Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryani
Abstrak :
Analisis Kebutuhan Psikososial Penderita Tuberkulosis Paru. Tuberkulosis paru adalah penyakit paru-paru kronis yang berdampak secara fisik dan psikososial bagi penderitanya. Hingga saat ini program-program pemerintah yang ada masih berfokus pada pengobatan dan pencegahan penularan penyakit. Program yang ada belum mengarah pada pemecahan masalah psikososial penderita, padahal dampak masalah psikososial sangat besar pengaruhnya terhadap kepatuhan berobat dan prognosis penyakit penderita Tuberculosis (TB). Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang paling mempengaruhi pemenuhan kebutuhan psikososial penderita TB di kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Sejumlah 171 orang penderita TB paru yang terlibat dalam penelitian ini dipilih dengan cara consecutive sampling dari sepuluh puskesmas di Kota dan Kabupaten Cirebon. Kebutuhan psikososial penderita TB paru diukur dengan alat ukur yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Sebelum digunakan, instrumen tersebut sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga faktor dominan yang paling berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pemenuhan kebutuhan psikososial mereka. Faktor tersebut adalah kondisi psikologis dalam seminggu terakhir, lama pengobatan, dan layanan pendukung. Sementara itu, faktor demografi tidak berhubungan dengan kepuasan mereka terhadap pemenuhan kebutuhan psikososial. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengadakan layanan pendukung di puskesmas sehingga kebutuhan psikososial penderita TB paru bisa terpenuhi dan kasus drop out bisa dicegah.
Pulmonary tuberculosis is a chronic lung disease which has a physical as well as psychosocial impact on the patients. Until recently, existing government programs still focus on the treatment and contamination prevention of the disease. The current existing program is not directed towards solving the patients? psychosocial problems, although the impact thereof is very influential towards the discipline in undergoing treatment and the prognosis of Tuberculosis (TB) as a disease in patients. This research aims to analyze factors that are most influential in fulfilling the psychosocial needs of TB patients in the city of Cirebon. This research uses a corelational descriptive method. 171 pulmonary TB patients involved in this research were chosen through consecutive sampling from 10 public health centers in the City and Region of Cirebon. The psychosocial needs of pulmonary TB patients are measured by instruments developed by the researchers. Prior to using the instrument, a validity and reliability test has been conducted. The result indicates that there are three dominant factors that are closely related to the patients? satisfaction in meeting their psychosocial needs. These factors are the psychological condition during the last week, duration of treatment and supporting services, whereas demographic factors are not related to their satisfaction in meeting their psychosocial needs. The result of this research can be considered by the government to provide supporting services at Public Health Centers in order to fulfill the psychosocial needs of pulmonary TBC patients and avoid drop out cases.
Universitas Padjajaran, Faculty of Nursing, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pulmonary tuberculosis is a chronic lung disease which has a physical as well as psychosocial impact on the patients. Until recently, existing government programs still focus on the treatment and contamination prevention of the disease. The current existing program is not directed towards solving the patients’ psychosocial problems, although the impact thereof is very influential towards the discipline in undergoing treatment and the prognosis of Tuberculosis (TB) as a disease in patients. This research aims to analyze factors that are most influential in fulfilling the psychosocial needs of TB patients in the city of Cirebon. This research uses a corelational descriptive method. 171 pulmonary TB patients involved in this research were chosen through consecutive sampling from 10 public health centers in the City and Region of Cirebon. The psychosocial needs of pulmonary TB patients are measured by instruments developed by the researchers. Prior to using the instrument, a validity and reliability test has been conducted. The result indicates that there are three dominant factors that are closely related to the patients’ satisfaction in meeting their psychosocial needs. These factors are the psychological condition during the last week, duration of treatment and supporting services, whereas demographic factors are not related to their satisfaction in meeting their psychosocial needs. The result of this research can be considered by the government to provide supporting services at Public Health Centers in order to fulfill the psychosocial needs of pulmonary TBC patients and avoid drop out cases.

Analisis Kebutuhan Psikososial Penderita Tuberkulosis Paru. Tuberkulosis paru adalah penyakit paru-paru kronis yang berdampak secara fisik dan psikososial bagi penderitanya. Hingga saat ini program-program pemerintah yang ada masih berfokus pada pengobatan dan pencegahan penularan penyakit. Program yang ada belum mengarah pada pemecahan masalah psikososial penderita, padahal dampak masalah psikososial sangat besar pengaruhnya terhadap kepatuhan berobat dan prognosis penyakit penderita Tuberculosis (TB). Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang paling mempengaruhi pemenuhan kebutuhan psikososial penderita TB di kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Sejumlah 171 orang penderita TB paru yang terlibat dalam penelitian ini dipilih dengan cara consecutive sampling dari sepuluh puskesmas di Kota dan Kabupaten Cirebon. Kebutuhan psikososial penderita TB paru diukur dengan alat ukur yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Sebelum digunakan, instrumen tersebut sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga faktor dominan yang paling berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pemenuhan kebutuhan psikososial mereka. Faktor tersebut adalah kondisi psikologis dalam seminggu terakhir, lama pengobatan, dan layanan pendukung. Sementara itu, faktor demografi tidak berhubungan dengan kepuasan mereka terhadap pemenuhan kebutuhan psikososial. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengadakan layanan pendukung di puskesmas sehingga kebutuhan psikososial penderita TB paru bisa terpenuhi dan kasus drop out bisa dicegah.
Universitas Padjajaran. Faculty of Nursing, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rahman
Abstrak :
Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan merupakan pertanda bahwa pendidikan dan pelatihan dilaksanakan tanpa analisa kebutuhan organisasi secara memadai, tidak ada tindak lanjut, dan tidak ada pengukuran dampaknya Sihombing Widhyarto, 2011 . Analisis kebutuhan diklat merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam mendesain dan mengembangkan program pelatihan yang efektif dan efisien secara sederhana dengan model ADDIE Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate . Sehingga perlu dikaji bagaimana analisis kebutuhan diklat yang dilakukan Pusdiklat KKB BKKBN khususnya pada tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivis dengan menguji Model ADDIE pada pelaksanaan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, menerapkan metode pengumpulan data kualitatif dengan wawancara terhadap 12 duabelas informan dan studi pustaka. Analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional, dan manajemen BKKBN tahun 2014-2017 tidak dilaksanakan secara konsisten dan tidak sesuai prinsip merancang program pendidikan dan pelatihan pada model ADDIE sehingga perencanaan program pendidikan dan pelatihan tidak mencerminkan upaya peningkatan kompetensi pegawai berdasarkan kebutuhan mengatasi kesenjangan kompetensi pegawai yang merupakan hasil evaluasi kinerja. Dengan kenyataan tersebut, yang perlu dilakukan Pusdiklat KKB BKKBN yaitu mengembalikan prinsip desain program pendidikan dan pelatihan sesuai Model ADDIE dengan langkah awal melakukan sendiri klarifikasi masalah kinerja pegawai agar dapat diidentifikasi kompetensi mana yang mengalami kesenjangan.
The ineffectiveness of the implementation of training is a sign that training are carried out without adequate analysis of organizational needs, no follow up, and no impact measurement Sihombing Widhyarto, 2011 . Training needs analysis is the first step in designing and developing effective and efficient training program in simple way with ADDIE Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluate model. So it needs to be studied how the analysis of training needs undertaken Pusdiklat KKB BKKBN especially in 2014 2017. This study uses a post positivist approach by testing the ADDIE Model on the implementation of educational needs analysis and training, applying qualitative data collection methods with interviews of 12 twelve informants and literature study. The analysis of education needs and technical, functional and management trainings of BKKBN 2014 2017 are not implemented consistently and not in accordance with the principles of designing education and training programs in the ADDIE model so that the planning of educational and training programs does not reflect the efforts to increase employee competency based on the need to overcome employee competency gaps which is the result of performance evaluation. With this fact, what needs to be done Pusdiklat KKB BKKBN is to restore the design principles of educational programs and training according to the ADDIE Model with the first step of doing self clarification of employee performance issues in order to identify which competencies are experiencing the gap.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Disa Winona Araminta
Abstrak :
ABSTRAK
Terkait dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, salah satu kunci untuk mengungguli insinyur dari negara ASEAN lainnya adalah kemampuan berbahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Bahasa Inggris mahasiswa S1 Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Kuesioner dan wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kebutuhan untuk mempelajari Bahasa Inggris mahasiswa tidak setinggi kebutuhan untuk menggunakan Bahasa Inggris meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka masih perlu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, khususnya keterampilan berbicara.
ABSTRACT
Regarding ASEAN Economic Community 2015, one of the keys to outrank engineers from other ASEAN countries is mastering English language skills. This study aims at analyzing the needs of English for Professional Purposes for undergraduate engineering students at Universitas Indonesia. Questionnaires and interviews were used as the data collection methods. The research reveals that students‟ needs of English language learning are not as high as their needs of English language use although they still need to improve their skills, especially in speaking.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Archianti Widiasih
Abstrak :
Perubahan lingkungan menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Kondisi ini juga dialami oleh PT. XYZ yang mengadakan perubahan fokus bisnis sejak terjadinya !crisis keuangan pada 2002. Perubahan ini secara tidak langsung menuntut peningkatan kemampuan karyawan. Pada PT. XYZ memilih untuk melakukan berbagai macam pelatihan, terutama pada jabatan baru yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang kompleks. Salah satunya adalah jabatan Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api. PT. XYZ merasakan timbul permasalahan yang menyangkut kinerja Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api. Hal ini dikarenakan jumlah pelatihan yang banyak diikuti tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja sesuai dengan harapan manajemen. Menghadapi permasalahan tersebut maka terdapat beberapa altematif pemeeahan masalah, antara lain menyangkut analisis kebutuhan pelatihan, pelaksanaan program pelatihan dan evaluasi pelatihan (Cascio, 1995). Alternatif-alternatif ini muncul dikarenakan keefektifan pelatihan sangat tergantung pada tahapan-tahapan dalam pelatihan. Berdasarkan hasil temuan data dari PT. XYZ maka pada Tugas Akhir ini akan diajukan uulan mengenai rancangan analisis kebutuhan pelatihan. Rancangan diajukan dengan menggunakan 3 (tiga) tahapan analisis yaitu analisis organisasi, analisis tugas dan analisis tenaga kerja. Usulan yang diberikan menggunakan tahapan analisis kebutuhan pelatihan yang dikemukakan oleh McGehee & Thayer (dalam Dipboye, Smith & Hower, 1993).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Pratama Perwiriyantho
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kegiatan business coaching pada PT Tidar Motor, sebuah usaha menengah yang bergerak di bidang bengkel kendaraan roda empat yang berlokasi di Cibubur. Produk utama PT Tidar Motor adalah perbaikan body mobil dan bengkel perawatan dan perbaikan mesin mobil. Permasalahan yang terjadi pada operasional bengkel ini adalah tidak adanya prosedur kerja standar dan para mekanik masih membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah mengembangkan model bisnis PT Tidar Motor dari perspektif sumber daya manusia melalui perancangan prosedur kerja standar dan analisis kebutuhan pelatihan.
ABSTRACT
This thesis discusses business coaching activity in PT Tidar Motor, a medium entreprise in four wheeled vehicle workshop located in Cibubur. Main product of PT Tidar Motor is car body repair and car engine maintenance and repair. Problems that occur in the operation of this workshop is the absence of standard operating procedures and the mechanics still need training to improve their competence. The purpose of this thesis is to develop the business model of PT Tidar Motor from the perspective of human resources through the design of standard operating procedures and training needs analysis.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Estha Dahana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mata pelajaran Wicara Publik yang ada dan merancang silabus baru untuk mata pelajaran peminatan bahasa Inggris Wicara Publik menggunakan metode English for Specific Purposes (ESP) di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki profil entrepreneurship. Ancangan penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif (mixed methods design research). Data ancangan kuantitatif (desain survei) bersumber dari kuesioner yang disebarkan kepada pemelajar dan pembelajar untuk memperoleh informasi dari dua perspektif berbeda. Di sisi lain, ancangan kualitatif (desain deskriptif interpretatif) digunakan untuk mengolah data yang berasal dari hasil wawancara terhadap pemangku kepentingan, pembelajar dan pemelajar. Observasi kelas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran wicara publik yang berlangsung di dalam ruang kelas. Analisis kebutuhan dilakukan menggunakan pedoman needs analysis-informed teaching for English for specific purposes (Albassri, 2002) dan beberapa sumber pustaka yang relevan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa program wicara publik yang sudah dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pemelajar untuk mengembangkan kemahiran komunikasi entrepreneurial dan oleh karena itu dibutuhkan silabus yang sejalan dengan tujuan pengadaan program tersebut. Meski demikian, mayoritas responden mengatakan bahwa kemahiran wicara publik mereka meningkat. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi topik-topik wicara publik entrepreneurship dan elemen-elemen bahasa yang diperlukan untuk mengembangkan kemahiran komunikasi entrepreneurial dan perlu dimasukkan ke dalam silabus yang baru. Silabus ini dapat juga digunakan di sekolah-sekolah lain yang ingin mengembangkan kemahiran entrepreneruship pemelajarnya lebih dini.
ABSTRACT
This study aims to evaluate a Public Speaking course and design a new syllabus for an English Public Speaking course using the English for Special Purposes (ESP) method in a high school (SMA) which has an entrepreneurial profile. This research is quantitative and qualitative in nature (mixed methods research design). Quantitative data (survey design) were elicited from questionnaires distributed to both learners and teachers to obtain information from two different perspectives. On the other hand, a qualitative approach is used to process data elicited from interviews with the stakeholder, learners and teachers. Class observations in this study aimed to identify and obtain information about the learning process of public speaking conducted in the classroom. Needs analysis was carried out using analysis of information-based teaching needs for English for specific purposes (Albassri, 2002) and some relevant library sources. Based on the result findings of the analysis, it can be concluded that the ongoing public speaking program was not fully in accordance with the needs of learners to develop entrepreneurial communication skills and therefore a syllabus that was in line with the objectives of the program was needed. However, the majority of the respondents said that their public speaking skills had improved. This research successfully identified the topics of entrepreneurship public speaking and the language elements needed to develop the entrepreneurial communication skills that need to be incorporated into the new syllabus. This syllabus can also be used in other schools that are willing to develop their learners' entrepreneurship skills at earlier stage.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Ayu Anggraini
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini mengenai analisis jumlah kebutuhan tenaga perawat di Unit Rawat Inap Sakura RS Ananda tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat di Unit Rawat Inap Sakura RS Ananda berdasarkan beban kerjanya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dimana data untuk penelitian kuantitatif diperoleh dengan menggunakan teknik work sampling. Sedangkan data untuk penelitian kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah perawat yang optimal berdasarkan perhitungan WISN adalah 29 perawat. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah perawat di Unit Rawat Inap Sakura saat ini yang berjumlah 29 perawat sudah mencukupi kebutuhan optimalnya.
ABSTRACT
This research is about analysis the total amount of nurses needs at the Sakura rsquo s inpatient unit of Ananda Hospital in 2017. The purpose of this research is to know the total amount of nurses needs at the Sakura rsquo s inpatient unit of Ananda Hospital based on their workload. This type of research is quantitative and qualitative where data for quantitative research is obtained by using work sampling technique. While data for qualitative research is obtained by indepth interview and document rsquo s review. The result of this research is the optimal amount of nurses based on WISN calculation is 29 nurses. This shows that the total amount of nurses at the Sakura rsquo s inpatient unit current were 29 nurses sufficient the needs optimal.
2017
S68833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadilah Muhamad
Abstrak :
Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi,  analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan. Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan  karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum. Hasil penelitian ini adalah  matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan  baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab. ......Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014. The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes. Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which  safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general. This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sparhawk, Sally
Abstrak :
Training professionals are increasingly expected to be strategic business partners with their organizations, offering performance solutions that align with business goals. Becoming this partner requires a different way of thinking about needs analysis. This issue explores the six steps involved in defining a clients training needs in relation to the organizations business goals. You will find techniques to use at each point in the analysis process, sample questions you can use for collecting data, a strategic needs analysis checklist, and other valuable tips and tools.
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2002
e20435556
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>