Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Aisha Diva Sedona Yuwani
"Industri musik telah mengalami revolusi dari tahun ke tahun. Berbagai genre musik telah menjadi populer pada masanya dan tergantikan dengan genre lain pada masa berikutnya. Dewasa ini, berbagai jenis genre mulai digemari dan bahkan lagu yang telah lama rilis kembali didengarkan karena adanya media sosial terutama Tiktok. TikTok sendiri merupakan aplikasi yang dibuat di Cina pada tahun 2014 dan awalnya dikenal sebagai Musical.ly. Platform ini menggabungkan konten musik, video, dan micro-video, dan penggunanya memiliki opsi untuk membuat video berdurasi 15 atau 60 detik. Dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif per bulan (data di Amerika Serikat), aplikasi Tiktok menjadi sensasi viral dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan aplikasi Tiktok memiliki daya tariknya sendiri yang membuat aplikasi tersebut dari aplikasi yang telah ada. Para pengguna Tiktok dapat menambahkan musik, teks, dan filter untuk membuat konten yang menarik dan selanjutnya akan dihubungkan dengan orang lain secara acak sehingga konten dapat dengan mudah tersebar dan dilihat orang lain (Montag dkk, 2021)
The music industry has undergone a revolution over the years. Various genres of music have become popular in their time and were replaced by other genres in the following period. Nowadays, various types of genres are becoming popular and even songs that have been released for a long time are being listened to again because of social media, especially TikTok. Formerly known as Musical.ly, TikTok is a Chinese app that was launched in 2014. The platform combines music, video, and micro-video content, and users can create 15-second or 60- second videos. (Johnson, n.d.) With more than 80 million monthly active users (US data), the TikTok app has become a viral sensation and is widely used all over the world. This is because TikTok has unique features that differentiated itself from other existing app. TikTok users can create interesting content by combining music, text, and filters, and then randomly connecting with others so that the content can be easily shared and seen by others (Montag et al, 2021). "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sitinjak, Devina Rosefin Aletta
"Transmedia storytelling sering digunakan sebagai strategi pemasaran musik yang efektif. Dalam konteks tersebut, salah satu grup musik asal Korea Selatan, EXO, menggunakan strategi tersebut untuk memasarkan karya-karyanya. Melalui penelitian ini, penulis bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis konten yang dihasilkan EXO, serta melihat sejauh mana EXO dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip transmedia storytelling, Metode penelitian yang digunakan adalah desk research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EXO telah menerapkan konsep transmedia storytelling dalam pemasarannya secara tepat karena memenuhi keseluruhan prinsip dari transmedia storytelling.
Transmedia storytelling is often utilized as an effective marketing strategy for music. In this context, one of the South Korean music groups, EXO, employs this strategy to promote their works. The aim of this study is to describe and analyze the content produced by EXO, as well as to assess the extent to which EXO implements the principles of transmedia storytelling. The research methodology employed is desk research. The findings indicate that EXO has successfully implemented the concept of transmedia storytelling in their marketing efforts by adhering to the overall principles of transmedia storytelling."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nibras Iftinan Lianza Bakri
"Di era media baru ini, digitalisasi telah mengubah proses produksi, distribusi, dan promosi musik. Media sosial telah menjadi alat yang berharga bagi artis untuk bisa mempromosikan konten mereka dan berinteraksi dengan penggemarnya. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada penggemar untuk membuat konten mereka sendiri tentang musik yang mereka dengarkan dan berinteraksi dengan penggemar lain melalui User Generated Content (UGC). UGC merupakan sebuah bentuk konten buatan pengguna media sosial yang dapat digunakan oleh artis untuk mempromosikan karyanya. Laufey, seorang musisi independen, memanfaatkan media sosial dan UGC sebagai strategi untuk mempromosikan albumnya. Dalam rilisan album-album terakhirnya, Everything I Know About Love and Bewitched, Laufey memanfaatkan media sosialnya, khususnya TikTok, untuk berinteraksi dengan penggemar dan mengapresiasi UGC mereka. Untuk perilisan album keduanya, Laufey melakukan implementasi brand co-creation dengan meminta para penggemarnya untuk membuat UGC hasil karya mereka berdasarkan tantangan yang ia berikan. Penerapan brand co-creation dalam bentuk UGC ini berkontribusi pada peningkatan angka streams Laufey di Spotify dan berdampak positif pada pemasaran musiknya serta interaksinya dengan penggemar.
In this era of new media, digitalization has transformed the production, distribution, and promotion of music. Social media has become a valuable tool for artists to promote their content and interact with their fans. It also gives fans the opportunity to create their own content about the music they listen to and interact with other fans through User Generated Content (UGC). UGC is a popular form of content made by social media users that can be used by artists to promote their songs. Laufey, an independent musician, has been utilizing social media and UGC as a strategy to promote her albums. In her recent album releases, Everything I Know About Love and Bewitched, Laufey utilized her social media, especially TikTok, to interact with fans and appreciate their UGCs. For her second album release, Laufey did an implementation of brand co-creation by asking her fans to create their own UGC by giving them a challenge. This brand co-creation implementation contributed to the increase in Laufey's Spotify streams and positively impacted her music marketing and engagement with fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Jessica Sabar Bungauli S.
"Karya-karya musisi independen di Indonesia kini bersinar dan dinikmati masyarakat. Semakin banyak musisi-musisi lokal yang memilih menjalani karirnya secara mandiri tanpa bantuan major label. Salah satu kendala yang ditemukan oleh musisi independen lokal di industri musik adalah mempertahankan karyanya dalam jangka panjang dengan keterbatasan dalam aspek finansial dan SDM. Tugas karya akhir ini bertujuan untuk membuat rancangan kampanye media sosial untuk Gusti Irwan Wibowo, musisi independen asal Bekasi, dalam merilis album perdananya. Kampanye dirancang secara khusus untuk dapat memperpanjang umur (longevity) album “Komedi Putar Kehidupan”. Tujuan ini dituju dengan membangun hubungan intim dengan audiens melalui peningkatan interaksi di media sosial dan mengajak mereka untuk terus mendengarkan album “Komedi Putar Kehidupan” secara lengkap di Spotify. Program-program dirancang mengacu pada teori "music life cycle" milik Han (2020). Strategi yang digunakan dalam rancangan kampanye ini adalah "content marketing" dan "live streaming"
.The works of independent musicians in Indonesia are now shining and being enjoyed by the public. More and more local musicians are choosing to pursue their careers independently without the help of major labels. One of the obstacles encountered by local independent musicians in the music industry is maintaining the life of their work in the long term while facing difficulties in financial and human resource aspects. This final project aims to create a social media campaign plan for Gusti Irwan Wibowo, an independent musician from Bekasi, in releasing his debut album. The campaign was specifically designed to extend the longevity of his debut album “Komedi Putar Kehidupan”. This goal is pursued by building an intimate relationship with the audience through increasing interaction on social media and inviting them to continue listening to the full-version of the album on Spotify. The programs are designed referring to Han's (2020) "music life cycle" theory. The strategies used in this campaign plan are "content marketing" and "live streaming"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library