Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jatna Supriatna
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
333.72 JAT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budianta
Jakarta: Puspa Swara dan Dana Mitra Lingkungan, 1997
333.731 6 EKA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni Soenarno
Abstrak :
Pendidikan lingkungan hidup mengandung materi konservasi alam. Penyampaian materi konservasi alam dapat dengan metode pengajaran karyawisata dan kawasan konservasi alam sebagai media pendidikan. Dalam pelajaran Biologi di SMA terdapat materi konservasi alam. Masalah di sini adalah SMA-SMA di Kabupaten Ciamis kurang memanfaatkan Taman Wisata Pananjung Pangandaran, Kabupaten Ciamis sebagai media pendidikan melalui metode karyawisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan metode pengajaran karyawisata dan pemanfaatan Taman Wisata Pananjung Pangandaran sebagai media pendidikan pada SMA di Kabupaten Ciamis, sehubungan dengan itu maka bagaimanakah sikap siswa SMA tersebut terhadap konservasi alam. Hipotesisnya adalah: (1) ada hubungan antara jurusan Al, A2 dan A3 di SMA dengan sikap siswa terhadap konservasi alam: (2) ada hubungan antara metode pengajaran karyawisata ke kawasan konservasi alam dengan sikap siswa terhadap konservasi alam: (3) ada hubungan antara asal SMA dengan sikap siswa terhadap konservasi alam.; Disain penelitiannya adalah disain survei analitis dan studi kasus. Teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Teknik pengambilan datanya menggunakan kuesioner, wawancara, pengamatan. SMA yang diteliti adalah SMAN 2 Ciamis dan SMAN Pangandaran. Pengolahan data statistiknya dengan program komputer SPSS/PC+. Pengujian hipotesis dengan uji Chi--square, diperkuat dengan nilai C Cramer dan nilai Lambda dari Goodman dan Kruskal.; Pertanyaan penelitian pertama yaitu bagaimanakah pelaksanaan metode pengajaran karyawisata dan penggunaan Taman Wisata Pananjung Pangandaran sebagai media pendidikan pada SMA di Kabupaten Ciamis. Kesimpulan yang diperoleh adalah di SMAN Pangandaran dan SMAN 2 Ciamis dijumpai ada guru bidang studi yang berkelebihan jumlahnya dan ada guru yang tidak berkompeten untuk mengajar suatu bidang studi. keadaan ini ditambah dengan kurangnya sarana pendidikan membuat guru cenderung menggunakan metode pengajaran ceramah. Karyawisata umumnya dilakukan di kelas II atau III. Yang banyak memanfaatkan Taman Wisata Pananjung Pangandaran adalah guru dan siswa jurusan A2 atau Bjologi. Taman Wisata Pananjung Pangandaran sehenarnya dapat dimanfaatkan oleh semua jurusan di SMA (Al, A2. A3 dan A4).; Pertanyaan penelitian kedua adalah bagaimanakah sikap siswa SMA tersebut terhadap konservasi alam. Kesimpulan yang ditarik adalah tidak terdapat hubungan antara sikap siswa terhadap konservasi alam dengan jurusan di SMA, dengan keikutsertaan siswa dalam karyawisata. dengan asal SMA siswa. Tidak adanya hubungan tersebut disebabkan oleh penerapan metode yang sama bagi materi yang sama. selain itu juga disebabkan faktor-faktor di luar pendidikan SMA. Faktor-faktor tersebut berupa keadaan ekonomi keluarga, perhatian keluarga kepada siswa. media Massa. Pengetahuan siswa tentang konservasi alam pada umumnya cukup baik. Umumnya siswa berpendapat bahwa pembangunan dan konservasi alam itu sama pentingnya, dan konservasi alam tidak dapat ditunda lagi, mereka mendukung pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.; Daftar Kepustakaan: 43 (1967 - 1989);
Environmental education contains natural conservation material. Natural conservation material can be taught through a field-trip method and the natural conservation area as the educational media. Natural conservation material is also taught at SMA's (Senior High Schools). The subjects in this writing are Senior High Schools (SMA) at Kabupaten Ciamis. They rarely used Pananjung Pangandaran Recreational Park at Kabupaten Ciamis as educational media through a field-trip method. These research objectives were known how a field-trip method were done with Pananjung Pangandaran Recreational Park as educational media by the Senior High Schools (SMA) at Kabupaten Ciamis. and in connection with this, how SMA student's attitudes toward natural conservation were. The hypothesis were: (1) Al (Physics). A2 (Biology). A3 (Social). programs at SMA have association with student's attitudes toward natural conservation: (2) a field-trip method has association with student's attitudes toward natural conservation: (3) origin schools (SMA) has association with student's attitudes toward natural conservation. These research designs were analytical survey and case study. The sampling technique was purposive sampling. The data have been collected by questionnaires, interview, and observation. The research object schools were SMAN Pangandaran and SMAN 2 Ciamis. The data were analyzed by SPSS/PC+. The hypothesis were tested by Chi-square test. and were supported by C Cramer's value and Lambda value from Goodman - Kruskal. The first research question was how a field-trip method has been done with Pananjung Pangandaran Recreational Park as educational media by the SMA at Kabupaten Ciamis. At both schools. the amount of teachers who taught the same subject study exceed the needs. and some others weren't competent to teach certain subject studies. Both schools didn't have sufficient educational facilities. Both conditions made the teachers tend to use a lecture method. A field-trip method usually was done in the second and third grade. A2 (Biology) program utilized Pananjung Pangandaran Recreational Park for education more than other programs. The Pananjung Pangandaran Recreational Park can be used by Al (Physic). A2 (Biology), A3 (Social) and A4 (Languages) programs. The second research question was how SMA student's attitudes toward natural conservation were. There were no association between student's attitudes toward natural conservation with Al (Physics). A2 (Biology), A3 (Social) programs at SMA, with a field-trip method. and with origin schools (SMA). This Condition was caused by the same methods application for the same materials, student's family economical condition. family attention toward students. and mass media. Student's natural conservation knowledge generally were good enough. Generally students thought the natural conservation as important as t development, and natural conservation can not be put off, and;they supported sustainable development realization. References: 43 {1967 - 1989)
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Rosalina
Abstrak :
Kawasan konservasi suatu Taman Nasional merupakan zona konservasi yang harus dikelola berdasarkan sistem zoning menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1990 dan ketentuan Internasional yang telah dideklarasikan pada The IVth World Congress on National Park and Protected Area di Caracas, Venezuela 1992. Taman Nasional Ujung Kulon telah ditetapkan sebagai Warisan Alam Dunia oleh Badan Intemasional UNESCO (1992) dan terdaftar pada Buku Merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources 1 IUCN (1994) karena merupakan kawasan konservasi bagi habitat terakhir Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di dunia yang dikategorikan langka. Analisis Kesenjangan merupakan suatu pendekatan spasial yang digunakan untuk mengetahui secara dimensi keruangan tingkat keakuratan dari keberadaan suatu spesies dengan komunitas alamnya dalam suatu kawasan yang dikonservasi dengan menggunakan metode penggabungan antara teknik remote sensing, teknik sistem informasi geografis dan metode skala pengharkatan. Penelitian dengan judul " Analisis Kesenjangan Zonasi Pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon Berdasarkan Sebaran Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) " ini bertujuan untuk mengkaji kesenjangan yang terjadi terhadap zonasi pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon berdasarkan pendekatan biogeografi dan pertimbangan biogeofisik. Sasaran yang ingin dicapai melalui pendekatan analisis kesenjangan ini adalah mengetahui distribusi spasial zona sensitifitas, distribusi wilayah kesesuaian habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), dan mengetahui besaran kesenjangan yang terjadi antara wilayah kesesuaian habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan zona sangat sensitif terhadap zona pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Ujung Kulon PHPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diperoleh zona sensilifitas untuk kelas sangat sensitif seluas 8.608 ha, wilayah kesesuaian habitat Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) seluas 3.734 ha. Kesenjangan terjadi sebesar 33,22% atas zona konservasi sangat sensitif dan wilayah kesesuaian Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) terhadap zona pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Ujungkulon I PHPA. ...... National Parks as nature conservations are defined as areas having natural ecosystems which are managed through zoning systems. These systems are based on the 1990 Act 5 and international regulation and was declared by the IVth World Congress on National Parks and Protected Areas which was held in Caracas, Venezuela, 1992. Ujung Kulon National Park was declared a World Heritage Site by UNESCO (1992) and registered by The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources 1 IUCN Red List Categories (1994) as the last habitat for the "Endangered" Javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus). Gap Analysis is a spatial approach of identifying the accuracy of spatial dimension of community species in natural conservation areas. As a spatial approach, Gap Analysis presents a combined methodology provided by Remote Sensing, Geographic Information Systems and Leopold Interaction Matrix Methodology. The purpose for the study of " Gap Analysis in The Zoning Management System of Ujung Kulon National Park Indicated by Java Rhinoceros(Rhinoceros sondaicus) " was to seek the gap occurring between the zoning management system of Ujung Kulon National Park and a system based on the biogeographically approach and biophysical geography consideration. The aim of the Gap Analysis approach was to find the ecosystem spatial distribution of Taman Nasional Ujung Kulon by (1) providing the spatial distribution of the sensitive zoning conservation area in Taman Nasional Ujung Kulon, (2) providing the habitat suitability for the Java Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) and (3) to seek the gap width between the sensitive extremely area plus the area of habitat suitability for the Java Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) and the areas defined by the zoning management system of PHPA. The results of the study indicated the sensitive extremely zoning conservation area is 8.608 ha, the habitat suitability for the Java Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) is 3.734 ha thus a 33,22 % gap occurred between the sensitive extremely area plus the areas of habitat suitability for Java Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) and the area to those defined by the zoning management system of PHPA
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T5212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library