Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evana Clarentina Kadi
Abstrak :
Semua aktivitas yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kesehatan menempatkan tenaga kesehatan pada risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk perawat. Salah satu kecelakaan yang dapat menimbulkan cedera, penyakit bahkan kematian akibat infeksi yang ditularkan melalui darah adalah kejadian Needle-stick and Sharp Injuries (NSSI). Kejadian NSSI dan faktor-faktor yang berhubungan di RS PMI Bogor pada perawat belum terdata dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling, yaitu seluruh perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Bedah RS PMI Bogor dengan jumlah responden 216 Orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian NSSI dalam 1 tahun terakhir adalah 49,5% dengan penyebab tersering adalah terkena pecahan ampul (49,5%) dan pada saat mematahkan tutup ampul kaca (48,6%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara masa kerja, pelatihan, unsafe acts, dan unsafe conditions dengan kejadian NSSI. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian NSSI. Untuk mencegah terjadinya NSSI maka perlu dilakukan peningkatan pengetahuan perawat, pemerataan promosi pencegahan dan penatalaksanaan kejadian NSSI serta sistem pelaporan kecelakaan kerja yang terintegrasi dan diikuti dengan surveilans. ...... All activities undertaken in providing health care put health workers at Occupational Health and Safety risk, including nurses. One of the accidents that can cause injury, illness and even death from blood-borne infections is Needle Stick and Sharp Injuries (NSSI). NSSI incidence and factor associated with NSSI at Indonesian Red Cross Hospital nurses have not been recorded properly. A cross-sectional study was conducted, using questionnaire as an instrument to collect data. The sampling technique in this study used total sampling method, which was all nurses working in Inpatient, Emergency and Surgical Installation. A total of 216 nurses were accepted for inclusion. Results showed that the incidence of NSSI in the last 1 year was 49.5%, with the most common cause was glass ampoule cap (49.5%) and the most frequently reported circumstances of NSSI was breaking the glass ampule cap (48.6%). There was no statistically significant association between experience, training, unsafe acts and unsafe conditions with NSSI. There was statistically significant association between knowledge with NSSI. To prevent the occurrence of NSSI it is necessary to increase the knowledge of nurses, promotion and integrated reporting of occupational accident, followed by surveillance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indiarta Solihin
Abstrak :
Salah satu risiko keselamatan dan kesehatan perawat di Rumah sakit adalah needle stick and sharp injuries (NSSI) yang dapat menimbulkan cedera, penyakit bahkan kematian akibat infeksi yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Kejadian dan pelaporan NSSI di RSKO pada perawat belum terdata dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional, meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan NSSI. Pada penelitian kuantitatif, pengambilan data dilakukan pada 76 responden di Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap Bidadari/HCU, Instalasi Rawat Jalan dan Rehabilitasi/Detok. Hasil penelitian menunjukan dalam 1 tahun terakhir, sebanyak 40 orang (52,6 persen) mengalami NSSI, penyebab tersering NSSI adalah pecahan vial/ampul 32,5 persen dan 32,5 persen mengalami NSSI saat mematahkan ampul/vial. Tidak ada hubungan bermakna antara faktor predisposisi dan faktor pemungkin dengan NSSI. Ada hubungan bermakna antara faktor penguat yaitu faktor punishment dengan NSSI dengan nilai p 0.042. Pada penelitian kualitatif diketahui Pelatihan merupakan faktor predisposisi/individu yang paling penting terkait NSSI, Ketersediaan APD adalah faktor pemungkin/sarana paling penting yang harus disediakan RS untuk mencegah NSSI. Adanya SOP merupakan faktor penguat yang penting untuk pencegahan NSSI. Untuk mencegah NSSI perlu pelatihan berkala, ketersediaan APD dan sosialisasi SOP. ...... One of the risks to the nurses' safety and health in the hospital is the needle stick and sharp injuries (NSSI) that can cause injury, disease and even death from blood-borne infections or other body fluids. The incident and reporting of NSSI in RSKO on the nurse has not been properly recorded. This research is quantitative and qualitative research with cross sectional design, researching factors related to NSSI. In quantitative research, data collection was done on 76 respondents in Emergency Installation, Installation Bidadari / HCU, Outpatient Installation and Rehabilitation / Detok. The results showed in the last 1 year, as many as 40 people (52.6 percent) experienced NSSI, the most common cause NSSI fraction vial / ampoule 32.5 percent and 32.5 percent experienced NSSI when break ampoules / vials. There was no significant association between predisposing factors and enabling factors with NSSI. There is significant relation between amplifier factor that is punishment factor with NSSI with p value 0.042. In qualitative research, it is known that Training is the most important predisposing factor / individual related to NSSI. The availability of PPE is the most important factor to be provided by RS to prevent NSSI. The existence of SOP is an important reinforcing factor for NSSI prevention. To prevent NSSI need to regular training and availability of PPE and socialization of SOP.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library