Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adella Septikarina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pengadaan kendaraan dinas operasional dengan sistem pembelian dan sistem sewa. Penelitian ini menggunakan metode net present value NPV untuk analisis biaya dan dilengkapi dengan hasil wawancara dan kuesioner untuk menilai manfaat dari kedua proses pengadaan tersebut. Berdasarkan analisis NPV yang dilakukan pada data dan asumsi yang digunakan serta dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada, pembelian kendaraan dinas operasional lebih menguntungkan. Namun sistem sewa mempunyai beberapa keunggulan lainnya.
ABSTRACT
This research aims to analyze the efficiency of procurement on operational vehicles which are leasing or buying option using net present value NPV approach to define cost analysis. In addition, this research provides interviews and questionnaires report to determine the benefit of both buying or leasing method. According to NPV analysis with provided data and assumptions also regarding the limitation research scope, buying option is more favorable. However, there are several advantages on the leasing option
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangunsong, Farma
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noval Suryadi
Abstrak :

Dalam rangka upaya memenuhi target  bauran energi baru terbarukan terkait kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) pada tahun 2025 sebesar 7.200 MW, dengan potensi sumber daya panas bumi sebesar 23.060 MW baru sebesar 2.360 MW yang dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pada Wilayah Kerja Panas Bumi “XYZ” terdapat potensi cadangan panas bumi 464 MW, namun baru dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Panas Bumi sebesar 55 MW (12%). Untuk meningkatkan kapasitas pembangkit pada Wilayah Kerja Panas Bumi “XYZ” yang telah beroperasi dapat menurunkan tingkat risiko sumber daya panas bumi, menekan biaya investasi awal dan mengurangi waktu pembangunan pembangkit karena proses pengembangan panas bumi tidak dimulai dari tahap awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis  dalam investasi pengembangan kapasitas pembangkit listrik panas bumi menggunakan Simulasi Monte Carlo dalam pengambilan keputusan, dengan memperhitungkan variabel-variabel ketidakpastian seperti faktor kapasitas, tingkat suku bunga, inflasi, pajak, proporsi pembiayaan ekuitas, dan jangka waktu pembangunan. Hasil analisis  menunjukkan bahwa skema investasi pengembangan kapasitas pembangkit dengan cara memaksimalkan cadangan panas bumi menghasilkan  peningkatan probabilitas Net Present Value bernilai positive. ......In order to meet the renewable energy mix target related to the installed capacity of Geothermal Power Plants (PLTP) in 2025 of 7,200 MW, with the potential of geothermal resources of 23,060 MW, only 2,360 MW has been utilised as a Geothermal Power Plant. In the Geothermal Working Area "XYZ" there are potential geothermal reserves of 464 MW, but only 55 MW (12%) has been utilised as a Geothermal Power Plant. To increase the generating capacity in the "XYZ" Geothermal Working Area that has been operating can reduce the risk level of geothermal resources, reduce initial investment costs and reduce plant construction time because the geothermal development process does not start from the initial stage. The purpose of this study is to evaluate and analyse the investment in geothermal power plant capacity development using Monte Carlo Simulation in decision making, by taking into account uncertain variables such as capacity factor, interest rate, inflation, tax, proportion of equity financing, and construction period. The results of the analysis show that the investment scheme for developing generating capacity by maximising geothermal reserves results in an increase in the probability of a positive Net Present Value.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Fadilaputra Nurhadian
Abstrak :
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja ekonomi suatu proyek bangunan berdasarkan umurnya. Metode yang lazim digunakan adalah dengan menggunakan analisis Life Cycle Cost yang digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan beberapa alternatif proyek. Net present value (NPV) digunakan untuk menentukan profitabilitas suatu proyek jika diinvestasikan dengan menghitung arus kas (arus masuk dan arus keluar) selama periode waktu tertentu. Untuk proyek bangunan, memperkirakan NPV adalah alternatif analisis yang baik karena mempertimbangkan tingkat diskonto, yang memberikan jumlah biaya yang jelas saat investasi didiskontokan hingga saat ini. Laporan ini menguraikan biaya siklus hidup metode konstruksi tradisional beton dan sistem hibrida. Metode sistem hybrid yang digunakan untuk bangunan tiga lantai adalah kombinasi perakitan pod modular dan produk prefabrikasi. Perbandingannya adalah untuk menganalisis nilai investasi tergantung pada nilai sekarang bersih yang diperoleh dari analisis tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk memvalidasi argumen konstruksi off-site apakah memiliki biaya modal tinggi atau mengurangi biaya dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran konstruksi off-site. ......There are several methods that can be conducted to evaluate the economic performance of a building project based on their expected life. A simple method is to use the cost benefit analysis which is used to determine the strengths and weaknesses of project options. Net present value (NPV) is used to determine the profitability of a project if it was invested by calculating the cashflows (inflow and outflow) over the period of time. For a building project, estimating the NPV is a good analysis alternative as it considers the discounted rate, which gives a clear number of cost when an investment is discounted to the present. This report outlines the life cycle costing of traditional concrete in-situ method and hybrid systems. The hybrid systems method used for the three-story building are a combination of assembling modular pods and prefabricated products. The comparison is to analyze the investment worth depending on the net present value obtained from the analysis. This research is conducted to validate the arguments of off-site construction whether has high capital cost or reduce costing in hope to raise awareness of the off-site construction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pri Hartanto
Abstrak :
Karya akhir ini, merupakan pembahasan yang dilandasi upaya untuk mengambil peluang usaha yang terbuka oleh diterbitkanya Undang-Undang Pelayaran Nasional tahun 2008, yang memungkinkan sebuah perusahaan swasta nasional untuk mengusahakan kegiatan di bidang pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia. Adanya kepadatan yang terjadi pada aktivitas bongkar muat kargo barang pada pelabuhan umum di Dumai, memberikan ide untuk melakukan investasi pengelolaan pelabuhan umum di Dumai, dengan harapan bahwa konsumen yang selama ini bersusah payah mengantri pada pelabuhan laut umum di Dumai, tertarik untuk memanfaatkan jasa pelabuan dari PT.X sehingga kegiatan operasional para penguna jasa pelabuhan di kota Dumai, tidak lagi akan terhambat. Penilaian layak tidaknya proyek investasi ini, akan dipertimbangkan dengan menggunakan metode analisa capital budgeting, di dalamnya termasuk metode perhitungan net present value, internal rate of return, dan payback period. Dengan kriteria mendasar yaitu net present value harus lebih dari nol, internal rate of return harus melebihi besaran dari biaya modal, dan payback period tidak melebihi dari setengah umur ekonomis proyek. Untuk lebih meningkatkan tingkat kehandalan informasi, maka digunakan pula analisa simulasi Crystal Ball yang dilakukan terhadap besaran net present value, internal rate of return, dan payback period. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa proyek ini, layak untuk dijalankan. Dimana melalui hasil perhitungan dan simulasi diperoleh net present value yang besarnya lebih dari nol, internal rate of return yang besarnya lebih dari biaya modal, dan payback period yang periode waktunya tidak mencapai setengah umur proyek. Saran yang diberikan ialah, sebaiknya pihak manajemen dari perusahaan dapat melakukan renegosaisi ulang dan pencarian ulang kontraktor, untuk memperoleh biaya pembangunan yang lebih baik, dan perusahaan dapat mulai melakukan pemasaran terhadap pihak yang dapat menjadi pelangan untuk proyek ini.
study is a research, which based on a opportunity that occur in the wake of 2008 National Maritime Regulation, that enable a private owned company to own and operate its own public port in Indonesia. In conjunction with the increase of activity that result to a congestion in Dumai public port, give an idea for the company to do an investment at port business in Dumai, with hope that the regular customer of Dumai public port, will be interested to use PT. X port, so that their operation activity in Dumai, will not be hindered again. To capital budgeting method will be used to asses the feasibility of this investment project. Which include net present value, internal rate of return, and payback period. With basic criteria such as : net present value should be more than zero, internal rate of return must be greater than the cost of capital, and payback period should be no more half of the project economical life. To enhanced the reliability of the information provided in the research, Crystal Ball simulation will be performed for net present value, internal rate of return and payback period. From the result obtained a conclusions can be drawn, that this project is feasible to be executed. Reasoning that from calculation and simulation, obtained result such as : net present value is above zero, internal rate of return is greater than cost of capital, and payback period is not more than half of project economical life. Suggestion given to this project are : management of the company should renegotiate and reevaluate the contractor for this project, so that the company can obtained a better price for construction, and the company can start to do a marketing campaign to every potential customer for this project.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Fathah
Abstrak :
Energi surya merupakan sebuah energi terbarukan yang dapat menjadi energi listrik. Berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 ayat 7 mengenai peralihan ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan menginstalasi PLTS pada seluruh gedung pemerintah daerah. Indonesia mempunyai potensi energi bekisar 4,8 kWh/m2/hari yang dapat mengurangi polusi dari penggunaan energi fosil. Pemakaian energi pada hampir disemua sekolah cukup besar di siang hari dan saat malam hari hampir tidak adanya profil beban. Pembangkit Listrik Tenaga Surya mampu memberikan energi berkelanjutan dan penghematan biaya pemakaian listrik. Perancangan PLTS mempunyai standar kelayakan teknis dan ekonomis. Standar kelayakan teknis seperti, parameter irradiasi di lokasi, daya yang dihasilkan harus lebih besar 50% dari daya puncak beban, serta pemakaian luas area yang tersedia harus lebih besar dari yang terpakai untuk perancangan plts. Standar kelayakan ekonomis berdasarkan nilai NPV harus positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan baik secara teknis maupun secara ekonomis dari perancangan ini. Energi listrik yang dihasilkan PLTS berasal dari sel surya berjenis monokristalin yang mempuyai tingkat efisien 24% lebih tinggi dibandingkan jenis sel surya yang lain. Sistem perancangan PLTS yang digunakan terhubung langsung dengan PLN dengan menggunakan grid tie converter serta pencatat kWh expor-impor. Daya PLTS yang dihasilkan harus lebih besar dari 50% daya puncak beban yang ada. Dari hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan PLTS di SDN 01 Pejaten Timur mempunyai nilai kelayakan secara teknis maupun secara ekonomis. Penelitian ini layak secara teknis karena, tingkat irradiasi matahari yang ada di lokasi sebesar 4 kWh/m2/hari, daya PLTS yang dihasilkan sudah lebih besar dari 50% daya puncak beban, dan luas area yang terpakai untuk perancangan plts di area sekolah masih lebih kecil dengan luas area sekolah yang tersedia. Penelitian ini layak secara ekonomis karena, nilai NPV yang didapatkan positif selama 25 tahun umur PLTS. Perancangan PLTS ini mempunyai lama titik impas berada pada tahun ke 18 penggunaan dan sudah mendapatkan keuntungan. ......Solar energy is a renewable energy that can be electricity. Based on Governor Instruction Solar energy is a renewable energy that can be electricity. Based on Governor Instruction Number 66 Year 2019 paragraph 7 regarding the transition to renewable energy and reducing dependence on fossil fuels by installing PLTS in all local government buildings. Indonesia has an energy potential of around 4.8 kWh/m2/day which can reduce pollution from the use of fossil energy. Energy use in almost all schools is quite large during the day and at night there is virtually no load profile. Solar Power Plants are able to provide sustainable energy and reduce electricity consumption costs. The design of PLTS has technical and economic feasibility standards. Technical feasibility standards such as irradiation parameters at the site, the power produced must be greater than 50% of the peak power, and the use of the available area must be greater than that used for the design of PLTS. Standard of economic feasibility based on NPV value must be positive. This study aims to determine the level of feasibility both technically and economically from this design. The electrical energy produced by PLTS comes from monocrystalline solar cells which have an efficient level of 24% higher than other types of solar cells. The PLTS design system used is connected directly to PLN using a grid tie converter and export import kWh recorder. The PLTS power generated must be greater than 50% of the existing peak load power. From the results of the research analysis it can be concluded that the design of PLTS in SDN 01 Pejaten Timur has technical or economic feasibility. This research is technically feasible because, the level of solar irradiation at the site is 4 kWh/m2/day, the solar power generation generated is greater than 50% of the peak load power, and the area used for designing solar power in the school area is still smaller with the size of the school area available. This study is economically feasible because, the NPV value obtained is positive for 25 years of PLTS. The design of this PLTS has a break even point in the 18th year of use and has already benefited.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Ardiansyah
Abstrak :
Dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik yang signifikan di Indonesia, diperlukan sumber energi lain untuk dapat mengganti peran bahan bakar fosil yang akan habis sebagai sumber energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang menggunakan landfill gas (LFG) sebagai sumber energi dapat memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan listrik. Kekurangan LFG adalah karakteristik produksinya yang terus menurun dengan berjalannya waktu. Penelitian ini membahas model pembangunan PLTSa secara berkelanjutan dari sisi ekonomi. Ada dua model yang diajukan, model 1 melakukan penimbunan sampah selama satu periode saja (4 tahun) dan tidak ada lagi pembukaan lahan dan penimbunan sampah, sedangkan model 2 melakukan penimbunan sampah setiap empat tahun sekali dimana dilakukan lagi pembukaan lahan. Parameter yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah Benefit-Cost ratio dan Net Present Value. Berdasarkan hasil analisis, model yang layak secara ekonomi adalah model 2 dengan B/C Ratio 1.16 dan NPV Rp.9,015,502,964, dimana pengolahan sampah dilakukan secara berkelanjutan, sedangkan model 1 dengan B/C Ratio 0.91 dan NPV Rp.3,848,278,544, belum layak secara ekonomi dan belum menguntungkan ...... With the increasing demand of electrical energy in indonesia, another source of energy required to be able to replace the roles of fossil fuels as the main source of electrical energy. Waste power plant with landfill gas (LFG) as a source of energy can provide solutions in fulfilling the need for electricity. The disadvantages of LFG is the characteristic of gas production continues to decline over time. This research discusses the development model of sustainable waste power plant from economic view. This research propose two models, model 1 conducting the landfilling in one periode (4 years) only. Model 2 conducting the landfilling every 4 years by opening more area. The parameters used in this feasibility study are benefit-cost ratio and net present value. As the results, the model that economically feasible is model 2 with B/C Ratio 1.16 and NPV Rp.9,015,502,964, while the model 1 with B/C Ratio 0.91 and NPV Rp.3,848,278,544, is not economically feasible.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Sahita Laksmi
Abstrak :
Semakin meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia membuat Pemerintah berupaya untuk meningkatkan minat pengembang listrik swasta untuk berinvestasi di Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dengan cara membuat Peraturan Menteri ESDM no 19 tahun 2015 untuk PLTM. Pemerintah membuat tarif fix untuk PLTM dimana pengembang listrik tidak dapat melakukan negosiasi harga terkait tarif PLTM seperti pada pembangkit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tarif yang diberikan Peraturan Menteri tersebut sudah dapat menarik pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat, dengan cara melakukan analisis sensitivitas pada pengembang listrik swasta yang telah memiliki kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara dengan menggunakan tarif tersebut. Analisis dilakukan pada dua pengembang listrik swasta di lokasi yang mendapat tarif terendah dan tertinggi dengan membuat skenario perubahan pada perhitungan awal pengembang listrik swasta. Hasil analisisnya dapat dilihat pada tingkat Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Benefit Cost Rationya yang didapat pada perubahan skenarionya. Hasilnya tarif terbaru yang diberikan oleh Pemerintah untuk PLTM sudah layak untuk memancing minat pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat. Meski begitu, hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang listrik swasta adalah energi yang dihasilkan setiap tahunnya, karena perubahan tingkat energi yang dihasilkan pertahunnya paling signifikan dalam berubahnya keuntungan untuk menentukan layaknya sebuah investasi.
The increasing demand for electricity in Indonesia made the Government seeks to increase the interest of Independent Power Producers to invest in minihydro power plants by making the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 19/2015 for minihydro power plants. The government made fixed tariff for minihydro power plants where Independent Power Producers (IPP) are not able to negotiate tariff for minihydro power plants as in other power plants. This study aims to determine whether a given tariff regulation has been able to attract Independent Power Producers on the level of profits, by performing a sensitivity analysis on the Independent Power Producers who have contracted with Perusahaan Listrik Negara using the tariff. Analysis was performed on two Independent Power Producers in location that received the lowest and highest tariff by making changes to the initial calculation scenarios of Independent Power Producers. Analysis results can be seen at the level of the Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period and Benefit Cost ratio that obtained in the scenario changes. The results is tariff that given by the Government for minihydro power plants is feasible to interest Independent Power Producers of level profits. Even so, the important things that must be considered by the Independent Power Producers is amount of energy produced annually, due to changes in the level of energy produced per year is the most significant changes in profits to determine an investment feasibility.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradhana Listio Wicaksono
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan moda transportasi umum LRT berbasis Transit Oriented Development (TOD) muncul sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan pengembangan kota. Selain itu, konsep TOD ini diterapkan untuk mengatasi permasalahan finansial dalam pembangunan kereta. Adanya pembangunan LRT berbasis TOD diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan kereta, mengurangi volume kendaraan bermotor, mengurangi polusi udara, mencegah terjadinya urban sprawl, dan mendukung finansial berkelanjutan. Namun, pengembangan LRT berbasis TOD membutuhkan biaya yang sangat besar. Dengan menghitung komponen Life Cycle Cost, berupa biaya pembangunan, biaya oeprasional dan pemerliharaan, serta pendapatan, hasil penelitian menunjukkan nilai IRR sebesar 9,75. Nilai yang berada dibawah WACC sebesar 11,01 menunjukkan bahwa proyek tidak layak secara finansial. Dilakukan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), berupa pembagian pembiayaan komponen Life Cycle Cost antara kedua pihak, untuk meningkatkan nilai IRR. Dari seluruh opsi pembiayaan yang ada, didapatkan nilai IRR optimal sebesar 14,91 yang menunjukkan bahwa proyek layak secara finansial. Dengan mengacu pada IRR tersebut, maka sharing biaya pembangunan, operasional dan pemeliharaan, dan pendapatan yang dilakukan oleh swasta berturut-turut sebesar 39,86, 66,02, dan 72,02. Sedangkan, sisanya menjadi tanggungjawab pemerintah.
ABSTRACT
The development of public transportation LRT based on Transit Oriented Developemt (TOD) emerged to solve urban development problems. Moreover, this TOD concept is applied to overcome financial problems in the construction of trains. The development of LRT based on TOD is expected to increase public interest in using trains, reducing the volume of vehicles, reducing air pollution, preventing urban sprawl, and supporting sustainable finance. However, this development requires a very large investment cost for financing. By calculating a Life Cycle Cost components, consist of initial costs, operation maintenance costs, and revenue, the results of the study showed an IRR of 9,75. The values of below WACC, 11,01, indicate that the project is non financially feasible. With Public Private Partnership (PPP), in the form of sharing the Life Cycle Cost components, it increase the IRR value. From all available financing options, author gets the optimal IRR value of 14,91 which indicates that the project is financially feasible. By referring to this IRR, the sharing of initial costs, operation maintenance costs, and revenue made by the private sector are 39,86, 66,02, and 72,02. Meanwhile, the rest is the responsibility of the government.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Investing on facilities is one of options that must be chosen to enlarge the compotitive advantage of a business.Other option is for is for example,rent the facilities......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>