Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Desiva Enggrit Kusumo
"Telah dilakukan sintesis nanopartikel titania melalui teknik core-shell dalam media pelarut organik. Struktur core-shell terbentuk dari hasil nukleasi-agregasi dari titania amorf dan amonium klorida akibat dari interaksi titanium klorida dan aseton yang beramonia. Baik ekstraksi pelarut maupun kalsinasi dapat menghilangkan bagian core ammonium klorida dari sistem core-shell sehingga menjadi nanopartikel kristalin berpori. Analisis termal dengan menggunakan TGA-DTA dari rute sintesis dapat mengindikasikan proses transformasi TiCl4 atau TTIP menjadi titania yang amorf dan kemudian menjadi nano kristalin, yang terjadi pada suhu 5000C. Semakin besar penggunaan rasio mol TiCl4 menyebabkan kecenderungan ukuran kristal yang semakin besar. Hasil optimasi diperoleh dari titania dengan prekursor TiCl4 yang memiliki rasio mol TiCl4:NH3 1:400. Keberadaan titania berstruktur mesoporous dikonfirmasi oleh data BET dengan diameter pori 7,199 nm, kurva adsorpsi-desorpsi gas nitrogen yang memiliki loop histerisis dan intensitas yang kuat pada pola XRD bertheta rendah pada 0,5-10, sedangkan titania berstruktur hollowsphere belum dapat dibuktikan oleh data hasil karakterisasi.
Titania nanoparticles were synthesized via core-shell technique in aqueous system. Core-shell structure is formed from nucleation-aggregation of amorfous titania and ammonium chloride due to interaction of solute and solvent. Both of solvent extraction and calcinations can release ammonium chloride core from core-shell structure, give porous nanoparticle. Thermal Gravimetry Analysis and Differential Thermal Analysis explained route of synthesis, which indicate transformation process TiCl4 or TTIP to amorfous titania and then to be nano crystal at 5000C. Increase mole ratio of TiCl4 cause increase crystallite size. Optimum result can be obtained from TiCl4 precursor at 1:400 mole ratio. Occurrence of mesoporous titania can be indicated from BET data which average pore radius of 7.199 nm, loop histerisis of adsorpsi-desorpsi curve and high intensity of low angle XRD pattern at 0.5-1 degree. Meanwhile, hollowsphere titania has not been confirmed yet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29614
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Yusran Fachry Reza
"
ABSTRAKPendorong utama di balik pengembangan agen pembersih adalah untuk mencari baha aktif yaitu surfaktan yang relatif lebih ramah lingkungan. Sekitar 65-70 surfaktan anionik yang diproduksi komersial dihasilkan dari bahan baku tidak terbarukan, sedangkan sisanya diproduksi dari minyak konsumsi seperti minyak kelapa sawit dan kelapa yang nantinya dapat mengganggu kestabilan pangan. Penelitian ini memanfaatkan minyak non konsumsi dengan kadar asam lemak tinggi yaitu minyak jarak pagar untuk menghasilkan metil ester sulfonat MES sebagai salah satu bahan aktif agen pembersih. Penambahan nanopartikel titania dengan dopan tembaga dilakukan guna meningkatkan performa agen pembersih. Metil ester sulfonat disintesis melalui tiga tahap berurutan yaitu esterifikasi, transesterifikasi dan sulfonasi. Esterifikasi dilakukan dengan menggunakan katalis titania dengan bantuan sinar UV-A dengan variasi loading 0-10 dan perbandingan reaktan 1:12-1:48. Transesterifikasi dilakukan dengan menggunakan katalis NaOH 1 dengan minyak jarak pagar dan metanol 1:12. Sulfonasi dilakukan pada suhu 100oC selama 4,5 jam dengan mereaksikan NaHSO3 dan metil ester dengan variasi 1:1-1:3. Katalis disintesis dengan metode fotodeposisi dengan variasi dopan tembaga 1-3. Minyak jarak pagar dengan kandungan FFA 5,64 dapat turun menjadi 2,40 dengan loading katalis titania 7,5 dan rasio minyak jarak dan metanol 1:48. Metil ester sulfonat yang dihasilkan dari proses sulfonasi memiliki nilai tegangan permukaan 33,93-33,12 dyne/cm. Hasil uji bahan akif agen pembersih menunjukan bahwa agen pembersih optimum yaitu MES-20 dan 3 Cu/TiO2-0,1 memiliki nilai deterjensi 87 dengan kemampuan disinfeksi 90,30 selama 30 menit.
ABSTRACTThe main urge behind the development of new surfactants as one of the active ingredients of cleaning agents is to look for surfactants that are relatively more environmentally friendly. Approximately 65 70 of commercially produced anionic surfactants are produced from non renewable feedstock, while the remainder is produced from edible oils such as palm oil and coconut which can disrupt food stability. This study utilizes non edible oil with high fatty acid content of jatropha oil to produce methyl ester sulfonate as one of the active ingredient of cleaning agent. The addition of titania nanoparticles with copper dopants is performed to improve the performance of cleaning agents. Methyl esters of sulfonates are synthesized through three successive stages of esterification, transesterification and sulphonation. Esterification was performed using titania catalyst with the aid of UV A light with loading variation of 0 10 and reactant ratio of 1 12 1 48. Transesterification was performed by using 1 NaOH catalyst with jatropha oil and methanol 1 12. Sulfonation is carried out at 100 C for 4.5 hours by reacting NaHSO3 and methyl ester with variation of 1 1 1 3. The Cu TiO2 nanoparticles was synthesized by photodeposition method with 1 3 copper dopant variation. Jatropha oil with FFA content of 5.64 can decrease to 2.40 with loading of 7.5 titania catalyst and ratio of jatropha oil and methanol 1 48. The methyl ester sulfonate produced from the sulfonation process has surface tension value of 33.93 33.12 dyne cm. The cleaning agent assay results showed that the optimum cleaning agent MES 20 and 3 Cu TiO2 0,1 had 87 detergency with 90.30 disinfect ability for 30 minutes. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library