Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Wahyunianto Hadisantoso
Abstrak :
Latar Belakang: Untuk tujuan kuratif, regimen D37 masih menjadi pilihan utama kemoterapi induksi remisi pada LMA yang bukan leukemia promielositik akut (LPA). Tercapainya remisi lengkap (CR) serta waktu yang diperlukan untuk mencapainya menentukan kesintasan. NCCN dan ESMO merekomendasikan pemeriksaan sumsum tulang hari ke-14 kemoterapi untuk memprediksi CR, namun metode ini bersifat invasif dan masih kurang akurat. Tujuan: Mengkaji peran nadir leukosit dalam memprediksi CR pada pasien LMA yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7. Metode Penelitian: Studi prognostik dengan desain kohort retrospektif dilakukan di RS Dharmais PKN dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan data rekam medis pasien yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7 dari 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2019. Peran prediktif kadar lekosit nadir dan waktu yang diperlukan untuk tercapainya terhadap CR dinilai melalui analisis kurva ROC. Hasil: Seratus satu subjek penelitian direkrut dengan median usia 39 tahun dan 55% pria. Sebanyak 55,4% subjek mencapai CR. Kadar leukosit nadir memiliki peran dalam memprediksi CR (AUC 0,63; IK 95% 0,52 – 0,74) namun tidak untuk waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya. Kesimpulan: Kadar nadir leukosit memiliki peran dalam memprediksi CR namun tidak untuk waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya pada pasien LMA non-LPA yang menjalani kemoterapi induksi remisi D3A7. ......Background: The D3A7 regimen is still the main choice of remission induction chemotherapy in AML. Achieving complete remission (CR) and the time required to achieve it determine survival. NCCN and ESMO recommend bone marrow examination on day 14 of chemotherapy to predict CR, but it is invasive and less accurate. Objective: To examine the role of the leukocyte nadir in predicting CR in AML patients undergoing D3A7 chemotherapy. Methods: A prognostic study with retrospective cohort design was conducted at Dharmais PKN Hospital and Dr. Cipto Mangunkusumo Public Hospital based on medical record data of patients underwent D3A7 remission induction chemotherapy from January 1, 2015 to December 31, 2019. The predictive role of nadir leukocyte level and the time required to achieve it was assessed. Results: One hundred and one subjects were recruited with median age 39 years and 55% men. A total of 55.4% subjects achieved CR. Nadir leukocyte level had a role in predicting CR (AUC 0.63; 95% CI 0.52 – 0.74) but not for the time required to achieve it. Conclusion: The nadir leukocyte level has a role in predicting CR but not for the time required to achieve it in non-APL AML patients undergoing D3A7 remission induction chemotherapy.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Putri Rahmadewi
Abstrak :
Pergeseran bentuk dan makna dalam penerjemahan terjadi karena perbedaan aturan dan budaya masing-masing bahasa. Hal ini juga terjadi pada cerpen berjudul Nadir yang terdapat dalam kumpulan cerpen Niederungen karya Herta Mueller (2010) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Tiya Hapitiawati berjudul Nadir (2022). Subjek dalam penelitian ini adalah metafora antropomorfik yang ditemukan dalam cerpen Nadir. Fokus penelitian ini adalah pergeseran bentuk dan makna pada metafora antropomorfik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan studi pustaka. Kalimat yang mengandung metafora antropomorfik dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif dan dianalisis pergeseran bentuknya berdasarkan teori dari Catford (1965) dan teori pergeseran makna dari Simatupang (1999) dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Duden dan Dict.cc untuk bahasa Jerman. Dari 29 data metafora antropomorfik, ditemukan 46 pergeseran. Pergeseran bentuk berjumlah 43 dengan detail 14 pergeseran struktur, enam pergeseran kelas kata, 21 pergeseran unit, dan dua pergeseran intrasistem. Sementara itu, pergeseran makna berjumlah tiga, ketiganya adalah pergeseran makna generik ke spesifik. Dari semua data, tidak ada pergeseran makna budaya yang terjadi. Selain itu, ada pula tiga data yang tidak mengalami pergeseran dan sebuah data yang dalam TSu bukan merupakan antropomorfik. ......Category shift and meaning shift occur in translation because of the differences in each language's rules and culture. These shifts also exist in a narrative text, Nadir, which is part of the narrative text compilation book Niederungen written by Herta Herta Mueller (2010). The book is translated into Indonesian by Tiya Hapitiawati into Nadir (2022). Anthropomorphism found in Nadir is the subject of this research. This research’s focuses are category and meaning shift in anthropomorphism. The methods are qualitative descriptive and library research. The sentence which contains anthropomorphism is analyzed through the qualitative descriptive method and its shifts are also analyzed through category shift theory by Catford (1965) and meaning shift theory by Simatupang (1999). Tools used in this research are Kamus Besar Bahasa Indonesia, Duden, and Dict.cc. The result is from 29 anthropomorphisms, there are 46 shifts on them. The category shift has 43 data with 14 structure shifts, six class shifts, 21 intra-system shifts, and two unit shifts. The meaning shift has three data. All of them are generic to specific. No data was found on the cultural point of view shift. There are also three data that don’t have shifts and a data that isn’t a part of anthropomorphism in German, but it is in Indonesian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library