Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deshinta Rosalina Puspitasari
Abstrak :
Kesehatan jantung merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap orang perlu untuk memeriksakan kesehatan jantungnya secara regular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan jantung mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013 berdasarkan indikator tekanan darah, indeks massa tubuh, dan frekuensi nadi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional dengan metode total sampling. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2013. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi responden yang memiliki faktor risiko masalah kesehatan jantung berdasarkan indikator tekanan darah adalah 32,7%, proporsi responden yang berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator indeks massa tubuh adalah 25,5%, sedangkan 8,2% diantaranya berisiko mengalami masalah jantung berdasarkan indikator frekuensi nadi. Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan keperawatan, khususnya Fakultas Ilmu Keperawatan UI untuk menyedikan program kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung mahasiswanya. ......Heart Health is the important component in human life. Therefore, every people need to check their heart health regularly. This study aimed to identify heart health status among regular nursing students at Universitas Indonesia based on blood pressure, body mass index, and pulse rate indicators. This study used descriptive cross-sectional design with total sampling method. Respondents in this study were all nursing students at Universitas Indonesia year 2013. Variable that used in this study are blood pressure, body mass index, and pulse rate. Data in this study were analyzed by using univariat analysis. This study showed that the proportion of respondents who had a risk in heart problem based on blood pressure indicator were 32,07%. The proportion of respondents who had risk in heart problem based on body mass index indicator were 25,5%, whereas just 8,2% of them had a risk in heart problem based on pulse rate indicator. This study suggested educational nursing institution, and Faculty of Nursing UI in particular, to provide programs which can enhance their student?s heart health.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Kolonoskopi merupakan standar penapisan neoplasia kolorektal. Salah satu komplikasi yang sering dirasakan adalah nyeri abdomen. Pemberian analgesi untuk mengurangi nyeri belum optimal sehingga berbagai modalitas terapi dikembangkan, salah satunya akupunktur telinga. Uji klinis acak tersamar dengan pembanding dilakukan pada 56 pasien yang menjalani kolonoskopi untuk mengetahui efek akupuntur terhadap nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor CPOT lebih rendah pada kelompok akupunktur namun tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap skor VAS, perubahan frekuensi nadi dan rerata waktu menuju sekum. Kesimpulan penelitian ini, akupunktur telinga efektif untuk mengurangi nyeri pada kolonoskopi walaupun tidak terdapat perbedaan bermakna dengan plasebopunktur.
ABSTRACT
Colonoscopy is the standard screening colorectal neoplasia.One of the common complication is abdominal pain. Randomized controlled trials carried out on 56 patients who underwent colonoscopy to determine acupuncture effect on pain during ciolonoscopy. The results showed CPOT was lower in the acupuncture group while there were no significant differences regarding VAS , changes in heart rate and the mean time to the cecum. Resulst suggested ear acupuncture combined with midazolam and pethidine was effective to reduce pain during colonoscopy while there were no significant differences compared to plasebopuncture.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Sheliza Putri Dharma
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi penerjemahan dalam majalah NADI vol. 28 tahun 2021 pada artikel berjudul "Digitalisasi, Solusi Pemulihan Ekonomi?" dengan menggunakan unsur makro dan mikro melalui skema W-Frage oleh Christiane Nord. Penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsistensi penerjemahan dalam konteks media komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 alasan yang menyebabkan ketidakkonsistenan antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran). Setelah diteliti secara keseluruhan, ketidakkonsistenan pada teks terjadi karena penerjemah memperhatikan konvensi budaya sasaran dan menggunakan metode komunikatif guna memperjelas maksud dari kalimat. ......This study aims to analyze the consistency of translation in NADI magazine vol. 28 of 2021 in the article titled "Digitalisation, Solution for Economic Recovery?" by using macro and micro elements through Christiane Nord's W-Frage scheme. The research aims to provide a better understanding of translation consistency in the context of communication media. Based on the research results, there are 7 reasons that cause inconsistency between TSu (source text) and TSa (target text). After an overall study, the inconsistency in the text occurs because the translator pays attention to the conventions of the target culture and uses communicative methods to clarify the meaning of the sentence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Prakoso Adji
Abstrak :
Latar belakang: Prosedur laringoskopi dan intubasi merupakan prosedur di bidang anestesi yang sering dilakukan namun merupakan prosedur yang mencetuskan rangsang nyeri yang hebat. Tekanan darah dan laju nadi dapat meningkat karena rangsang simpatis. Respon kardiovaskular tersebut dapat berbahaya pada pasien yang rentan, terutama yang memiliki masalah gangguan jantung ataupun serebrovaskular. Salah satu metode untuk mengurangi hal tersebut adalah penggunaan anestesi, termasuk dengan lidokain. Peningkatan kadar plasma lidokain yang diberikan dengan intravena dapat menimbulkan berbagai efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek lidokain yang diberikan secara inhalasi. Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda terhadap pasien di Instalasi Bedah Pusat RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sebanyak 24 pasien diberikan inhalasi lidokain 1,5 mg/kgbb dan 25 subjek diberikan inhalasi NaCl 0.9% sebelum tindakan laringoskopi dan intubasi. Paramater kardiovaskular yang diteliti yakni perubahan tekanan darah sistolik, diastolik, mean arterial pressure (MAP) dan laju nadi yang dinilai secara serial. Hasil. Pada menit pertama pasca intubasi, MAP dan laju nadi pada kelompok NaCl lebih tinggi, dengan perbedaan MAP sebesar 15,5 mmHg(9,2-21,7 95%IK; p<0,001) dan laju nadi sebesar 9,5 denyut/menit (4,8-14,2 95% IK; p<0,001). Pada menit ke-3 pasca intubasi, perbedaan MAP dan laju nadi kedua kelompok yakni 16,6 mmHg (9,6-23,6 95%IK; p <0,001) dan 11,2 denyut/menit (5,2-17,2 95%IK ; p<0,001 ). Pada menit ke-5 pasca intubasi, tetap terdapat perbedaan bermakna variabel MAP dan laju nadi kedua kelompok, yakni 16,7 mmHg (11,3-22,2 95%IK; p<0,001) dan 10,0 denyut/menit (3,5-16,5 95%IK; p=0,03). Simpulan. Inhalasi lidokain mampu menekan respon peningkatan tekanan darah dan laju nadi akibat rangsang nyeri dan stimulasi simpatis akibat tindakan laringoskopi dan intubasi.
Background. Laryngoscopy and intubation are routine anaesthesiological procedures which stimulate great amount of pain. Blood pressure and heart rate can be increased by symphatetic stimulation. Laryngoscopy and intubation procedure is a procedure in the field of anesthesia is often done however is a procedure which sparked great pain stimuli. Blood pressure and pulse rate can be increased by stimulation of the sympathetic. The cardiovascular response can be harmful in patients who are vulnerable, especially those who have cardiac or cerebrovascular problems. One method to reduce these was the use of anesthetics, including lidocaine. Increased plasma levels of lidocaine given intravenously can cause various side effects. This study aimed to assess the effects of lidocain inhalation. Methods. Method. This study was a randomized, double-blind clinical trial on patients at the Surgical Center Installation Cipto Mangunkusumo. A total of 24 patients were given inhaled lidocaine 1.5 mg / kg and 25 subjects were given inhaled NaCl 0.9% before laryngoscopy and intubation. Cardiovascular parameters being investigated were changes in systolic and diastolic blood pressure, mean arterial pressure (MAP) and heart rate in a serial manner. Results. In the first minute after intubation, MAP and heart rate were higher in NaCl group. The difference in MAP was 15.5 mmHg (95% CI 9.2 - 21.7; p <0.001) while heart rate was 9.5 beats / min (95% CI 4.8 - 14.2; p <0.001). In the 3rd minute after intubation, MAP and heart rate kept different in both groups: 16.6 mmHg (95% CI 9.6 - 23.6; p <0.001) and 11.2 beats / minute (5.2 - 17, 2, 95% CI; p <0.001), respectively. In the 5th minute after intubation, MAP and heart rate remained different between two groups: 16.7 mmHg (95% CI 11.3 - 22.2; p <0.001) and 10.0 beats / min (3.5 - 16.5, 95% CI; p = 0.03), respectively. Conclusions. Lidocain inhalation was able to suppress the increased of blood pressure and heart rate due to pain stimuli and sympathetic stimulation after laryngoscopy and intubation.
Depok: Universitas Indonesia, [;2016, 2016]
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Dwi Purnomo
Abstrak :
Kesehatan adalah bagian penting kehidupan manusia yang dikenal dalam dunia kesehatan sebagai vital signs yaitu tekanan darah, suhu badan, tingkat pernapasan, denyut nadi. Perkembangan teknologi sensor, mikrokontroler, perangkat lunak pengolahan data, telekomunikasi (komunikasi nirkabel, internet dan smartphone), sudah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Sebuah sistem pemantau kesehatan dibuat untuk memantau kondisi dari kesehatan manusia sehingga pasien dan ahli kesehatan tidak harus bertemu secara langsung tetapi bisa saling berhubungan menggunakan internet. Teknologi komunikasi nirkabel yang telah digunakan antara lain ZigBee, Xbee, Bluetooth, WLAN untuk transfer data hasil ukur sensor ke sebuah sistem penerima baik berupa PC lokal atau smartphone serta sistem server database yang terhubung dengan internet sehingga bisa diakses dari manapun selama masih ada koneksi internet. Pada tesis ini, penulis mengusulkan rancang bangun sistem pemantauan denyut nadi dan suhu tubuh manusia yang portabel dimana data hasil ukur dapat diakses melalui web secara online dan android smartphone. Sistem pemantau ini terdiri dari sistem pengirim yang menggabungkan sensor nadi (Finger Sensor), sensor suhu, mikrokontroler Arduino , Mini LCD, memori SD Card, WiFi (2,4 GHz) dan sistem penerima yang terdiri dari sistem server database menggunakan Hosting server dan android smartphone dengan aplikasi Java. Pengujian dilakukan dengan membandingkan alat ini dengan OMRON, EKG,Thermometer dan menggunakan akses SSID WiFi berbeda-beda. Error alat dibandingkan dengan OMRON 2,3%, EKG 1,39%, Thermometer Digital 2%. Delay time sistem masih >1detik sehingga harus dikembangkan lebib lanjut untuk perbaikan delay time agar bisa disebut sebagai instrument realtime. ......Health is an important part of human life which is well known in the medical world as vital signs ie. blood pressure, body temperature, respiration rate, pulse rate/heart rate. The Improvement technology in sensor ,microcontrollers, data processing software, telecommunications (wireless communication, internet and smartphones), has been utilized to improve the quality of human life. A health monitoring system created to monitor the status of human health so that patients and health practitioners should not meet in person, but can communicate using the Internet. Wireless communication technology that has been used ie. ZigBee, XBee, Bluetooth, WLAN for transfering data from the sensor system to a receiver system either local PC or smartphone, and the system database server connected to the Internet that can be accessed from anywhere as long as internet is available. In this thesis, the author proposed the design of portable pulse rate and human body temperature monitoring system which measuring data can be accessed via web online and android smartphone.. This monitoring system consists of a sender system that combines a pulse sensor (Finger Sensor), temperature sensors, Arduino microcontroller, Mini LCD, SD Memory Card, WiFi (2.4 GHz) and a receiver system that consists of a system using a database server using Hosting server and android smartphone with Java applications. Validation is done by comparing this tool with OMRON, ECG, Thermometer and also using different SSID when accessing WiFi network. Error Oof this tool compared with OMRON 2.3%, 1.39% compared with ECG, 2% compared with Digital Thermometer. Delay time of this system still mre than 1s so that delay time should be improved in the future in order to be an realtime system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45405
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puteri Wahyuni
Abstrak :
Latar Belakang: Hipertensi merupakan kasus terbanyak pada pasien hemodialisis HD . Tekanan nadi sentral merupakan prediktor yang kuat terhadap mortalitas dengan penyebab apa pun, banyak faktor yang mempengaruhi tekanan nadi sentral, baik secara langsung maupun tidak langsung, di antaranya adalah interdialytic weight gain IDWG . IDWG dikatakan berhubungan dengan mortalitas akibat penyebab apa pun, namun belum jelas mekanismenya. Tujuan: Mengetahui tekanan nadi sentral dan korelasinya dengan IDWG pada pasien penyakit ginjal tahap akhir PGTA yang menjalani HD di RSCM. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien PGTA yang menjalani HD di RSCM. Dilakukan pemeriksaan tekanan nadi sentral dengan alat sfigmokor, dan dihitung IDWG dalam satu bulan terakhir, selanjutnya dikorelasikan. Hasil: Didapatkan 67 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Median usia 53.0 rentang inter-kuartil [RIK] 44.0-62.0 tahun, subyek dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak ditemukan. Lamanya menjalani HD median 51,3 RIK 23,8-88,8 bulan. Median tekanan nadi sentral 45 RIK 32,67-56,67 mmHg. Rerata IDWG adalah 2,71 simpang baku [SB] 1,08 kg atau 5,04 SB 1,88 . Tekanan nadi sentral tidak berkorelasi dengan IDWG dengan r = 0,088 p=0,478. Simpulan: Tekanan nadi sentral pada pasien PGTA yang menjalani HD di RSCM mediannya sebesar 45 RIK 32,67-56,67 mmHg. Tekanan nadi sentral tidak berkorelasi dengan IDWG. ...... Background: Hypertension is the most prevalent case in patients undergoing hemodialysis HD . Central pulse pressure is a strong predictor of mortality of any cause. Many factors are related to central pulse pressure, either directly or indirectly, including interdialytic weight gain IDWG. IDWG are said to be associated with mortality of any cause in HD patients, but the mechanism underlying that association remained unclear. Objective: To find central pulse pressure and its correlation with IDWG in end stage renal disease ESRD patients undergoing HD in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Indonesia. Methods: Cross sectional study on all ESRD patients undergoing HD in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Central pulse pressure was measured using Sphygmocor. IDWG of patients within the last month were obtained, and then a correlation analysis was conducted on both variables. Results: This study included 67 subjects that met inclusion criteria. The median range age of participants was 53.0 44.0 62.0 years old, with more female subjects present. The median range of duration of HD was 51.3 23.8 88.8 months. Median range of central pulse pressure was 45 32,67 56,67 mmHg. The mean of IDWG was 2.71 standard deviation SD 1.08 kg or 5.04 SD 1.88. This study found that there were no correlation between central pulse pressure and IDWG, r 0.088 p 0.478. Conclusions: Median range of central pulse pressure in ESRD patients undergoing HD in CMGH was 45 32,67 56,67 mmHg. Central pulse pressure had no correlation with IDWG.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlisin Adi Saputra
Abstrak :
Gula darah atau konsentrasi glukosa C6H12O6 didalam darah adalah molekul yang dibutuhkan untuk asupan energi bagi sel-sel dalam tubuh. Asupan tersebut digunakan oleh sel-sel untuk melakukan proses respirasi sel, sehingga sel dapat melakukan metabolisme dengan baik. Kandungan glukosa dalam darah diatur oleh pankreas sehingga tidak mengalami kelebihan glukosa hiperglikemia atau kekurangan glukosa hipoglikemia . Karena jika mengalami kedua kelainan tersebut akan menyebabkan masalah kesehatan yang berkepanjangan baik diabetes, kerusakan mata, ginjal, saraf dan sebagainya. Untuk mengecek glukosa dalam darah yaitu biasanya dilakukan secara invasive mengambil darah baik di lab ataupun dengan menggunakan alat ukur glukometer. Karena masih menggunakan darah dalam pengecekannya yang masih sangat rawan terutama dalam proses pengambilannya maka dari itu penulis mencari metode lain yaitu secara non- invasive untuk melihat kandungan glukosa dalam darah, selain itu artikel Jefferson, Chernington, Goodman, 2001 menjelaskan bahwa terdapat korelasi antara pergerakan denyut nadi dengan kandungan glukosa darah sehingga mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini. Pada penelitian ini penulis menggunakan speckle pattern laser untuk pembacaan pergerakannya dikarenakan dengan metode speckle pattern dapat terlihat pola-pola pergerakan secara mikroskopis dialami oleh suatu benda yang ditembakan laser. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi pergerakan speckle pattern laser yang ditembakan ke daerah sekitar nadi terhadap kandungan glukosa dalam darah yang mana pergerakan tersebut akan dibaca oleh kamera CCD. Dari pergerakan tersebut didapatlah grafik seperti seperti Electrocardiograph ECG , nilai rata-rata dari peak maksimum grafik dapat dikorelasikan dengan kandungan glukosa dalam darah Beiderman, et al., 2011 . Dari data yang telah didapatkan, pergerakan dari speckle cenderung meningkat sesuai dengan kenaikan glukosa dalam darah.
Blood sugar or glucose concentration C6H12O6 in the blood is the molecule needed for energy intake for the cells in the body. This intake is used by cells to perform cell respiration processes, so that cells can perform metabolism well. Glucose content in the blood is regulated by the pancreas so as not to have excess glucose hyperglycemia or lack of glucose hypoglycemia . Because if exposed to both disorders it will cause prolonged health problems of diabetes, eye damage, kidney, nerves and so on. To check blood glucose that is usually done invasively taking blood both in the laboratory and with a glucometer measuring device. Because it is still using the blood in checking is still very vulnerable, especially in the process of taking it then the authors look for non invasive methods to see the content of glucose in the blood, in addition the article Jefferson, Chernington, Goodman, 2001 explains the relationship between the movement of the pulse with glucose content. Blood because the underlying writer to do this research. In this study the authors use laser speckle pattern for movement readings by speckle pattern method can be seen patterns of movement microscopically an object that illuminated by laser. The purpose of this study was to see the correlation of laser pattern spekle that was illuminated into the area around the pulse to the glucose content in the blood where this movement would be read by the CCD camera. From such movements, graphs such as electrocardiograph ECG , the average of the maximum peaks of the graph can be correlated with the glucose content in the blood Beiderman, et al., 2011 . From the data that has been obtained, the movement of the speckle tends to increase in accordance with the rise in glucose in the blood.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Perdianta
Abstrak :
Hipertensi merupakan penyakit pada manusia yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Akibatnya, dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan pecahnya pembuluh darah. Oleh karena itu Telehealth digunakan untuk membantu mendeteksi hipertensi secara rutin, sehingga dapat dilakukan pengobatan secara dini untuk mencegah efek buruk pada pasien. Telehealth merupakan terobosan baru dalam layanan kesehatan yang menyediakan teknologi informasi dan komunikasi jarak jauh. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi parameter penyebab hipertensi. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari parameter utama yaitu tekanan darah dan nadi serta parameter tambahan yaitu suhu tubuh. Parameter utama diperoleh dengan mengukur tekanan darah dan denyut nadi secara osiloskopik menggunakan sensor COTS sedangkan parameter tambahan menggunakan sensor suhu. Semua parameter ini akan dikirim secara real time ke database melalui jaringan nirkabel menggunakan modul internet. Sehingga sistem telehealth dalam mendeteksi hipertensi dapat menjadi solusi dalam mencegah hipertensi pada manusia. ......Hypertension is a disease in humans characterized by an increase in blood pressure. As a result, it can cause heart attacks, strokes, kidney failure, and rupture of blood vessels. Therefore Telehealth is used to help detect hypertension on a regular basis, so that early treatment can be carried out to prevent adverse effects on patients. Telehealth is a new breakthrough in health services that provides remote information and communication technology. This technology is used to detect the parameters that cause hypertension. The parameters used in this study consisted of the main parameters, namely blood pressure and pulse and additional parameters, namely body temperature. The main parameters are obtained by measuring blood pressure and pulse oscilloscopically using a COTS sensor while additional parameters using a temperature sensor. All these parameters will be sent in real time to the database over the wireless network using the internet module. So that the telehealth system in detecting hypertension can be a solution in preventing hypertension in humans.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Dienda Citrawuni
Abstrak :
ABSTRAK
Kecemasan adalah suatu respon yang terjadi akibat situasi yang bersifat mengancam, salah satunya dapat terjadi akibat situasi perawatan gigi. Salah satu respon fisiologis yang terjadi adalah terjadinya peningkatan denyut nadi. Anak-anak usia 4-6 tahun memberikan respon yang agresif terhadap kecemasan dan membutuhkan suatu pendekatan psikologis. Teknik yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan tersebut salah satunya adalah melalui pendekatan positive pre-visit imagery dengan menggunakan intervensi buku pop-up. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi buku pop-up ldquo;Aku dan Gigiku rdquo; terhadap respon denyut nadi anak usia 4-6 tahun. Sebanyak 38 anak usia 4-6 tahun dibagi menjadi dua kelompok sama besar, yaitu kelompok perlakuan yang diberikan intervensi buku pop-up ldquo;Aku dan Gigiku rdquo; dan kelompok kontrol tanpa intervensi buku pop-up ldquo;Aku dan Gigiku rdquo;. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh intervensi buku pop-up ldquo;Aku dan Gigiku rdquo; terhadap respon denyut nadi anak usia 4-6 tahun. p=0,001 ABSTRACT
Anxiety is a response to certain situations that threaten, it can occur in dental treatment situation. One of the physiological response that happens to anxiety is the increased pulse rate. Children aged 4 6 years respond aggressive to anxiety and need psychological approach. One way to reduce dental anxiety is to provide positive pre visit imagery through the intervention of pop up book ldquo Aku dan Gigiku rdquo . The purpose of this study is to investigate the effect of pop up book ldquo Aku dan Gigiku rdquo to pulse rate response in children aged 4 6 years. A total of 38 children aged 4 6 years divided into two different groups, the interventions group with pop up book ldquo Aku dan Gigiku rdquo and control group, pulse of both groups were measured. The result showed there was significant difference of decreased pulse rate with and without intervention of pop up book ldquo Aku dan Gigiku rdquo . p 0,001
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reisy Tane
Abstrak :
Bayi prematur rentan untuk mengalami ketidakstabilan fungsi fisiologis dan postur yang asimetris akibat imaturitas organ. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh modifikasi nesting dengan fiksasi terhadap fungsi fisiologis dan postur. Penelitian ini menggunakan desain randomized controlled trial dengan tipe cross over dilakukan disalah satu rumah sakit umum pusat di Jakarta, dengan melibatkan 32 bayi prematur yang memenuhi kriteria inklusi. Intervensi terdiri dari modifikasi nesting dengan fiksasi (A) dan kelompok kontrol menggunakan perawatan rutin (B). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna saturasi oksigen, frekuensi nadi, dan postur pada kelompok intervensi (A) dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya mendapatkan perawatan rutin (B) (P<0,05). Modifikasi nesting dengan fiksasi merupakan asuhan perkembangan yang efektif untuk memfasilitasi fungsi fisiologis dan postur simetris pada bayi prematur, sehingga perlu diaplikasikan di unit perawatan intensif neonatus.
Preterm infant vulnerable to experience unstable physiological function and asymmetric posture due to organ immaturity. The objective of this study was to identify the effect of modification nesting with the fixation on physiological function and posture. This study using a randomized controlled trial conducted in a general hospital Jakarta, by involving 32 preterm infant who met the inclusion criteria. The intervention consisted of Modification nesting with fixation (A) and control group with routine care (B). The result of this study showed that significant difference between modification nesting with fixation group (A) to the control group (B) (p<0,05). Modification nesting with fixation is effective developmental care to facilitate physiological function and symmetrical posture in preterm infants. Therefore, the application of modification nesting with fixation is needed in the neonatal intensive care unit.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>