Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Delima Ahmad Kabah
"Pendidikan berbasis agama yang berfungsi untuk membentuk karakter dan moralitas dapat menjadi tempat terjadinya penyalahgunaan agama. Penelitian ini menguji hubungan antara penyalahgunaan agama dan koping religius pada alumni sekolah berbasis agama. Metode kuantitatif korelasional digunakan dengan instrumen Spiritual Harm and Abuse Scale dan Brief RCOPE. Hasil menunjukkan korelasi negatif signifikan antara penyalahgunaan agama dan koping religius positif (PRC ) (rs = –.267, p = .011), serta korelasi positif signifikan antara penyalahgunaan agama dan koping religius negatif (NRC) (rs = .417, p < .001). Artinya, semakin tinggi pengalaman penyalahgunaan agama, maka semakin rendah penggunaan PRC dan semakin tinggi penggunaan NRC.

Religious-based education, which aims to cultivate character and moral integrity, may also serve as a context for religious abuse. This study investigated the relationship between experiences of religious abuse and religious coping among graduates of faith-based educational institutions. A correlational quantitative design was employed using the Spiritual Harm and Abuse Scale and the Brief RCOPE. The findings revealed a significant negative correlation between religious abuse and positive religious coping (PRC) (rs = –.267, p = .011), and a significant positive correlation with negative religious coping (NRC) (rs = .417, p < .001), suggesting that greater abuse is associated with decreased PRC and increased NRC."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Najma Fathia Sutanto
"Masa pandemi COVID-19 membuat kematian terasa lebih dekat dari sebelumnya dan membuat kecemasan kematian lebih prevalen. Regulasi emosi dan religious coping hadir sebagai pilihan yang dapat digunakan individu untuk menangani kecemasan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kemampuan regulasi emosi dan penggunaan religious coping dalam memprediksi tingkat kecemasan kematian pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Kecemasan kematian diukur menggunakan Death Anxiety Scale (DAS) (Templer, 1970), kemampuan regulasi emosi diukur menggunakan Perth Emotion Regulation Competency Theory (PERCI) (Preece, Becerra, Robinson, dan Dandy, 2018), dan religious coping diukur menggunakan Brief RCOPE (Pargament, Feuille, dan Burdzy, 2011). Partisipan penelitian (n = 384) merupakan orang berusia 18-25 tahun dan sedang tinggal di Indonesia saat pandemi COVID- 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi emosi dan religious coping dapat memprediksi tingkat kecemasan kematian, baik secara independen maupun secara bersama-sama.

COVID-19 pandemic is making death feel closer and death anxiety more prevalent than ever. Emotion regulation and religious coping are present as choices that can be used to deal with death anxiety. This research aimed to see the role of emotion regulation ability and the use of religious coping in predicting death anxiety level during the COVID-19 pandemic in Indonesia. Death anxiety was measured using Death Anxiety Scale (DAS) (Templer, 1970), emotion regulation ability was measured using Perth Emotion Regulation Competency Theory (PERCI) (Preece, Becerra, Robinson, and Dandy, 2018), and religious coping was measured using Brief RCOPE (Pargament, Feuille, dan Burdzy, 2011). The participants of this study (n = 384) are aged 18-25 years old and lived in Indonesia during the COVID-19 pandemic. The results of this study showed that both emotion regulation and religious coping can predict death anxiety level, both independently and simultaneously."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library