Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Arifuddin Djuanna
Abstrak :
Seorang ibu primigravida berumur 20 tahun hamil 38 minggu dengan komplikasi tumor uterus intraligamenter kiri yang besar dan padat. Operasi dimulai dengan seksio sesarea untuk melahirkan bayi. Diberikan uterotonika intramural dan kontraksi uterus baik; diberikan infus oksitosin intra dan postoperatif selama 24 jam. Teknik jahitan ?double circle? dilakukan pada bagian lateral mioma sebelum miomektomi. Tidak diberikan transfusi darah. Histopatologinya adalah leiomioma. Pasien tersebut pulang dalam keadaan sehat 4 hari setelah operasi. (Med J Indones 2004; 13: 66-8)
A 20-year-old primigravida with 38th weeks of gestation complicated with a left large solid intraligamentous uterine tumor. The operation started with lower segment cesarean section to delivere the fetus. Intramural uterotonica was given and the uterus contracted well; intra- and up to 24 hours post-operatively oxytocin infusion was administered. Double circle stitching technique was performed on lateral side of the mioma before starting myomectomy. No blood transfusion was given. The histopatological report was leiomyoma. She was discharged in healthy condition 4 days post-operatively. (Med J Indones 2004; 13: 66-8)
2004
MJIN-13-1-JanMar2004-66
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Anisah
Abstrak :
Mioma uteri merupakan masalah kesehatan reproduksi wanita yang menyebabkan morbiditas cukup serius pada penderitanya. Cara yang dianggap efektif untuk mengatasi mioma uteri adalah miomektomi atau histerektomi. Histerektomi dapat memengaruhi kenyamanan pasien dan dikaitkan dengan resiko masalah kesehatan mental jangka panjang, terutama depresi dan kecemasan, serta masalah sosial dan seksual pasangan. Dibutuhkan proses penerimaan diri yang baik agar dapat menghadapi tindakan histerektomi dengan kesiapan dan penuh dukungan. Metode yang digunakan adalah laporan kasus dengan fokus penerapan teori penerimaan diri Kubler Ross dan teori kenyaman Kolcaba pada pengelolaan mioma uteri. Aplikasi teori penerimaan diri Kubler Ross dan Kenyamanan Kolcaba cocok diterapkan pada kelima kasus yang berfokus pada kemampuan klien untuk bisa menerima dan menyiapkan diri dengan berbagai perubahan fisik, psikoseksual dan meningkatkan kenyamanan sebagai dampak dari tindakan histerektomi, dengan menggunakan intervensi keperawatan yang sesuai.
......Uterine myoma is a female reproductive problem that can cause serious morbidity for women of childbearing age and can significantly affect the quality of life of sufferers. The effective way to treat uterine fibroids is myomectomy or hysterectomy. Hysterectomy can affect patient comfort and is associated with a risk of long-term mental health problems, particularly depression and anxiety, as well as social and sexual problems in partners. A good self-acceptance process is needed in order to be able to face a hysterectomy with readiness and full support. The method used is a case study with a focus on applying Kubler Ross' self-acceptance theory and Kolcaba's comfort theory. The application of Kubler Ross's self-acceptance theory and Kolcaba's comfort theory was effectively applied to the five cases which focused on the client's ability to be able to accept and prepare for various physical, psychosexual changes and increase comfort as a result of a hysterectomy, using appropriate nursing interventions.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library