Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Johan Parulian
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan narkotika dan psikotropika dapat menimbulkan berbagai dampak buruk secara psikologis baik intra maupun interpersonal, penurunan kualitas kesehatan tubuh dan pelanggaran hukum. Meskipun dapat menimbulkan berbagai dampak buruk akan tetapi sejak tahun 1998 terjadi peningkatan besar jumlah pengguna narkotika dan psikotropika yang cukup besar di Indonesia. Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 500.000 sampai 1.350.000 penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika di Indonesia (UNDCCP, 2000). Pertanyaan dibalik permasalahan diatas adalah mengapa seorang pecandu narkotika yang telah menyadari efek negatif dari pemakaian narkotika masih terus melanjutkan penggunaannya? Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa kita dapatkan dengan melihat dari karakteristik ketergantungan narkotika dan psikotropika. Ketergantungan narkotika dapat mencakup keterganungan secara fisik dan psikologis. Ketergantungan secara fisik ditandai dengan hadirnya gejala putus obat yang sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan kematian. Setelah menggunakan narkotika selama beberapa waktu, seorang pengguna juga dapat mengalami perubahan pola kognitif (Beck et al, 1993). Beberapa waktu setelah penghentian penggunaan narkotika dan psikotropika maka gejala putus obat pun mulai menghilang. Akan tetapi, penggunaan narkotika dan psikotropika dalam jangka waktu yang lama dapat menghilangkan kemampuan seseorang untuk menghilangkan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang ditemuinya secara normal tanpa bantuan narkotika dan psikotropika. Kondisi ini menunjukkan adanya ketergantungan psikologiis pada penggunaan narkotika dan psikotropika. Pada tahun 1996, T. Gorsky mengembangkan suatu program tahapan penyembuhan terhadap ketergantungan narkotika (Developmentdl Model of Recovery). Developmental Model of Recovery ini mencakup enam tahapan yang memiliki karakteristiknya masing-masing di setiap tahap, dan seorang pecandu harus dapat melewati setiap tahap satu-persatu. Pada hasil penelitian di masa lampau oleh Sunders, AUsop (1987), ditemukan bahwa pengguna heroin, nikotin, dan alkohol memiliki kecenderungan yang tinggi untuk embali menggunakan narkotika setelah berada dalam kondisi putus obat selama beberapa waktu (relapse). Para peneliti ini menemukan bahwa dua pertiga dari para pemakai narkotika yang telah mendapatkan perawatan, mengalami relapse dalam kurun waktu tiga bulan (Sunders & Allsop, 1987; Vailant, 1983). . Pada tahun 1993 Beck et al (1993) mengembangkan suatu teori tentang pola kognitif yang mendasari proses relapse pada seorang pecandu narkotika dan psikotropika. Pola kognitif dari relapse ini sendiri berisikan proses perjalanan dan perkembangan kognitif seseorang, yang akhirnya memicu untuk terjadinya relapse. Penelitian ini dilakukan terhadap empat orang penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Merujuk pada kata proses dalam tujuan penelitian ini maka deskripsi motivasi penggunaan narkotika dan psikotropika dilakakan pada tahap-tahap proses kognitif relapse penggunaan narkotika yang dikemukakan oleh Beck (1993). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap subyek mengalami relapse minimal sebanyak satu kali saat mereka sedang mengalami ketergantungan kompulsif terhadap narkotika dan psikotropika. Permasalahan-permasalahan yang bermunculan membuktikan suatu dinamika yang terjadi pada proses penyembuhan ketergantungan terhadap narkotika dan psikotropika. Permasalahan yang ada dapat mencakup terjadinya proses jatuh bangun atau yang biasa disebut dengan slip, lapse dan relapse. Sesuai dengan teori pola kognitif relapse yang dikembangkan oleh Beck et al (1993), sebelum akhirnya mengalami relapse, setiap subyek memiliki pola kognitif yang hampir sama. Pola kognitif yang mereka miliki selalu dimulai dengan adanya high risk stimuli baik yang bersifat internal maupun external, yang akan memicu munculnya basic drug beliefs yang telah dimiliki sebelumnya. Para subyek juga telah mengalami perkembangan dalam proses penyembuhannya. Kemajuan dalam proses penyembuhan yang mereka jalani dapat terlihat dari perbedaan pola kognitif yang mereka miliki saat ini. Perkembangan proses penyembuhan didasari atas tahapan penyembuhan dalam Developmental Model of Recovery (T.Gorsky, 1996). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hampir semua subyek peneltian tidak menyadari akan pola kognitif yang mereka miliki saat mereka akan mengalami slip. Oleh karena itu mereka juga mengalami kesulitan saat mencoba berhenti dari proses ketergantungan mereka. Hal ini sangat berbahaya sebab individu yang terus mengalami kegagalan akan merasa frustasi dan berfikir bahwa dirinya tidak akan pernah sembuh. Sehubungan dengan hasil peneltian ini disarankan agar lembaga penyembuhan, dokter, psikolog atau seorang psikiater yang memberikan terapi penyembuhan ketergantungan sebaiknya juga memberikan perhatian yang lebih pada perubahan pola kognitif relapse.
2004
S3470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Mundir
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan narkotika dan psikotropika dapat menimbulkan berbagai dampak buruk secara psikologis baik intra maupun interpersonal, penurunan kualitas kesehatan tubuh dan pelanggaran hukum. Meskipun dapat menimbulkan berbagai dampak buruk akan tetapi sejak tahun 1998 terjadi peningkatan jumlah pengguna narkotika dan psikotropika yang cukup besar di Indonesia Saat ini diperkirakan terdapat sekitar 500.000 sampai 1.350.000 penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika di Indonesia. Salah satu variabel psikologis yang penting dalam penggunaan narkotika dan psikotropika adalah motivasi. Berdasarkan hasil penelitian Sucahya, Siagian dan Sari (2001) tentang motivasi awal penggunaan narkotika dan psikotropika serta teori proses berlawanan yang dikemukakan Solomon dan Corbitt (dalam Franken, 1982) terlihat adanya perubahan antara motivasi awal penggunaan narkotika dan psikotropika dan motivasi yang membuat seseorang mempertahankan perilaku penggunaan narkotika dan psikotropika. Allport (1961) menamakan perubahan motivasi awal yang mendorong dimulainya perilaku dan motivasi yang mempertahankan perilaku sebagai otonomi fungsional (functional autonomy). Menurut Allport perilaku ketergantungan narkotika dan psikotropika termasuk dalam otonomi fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi proses otonomi fungsional pada penderita ketergantungan narkotika. Penelitian ini dilakukan terhadap empat orang penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam karena penelitian ini ingin mengetahui proses pengalaman subyektif individu yang tidak dapat diketahui dan dipahami tanpa pengungkapan secara verbal dari individu tersebut. Untuk melengkapi data hasil wawancara dilakukan observasi terhadap subyek dan proses berlangsungnya wawancara. Merujuk pada kata proses dalam tujuan penelitian ini maka deskripsi motivasi penggunaan narkotika dan psikotropika dilakukan pada tahaptahap penggunaan narkotika yang dikemukakan oleh Pagliaro dan Pagliaro (1996) yang terdiri dari tahap penggunaan awal, penggunaan sosial, penggunaan tetap, penyalahgunaan dan penggunaan kompulsif. Pada tahap penggunaan awal para subyek menggunakan ganja atau pil BK untuk sesuatu diluar efek langsung zat itu sendiri seperti penerimaan teman, memuaskan rasa ingin tahu atau menarik perhatian orang tua akan tetapi ketika para pengguna sudah merasakan intoksikasi maka motivasi mereka untuk kembali menggunakan ganja, pil BK atau ineks pada tahap penggunaan sosial, penggunaan tetap dan penyalahgunaan adalah keinginan untuk merasakan kembali intoksikasi. Pada tahap penggunaan tetap mulai muncul ketergantungan secara psikologis sehingga intensitas keinginan untuk merasakan intoksikasi kembali meningkat. Para subyek tidak hanya mengalami peningkatan dosis tapi juga perubahan zat yang digunakan. Ketika para subyek rutin menggunakan shabu atau heroin maka mereka pun mengalami gejala putus obat yang menyakitkan. Akhirnya, motivasi penggunaan narkotika dan psikotropika pun berubah menjadi keinginan untuk menghilangkan gejala putus obat. Motivasi inilah yang mendorong para subyek penelitian untuk menggunakan heroin secara kompulsif pada saat wawancara dilakukan. Eratnya perubahan motivasi penggunaan narkotika dan psikotropika dengan pengaruh narkotika dan psikotropika berupa intoksikasi, toleransi dan gejala putus obat membuat otonomi fungsional pada penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika termasuk dalam otonomi fungsional perseveratif. Selain besarnya peran faktor fisiologis pada proses otonomi fungsional pada penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika, Allport (1961) juga menyatakan bahwa aspek psikologis memegang peranan penting karena para penderita ketergantungan narkotika dan psikotropika sering kali mengembangkan sub sistem kepribadian untuk menyelesaikan masalah mereka dengan kembali menggunakan narkotika dan psikotropika Pentingnya aspek psikologis ini dalam riwayat ketergantungan narkotika para subyek tampak ketika mereka kembali menggunakan narkotika dan psikotropika setelah selama beberapa waktu meninggalkannya dan tidak lagi mengalami gejala putus obat. Saat itu mereka kembali menggunakan narkotika dan psikotropika karena adanya keinginan yang sangat kuat untuk kembali merasakan kenikmatan intoksikasi. Sehubungan dengan hasil penelitian ini disarankan agar informasi tentang penggunaan narkotika dan psikotropika serta ketrampilan sosial untuk menolak ajakan penggunaan narkotika dan psikotropika diberikan di sekolah sejak pendidikan dasar sebagai salah satu upaya pencegahan penggunaan narkotika dan psikotropika Bagi individu yang telah menggunakan narkotika dan psikotropika diperlukan terapi untuk mengatasi gejala putus obat serta pembekalan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi ketergantungan psikologis dan mengatasi masalah tanpa bantuan narkotika dan psikotropika. Untuk penelitian pada penderita narkotika dan psikotropika selanjutnya disarankan untuk memperhatikan kondisi fisik dan psikologis para subyek sehubungan dengan intoksikasi dan gejala putus obat yang mereka alami. Hal ini penting untuk meningkatkan keakuratan dan kedalaman data yang didapatkan. Penggunaan narkotika dan psikotropika selama bertahun-tahun dapat menurunkan kemampuan kognitif sehingga pertanyaan perlu disampaikan secaras sederhana dan jika perlu dapat diulang-ulang agar subyek penelitian memahami maksud pertanyaan.
2004
S3420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadiva
Abstrak :
Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan Maret Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di Suku Dinas Kesehatan, memiliki penegetahuan tentang tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan di bidang farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di Suku Dinas Kesehatan di Suku Dinas kesehatan. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Evaluasi Pelaporan Narkotika dan Psikotropika Periode Januari-Februari 2018 di Jakarta Timur rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui dan memahami sistem pelaporan narkotika dan psikotropika di wilayah Jakarta Timur, melakukan rekapitulasi dan evaluasi hasil pelaporan narkotika dan psikotropika dalam periode bulan Januari-Februari 2018 pada unit pelayanan Apotek, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Umum Kecamatan, Rumah Sakit Swasta, dan Puskesmas di wilayah Jakarta Timur. ...... Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Period March aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in Suku Dinas Kesehatan, have knowledge of the main duties of the Suku Dinas Kesehatan in pharmaceutical field, have insight, knowledge, skills and practical experience doing the work in Suku Dinas Kesehatan. This internship at was conducted for four weeks with special assignment Evaluation of Narcotics and Psychotropic Reporting Period from January-February 2018 in East Jakarta . The purpose of this special assignment is to know and understand the narcotics and psychotropic reporting system in East Jakarta, to recapitulate and evaluate the results of narcotics and psychotropic reporting in the period January-February 2018 at the Pharmacy, Regional Hospital, Private Hospital, and Puskesmas in East Jakarta.
Depok: Fakultas Farmasi, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Amalia
Abstrak :


ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di instansi pemerintahan, memiliki pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi seksi Sumber Daya Kesehatan, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan. Sumber Daya Kesehatan merupakan salah satu seksi di Suku Dinas Kesehatan yang memiliki tugas pokok pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Tugas khusus dalam praktek kerja profesi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan di wilayah Jakarta Selatan dalam pelaporan penggunaan narkotika dan psikotropika pada tahun 2015. Tingkat kepatuhan sarana kesehatan di Jakarta Selatan pada awal bulan Januari 2016 masih kurang baik tetapi setelah dilakukan pemberitahuan kembali terjadi peningkatan persentase pada pertengahan bulan Januari 2016.
ABSTRAK
Professional pharmacist internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan intend in order that professional pharmacist student can understand roles, duties, and responsibilities of Pharmacist in government institute, have knowledge about principle duties and functions of Sumber Daya Kesehatan section and have description about pharmaceutical problems in government. Sumber Daya Kesehatan is one of section at Suku Dinas Kesehatan which have principle duties are guidance, supervision, and control. Specific assignments intend to know compliance level from narcotic and psychotropic use report in South Jakarta 2015. The compliance level from health facilities in South Jakarta in early January 2016 is still not good but after notification the percentage increase in the middle of January 2016.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
David Alberto Christian
Abstrak :
ABSTRAK Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Undang-undang Kesehatan nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, serta terjangkau. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan Sistem Otonomi Daerah, mengupayakan agar dapat terselenggara pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sinergis, berhasil guna, berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Oleh karenanya, melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 150 Tahun 2009, didirikanlah Suku Dinas Kesehatan di setiap Kota Administrasi yang berada di DKI Jakarta. Sebagai salah satu sumber daya manusia pada bidang ilmu yang berperan dalam pelayanan kesehatan, apoteker memiliki peran dan fungsi dalam Suku Dinas Kesehatan, diantaranya dalam kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal) dari pelayanan kesehatan (sarana dan tenaga kesehatan), manajemen pengelolaan obat, dan pelaporan narkotika dan psikotropika.
ABSTRAK Health is a very important aspect in human life. The law about health number 36 on 2009 states that every citizen is entitled to health services that is safe, has a good quality and also affordable. The government of special capital region of Jakarta, based on the autonomy regulation, striving to perform the development of health by both public, private, and government of DKI Jakarta in a synergistic, effective and efficient ways in order to improve the public health. Therefore, through the Decree of the Governor of DKI Jakarta number 150 on 2009, the department of health in each state administration in Jakarta were established. As one of the human resources in the field of science that play a role in healthcare, pharmacists have roles and functions in the department of health, including the activities of guidance, supervision and control (binwasdal) on healthcare services (healthcare facilities and personnel), management of pharmaceuticals supply, and also narcotic and psychotropic drug use reports.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa
Abstrak :
Pemerintah memiliki peran dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat. Dengan adanya Otonomi Daerah, pembangunan kesehatan didelegasikan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat sistem kesehatan daerah yang bertujuan agar terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa secara sinergis. Oleh karena itu, Suku Dinas Kesehatan Kota diberikan wewenang untuk menjalankan tugas ini di wilayah masing-masing. Sebagai salah satu sumber daya manusia yang berperan dalam pelayanan kesehatan, Apoteker memiliki peran penting dalam Suku Dinas Kesehatan. Peran Apoteker terkait pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi mengenai kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (binwasdal) pelayanan kesehatan. Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melakukan praktik kerja profesi guna mendapat pengalaman praktis di institusi pemerintah. ...... Governments have a role in the implementation of public health development. Based on the autonomy regulation, the health development delegated from central government to local government. Jakarta Provincial Government made a regional health system that aims to make the implementation of health development by all peoples potential synergistic manner. Therefore, Department of Health is authorized to carry out this task in their respective territories. As a human resources role in health care, pharmacists have an important role in the Department of Health. Role of Pharmacists related knowledge, understanding and application of the training activities, monitoring, and control healthcare. Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur provides the opportunity for prospective pharmacists to practice the profession work in order to gain practical experience in government institutions.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Jikesya
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM yang dilaksanakan di Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor pada bulan Maret 2018 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan, mengetahui tupoksi BPOM, serta mendapatkan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di bidang pengawasan Obat dan Makanan, sehingga calon apoteker dapat melihat gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan. Tugas khusus yang diberikan adalah ldquo;Pembuatan Skema Alur Distribusi Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor rdquo;. Tujuan dari pelaksanaan tugas khusus di Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor ini adalah untuk menambah wawasan para peserta praktik kerja profesi apoteker, sebagai bahan edukasi bagi pelaku usaha agar lebih mudah memahami alur dan ketentuan distribusi Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor, serta sebagai metode edukasi yang dapat dilakukan BPOM kepada calon apoteker dalam pembekalan sebelum masuk ke dunia kerja.
ABSTRACT
Internship at the Food and Drug Supervisory Agency which conducted at the Directorate of Control of Distribution and Drug Services, Narcotics, Psychotropic Subtances and Precursors in March 2018 aim to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in government agencies, recognize the duties and functions of Food and Drug Supervisory Agency, as well as gain practical experience to perform pharmaceutical work in the field of Drug and Food supervision, so that pharmacist candidates can see the real pharmaceutical problems in the government. The special assignment given is Creating the Distribution Flow Chain Scheme of Narcotics, Psychotropic, and Precursor . The purposes of this special assignment in Directorate of Supervision of Distribution and Service of Drugs, Narcotics, Psychotropic Substances, and Precursors is to increase the insight of the internship participants, as educational materials for business actors to more easily understand the flow and provision of distribution of Narcotics, Psychotropic Subtances, and Precursors, as well as educational methods that can be done by Food and Drug Supervisory Agency to pharmacist candidates in debriefing before entering the world of work.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adnina Fithra Azzahra
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan April tahun 2018 secara umum bertujuan agar mahasiswa calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di suku dinas kesehatan kota administrasi Jakarta Timur. Selain itu mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi seksi sumber daya kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan farmasi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, serta wawasan, pengetahuan, keterlampilan dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian yang dapat muncul dalam Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Tugas khusus yang diberikan adalah rdquo;Evaluasi Pelaporan Narkotik dan Psikotropik Periode Bulan Januari-Maret 2018 rdquo;. Tujuannya adalah mengevaluasi pelaporan narkotika dan psikotropika oleh unit layanan kesehatan di wilayah Jakarta Timur pada periode bulan januari hingga maret 2018.
ABSTRACT
Apothecary Internship in the government bureau in the health sector, one of which was East Jakarta Sub Department for Health was generally purposed to assist students as a future pharmacist to understand roles, duties and responsibilities, able to have knowledge about the main duty and function of health resources section, specially related to pharmacy at East Jakarta Health Department. Furthermore, students are able to gain insight, knowledge, skill and experience to perform pharmaceutical duties in the East Jakarta Sub Department for Health, and to apprehend real pharmaceutical related problems especially as a pharmacist in the East Jakarta Sub Department for Health. The internship was conducted for two weeks with special assignment titled Evaluation of Narcotic and Psychotropic Reports Period January-March 2018 . The objective is to evaluate narcotic and psychotropic reports made by health care units in East Jakarta for the period of january until march 2018.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Viktoria Mardhika Estepane
Abstrak :
Pemerintahan memiliki peran penting dalam usaha menjamin pembangunan kesehatan agar merata dan terjangkau oleh masyarakat, salah satunya dengan bertanggungjawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan. Apoteker merupakan salah satu sumber daya manusia di bidang kesehatan, utamanya dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di lingkup pemerintahan. Praktik kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan, memperoleh wawasan dan pengalaman praktis, serta mendapat gambaran nyata mengenai permasalahan kefarmasian di pemerintahan. Pada praktik kerja ini juga dilaksanakan tugas khusus mengenai inspeksi apotek di Jakarta Selatan yang tidak terdaftar Sistem Informasi Pelaporan Narkotika dan Psikotropika SIPNAP . Tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji data apotek di database dengan aktualnya dan mengkaji kesesuaian pelayanan kefarmasian di apotek dengan peraturan perundang-undangan.
The government has an important role in ensuring equitable and affordable health enhancement to the community, one of which is responsible for the availability of human resources in health sector. Pharmacist is one of the human resources in health sector, especially in doing pharmaceutical work in the scope of government. Internship in City Health Departement Administrative South Jakarta aimed to understand the duties and responsibilities of pharmacists in City Health Departement Administrative South Jakarta, gain insight and practical experience of pharmacy problems in government. In this internship, special assignment about inspection of unregistered pharmacies in Narcotics and Psychotropic Reporting Information System SIPNAP in South Jakarta was carried out. This special assignment aimed to crosscheck pharmacies database and its actual condition, including the conformity between pharmaceutical care in pharmacies and regulations.
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library