Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Azkia
"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena terjadi secara bertahap merusak jantung, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya tanpa adanya tanda dan gejala yang jelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah kurangnya aktivitas fisik. Karya akhir ilmiah ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi melalui penerapan brisk walking exercise dan terapi musik yang dilakukan selama 30 menit dalam 6 sesi selama 2 minggu. Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan brisk walking exercise bersamaan dengan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan rerata penurunan 9 mmHg pada sistolik dan 7,1 mmHg pada diastolik. Penerapan intervensi brisk walking exercise dan terapi musik harus dilakukan sesuai dengan prinsip dalam menjalankan aktivitas fisik, yaitu dengan 2B (baik dan benar) dan 2T (terukur dan teratur). Brisk walking exercise dan terapi musik dapat digunakan sebagai salah satu intervensi alternatif bagi klien dengan hipertensi.

Hypertension is frequently called as silent killer since it occurs gradually damaging the heart, blood vessel, and other body organ without any clear signs and symptoms. One of the factors influencing the increase of blood pressure is lack of physical activity. The aim of this nurse final scientific paper is to provide an overview of the analysis family nursing care with hypertension through the application of brisk walking exercise and musical therapy conducted for 30 minutes in 6 sessions for 2 weeks. The result of evaluation after application of nursing intervention and brisk walking exercise with musical therapy shows a decrease of blood pressure with average decrease of 9 mmHg at systolic and 7.1 mmHg at diastolic. The application of these brisk walking intervention exercises and natural sound musical therapy must be conducted in accuracy with the principle in conducting physical activity, namely with 2B (good and right) and 2T (measurable and regularly). Brisk walking exercise and natural sound musical therapy can be used as one of alternatives interventions for the client suffering hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Ferdian
"Latar belakang: Skor olahraga menembak dipengaruhi oleh faktor fisik dan mental yang dapat berubah-ubah tergantung kondisi kelelahan dan pemulihan atlet. Cold water immersion (CWI) & terapi musik adalah dua metode yang digunakan secara empiris pada fase pemulihan untuk menurunkan kelelahan pada atlet.
Tujuan: Menguji kombinasi CWI dan terapi musik saat pemulihan (recovery) dalam mempercepat pemulihan dan meningkatkan performa skor menembak.
Metode: Desain penelitian menggunakan crossover trial. Total 14 orang atlet air pistol 10 meter pelatnas yang masuk kriteria inklusi dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok (kelompok cold water immersion + terapi musik (CWIM) dan kelompok kontrol (pemulihan pasif)). Subjek melakukan pemeriksaan data dasar di hari H-7. Pada hari H subjek melakukan latihan sirkuit, prosedur pemulihan, simulasi menembak babak penyisihan, pemantauan frekuensi denyut jantung (HR), skala kelelahan (RPE), skala feeling scale (FS) dan felt arrousal scale (FAS). Di hari H+1 subjek hanya melakukan simulasi menembak babak penyisihan, pemantauan HR, skala RPE, FS, dan FAS. Seminggu berselang dari hari H dilakukan prosedur serupa dengan kelompok yang sebaliknya.
Hasil: Kelompok CWIM didapatkan HR lebih rendah pascapemulihan, RPE lebih rendah pascapemulihan dan pascamenembak, FAS lebih tinggi pascapemulihan. Tidak terdapat perbedaan skor menembak antarkelompok.
Kesimpulan: CWIM dapat digunakan dalam pemulihan jangka pendek untuk menurunkan HR dan RPE, meningkatkan FAS, namun tidak berefek pada skor menembak.

Background: Shooting performance is affected by athlete's physical and mental condition that can be varied due to fatigue and recovery process. Cold water immersion & musical therapy are two methods that empirically used in recovery phase for decreasing athlete's fatigue.
Aim: Combining both cold water immersion and musical therapy in recovery phase for improving recovery process and shooting performance.
Methods: Study design was non-blinded crossover trial. Total 14 persons 10 meters air pistol athletes that matched inclusion criteria were randomized in two groups (cold water immersion + musical therapy (CWIM) and control group (passive recovery)). Subjects did baseline examination on D-7. On the day, subjects did circuit training, recovery procedures, 10 meters electronic scoring system (60 shots), heart rate (HR) monitoring, fatique discomfort scale monitoring (RPE), feeling scale monitoring (FS), felt arousal scale monitoring (FAS). On D+1 subjects did 10 meters electronic scoring system, HR, FS, and RPE monitoring. One week after the day procedure, there is crossover process with the same procedures.
Results: CWIM group had lower HR after recovery; lower RPE after recovery and scoring, higher FAS after recovery. There was no significant differences in shooting score from both groups.
Conclusion: CWIM can be used in short term recovery process for reducing heart rate and RPE scale, increasing FAS scale, but there is no effect in shooting score.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Marlinah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya tindakan keperawatan untuk
menurunkan kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks. Tindakan
keperawatan ini disusun dalam satu “Paket Tegar” yang meliputi terapi informasi, terapi
imaginary dan terapi musik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Paket
Tegar terhadap tingkat kecemasan suami yang merawat istrinya dengan kanker serviks.
Penelitian ini melibatkan 61 suami sebagai responden yang terbagi dalam dua kelompok.
Masing-masing kelompok penelitian terdiri dari 34 responden yang istrinya dirawat di
rumah sakit Cipto Mangunkususmo Jakarta dan 27 responden, istrinya dirawat di rumah
sakit kanker Dharmais Jakarta yang didiagnosis kanker serviks dan memenuhi kriteria
inklusi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan pre and
post test whith control group. Intervensi “Paket Tegar” diberikan selama 60 menit
dengan tiga kegiatan yaitu terapi informasi, Terapi imaginary pemandangan alam dan
terapi musik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Paket Tegar pada kelompok
intervensi (P < 0,001) serta adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol
dan kelompok intervensi. Selanjutnya disimpulkan, hasil penelitian ini mengindikasikan
pentingnya memberikan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien khususnya suami
yang secara langsung terlibat dalam pemberian perawatan terhadap pasien yang
memiliki kebutuhan yang berbeda dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan kanker serviks.

ABSTRACT
This study was proposed in relationnto the importance of nursing interventions in
reducing the husbands’ anxiety while taking care of their wives with cervical cancer.
This nursing interventions are packed into a ‘Tegar Package’that includes information,
guided imaginary and musical therapy. The aim of this study was to identify the
effectivness of ‘Tegar Package’ in reducing anxieties of husbands who taking care of
wives with cervical cancer. Sixty one respondens participated in this study. The
respondens were devided into two groups. Each groups consisted of 34 respondens from
Cipto Mangunkusumo Hospital and 27 respondens from Dharmais Cancer Hospital. This
research use a quacy axperimental method using pre and post test with a control group.
The intervenstion was applied within 60. The results showed that there was a significant
difference of the level of anxiety before and after intervenstions in the intervention
group (p<0,001) and there are a significant difference of the level of anxiety between
control and interventions group. This study suggested the importance of involvement of
spouse (husband) in nursing interventions in order to enhance the quality of life of
patients with cervical cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library