Ditemukan 780 dokumen yang sesuai dengan query
R. Santoso Pedjosoebroto
Yogyakarta: Percetakan RI, 1963
347.02 SAN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Tresna
Jakarta: Pradnya Paramita, 1996
347.02 TRE k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mosher, Frederick C.
New York : Oxford University Press, 1968
353.006 MOS d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Cipta Jaya, 2004,
R 342.068 Pet
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S7782
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Strake, J.G.
Jakarta: Sinar Grafika, 1992
341 STA p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Deplu RI,
321 PEW
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Bernadette Juliani
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai kewajiban Direksi sebagai organ Perseroan yang mempunyai tugas untuk melakukan kepengurusan Perseroan. Kewajiban Direksi tersebut terkait dengan kewajiban untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) baik RUPS Tahunan maupun RUPS Lainnya sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang. Selain kewajiban Direksi dalam penyelenggaraan RUPS, tesis ini juga membahas mengenai peranan institusi peradilan dalam memberikan kepastian hukum terkait dengan permohonan Pemegang Saham Perseroan untuk melakukan pemanggilan sendiri RUPS karena Direksi tidak melaksanakan kewajibannya tersebut. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang dilakukan secara deskriptif analisis melalui bahan-bahan kepustakaan dan analisa terhadap penetapan dan putusan institusi peradilan.
Hasil penelitian menyarankan agar Direksi tetap memenuhi permintaan Pemegang Saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagai bagian dari hak Pemegang Saham. Pengadilan Negeri yang mempunyai wewenang untuk menetapkan permohonan Pemegang Saham dalam hal Pemegang Saham mengajukan permohonan penetapan pemberian ijin pemanggilan sendiri RUPS wajib memeriksa dengan cermat permohonan Pemegang Saham tersebut apakah sudah memenuhi persyaratan dan ada kepentingan yang wajar dari Pemegang Saham untuk menyelenggarakan RUPS tersebut.
This Thesis contains analysis of obligation of Board of Directors as an organ of a limited liability company to manage the company. Such obligation is related to conduct General Meeting of Shareholders (GMS) of the company, either Annual GMS or Extra-Ordinary GMS as mandated by the law. Besides analyzes the obligation to conduct GMS, this Thesis also analyzes the role of Court of Law institution in providing law assurance in relation with the right of shareholder of a company to by itself make convocation of/formal call for the GMS, in case the Board of Directors did not do that. This analysis is a legal normative analysis, which carried-out by descriptive analysis method to literature materials and analysis to decisions or verdicts of Court of Law.
Considering the result of this analysis, the Board of Directors should suggestively honor the right of shareholder who requested the GMS to be conducted. An authorized District Court is competent to examine if the request of shareholder has duly fulfilled all the requirements and if are there any normal interest of such shareholder in requesting the GMS.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27529
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Wawolangi, F.X.
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan teori
soft power dalam Politik Luar Negeri RI. Contoh kasus yang paling nyata
adalah ketika Indonesia melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika
2005. KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan sebagai even yang monumental,
karena selain KTT tersebut sebagai peringatan pelaksanaan KAA 1955, KTT
tersebut menawarkan suatu kerjasama baru di antara negara-negara Asia
Afrika pada saat itu. Wajah dunia pada saat itu berubah ketika serangan teroris
di Amerika Serikat pada tahun 2001, selanjutnya tindakan unilateralisme AS
memaksakan negara-negara lain di dunia untuk menyelamatkan dirinya
masing-masing. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang baru saja
mengalami transformasi politik, diharapkan untuk segera mengambil langkah
yang terbaik untuk kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu Indonesia
kembali menawarkan bentuk kerjasama baru yang lebih konkrit dan
membangun dalam bentuk NAASP yang disepakati dalam KTT Asia Afrika
2005. Politik Luar Negeri RI melalui KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan
sebagai perwujudan dari teori soft power. Sejauh mana KTT Asia Afrika 2005
dapat mewujudkan kepentingan nasional Indonesia pada saat itu, akan
menentukan keefektifan dari soft power itu tersebut.
Tesis ini menggunakan pendekatan teori soft power, Joseph Nye sebagai
dasar pemikirannya. Selain itu untuk menjelaskan perilaku suatu negara dalam
mempertahankan kepentingan nasionalnya, digunakan teori 3 unit analisa
Howard Letner.
ABSTRACT
The main purpose of this thesis is to understand how far the use of soft power
theory in Indonesian Foreign Policy. The most obvious case is when Indonesia
conducted Asian African Summit Conference 2005. Asian African Summit
Conference 2005 can be regarded as a monumental event, because apart from
the summit as a commemoration of Asian African Conference 1955, the
summit offered a new cooperation between Asian and African countries at that
time. The world has changed since 9/11, furthermore unilateral act by US
forced another countries to defended their own interests by their own way. On
the other hand, Indonesia as a country that recently experienced a political
transformation, are expected to take the best decisions immediately for its
national interests. Therefore, Indonesia back to offer new form of cooperation
more concrete and constructive in New Asian African Strategic Partnership
(NAASP) which was agreed in the Asian African Summit Conference 2005.
Indonesian foreign policy through the Asian African Summit Conference 2005
can be said as the realization of the soft power theory. How far this summit can
bring Indonesian national interests at that time will determine the effectiveness
of soft power theory.
This Thesis uses the soft power theory by Joseph Nye as its rational approach.
In addition to explaining the behavior of the country in defending its national
interests, this thesis uses unit analysis theory by Howard Letner.
2010
T27791
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Damsuki Sembada
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16826
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library