai tanaman pagar dan tanaman perindang Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat penurun demam pengganti tembakau untuk merokok serta dapat digunakan sebagai racun ikan Komponen-komponen kimia dari kulit batang tanaman ini diperoleh dengan cara perendaman dalam pelarut metanol selanjutnya krud ekstrak metanol diberi pelarut etil asetat kemudian dicuci berturut-turut dengan larutan natrium bekarbonat 5 % dan larutan natrium hidroksida 5 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janur Handaru Putra
"ABSTRAK
Gedung 1 dan 2 Departemen Teknik Elektro merupakan fasilitas tertua di Fakultas Teknik UI Depok sejak tahun 1986. Listrik untuk kedua gedung tersebut didistribusikan dari dua panel utama, yaitu panel P dan panel T yang terletak pada Gedung 2. Karena dipergunakan untuk ruang kerja, ruang dosen, laboratorium, dan ruang rapat yang sangat penting untuk keberlangsungan perkuliahan, maka diperlukan kualitas daya listrik yang baik agar fungsi semua perangkat tidak terganggu, dapat beroperasi dengan benar, dan tidak menjadi rusak. Audit instalasi gedung terakhir dilakukan 15 (lima belas) tahun lalu, yaitu tahun 2001. Dipandang perlu tahun ini dilakukan kembali audit instalasi untuk mendapatkan gambaran kondisi kualitas daya listrik Gedung 1 dan 2. Hasilnya digunakan sebagai acuan untuk perencanaan instalasi baru, perawatan rutin instalasi yang sudah ada, dan pemecahan masalah kelistrikan yang sering terjadi. Tahapan audit dimulai dengan melakukan pemeriksaan kelistrikan yang disebut dengan Audit Kualitas Daya, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan standar acuan setiap parameter listrik. Jika terdapat parameter listrik yang tidak sesuai dengan standar acuan, akan diberikan solusi. Kesimpulan yang didapat bahwa faktor daya panel P, dapat ditingkatkan hingga batas minimal standar faktor daya sebesar 0,85 dengan memasang kapasitor sebesar minimal 2,783 kVAR. Arus netral panel P dapat dikurangi dari 18 A hingga hanya sebesar 0,4 A. Untuk panel T perlu dipasang kapasitor pada fasa T sebesar minimal 0,62 kVAR. Dan arus netral panel T dapat dihilangkan dengan dilakukan perbaikan keseimbangan beban.

ABSTRACT
Buildings 1 and 2 owned by Department of Electrical Engineering are the oldest facilities in the Faculty of Engineering UI Depok since 1986. Electricity for those buildings is distributed from two main panels, panel P and T, which located on the Building 2. As those buildings are used for work space, faculty rooms, laboratories and meeting rooms that are critical to the sustainability of the lecture activity, it would require a good quality of electric power in order to make all devices in well function, not disturbed, can be operated properly, and not become damaged. The last installation audit was done 15 (fifteen) years ago, in 2001. Now it needs to re-do the installation audit to get an overview of the power quality conditions of Building 1 and 2. The results will be used as a reference for planning a new installation, routine maintenance of the existing installations, and solving electrical problems that often occur. Stages of installation audit starts by examining of electricity condition called Power Quality Audit, then the results will be compared to reference standards for every electrical parameters. If there are electrical parameters found as not comply with the standards, then solutions will be given. The conclusion of this paper are that the power factor of the panel P can be increased to the minimum limit (0.85) of power factor standard by installing capacitors of at least 2,783 KVAR. Neutral current of panel P can be reduced from 18 A up to only 0.4 A. For panel T, it needs to be installed a capacitor on phase T of at least 0.62 KVAR. And the neutral current of panel T can be removed by repairing balance the load."
2016
S64518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>