Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Alqurina Norizka
Abstrak :
ABSTRAK
Konsep diri terbentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain serta lingkungan. Anak-anak di Indonesia yang melakukan tindakan kriminal ditempatkan di Lembaga Khusus Pembinaan Anak LPKA dan dapat mempengaruhi konsep diri karena memiliki lingkungan tempat tinggal yang berbeda dengan anak yang berada di luar LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan konsep diri pada anak di Lembaga Khusus Pembinaan Anak Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan sampel sebanyak 171 narapidana anak usia 9 - 18 tahun dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tennese Self Concept TSCS dengan nilai Alpha Cronbach rsquo;s 0,944. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia, pendidikan dan penyebab penahanan dengan konsep diri nilai p > 0,05 . Sebaliknya, terdapat hubungan antara konsep diri dengan lama masa penahanan, suku, dan dukungan keluarga nilai p < 0,05 . Proses pembinaan pada narapidana anak di LPKA perlu dengan mengoptimalkan fasilitas, tenaga yang ada, serta dukungan keluarga.
ABSTRACT
Self concept is formed from one 39 s interaction with others and the environment. Children in Indonesia who commit crimes are placed in the Special Institution for Child Development LPKA and may influence the concept of self because it has a different living environment with children outside the LPKA. This study aims to determine the relationship characteristics with self concept in children in Special Institution of Child Development Tangerang. This research is descriptive research and use sample as many as 171 convict children aged 9 18 years by using random sampling technique. Data collection using Tennese Self Concept TSCS questionnaire with Alpha Cronbach 39 s value 0.944. The results showed that there was no correlation between age, education and causes of self concept detention p 0,05 . Conversely, there is a relationship between self concept and duration of detention, ethnicity, and family support.
2017
S68812
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Afnaini
Abstrak :
Kenakalan anak adalah suatu gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat . Kenakalan anak terbagi 2 golongan yaitu kenakalan anak yang melanggar norma sosial dan kenakalan anak yang melanggar hukum. Anak yang melanggar hukum tersebut proses pembtnaannya antara lain dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang. Pembinaan yang benujuan untuk merubah tingkah laku anak didik supaya tidak melakukan perbuatan melanggar hukum lagi dan tidak menggulangi perbuatannya.
Persoalannya, dalam proses pembinaan yang diterapkan sudah sebagaimana mestinya, berdasarkan ketentuan yang adaXendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta atau hal-hal yang berhubungan dengan masalah dalam proses pembinaan.
Data disimpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara tidak terstruktur dengan imforman, ditambah dengan studi kepustakaan dan dokumen untuk melengkapi informasi dalam penelitian.Pertanyaan Penelitian adalah: (1) Bagaimana proses pembinaan terhadap anak nakal di Lapas anak Tangerang dilakukan, (2) Kendala-kendala apa yang ditemui dan bagaimana mengatasi nya. .Lokasi penelitian adalah Lapas Anak Pria Tangerang karena Lapas tersebut adalah merupakan Lapas Anak yang digunakan untuk OKI Jakarta, Propinsi Jawa Barat, Banten dan Serang. Dalam penelitian yang dilaksanakan terungkap bahwa proses pembinaan terhadap anak didik tidak sesuia dengan ketegori anak yang seharusnya yang dibina di Lapas.
Disamping itu kekurangan tenaga yang berkualitas dalam pelaksanaan program dan metode yang diterapkan kurang diminati oleh anak didik. Sehingga mereka mengikutinya hanya asal-asalan saja. Minimnya jenis keterampilan yang tersedia sehingga anak didik banyak yang tidak dapat mengikuti kegiatan tersedia sehingga anak didik banyak yang tidak dapat mengikuti kegiatan keterampiian. Apaiagi adanya ketentuan tentang batasan masa pembinaan yang diikuti oleh anak didik dengan jenis keterampiian yang seharusnya mereka ikuti.
Masih belum adanya penerimaan masyarakat terhadap anak yang berada di Lapas. Sehingga program asimilasi terhadap anak didik tidak dapat dijalankan. Kurang pedulinya orang tua anak didik terhadap anak-anak mereka. Sehingga anak didik tidak bisa melaknakan program pembinaan lanjutan sebab dalam pembinaan lanjutan yang bertanggung jawab adalah orang tua.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T373
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fitri Maharani Sukma
Abstrak :
Dampak penahanan terhadap narapidana anak ialah rendahnya dukungan sosial. Dukungan sosial yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab depresi pada narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tahun 2018. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 93 narapidana anak. Instrumen pada penelitian ini ialah kuesioner Interpersonal Support Evaluation List ISEL untuk dukungan sosial dan Beck Depression Inventory-II BDI-II untuk tingkat depresi. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Jenis uji chi-square yang digunakan ialah independency test untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tahun 2018 dengan nilai p value yaitu 0,022 p value le; 0,05 . Meningkatkan dukungan sosial, skrining kesehatan mental, terapi kognitif, dan terapi psikoedukasi perlu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan status kesehatan mental dan mencegah serta menangani depresi pada narapidana anak.
The consequence of detention on child inmates is low social support. Low social support becomes one of the factors contributing depression among child inmates.This research aims to find out the correlation between the social support and level of depression among child inmates at Lembaga Pembinaan Khusus Anak. The methodology of this research is analytical descriptive design with the cross sectional approach to 93 child inmates. The research instruments are Interpersonal Support Evaluation List ISEL and Beck Depression Inventory II BDI II questionaire. This research uses univariate and bivariate analyses with chi square test. The test type of chi square test is used in this research is independency test to determine the relationship between social support and level of depression.
The result of this research shows the positive correlation between social support and level of depression among child inmates at Lembaga Pembinaan Khusus Anak in which the p value is 0.022 p value le 0.05 . Improving social support, mental health screening, cognitive therapy and psychoeducation therapy should be done in effort to maintain mental health status, prevent and handle depression among child inmates.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library